Bab 9 : Surat perjanjian

Otor bikin alur sesuai judul ya, harusnya Devan belum muncul namun dikarenakan pembaca akan kesal dengan Regan makanya Devan di awal sudah otor munculkan buat penetral rasa kesal. Hehe ...

Sabar ya, biarkan alurnya mengalir. Ini juga baru bab 9. Hehe ...

Visual Regan bayanganku blasteran bule.

Visual Senarita, dekil rambut keriting lalu berubah super hot, terawat n super cantik.

Visual Devan, otor ngebayanginnya Kim Seonho (punya lesung pipi kanan dan kini)

Otor tak mau tampilin visual, nanti bisa ambyar jika bayangan kita tak sama. 😄

********

Mereka berciuman begitu dalam, air mata Sena terus saja menetes namun masih mempertahankan ciuman pertamanya yang terasa hambar. Tak ada rasa, semuanya begitu tidak enak. Ciuman pertama yang harusnya menjadi manis kini berubah menjadi pahit.

Dengan sekuat tenaga dia melawan Regan dari ciuman ini.

"Cukup!" ucap Sena.

Jarak wajah mereka hanya beberapa senti saja, mata Sena tak mau menatap Regan. Tangan Regan membelai pipi Sena dengan lembut.

"1 tahun saja 'kan waktu kita memperbaiki hubungan? Hanya 1 tahun 'kan? Jika tidak ada perubahan aku bisa meminta cerai dan kau berjanji tidak akan membuka kasus itu kembali," ucap Sena.

Regan mengangguk. "Aku berjanji. Kita jalani 1 tahun dulu jika kita tidak cocok maka terserah keputusanmu apa."

Sena mengambil kertas lalu menuliskan surat perjanjian secara dadakan. Dia menuliskan poin-poin penting yang harus ditepati Regan.

......SURAT PERJANJIAN......

Saya Senarita dan Regan Anggara menyatakan akan memperbaiki hubungan rumah tangga sampai 1 tahun ke depan namun pihak Senarita akan menggugat cerai jika :

Regan Anggara tidak adil pada kedua istrinya terutama Senarita.

Regan Anggara bersikap dingin dan cuek pada Senarita.

Regan Anggara lebih cinta, sayang, perhatian ke Maya yang sebagai istri kedua.

Regan Anggara melakukan kekerasan.

Regan menyuruh Senarita untuk tinggal bersama dengan Maya.

Regan Anggara TIDAK boleh membuka kasus kematian adiknya dan menggugat ayah mertuanya jika Regan dan Senarita bercerai!!!!!!

Tertanda tangan di bawah ini.

(Senarita) (Regan Anggara)

Regan membaca surat perjanjian itu, ia langsung membubuhkan tanda tangan di sana lalu menyerahkannya pada Sena. Sena tak lupa memasang materai supaya surat perjanjian itu semakin kuat.

"Hanya itu saja 'kan? Mari kita bekerja sama untuk memperbaiki rumah tangga ini untuk satu tahun ke depan!" pinta Regan sambil mengulurkan tangannya.

"Oke, mohon kerja samanya."

Mereka berjabat tangan, setelah itu Regan mengusap air mata Sena yang masih saja membasahi pipi.

"Aku janji ini adalah air mata terakhirmu."

"Ku pegang janjimu, Kak Re."

Regan mengecup kening Sena dan menatap dengan penuh harap. "Bisakah malam ini aku meminta hakku?"

Sena menggeleng. "Aku belum siap. Biarkan hatiku tenang dulu!"

"Baiklah, aku tidak memaksa jika belum siap."

Regan menyuruh Sena mandi karena baunya sangat asam. Kaki Sena melangkah begitu berat sampai di kamar mandi pun dia menatap cermin yang menampilkan wajah suramnya.

Apa keputusanku sudah benar? 1 tahun? Waktu yang singkat jika dibayangkan namun akan menjadi waktu yang lambat karena ada Maya diantara kami.

Tok ... tok ... tok ...

"Sena sayang, mau makan martabak?" ucap Regan bertanya pada Sena.

Sena menatap pintu kamar mandinya. "Iya."

"Baiklah, aku pergi untuk beli dulu. Jangan tidur dulu!"

Setelah Regan pergi, Sena terduduk di kloset. Dia harus menguatkan hatinya untuk menghadapi setiap cobaan yang ada kedepannya menyangkut Maya.

***

Keesokan harinya.

Pagi hari ini, Sena sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Matanya sangat sembab karena semalaman menangis. Dengan cepat ia memoles wajahnya supaya tidak terlihat begitu menyedihkan.

"Sayang, kemeja abu-abuku mana?" tanya Regan.

Untuk pertama kalinya Regan menanyakan perlengkapan kerjanya.

"Aku laundry. Mau pakai yang itu?"

Regan mengangguk.

"Coba pakai yang lain! Misalnya ini." Sena mengambil kemeja loreng berwarna biru.

Biasanya Regan tak akan mau memakai pakaian yang dipilihkan Sena, namun kali ini dia langsung memakainya di depan Sena.

"Oke, tidak buruk. Kita akan sarapan apa pagi ini? Aku lapar."

"Kita beli nasi kuning di depan saja, ya? Aku tidak bisa memasak pagi ini. Ada meeting dadakan," jawab Sena.

Regan mengusap pipi Keyna dengan lembut, ia mengangguk kecil. Usapan demi usapan berubah menjadi sentuhan manja, Regan mencium bibir Sena dengan lembut sambil menghayatinya. Sena mencoba merasakannya namun hati seolah menolak lalu Sena mendorong Regan.

"Maaf, Kak Re. Aku buru-buru."

Sena mengambil tasnya, ia segera keluar dari kamar. Regan. mengikutinya dan memeluknya dari belakang.

"Sena, mencobalah untuk membiasakannya. Aku, kamu menjadi kita."

"Aku, kamu, dia menjadi kalian dan pada akhirnya aku akan kau buang."

Regan menggelengkan kepalanya. "Maafkan, aku! Aku sangat bersalah padamu."

Sena tak memperdulikan ucapan Regan segera berangkat bekerja menggunakan motornya, ia bahkan sampai lupa untuk membelikan sang suami nasi kuning, biarlah ... Regan punya tangan dan kaki sendiri, biar dia beli sendiri, pikir Sena.

Sena memainkan gas motornya dengan kecepatan sedang. Pikirannya masih saja memikirkan kebohongan mereka terutama sang bapak yang tidak mau jujur kepadanya.

Jalanan kota ini masih sepi karena Sena memutuskan berangkat lebih pagi namun saat melintas di suatu jalan, ia melihat mobil yang tak asing berhenti di sana. Sorot mata Sena memandang sang bos bersama wanita yang tak lain adalah sang istri. Sena memelankan motornya karena dia melihat jika gadis kecil bernama Kia menangis diantara mereka.

"Kia, ikut Mama!"

Askia menangis histeris, dia tidak mau ikut dengan sang mama yang sudah meninggalkannya beberapa bulan yang lalu.

"Kia, kau dengar Mama atau tidak?" bentak Maharani, istri dari Devan.

Ketika Sena melintasi mereka, ia tak sengaja bertatapan dengan Devan. Sena yang takut segera melajukan motornya dengan kencang.

Mampuslah! Pak Devan tadi melihatku? Batin Sena.

Sesampainya di kantor.

Sena memarkirkan motornya di parkiran lalu masuk ke dalam. Sebelumnya ia merapikan pakaiannya dan rambut ungu badasnya.

"Sena?"

Suara yang tak asing yaitu sang Papa mertua.

"Iya, Pah. Maaf, lebih baik kita jaga jarak jika sedang di kantor."

"Maaf jika membuatmu tidak nyaman. Papa dengar dari Regan jika kalian mau memperbaiki hubungan? Syukurlah," ucap Bram.

"Kenapa Papa tidak menceritakan tentang anak Papa yang di tabrak Bapak? Kenapa kalian menyembunyikan semuanya?"

Bram menggenggam tangan Sena namun langsung di tepisnya. Dia tak ingin gosip itu memanas jika mereka sampai berpegangan tangan.

"Itu keinginan Bapakmu dan lagi pula Papa sudah mengikhlaskan Rio."

Sena tetap memandang kesal pada mereka yang sudah menyembunyikan semua ini darinya. Bram menghela nafas panjang, ia sangat kasian dengan Sena.

Sena lalu masuk ke gedung, dia sudah berubah total menjadi wanita yang kuat secara penampilan. Make upnya sangat mencolok apalagi menyatu dengan warna rambut ungunya.

"Sena?" Gladis mengejarnya.

”Ada apa?" tanya Sena heran.

"Suamimu ada di depan. Cepat gih temuin."

Kak Re kenapa mengikuti sampai sini? Batin Sena.

Sena segera melihat mobil Regan yang terparkir di depan teras gedung sementara mobil di belakangnya terus mengklaskson. Ya, mobil yang mengklakson itu adalah mobil milik petinggi perusahaan ini, Devanendra Caka Abastian.

Tin ... tin ... tin ...

Sena dengan cepat menghampiri mobil Regan yang menghalangi mobil Devan.

"Kak Re, pindahkan mobilmu!" pinta Sena mengetuk kaca mobil sang suami.

Regan malah keluar tanpa memindahkan mobilnya. "Aku sudah bilang untuk mengantarmu berangkat ke kantor. Kenapa kau malah berangkat duluan?"

Devan keluar dari mobilnya, Sena semakin panik dan tidak enak dengan bosnya.

"Maaf, bisakah kau pindahkan mobilmu? Pengendara lain sampai tidak bisa lewat," ucap Devan.

Mampuslah! Aku bisa dipecat Pak Devan. Batin Sena.

*****

Note : Kalian ingin dapat tas imut kayak gini dari aku?

Caranya gampang banget,

Follow instagram : Marr_Mystory

Like semua postingannya (Postingannya hanya sedikit jadi tak bikin pegel tangan kalian, hehe) dan tinggalkan komentar di salah satu postingan.

Pastikan kamu sudah baca novelku yang ini ya.

Hadiah akan di undi secara acak dari komentar kalian dan di undi saat novel ini sudah memiliki 100 Bab. Mudah 'kan?

Untung pemenang di novel sebelumya adalah ketiga orang ini dan Tas imutnya sedang OTW ke tempat mereka masing-masing.

Yuk buruan segera follow.

Terpopuler

Comments

Tati Aulia

Tati Aulia

ai bodoh amet km sen

2022-08-13

0

Juan Sastra

Juan Sastra

sampai bab 10 aku masih ggak ngeh bacanya antara kemauan regan dan ayahnya,,terkecuali pokus dengan kesakitan yg sena dapat..semua seperti memojokkan sena..dan sena sepertinya memang akan di korbankan..😢😢

2022-05-05

0

Kod Driyah

Kod Driyah

jngan mau di rayu sm regan

2022-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!