Bab 8 : Tak terduga

Pak Devan. Batin Sena.

Devan memandang Sena lalu memandang Regan. Sena

dengan cepat mencari keberadaan ponsel bosnya dan ternyata ada di lantai, dia

segera menyerahkannya pada Devan.

“Terima kasih,’ ucap Devan,

“Sama-sama, Pak.”

Tatapan Regan ke Devan seolah begitu dingin, setelah Devan pergi. Regan segera kembali menyantap makanan yang sudah datang. Mereka makan bersama-sama dengan diam. Sena pun menjadi mendadak canggung lalu memutuskan segera menghabiskan semua makanannya, Sena segera pergi meninggalkan Regan yang baru saja menghabiskan setengah piring. Ini kesempatan Sena untuk melarikan diri namun begitu sampai parkiran tangannya di cekal oleh Regan.

“Mau ke mana? Kita pulang malam ini juga!”

“Lepaskan! Aku tidak mau.”

“Kau ingin tahu konsekuensinya ‘kan? Maka dari itu pulang dulu dan kita bicarakan di rumah!”

Sena terus memberontak sampai seseorang dalam mobil

keluar. Devan tahu jika Regan adalah suami dari Sena namun dia juga tak tega melihat Sena yang memberontak seperti itu.

“Kau tidak mendengar jika istrimu meminta melepaskan

tangannya?” tanya Devan.

Regan tidak menggubrisnya dan tetap memaksa Sena untuk masuk ke dalam mobil. Tiba-tiba Devan juga mencekal tangan Sena. Terjadilah hal yang sangat tak terduga oleh Sena. Matanya menatap Devan, pria itu berusaha menolongnya.

“Bisa lepaskan tangan istriku?”

“Aku akan melepaskannya jika dia memang ingin ikut denganmu.”

Regan menatap tajam Devan, suasana menjadi panas

sampai wajah Sena berkeringat. Karena tidak ingin membuat kegaduhan akhirnya Sena yang mengalah pada Regan.

“Pak Devan, aku mohon lepaskan aku!”

Bibir Regan tersungging tipis. Devan segera melepaskan tangan Sena. Regan menarik tangan Sena dan mengajaknya masuk ke mobil. Di dalam mobil, Sena hanya diam. Dia tahu akan di bawa ke mana, Regan

membawanya ke rumah. Dia harus menguatkan hati jika harus bertemu dengan Maya.

Dalam kondisi yang lelah dan mengantuk, Sena terlelap begitu saja. Regan yang melirik baju sang istri yang sangat ketat segera menyelimuti dengan jaketnya.

Tangannya mengusap pipi Sena lalu menatapnya lembut.

Setelah puas menatap sang istri, Regan melanjutkan perjalanannya ke rumah.

25 menit kemudian.

Regan membangunkan Sena dengan menepuk pipinya

dengan kuat, seketika Sena terbangun karena merasa kesakitan.

“Sudah sampai, masuklah! Atau mau aku gendong?”.tanya Regan.

Sena segera bangun sebelum Regan menggendongnya, ia

melangkah masuk ke rumah yang lampu terasnya masih gelap tidak ada orang.

“Tenang saja! Maya masih di rumah orang tuaku.”

Sena dengan yakin membuka pintunya, setelah masuk ia

menyalakan semua lampu. Sorot matanya masih menatap gerak-gerik Regan. Pria itu mencari sesuatu di atas nakas yaitu berupa sebuah maps. Regan lalu melemparnya ke arah Sena. Dengan perasaan ragu, Sena membukanya dengan hati-hati. Dia  membaca satu persatu berkas namun masih tidak paham.

“Selama ini kami menyembunyikan rahasia ini darimu karena permintaan Bapak. 2 tahun yang lalu Bapak menabrak adikku sampai tewas.’

DEG...

Sena sangat kaget, dia menggelengkan kepalanya. “Ini

tidak masuk akal? Jika Bapak menabrak adikmu maka seharusnya aku juga tahu.”

“Tidak masuk akal katamu?” Regan melempar foto jenazah adiknya yang bersimbah darah lalu juga ada beberapa foto dari CCTV jika si penabrak adalah Bapak dari Sena.

Pupil mata Sena bergetar, dia menutup mulut dengan

tangan seolah tidak percaya. Kenapa dia sampai tidak tahu akan hal ini? Semua orang berakting seolah tidak terjadi apa-apa di depan Sena. Air mata Sena tumpah, ia kecewa dengan sang Bapak karena tidak jujur padanya. Makanya Bapak

sangat takut dengan keluarga Bram.

“Tapi apa hubungannya kematian adikmu dan pernikahan

ini? Aku masih tidak paham.”

“Waktu itu Papa mau menjebloskan Bapak ke penjara

namun Papa berubah pikiran dan memintamu untuk menikah denganku. Awalnya aku

menolak karena kau adalah mantan mahasiswiku namun pada akhirnya aku menyetujuinya karena ingin membalas dendam atas kematian Rio,” jelas Regan.

Sena terhuyung dan terpentok dinding, kepalanya begitu sakit mengetahui fakta itu.  Regan

mendekatinya, tangannya mengusap rambut Keyna yang ungu. “Masih yakin ingin

bercerai denganku? Jika iya, kasus ini akan aku buka kembali dan tentunya Bapak akan masuk penjara.” Suara Regan membius Sena dan membuatnya bergetar hebat.

“T—tapi a—aku tidak tahu apa-apa, kenapa malah membalas dendam padaku?”

Regan mundur, ia mengusap wajahnya kasar. Sena

merupakan mahasiswi yang menjengkelkan baginya, entah kenapa Regan ingin sekali

membuat Sena menderita dalam pernikahan ini.

“Tidak masuk akal jika ingin membalas dendam padaku,”

teriak Sena dengan isak tangisnya.

“Tidak masuk akal katamu? Adikku meninggal di umur

24 tahun karena Bapakmu. Lebih perih mana? Kami kehilangan Rio dalam keluarga kami. Jika mau menyalahkan lebih baik menyalahkan Bapak, kenapa dia mau menikahkan putrinya dengan salah satu keluarga korban,” jawab Regan.

Sena terjongkok, dia menangis tersedu-sedu. Hatinya

terasa sesak terjebak dalam permainan ini dan sang bapak menjadikan dia umpan

untuk sebuah pembalasan dari Regan. Regan mendekatinya, ia memeluk Sena dengan

erat. Kini Regan sudah tidak ingin membalas dendam lagi dan akan menerima pernikahan ini mulai dari awal.

“Maafkan, aku! Aku mulai sadar jika yang aku lakukan

sangat salah. Aku ingin memulai pernikahan ini dari awal lagi. Beri aku kesempatan untuk memperbaikinya.”

“Sakit sekali Kak Re, kau sudah berhasil membalas dendam apalagi ditambah kasus Maya. Sudah puas? Hah?”

Regan memeluk Sena dengan erat, kasus Maya adalah

diluar  perkiraannya. Regan terjebak dengan Maya juga bukan keinginannya. Kini Maya tengah mengandung anak Regan

membuat Regan tidak ada pilihan lain untuk menikahinya. Sena masih menangis histeris

sambil berjongkok, Regan memberinya pelukan yang erat. Dia sudah menyesal menyakiti hati Sena.

“Senarita, aku mohon, jangan minta bercerai! Ayo perbaiki hubungan ini! Aku janji akan adil dengan kalian tapi jika kau tetap

ingin minta bercerai maka kasus akan aku buka kembali. Pilihlah dengan bijak!” ucap Regan dengan menggunakan ancaman.

Regan membopong Sena menuju ke kamar, Sena masih menangis tersedu-sedu. Regan membantu mengusap air mata Sena dan menatap wajah Sena yang berbalur kesedihan. Sesak sekali yang dirasakan Sena, wanita tak tahu apa-apa itu menjadi sebuah jaminan pembalasan dendam. Hidung mancung Regan

menyusuri pipi Sena seolah ingin mencium namun bibir belum menempel. Sena hanya diam pasrah tidak ada penolakan.

“Aku suka rambut ungumu,” ucap Regan dengan nafas

yang menderu. “Pikirkanlah, Senarita! Memperbaiki hubungan ini atau Bapak akan masuk penjara?”

Regan mulai menempelkan bibirnya pada leher Sena, ia

menggigiti dengan manja. Sena yang masih syok hanya diam saja sambil meneteskan

air mata. Deru nafas Regan mulai terasa, pria itu sudah terbawa ***** yang mendalam.

“Hah... hah... hah... aku ingin melakukannya malam

ini, Sena-ku,” Regan mencium bibir Sena, ia semakin memperdalam ciumannya. Pria

brengsek itu memanfaatkan keadaan Sena yang sedang syok dan putus asa.

Terpopuler

Comments

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

dii jahat bgt

2023-02-11

0

Tati Aulia

Tati Aulia

owh jngan sampai sangat2 mrnjiji kn

2022-08-13

0

Siti Komariah

Siti Komariah

anjayyyy

2022-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!