Bab 6 : Gosip

Hai gaes... maaf lama ya, harus kerjakan cerita lain juga. Intinya bulan depan bisa rajin update bahkan double up nya. Semoga jangan bosan menunggu.

***

"Konsekuensi apa yang kau maksud? Mau mengancam dengan apa lagi?" tanya Sena meninggikan nada bicaranya.

Regan yang baru pertama kali dibentak oleh Sena begitu geram. Sena tak gentar memelototinya namun makin lama Regan menunjukan mata elangnya yang siap menerkam. Sena memalingkan wajah sambil merinding ketakutan.

"Aku menerima semua konsekuensinya jika bercerai denganmu," ucap Sena.

"Apapun itu?"

"Ya, apapun itu."

Regan berdecih, ia melanjutkan menyetir mobil mengantar Sena untuk bekerja. Sena menjadi kepikiran sendiri tentang ucapan Regan tentang konsekuensi tadi.

Sena memberanikan diri untuk bertanya pada Regan.

"Kak Re, konsekuensi apa yang harus aku terima jika aku meminta bercerai?" tanya Sena.

"Kau akan tahu sendiri."

Sena yang geram hanya memalingkan wajah, jika tentang uang maka Sena akan bersiap-siap mengocek tabungannya. Tak masalah jika semua tabungannya yang tak seberapa diberikan untuk biaya ganti rugi, yang terpenting dirinya bisa bebas dari belenggu rumah tangga yang tidak sehat ini.

Sesampainya di kantor,

Regan membukakan pintu untuk Sena, Sena langsung masuk tanpa berpamitan dengan Regan. Dirinya menjadi pusat perhatian karena sangat begitu seksi. Sena tak peduli jika itu membuat Regan cemburu.

Regan masih memandang sang istri masuk ke lift, setelah Sena sudah tidak terlihat lagi kini Regan mulai pergi meninggalkan tempat itu.

Sena menuju lantai dirinya bekerja, sebenarnya ia satu perusahaan dengan Papa mertuanya hanya berbeda divisi saja. Bram bekerja sebagai manajer di perusahaan itu dan tentunya berkat Bram, Sena bisa masuk di perusahaan itu dengan mudah.

Berselang menit kemudian, lift terbuka dan tak sengaja berpapasan dengan Bram. Sena menunduk lalu berjalan melewatinya.

"Sena, tunggu! Bisakah ke ruanganku?"

"Jika masalah Regan mohon maaf saya tidak bisa."

Bram menggeleng. Dia lalu mengajak Sena ke ruangannya. Sena duduk di sofa dengan Bram yang ada di seberangnya. Bram tahu jika putranya sangat keterlaluan mempermainkan hati Sena.

"Ini memang salah kami telah memaksa kalian untuk menikah karena suatu hal bahkan pernikahan kalian tercetus dari ide Regan sendiri."

Sena terkejut, bukannya Regan yang waktu itu menolak mentah-mentah perjodohan itu? Namun sekarang kenapa Bram mengatakan seperti itu.

"Ada suatu hal yang belum kau ketahui tentang perjodohan kalian dan kau harus mencari tahu sendiri," ucap Bram.

Sena berdiri, dia terus saja dipermainkan dan tidak bicara langsung pada intinya. Bram dan Regan sama saja. Ketika Sena melangkah, Bram langsung mencekal tangannya.

"Kamu tidak sendiri. Ada Papa di sini, kamu tetap anak perempuan yang harus dihargai. Setelah ini Papa akan bilang pada Regan untuk lebih memperhatikanmu." Bram mendekat pada wajah Sena lalu membisikannya sesuatu. "Atau Papa yang akan memperhatikanmu." Bram memperhatikan wajah Sena yang mendadak bersemu merah namun sedikit risih.

"Apa maksud Papa?" tanya Sena bingung.

"Tidak apa-apa. Kau boleh keluar."

Sena lalu keluar, sedikit merinding mendengar kata-kata terakhir dari Bram.

Anak dan Bapak sama-sama aneh. Huh ...

Sena kembali ke ruangannya dan melihat teman-temannya sudah mulai bekerja. Sena menuju mejanya dan menyalakan komputernya. Teman-teman Sena memandangnya dengan sinis membuat dirinya bingung sendiri.

"Eh... Kau tidak tahu rumor yang tersebar?" tanya Gladis, teman Sena.

"Rumor apa sih?"

"Kau digosipin ada hubungan dengan Pak Bram."

DEG....

Sena sangat terkejut tentunya, siapa yang menyebar rumor seperti itu.

"Kok bisa? Dia mertuaku, dia Papanya Kak Regan."

Gladis hanya mengangkat bahu lalu kembali menatap layar komputernya. Konsekuensi? Apa ini maksud Regan? Dia menyebar gosip yang tidak jelas dengan papanya sendiri. Kenapa Regan begitu tega? Padahal jelas-jelas Sena sudah mendiamkan perselingkuhan Regan dengan Maya di kampus. Sena mengeluarkan air matanya. Dia membuka website kampus tempat sang suami bekerja lalu menuliskan postingan dengan nama palsu.

[Myname is X

Aku membuat postingan ini untuk dua orang dosen yang ketahuan mesum di kampus. Dosen itu sangat dingin dan galak bahkan sok jual mahal kepada mahasiswinya namun tak di sangka di hari itu, niatku ingin mengumpulkan tugas kuliah namun aku melihatnya sedang mesum bersama seorang dosen baru. Ya, aku tak berbohong, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Mereka sedang dosen yang harus mendidik murid-muridnya dengan baik malah mencontohkan hal yang tercela.]

Setelah memposting itu, Sena menutup halaman website tadi lalu melakukan pekerjaannya. Hatinya sedikit lega karena bisa curhat walau dengan cara yang salah.

***

Saat istirahat siang.

Sena mendapat lirikan pedas dari pegawai lain. Sena tak memperdulikan mereka dan segera makan dengan lahap. Sena belum tahu dasar apa gosip itu namun yang jelas ia sudah tidak tahan.

Sena meninggalkan makanannya lalu menuju ke ruangan Bram. Bram rupanya sedang sibuk mengerjakan sesuatu.

"Papa Bram, apa Papa tahu gosip tentang kita? Apa Regan yang di balik tentang ini?" tanya Sena.

"Yang jelas bukan Regan, dia tidak mungkin melakukan itu. Kau sudah makan? Mau makan bersama?" tanya Bram.

"Maaf, Pah. Aku tidak ingin berbasa-basi. Bisa jelaskan kepada mereka jika hubungan kita tak lebih dari mertua dan menantu? Semua orang memandangku rendah."

Bram menghela nafas panjang. "Papa juga tidak tahu kenapa ada gosip seperti itu. Mungkin ada orang yang ingin menjatuhkan kita."

Sena berdecih, ia segera keluar dari tempat Bram dengan bercucuran air mata. Beberapa orang melihat Sena menangis dari ruangan Bram langsung bergosip lagi.

"Eh ... sepertinya mereka bertengkar."

"Iya, makin panas."

Sena menuju ruangannya dan langsung menangis, ia menenggelamkan kepalanya di atas meja. Hidupnya begitu pelik sekali.

"Kau kenapa menangis? Bertengkar dengan Pak Bram?" tanya Gladis.

"Apa maksudmu? Aku tidak punya hubungan apa-apa dengannya. Kami hanya dekat sebagai mertua dan menantu. Kenapa kalian memfitnahku seperti itu?"

Gladis meminta maaf jika menyinggung perasaan Sena. "Ada yang nyebarin rumor itu."

"Siapa?"

"Aura, anak divisi sebelah. Dia yang pertama kali bikin rumor itu."

Sena sangat terkejut. Aura? Bukannya dia adik dari Maya? Apa ini suruhan Maya? Sena segera menelpon Regan, ia ingin memaki Regan namun pria itu tak langsung mengangkat telponnya.

Sena yang sudah geram langsung menuju ke kantin untuk menemui Aura. Aura sedang makan lalu tiba-tiba Sena menyiramnya dengan air putih yang ada di atas meja.

"Apa maksudmu?" tanya Aura.

"Aku yang harusnya bertanya seperti itu. Kenapa kau menyebar rumor seperti itu?"

Aura hanya tertawa kecil. "Kan memang benar, kalian berselingkuh. Makanya jadi cewek jangan kegatelan dan pada akhirnya Kak Regan mencari wanita lain," ucap Aura.

"Jaga bicaramu! Kakakmu si Maya yang kegatelan mendekati suami orang bahkan sampai hamil. Dasar, Kakak adek sama saja!" bentak Sena.

Mereka bertengkar hebat bahkan Sena semakin menjambak rambut Aura. Semua orang melerainya sampai atasan tertinggi di perusahaan itu datang.

"Ada apa ini? Kenapa kalian membuat onar di perusahaan saya?" ucap Devan, seorang direktur utama.

Terpopuler

Comments

Kenny sihyanti

Kenny sihyanti

Devan sang penyelamat
akhirnya kau datang utk membebaskan Sena

2022-07-31

0

Inaqn Sofie

Inaqn Sofie

maksdnya giman ini ..kok pak bram kayak aki2 ganjen pada mantunya

2022-07-08

0

Reza Imam

Reza Imam

crita bikin kezel pengen nampol Regan ihh-

2022-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!