Bab 11 : Anniversary

"Yummy ... enak banget ayam gorengnya," ucap Kia sambil menjilati jemarinya.

"Benarkah? Oh ya, Papamu tidak mencari keberadaanmu?"

Askia menggeleng. "Papa sibuk bekerja, entah pekerjaannya apa Kia juga bingung, seharian duduk di depan meja kadang tangannya menyangga kepalanya seperti ini." Askia memperagakan apa yang dilakukan Devan jika sedang bekerja.

Tentu saja semua itu membuat Sena tergelak tawa melihat anak kecil yang berusia 8 tahun itu.

"Sedangkan Mama pergi terus jarang pulang ke rumah. Pulang pun malah bertengkar dengan Papa. Kia kesel, Kia iri sama teman-teman yang Papa dan Mamanya akur."

Sena mengusap kepala anak kecil itu dengan lembut. Sama halnya dengan Kia, Sena pun juga merasakan hal yang sama. Dulu saat sang Ibu masih ada, Bapak selalu bertengkar dengan Ibu karena masalah ekonomi namun sekarang Sena rindu dengan pertengkaran itu karena kini sang Ibu sudah tiada.

"Hei! Apa yang kau berikan untuk putriku?" tanya Devan tiba-tiba datang lalu melihat kotak makanan berlogo restoran ayam terkenal di kota itu.

Sena berdiri dan membungkuk untuk memberi salam. Dia takut saat Devan berbicara dengan nada tinggi.

"Kia, Papa sudah bilang jangan makan junkfood, tidak baik untuk tubuh."

Devan lalu segera membawa putrinya untuk naik ke ruangannya sedangkan Sena merasa tidak enak padahal niatnya baik.

Kruyuk....

Perutnya terasa lapar, makanan dari Regan di makan oleh Kia sampai habis sementara jam makan siang sudah habis. Sena memutuskan untuk mengganjal perutnya dengan susu botol, semoga saja bisa kuat menahan lapar sampai sore.

Sore hari.

Sena melihat mobil Regan sudah terparkir di sana. Pria itu keluar setelah melihat sang istri.

"Masuklah! Aku akan mengajakmu bulan madu dadakan. Besok hari minggu kau libur 'kan? Kita bisa mendekatkan diri satu sama lain."

"Bulan madu? Ke mana?"

Regan merangkul Sena. "Ke suatu tempat yang indah."

Mereka berpapasan dengan Devan dan Askia, Kia tersenyum ramah pada Sena, Sena juga membalas namun Devan seperti tidak menyukai jika putrinya dekat dengan Sena.

"Kau suka anak kecil?" tanya Regan.

Sena mengangguk.

"Kita bisa membuatnya."

Sena mendengus kesal sambil duduk di mobil. Regan segera melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

Dalam perjalanan, Regan terus mengajak mengobrol Sena. Sena hanya merespon ya dan tidak saja. Tak menyerah, Regan menceritakan sedikit tentang bulan madu dadakan ini namun sepertinya Sena tidak tertarik.

"Sena? Kau tidak apa-apa?" tanya Regan.

"Aku membayangkan jika harus berbagi suami dengan orang lain," jawab Sena.

"Kau istri pertamaku dan aku akan mengistimewakanmu karena kau adalah istri sah-ku yang berhak mendapat banyak warisan dariku."

Sena melirik sekilas Regan. "Aku tak butuh warisan. Aku hanya ingin cinta yang utuh darimu namun sekarang apa bisa?"

"Maaf, maaf untuk segalanya. Aku sudah melukaimu."

Hening, Sena tak menjawab. Dia memilih lebih menatap jalanan yang mulai memadat akibat jam pekerja mulai pulang. Mungkin dulu Sena menginginkan hal ini terjadi namun siapa sangka semuanya berbalik arah, dia sudah tak ada rasa tersentuh dari ucapan Regan.

2 tahun ini seolah membuka mata Sena, ia sadar jika sampai kapanpun Regan tak akan bisa ia gapai sepenuhnya.

Sebuah pantai dengan pasir putih tak jauh dari pusat kota terlihat. Regan memilih lokasi ini karena tidak jauh dari rumah mereka. Dia membukakan pintu untuk Sena lalu mengajaknya masuk ke villa yang berada di pinggir pantai itu.

Regan juga membawa barang-barang seperti pakaian yang sudah ia bawa dari rumah termasuk pakaian ganti untuk Sena.

"Kita akan menginap di sini?" tanya Sena.

"Iya, bulan madu sementara karena kita tidak bisa mengambil cuti dadakan maka dari itu kita bisa berbulan madu di sini dulu."

Sena dirangkul untuk masuk ke dalam villa, pelayan dengan cepat memberikan kuncinya karena Regan sudah memesannya terlebih dahulu.

Mereka masuk ke kamar villa, Regan menyiapkannya semua ini termasuk makan malam romantis di balkon kamar yang berhadapan langsung dengan laut.

"Kau mandi dulu! Nanti kita bisa makan malam bersama."

Sena mengangguk, dia lekas menuju ke kamar mandi. Apa ini mimpi? Regan sudah berubah 180 derajat. Pria dingin itu menjadi romantis sekali. Tidak, tidak boleh, Sena tidak boleh terjebak dalam perangkap manisnya. Siapa tahu ini hanya akting saja?

Sena masuk ke bak mandi yang sudah siap untuk digunakan. Pikirannya menjadi rileks sejenak karena berendam menggunakan air hangat. Tak lama kemudian, Regan masuk ke kamar mandi yang lupa tak terkunci.

"Aaaah ... Kak Re, kenapa kau masuk?" tanya Sena sambil menutup dadanya.

"Aku juga ingin mandi. Tidak boleh?" Regan membuka baju dan celananya membuat Sena memalingkan wajah.

Regan lalu masuk ke dalam bak mandi itu membuat Sena semakin grogi. Tangan Regan menangkup wajah Sena yang memalingkan wajahnya.

"Sena, aku tahu jika perbuatanku sangat salah dan aku menyesalinya. Aku ingin memulai dari awal lagi. Aku ingin Sena yang seperti dulu yang selalu tersenyum padaku, bukan seperti sekarang yang selalu memalingkan wajah."

Air mata Sena mengalir, tangan Regan segera mengusapnya. Bibir Regan mendekati bibir Sena, mereka berciuman dengan mesra sampai benar-benar terasa menjadi candu. Tangan Regan mulai nakal dan membuat tubuh Sena menegang namun semua itu langsung terhenti saat mengingat pria yang menjadi suaminya tentunya pernah melakukan ini pada wanita lain. Sena mendorong tubuh Regan dengan kuat lalu keluar dari bak mandi dan memakai handuknya.

"Aku belum siap, Kak Re. Maaf."

Sena keluar dari kamar mandi dan lekas menggunakan baju. Tak berselang lama Regan pun keluar, ia melihat Sena melamun duduk di atas ranjang.

"Sena, apa yang kau pikirkan?" tanya Regan.

"Apa kau sungguh sudah berubah?"

Regan menghela nafas panjang. "Lalu untuk apa kau membuat perjanjian bermaterai jika kau pun masih meragukannya?"

"Sudahlah, aku lapar dan ingin makan."

Sena menuju ke balkon, ia melihat matahari tenggelam teramat indah. Regan menyiapkan semuanya termasuk menyalakan lilin supaya jauh lebih romantis.

Makananpun juga sudah terhidang dan siap di santap. Sena makan lebih dahulu tanpa menghiraukan sang suami.

"Kau ingat ini hari apa?" tanya Regan.

"Hari sabtu."

"Benar, namun jawabanmu kurang tepat."

Sena tak memperdulikan dan asyik menyantap daging panggang yang sangat lezat itu.

"Hari ini adalah ulang tahun pernikahan kita yang kedua. Kita sudah dua tahun menikah," ucap Regan.

Sena menghentikan makannya, ia teringat satu tahun yang lalu melakukan hal sama seperti ini. Dia menyiapkan makan malam romantis namun Regan malah tak hadir dan membuatnya menunggu sampai tengah malam.

Bayangan Sena pudar setelah Regan mengeluarkan kue anniversary yang bertuliskan 2 tahun dan memberikan sekotak hadiah untuk Sena.

Regan membuka kotak itu yang berisikan banyak perhiasan untuk Sena.

"Semua orang pasti bisa berubah termasuk aku. Mau kah kau mengulangi dari awal hubungan ini dan memulai kehidupan yang baru bersamaku? Selamat hari ulang tahun pernikahan yang ke dua tahun. Aku mencintaimu, Senarita."

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

pokonya gk gw gk relA klau sma si Regan titik, sakit banget Thor gw nangis kejer ini😭😭😭

2023-02-18

0

Tati Aulia

Tati Aulia

geli q tuh denger nya🤭

2022-08-13

0

Siti Komariah

Siti Komariah

laki lucnut

2022-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!