Bab 19 : Kost

1 minggu berlalu.

Sena sudah betah berada di rumah Devan untuk bekerja menjadi pengasuh Kia sepulang dari kantor. Kia tidak terlalu manja membuat Sena tidak terlalu lelah dalam mengurusnya. Kia menganggap jika Sena adalah teman yang menemaninya dan bukan pengasuhnya.

Sambil menemani Kia makan malam, Sena membuka pesan antara Maya dan Regan, Sena sengaja menyadap pesan whatsapp sang suami. Sena berdecih saat Regan begitu perhatian dengan Maya.

"Tante, Papa kapan akan pulang?"

"Besok pagi, Papa mu masih di luar kota. Habiskan makanannya!"

Kia menghabiskan makanannya, dia sangat senang ketika sang papa ke luar kota sudah ada Sena yang menemani bahkan tidur bersamanya. Sena pun juga heran dengan mama kandung Kia, beliau tidak pernah datang ke sini untuk mengunjungi putrinya yang baru berumur 8 tahun.

Seusai makan, Sena mengajak Kia untuk belajar dan mengerjakan PR. Mereka sangat dekat bak ibu dan anak namun tiba-tiba ponselnya berdering rupanya dari Mama mertuanya. Sena lekas mengangkatnya.

"Hallo, Ma?"

"Kenapa tidak pulang dan kenapa baru angkat telpon dari Mama? Apa salah Mama hingga membuatmu begini? Ternyata selama ini kau baik hanya pencitraan saja di depan Mama. Sifat aslimu seperti ini, Sena?"

"Maaf, Ma. Maksud Mama apa? Pencitraan bagaimana? Mama sudah punya menantu baru dan aku sudah terlupakan."

Mama sepertinya kesal dengan ucapan Sena. "Kau marah gara-gara tidak kami ajak makan malam waktu itu? Sena, Maya itu mengidam ingin makan seafood makanya kami mengajaknya ke sana. Sebenarnya Regan ingin pulang ke rumahmu karena kau ingin makan daging panggang namun Maya lebih penting saat ini karena dia sedang hamil dan mengidam. Kau belum hamil-hamil mana paham, Sena?"

DEG!!!

Ucapan mertuanya sangat menusuk hatinya. Sena langsung mematikan telponnya, ia tersenyum getir mendapat cercaan seperti itu. Dadanya sangat sesak, rupanya mereka dulu hanya berpura-pura baik.

"Tante kenapa?" tanya Kia.

Sena lekas menggeleng. "Tidak apa-apa. Cepat kerjakan nomor 4! Nanti Tante ajari pakai versi Tante."

"Oke, Tante."

Keesokan harinya, Sena.

Pagi menjelang, seperti biasanya Sena akan membuatkan sarapan untuk Kia. Devan siang ini akan pulang dari luar kota dan hubungan mereka hanya bos dan pegawai saja tidak lebih. Sebentar lagi Devan akan mendapat gelar seorang duda, tentu saja para pegawai yang ada di kantor sangat senang. Mereka bisa puas memandangi seorang duda tampan nan kaya setiap harinya. Sedangkan Sena menganggap biasa saja bahkan sejak malam itu seolah membuat Sena sedikit sungkan dengan Devan.

Sena menyiapkan bekal juga untuk Regan, walau mereka sudah pisah ranjang selama 1 minggu ini namun Sena masih mengantar bekal sarapan untuk Regan. Regan curhat tentang Maya pada Sena lewat telepon jika Maya saat hamil malas-malasan bahkan setiap hari hanya tiduran di kamar.

Ayam bakar beserta lalapan sudah siap, ia mengantar Kia ke sekolah dulu lalu mampir ke kontrakan Maya.  Sena memang sangat baik, dia melakukan itu karena masih menjadi istri sah dari Regan. Dalam perjalanan menggunakan motor, Sena harus menguatkan hati jika bertemu dengan Maya.  Sesampainya di sana, Sena kecewa karena Regan sudah berangkat ke kampus, dia hanya bertemu dengan Maya yang hanya menggunakan daster dan seolah baru bangun tidur.

"Yasudah, aku antar ke kampus saja dan ini untukmu," ucap Sena sambil menyerahkan plastik yang berisi makanan.

"Sena, yang malam itu...."

"Iya... ya, aku tahu, kau sedang hamil dan pantas diberi perhatian lebih. Sudahlah! Nanti aku terlambat bekerja." Sena melangkah ke motornya dan naik diatasnya namun ia menatap Maya lagi. "Walau sedang hamil, dandan gih! Belajar dari pengalamanku dulu, dulu aku dekil, rambut keriting dan jelek lalu Regan malah terpikat denganmu yang primadona kampus. Aku takutnya dengan penampilanmu sekarang malah Regan mencari ayam kampus lagi untuk dijadikan istri ketiga," sambung Sena sambil mengenakan helmnya. Sena mengeluarkan senyuman mautnya seolah mengejek.

Maya hanya diam dan menatap kepergian Sena, ia melihat bungkusan makanan yang diberikan Sena lalu membuangnya ke tempat sampah. "Takut jika ada racunnya," gumam Maya.

Sena menuju ke kampus, ia melihat jam yang masih ada waktu banyak untuk menemui Regan. Kontrakan Maya dengan kampus hanya berjarak 8 menit saja menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sana dia segera menuju ruangan Regan, Regan memang akhir-akhir ini sibuk dengan nilai mahasiswanya.

"Kak Re?" Sena masuk tanpa mengetuk pintu.

Regan menutup buku dan melepas kaca matanya, wajah Regan nampak kembali seperti semula saat awal pernikahan mereka yang begitu dingin.

"Aku bawa makanan untukmu," ucap Sena.

Regan beranjak dari kursinya lalu menampar pipi Sena.

Plaaak...

Sena sangat terkejut, tangannya refleks memegang pipinya yang nyeri akibat tamparan sang suami, air matanya menetes tanpa permisi, ini pertama kalinya Regan menamparnya.

"Untuk apa kita buat surat perjanjian jika kau sendiri yang mengkhianatinya?" Regan meninggikan suaranya.

"Maksud Kak Re apa?"

Regan mengambil beberapa foto dilacinya lalu melemparnya pada Sena, foto itu menunjukan jika Sena berada di rumah Devan. Dari siapa Regan tahu semua itu?

"Katanya tinggal di mess? Benar di mess, messum dengan bos di rumahnya."

Plaaaak....

Kini gantian Sena yang menampar pipi Regan, dia kesal dengan ucapan Regan yang seperti itu.

"Aku di sana hanya bekerja menjadi pengasuh putrinya saja, tidak lebih. Aku butuh uang banyak untuk simpanan jika suatu saat aku berpisah denganmu," jawab Regan.

"Apa di otakmu hanya ada uang dan uang? Hah?! Tak cukup pemberian uang dariku?"

Sena langsung pergi meninggalkan ruangan itu, dia menaiki motornya dan menuju ke bengkel sang Bapak. Sekarang ini Sena hanya ingin meminta pertanggung jawaban sang Bapak karena telah membuat dirinya berada di situasi seperti ini. Sena melajukan motornya dengan kencang, ia sudah tidak memikirkan akan terlambat ke kantor namun tak di sangka dia malah terjatuh dari motor dan membuatnya membentur aspal.

"Aaah..." Kakinya terjepit motornya, orang-orang menolongnya.

"Mbak tidak apa-apa? Ayo ke rumah sakit!"

"Aku suaminya dan akan membawanya ke rumah sakit." Regan ternyata mengikuti Sena dari belakang, ia memasukkan Sena ke dalam mobil.

Regan melajukan mobilnya menjauh dari kerumunan itu sebelum Sena memberontak dan menitipkan motor Sena, Regan melihat kaki Sena yang berdarah namun tak membuat pria itu bersalah kepadanya.

"Aku akan membawa Bapak ke kantor polisi dan membuka kasus itu kembali."

DEG!!!

"Lakukanlah! Aku juga ingin Bapak bertanggung jawab atas perbuatannya," jawab Sena.

Regan hanya diam sambil fokus menyetir, dia tak menggubris ucapan Sena. Kaki Sena sangat nyeri, ia hanya bisa menahannya. Menit demi menit berlalu sampai hampir 1 jam lebih Regan membawanya pergi. Sena menyadari jika mobil itu semakin jauh meninggalkan pusat kota.

"Kak Re akan membawaku ke mana?" tanya Sena.

"Mulai sekarang kau tinggal di kota Y saja! Aku akan mencarikanmu tempat kost dan pekerjaan."

"Apa maksudmu? Kenapa kau benar-benar ingin menyiksaku?"

Regan melempar surat pada Sena, surat kerugian yang ditimbulkan sang bapak saat menewaskan Rio bahkan Bapak juga sempat meminjam uang untuk membuka bengkel saat ini.

"Jika ingin menyalahkan maka salahkan Bapak dulu! Kau sudah di jual olehnya hanya untuk kepuasannya sendiri. Oh ya satu lagi, aku tidak ingin menceraikanmu dan tidak ingin sampai kau jatuh pada pria lain. Aku sangat mencintaimu namun memang caraku sangat salah," jelas Regan.

Setelah sampai di kota Y, Regan sudah memesan tempat kost putri untuk istrinya. Sena hanya lemas mendapat perlakuan seperti ini dari sang suami. Mobilnya terhenti di bangunan putih bertingkat, Regan menggendong Sena dan ibu kost sudah menyambutnya. Sena adalah penghuni kost VIP, Regan membayar banyak untuk membuat Sena nyaman berada di sini.  Kamar kost itu sangat besar dan mewah, Sena didudukan pada ranjang lalu Regan mengobati lukanya.

Sakit di kaki Sena tak berarti ketimbang sakit dihatinya, Regan memperlakukannya seenak jidat dengan alasan cinta. Cinta yang saling menyakiti.  Setelah selesai mengobati dan memperban kaki Sena, Regan menatap wajah cantik Sena yang juga datar menatapnya.

"Aku ingin hakku saat ini juga," ucap Regan.

"Silahkan!" Sena seolah menantang Regan tanpa mengelak lagi.

Regan mendorong tubuh Sena ke ranjang dan memberinya kecupan demi kecupan, Sena hanya diam seolah yakin menyerahkan tubunya begitu saja. Sentuhan demi sentuhan terlewati, deru nafas kian tersengal seolah permainan ini segera dilakukan.  Kini mereka melakukan penyatuan setelah 2 tahun menikah.

30 menit kemudian.

Regan merasakan hal aneh, dia tak menemukan darah sedikitpun dari Sena. Sena mengenakan pakaiannya lagi dan menatap wajah Regan.

"Kau sudah tidak perawan?"

"Iya? Emang kenapa?"

Rahang Regan mengeras dan menatap tajam Sena.

"Sakit 'kan Kak Re? Di khianati? Hah?!  Sama, aku juga sakit hati. Sudah 2 tahun aku menjaga kehormatanku demi Kak Re, namun Kak Re sekalipun tak menyentuhnya dan malah menyentuh ayam kampus itu sampai hamil." Dada Sena sangat sesak mengatakan semua itu namun dia senang karena bisa membalas perbuatan Regan walau menggunakan cara yang salah.

"Kau memang wanita gila! Wajah polosmu ternyata iblis. Kau membalas dendam dengan cara kotor seperti ini?" tanya Regan dengan mata yang memerah.

"Kau yang iblis! Kau yang memulainya," teriak Sena sampai suaranya serak.

"Aku cinta denganmu, Senarita! Apa cinta harus ditunjukan dengan cara manis? Hah?! Semua ini membuatku gila. Kenapa jatuh cinta sampai sesakit ini?" Regan menangis untuk pertama kalinya dan menangis di bahu Sena. "Kau jahat, Sena! Kau menghancurkan ekspetasiku."

Terpopuler

Comments

Dwi apri

Dwi apri

cinta...tp kok disiksa trs?

2023-10-13

0

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

loohhh yg merawanin sapa niiii

2023-02-11

0

Kenny sihyanti

Kenny sihyanti

Loh bukannya Sena belom di sentuh sama Devan ?

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!