Bab 18 : Mencari Sena

Sena menempati kamarnya sebagai pengasuh, sangat besar dan luas. Dia tak menyangka jika bisa tinggal di sini, di tempat sang bos besar tempat dirinya bekerja.

Kia terus menempel padanya, anak kecil berusia 8 tahun itu sangat menyukai Sena sejak pertama kali bertemu dengannya.

"Tante menginap di sini 'kan? Asyik..."

"Iya, bisa nemenin kau tidur mulai sekarang."

Kia memeluk Sena dengan erat, dia sudah tidak memikirkan Mamanya lagi. Devan tersenyum melihat kedekatan mereka, ia lalu menyuruh Sena menidurkan Kia terlebih dahulu setelah itu ia akan membicarakan sesuatu dengan Sena.

Setelah Kia terlelap, Sena masuk ke ruangan Devan. Dia sedikit canggung karena Sena hanyalah karyawan biasa di perusahaan Devan.

"Duduklah!"

Sena duduk di seberang Devan, bau mint yang berasal dari teh begitu menyeruak di ruangan itu.

"Regan membuat ulah lagi?"

Sena menggeleng.

"Lalu kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran dan datang ke sini?"

Sena membenarkan posisi duduknya lalu memberanikan diri menatap Devan yang sangat tampan. Senyuman Devan seolah ingin menatapnya lagi dan lagi namun Sena sadar jika masih memiliki suami.

"Kenapa kau memberikan kunci rumah pada pegawai yang baru kau kenal? Pak Devan tidak takut aku rampok?"

Lagi-lagi Devan tersenyum membuat Sena salah tingkah. Sena menelan ludahnya kasar karena tidak ingin groginya terlihat oleh Devan.

"Aku suka jika kau rampok. Rampok saja! Aku akan memberikan apapun untukmu."

Sena masih tidak paham dengan Devan. Pria itu tiba-tiba seperti ini padanya, apa ada maksud lain dari semua ini? Sungguh, Sena tak paham.

Devan lalu memberikan ATM pada Sena, ia menjelaskan akan mentransfer gaji Sena sebagai pengasuh di ATM itu.

"Apa ini tidak berlebihan, Pak? Aku minta uang cash saja."

"Aku jarang memegang uang cash."

Devan bangun dari tempat duduknya, dia menatap balkon yang berlangitkan mendung dan sebentar lagi akan turun hujan. Hujan memang membuat kedua orang itu mengalami trauma, mereka tersakiti di bawah air hujan oleh pasangan masing-masing.

"Sena, kau boleh tidur! Besok pagi kau harus membuat sarapan untuk Kia. Kia anaknya tidak pemilih dalam makanan, kau bebas untuk memasak asal tidak pedas."

"Baik, Pak."

Di sisi lain.

Regan yang sudah mendapat telpon dari Bram segera pulang ke rumah. Bram menjelaskan jika Sena sudah tahu jika Regan bukan lembur justru makan malam dengan Maya dan Mama. Regan sangat menyesali perbuatannya, ini memang bukan sekali ia berbohong, dulu saat belum ketahuan menikah dengan Maya, Regan selalu pulang terlambat dengan alasan memeriksa tugas mahasiswanya namun dia malah bersama Maya.

Sesampainya di rumah, Regan segera masuk, dia mencari keberadaan Sena namun nihil, Sena sudah pergi membawa semua bajunya.

Regan sangat frustasi, ia menelpon Sena namun nomor Sena sudah tidak aktif.

"Sena, maafkan, aku!" gumam Regan.

Regan masuk ke mobilnya dan mencari keberadaan Sena namun tak membuahkan hasil lalu memutuskan untuk pulang ke kontrakan Maya.

***

Keesokan paginya, Sena bangun dan segera menyiapkan sarapan. Dia memasak nasi goreng dengan telur dadar, ia berharap Devan dan Kia menyukai masakannya.

"Tante...."

"Kia, sudah bangun? Mau mandi?"

Kia mengangguk, Sena mengaduk-aduk nasi goreng yang ada di wajan itu lalu mematikan kompornya setelah matang. Sena membawa Kia masuk ke kamar mandi dan segera memandikannya.

Devan turun dari kamarnya, ia sudah sangat rapi dan mencium wangi masakan dari dapur yang membuatnya sangat lapar. Devan tersenyum simpul saat melihat ada nasi goreng di atas kompor. Dengan sigap dia menata di 3 piring yang sudah ada di atas meja.

8 menit kemudian, Kia sudah selesai mandi dan sudah mengenakan seragam sekolahnya.

"Papa curang, makan duluan," ucap Kia.

"Haha... Masakan Tante Sena memang lezat, cepat makan atau jika tidak Papa akan habiskan."

"Jangan!" Kia duduk di depan meja lalu memakannya dengan lahap.

Sena sangat senang jika mereka menyukai masakannya, ia lalu menatap Devan yang juga menatapnya. Mereka sama-sama malu lalu membuang muka.

Seusai makan, mereka berangkat ke kantor. Sena memilih naik motornya saja daripada ikut dengan Devan, dia tak ingin ada gosip yang tidak sedap jika mereka berangkat bersama-sama.

Sena berdoa jika Regan tidak akan mencarinya namun sepertinya doanya kali ini tidak dikabulkan oleh Tuhan.

Sesampainya di kantor, Regan sudah ada di depan gerbang. Sena yang panik memutar arah menjauh dari kantor dan bersembunyi.

Sementara itu, Devan melihat keberadaan Regan. Dia tak menggubris dan segera masuk ke dalam gedung perusahaannya.

Regan melihat mobil Papanya masuk dan segera menghampirinya.

"Regan?" Bram keluar dari mobil.

"Pah, Sena tidak menelpon lagi setelah itu?"

Bram menggelengkan kepalanya. "Nomor Papa di blokir, Sena pikir Papa ikut kalian makan malam padahal tidak. Kau juga sangat keterlaluan Regan, jika memang tidak menyukai Sena lebih baik lepaskan saja dia!"

"Tidak semudah itu, aku akan mencari Sena dan mengajaknya pulang."

Bram menatap kedatangan Sena. "Itu Sena."

Regan menoleh, ia menghampiri Sena. Sena tak menyangka jika Regan masih ada di sana. Bram yang tidak ingin ikut campur segera masuk ke dalam gedung.

"Sena, maafkan aku! Nanti sore kita pulang ke rumah, ya? Nanti kita bakar daging."

"Maaf, Kak Re. Aku sementara tidak bisa pulang. Aku tinggal di mess kantor ini."

"Untuk apa? Rumah kita dengan kantor ini tidak jauh, kenapa sampai menginap di mess?"

Sena tersenyum kecil. "Kampus dengan rumah kita saja dekat namun Kak Re lebih memilih yang paling dekat yaitu kontrakan yang ditempati Maya, benar 'kan?"

DEG!!!

Regan sangat tersindir dengan ucapan Sena. Sena lekas masuk ke dalam sebelum mendapat banyak pertanyaan dari Regan.

"Kau sudah berubah, Sena," gumam Regan. "Namun setidaknya aku sudah tahu kau tinggal di mana, aku sudah lega."

Terpopuler

Comments

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

jangan bilang kalau regan cuman mau perawanin sena

2023-02-11

0

Siti Komariah

Siti Komariah

huu dasar laki banci..

2022-08-01

0

Royanah

Royanah

kok air mata gw netes ya..wkk

2022-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!