Bab 3 : Regan, pria jahat

Sinar mentari menembus sela-sela kaca kamar milik Sena, ia menguap dan mengusap matanya yang tersorot silau dari cahaya itu. Samar-samar terdengar suara obrolan hati yang begitu hangat. Rupa-rupanya jika

itu adalah Regan dan Maya.

Sial!

Kenapa pagi-pagi sudah membuat hatiku panas? Apa mereka memang sengaja?

Sena beranjak ke kamar mandi dan mandi secepat kilat, dia mengucir rambut keritingnya setinggi mungkin supaya tidak basah terkena air. Dia lalu berkaca pada cermin, ia sadar jika sering meremehkan penampilan. Sena jarang merawat kulitnya dan rambut keritingnya juga jarang di

sisir. Bukannya Sena tak pandai merawat diri, dia sudah merasa jika

penampilannya dibenahipun tetap sama saja.

Huh...

Otak... Aku sadar jika jelek makanya Kak Re tidak melirikku sama sekali.

Please ... jangan berpikiran jika aku jelek lagi! Aku sadar jika aku JELEK.

Setelah bertengkar dengan pikirannya, Sena segera bersiap untuk berangkat bekerja. Kali ini dia sedikit berdandan dan mengenakan lipstick yang merah merona. Rambutnya yang panjang nan keriting, ia ikat separuhnya saja. Setelah selesai, Sena segera keluar dari kamar. Matanya lalu melihat jika Maya sedang membenarkan kerah baju Regan.

“Sena, aku sudah masak. Sarapan dulu gih!” ucap Maya yang melirik Sena sekilas.

Sena tak menggubris, dia menuju ke garasi dan mengeluarkan motornya. Regan mendekatinya, sorot matanya seolah memandang dandanan Sena yang berbeda dari biasanya.

“Ada apa? Aku cantik? Baru nyadar? Hah?” tanya Sena merasa berbangga diri. Sepertinya Regan mulai meliriknya saat dia sudah memulai

berdandan.

Regan hanya diam, ekspresi wajah Regan memang tak mampu terbaca oleh Sena. Pria itu sangat misterius dan tidak mudah ditebak.

“Minggir! Aku mau mengeluarkan motor. Jika terpesona bilang saja! Tidak usah sok cool begitu.”

Sena mendorong motornya menuju ke luar, namun sayangnya tangan Regan tiba-tiba mengambl sesuatu dari wajahnya. Bulu mata palsu, bulu

mata palsu tertempel di pipinya. Betapa malunya Sena di depan Regan. Sena merebutnya dan segera menaiki motor untuk menutupi rasa malunya.

Arghhh... apa sih? Setiap hari pasti terjadi hal yang memalukan di depannya.

Regan menatap datar pada istri pertamanya itu sambil tangannya masuk ke saku celananya. Setelah itu dia masuk untuk menemui istri

keduanya, istri yang benar-benar dia cintai.

**

Pukul 5 sore, Sena sudah keluar dari perusahaan tempat dirinya bekerja. Dia mengendarai motor dengan santai lalu menikmati kemacetan ini. Matanya melihat kaca spion, ia bisa melihat wajahnya begitu

kusam karena bekerja sedari pagi. Sambil memainkan gas dan matanya terus melihat sisi jalan, ia melihat salon kecantikan yang direkomendasikan oleh

teman-teman kantornya.

Ah... ke salon pun tetap burik.

3 menit kemudian.

Sena sudah memarkirkan motor di depan salon itu. Dia menarik nafas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan.

“Niatku di sini hanya meluruskan rambut saja supaya mudah di sisir dan tentunya membuat Kak Regan menyesali karena sudah

menyia-nyiakanku.”

Sena masuk ke salon tersebut, dia mendapat sambutan hangat dari pegawai. Sena duduk dan melihat kaca di depannya.

“Yakin hanya ingin diluruskan saja, Kak? Tidak sekalian di warnai biar lebih fresh?” tanya si pegawai.

“Warnai?”

Di perusahaan juga memperbolehkan untuk menyemir rambut. Mungkin tak masalah jika ku cat rambut.

“Dengan semir rambut sekalian, Kak. Tapi jangan yang terlalu cerah, aku ingin coklat semu saja, jadi jika di dalam ruangan masih terlihat hitam.”

Pegawai itu mengiyakan, mereka segera meluruskan rambut milik Sena yang begitu ikal. Sena sedari tadi memandangi wajahnya yang tanpa semangat. Memori kemesraan Regan dan Maya terus saja tergambar jelas diingatannya. Apa yang dilakukan oleh Regan memang membuatnya sakit hati. Baru pertama kali ini dia datang ke salon, ia yang memang sudah lelah langsung tertidur.

Pukul setengah sembilan malam. Sena dibangunkan oleh pegawai salon. Dia menatap cermin membuatnya sangat syok, pasalnya dia tak mengenali dirinya sendiri.

“Itu aku?” tanya Sena.

“Benar, jadi cantik dan fresh.”

“Tunggu dulu! Kenapa rambutku jadi sangat panjang?” tanya Sena sambil memegangi rambutnya.

“Rambut kakak keriting nan sudah panjang dan jika diluruskan maka akan menjadi bertambah panjang.”

Sena berdiri, tubuhnya memutar untuk melihat rambut indahnya. Memang benar jika rambut akan mempengaruhi penampilan seseorang.

Setelah puas akan hasilnya, Sena lekas membayar dengan kartu debit pemberian Regan. Baru kali ini dia menggunakan kartu itu untuk keperluan pribadinya.

Sena melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 9 kurang 15 menit, rasanya enggan sekali untuk pulang ke rumah. Dia pasti disuguhkan pemandangan suami beserta istri keduanya. Setelah dari salon, Sena

memutuskan untuk mampir ke rumah orang tua Regan. Walau hubungannya dengan Regan begitu renggang namun tak membuat Sena dan mertuanya juga renggang.

Mertuanya sangat baik namun Sena sedikit kecewa dengan mereka yang tidak jujur dengan pernikahan Regan dan Maya.

Sesampainya di rumah mertuanya.

Intan dan Bram yaitu orang tua Regan menyambut baik kedatangan menantunya. Intan juga memuji dengan penampilan baru Sena.

“Nana, kok sendiri? Regan mana?” tanya Intan menyuruh menantunya untuk duduk.

“Mama, Papa, kenapa kalian ikut menyembunyikan pernikahan Kak Regan dengan Kak Maya?” Sena berusaha untuk tegar dan menahan

badannya yang sudah bergetar.

Intan dan Bram saling berpandangan. Pada akhirnya rahasia itu akan terbongkar juga setelah sekian lama tertutupi.

“Kenapa kalian sangat jahat?” Isakan Sena sudah terdengar.

Intan menggenggam tangannya dan meminta maaf pada Sena. Sebagai seorang perempuan memang dirinya sangat bersalah.

“Kalian yang memaksaku untuk menikah dengan Kak Regan tapi...”

“Bisakah kamu jangan menyalahkan orang tuaku?” Suara pria yang tak asing terdengar ditelinga mereka.

Regan sudah berdiri di depan pintu rumah orang tuanya. Sekilas Regan menatap rambut baru Sena. Lagi-lagi ekspresi tak terbaca yang ada di wajahnya. Sena meneteskan air mata tatkala melihat Regan menggenggam tangan Maya begitu erat. Hati Sena sangat nyeri, dia menepuk-nepuk

dadanya.

“Sakit...” lirihnya.

Sorot dingin Regan seolah menusuknya begitu tajam, tak ada kata kasian di mata pria dingin itu.

“Nana, maafkan, Regan! Kami memang yang salah telah memaksa kalian untuk menikah dan kali ini kami sebagai orang tua tidak ingin ikut campur dengan rumah tangga kalian. Biarkan Regan yang menentukan sendiri,” ucap Bram.

Sena mencoba untuk kuat walau kenyataannya sangat pahit. Tidak ada yang membelanya sama sekali atas perbuatan Regan.

“Maya sedang mengandung anakku, itulah sebabnya kami harus menikah dan bahkan aku tidak perlu izin menikah lagi padamu,” ucap Regan.

DEG!!!

Mengandung anak Regan? Semua ini membuat Sena semakin sedih, ia sudah tak bisa berkata-kata lagi bahkan suaranya semakin

serak. “L—lebih b-bbaik kita bercerai saja.” Sena mengucapkan dengan sangat berat.

“Tidak semudah itu, aku tidak akan menceraikanmu sebelum aku sendiri yang menginginkannya.”

Terpopuler

Comments

Dwi apri

Dwi apri

ga mau cerai ya pindah rumah aja

2023-10-13

0

Kenny sihyanti

Kenny sihyanti

wong tuwo Ra keno nggo tulodho

2022-07-31

0

Inaqn Sofie

Inaqn Sofie

enak jadi laki..udah nyakiti tanpa rasa bersalah dan sekrng tdk mau melepaskan

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!