Sesuai apa yang telah disampaikan Arka pada Dion kemarin. Hari ini ia mengajak kedua anaknya untuk jalan-jalan.
Ia dan Amanda tak memilih tempat yang terlalu jauh, hanya mengajak Azka dan Afka pergi ke kebun binatang terdekat.
Sejatinya mereka bisa mengunjungi kebun binatang virtual, atau menonton tayangan tentang hewan dari rumah.
Namun sesekali ada baiknya mengajak anak-anak melihat langsung. Untuk membangun kecintaan terhadap hewan dan lingkungan dalam diri mereka sejak dini.
Amanda dan Arka telah cukup lama hidup di dunia. Acap kali mereka mendengar berita tentang penyiksaan yang dilakukan oleh manusia terhadap hewan.
Banyak yang mempertanyakan, mengapa ada orang yang begitu tega menyakiti hewan, yang bahkan tak bisa bicara dan protes ketika mereka di sakiti.
Jawabannya sederhana saja. Mereka tak diajarkan oleh orang tua mereka untuk mengasihi hewan sejak kecil. Sebab perilaku saling sayang menyayangi sesama makhluk hidup itu di mulai dari rumah.
Memang ada orang-orang tertentu yang tidak suka pada hewan seperti kucing dan Anjing. Tetapi itu bukan alasan untuk menyiksa bahkan membunuh hewan tersebut. Tidak suka bukan berarti harus menyiksa dan melukai.
Jika sudah melukai atau menyakiti hewan yang bahkan tidak berbuat apa-apa, hanya diam saja. Maka si pelaku haruslah di periksa kondisi kejiwaannya.
Karena bisa saja ia melakukan penyiksaan terhadap manusia, yang bahkan tak melakukan apa-apa di dekatnya.
"Nah, dek. Kita udah sampai nih di kebun binatang."
Arka berujar, ketika mobil yang ia kemudikan telah memasuki kawasan dari kebun binatang tersebut.
"Yeee, sampai."
Amanda ikut memberi semangat pada anak-anaknya. Hingga mereka yang duduk di car seat belakang tampak antusias.
"Hoayaa."
"Papapa."
"Mama."
"Iya, kita cari parkiran dulu ya." ujar Arka lagi.
Maka pria itu pun mencari lahan parkir. Kebetulan tak terlalu banyak pengunjung hari itu, bahkan hari-hari sebelumnya juga sudah jarang. Mengingat perilaku warga telah berubah semenjak adanya handphone serta sosial media.
Daripada keluar uang untuk mengajak anak jalan-jalan ke kebun binatang atau tempat rekreasi lainnya. Para orang tua lebih memilih mengisi kuota untuk handphone anak mereka.
Sehingga anak-anak mereka bisa bermain mobile legends atau menonton Coco melon. Semata agar mereka diam dan tak berisik di rumah.
Sedang para orang tua yang perempuan bergibah di lambe turah, dan orang tua laki-laki bisa melihat serta memberi like pada foto pada perempuan pemersatu bangsa.
Arka mendapatkan parkir, lalu ia pergi ke bagasi belakang untuk mengeluarkan stroller gandeng, dan memasangnya.
Ketika siap, ia dan Amanda membantu si kembar lalu mereka di dudukkan disana. Arka mendorong mereka, sementara ibunya membawa tas berisi makanan serta botol susu. Plus makanan orang dewasa juga tentunya.
Hewan pertama yang mereka lihat adalah berbagai jenis burung. Mereka masuk ke sebuah kandang super besar dengan langit-langit tinggi yang dipasang jaring diatasnya. Agar burung-burung tersebut tak melarikan diri.
"Wah, banyak ya burungnya."
Arka berujar pada kedua anaknya, sementara mereka seolah kaget dan terkagum-kagum. Sebab mereka belum pernah melihat secara langsung hal yang demikian.
"Hoayaa?"
Afka mengerutkan kening, seraya menunjuk salah satu burung yang menarik perhatiannya.
"Itu namanya cendrawasih." ujar Amanda.
"Si?"
"Iya, cendrawasih. Cantik ya burungnya." Arka menimpali.
"Si." Afka kembali berujar.
Amanda dan Arka kembali mendorong anak mereka, kali ini mendekati kandang burung merak. Ada kandang di dalam kandang, begitulah kira-kira.
"Si." Afka kembali berujar seraya menunjuk merak tersebut.
"Ini burung merak." ujar Arka.
"Wak?"
Kali ini Azka yang berujar.
"Merak." Amanda mengajari.
"Wak." Afka menimpali saudaranya.
Lalu mereka sama-sama melihat ekor burung merak tersebut yang terkembang. Seketika mereka melongo dan menatapnya nyaris tak berkedip.
"Wah bagus ya." ujar Arka seraya bicara pada keduanya. Sementara si kembar masih terlihat takjub.
Mereka lalu lanjut mengunjungi hewan yang lain. Mereka tampak antusias ketika melihat kandang berbagai jenis monyet.
Entah karena lucu atau apa menurut mereka. Yang jelas kedua anak kembar itu tak bisa berhenti tertawa melihat hewan tersebut.
"Ini namanya monyet." ujar Amanda.
"Net?"
Si kembar berujar dengan nada yang terdengar seperti orang yang bertanya. Apakah mereka sudah bisa bertanya?. Mungkin belum, hanya saja nadanya yang mereka keluarkan mirip dengan pertanyaan.
"Monyet." ujar Arka.
"Net, eheeee."
"Net." Azka menatap Amanda.
"Iya monyetnya yang itu nak, kenapa malah ngeliat ke mama." seloroh perempuan itu hingga menyebabkan Arka terbahak.
Usai melihat monyet, mereka lanjut melihat hewan-hewan besar. Yang pertama kali mereka kunjungi adalah Jerapah.
"Waw, tinggi banget ya."
Arka berujar pada kedua anaknya sambil tersenyum. Kedua anak itu melongo dan mendongak ke atas. Terlihat raut wajah mereka sedikit takut namun masih antusias.
"Ini jerapah, dek." ujar Amanda.
"Kalian punya boneka jerapah kan." lanjutnya lagi.
Si kembar masih melongo. Baru kali itu mereka melihat hewan berleher panjang tersebut secara langsung. Sama seperti hewan-hewan sebelumnya yang sudah mereka lihat tadi.
"Apa tadi nak, Jerapah." Arka kembali berujar.
"Papah." ucap Afka.
"Papah." Azka menimpali.
"Jerapah."
"Papapah."
Arka dan Amanda sama-sama tertawa.
"Kita foto kalian dulu yuk." ujar Amanda.
Wanita itu lalu mengambil handphone. Azka dan Afka dibuat membelakangi jerapah, dengan jarak yang cukup jauh dari jangkauan hewan tersebut. Kemudian,
"Cekrek."
Foto mereka berhasil diambil. Lalu Amanda meminta tolong pada petugas kebun binatang untuk mengambil foto mereka sekeluarga.
"Cekrek.
****
Selesai melihat Jerapah, mereka beristirahat sejenak pada tempat-tempat yang telah disediakan. Tempat itu terawat dan sangat bersih, serta berada cukup jauh dari kandang hewan. Sehingga tak tercium bau kotoran ataupun bau dari hewan itu sendiri.
Amanda pergi ke tempat baby care yang tersedia di dekat toilet, lalu melakukan pumping disana. Setelah mendapatkan dua botol ASI, ia kembali pada anak-anak dan memberikannya.
Kemudian perutnya terasa lapar. Kebetulan mereka tadi membawa bekal, berupa nasi dan nugget yang banyak. Serta sambal dalam kemasan dan potongan buah. Ada juga sayuran rebus tanpa bumbu.
"Ka, makan yuk. Laper aku." ujar Amanda.
"Oke."
Arka pergi ke parkiran dan membuka bagasi. Lalu mengambil keranjang piknik yang berisi makanan berat serta minuman. Tak lama selagi si kembar minum susu, mereka makan bersama di tempat yang tadi.
Usai mengisi perut dan beristirahat sejenak. Mereka kemudian membereskan semuanya dan membawa perintilan masuk kembali ke dalam mobil.
Tak lama mereka lanjut mengeksplorasi kebun binatang. Kali ini mereka pergi ke kandang gajah dan lagi-lagi Azka serta Afka terkagum-kagum dibuatnya. Mereka merasa senang, namun aneh dan juga takut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Yanti Damay
harusnya bawa jengkol balado sm ikan asin tuhhh mantebbbb
2022-08-05
1
Bunda'ne Aqila
perlunya edukasi pengenalan binatang² kepada anak-anak sejak dini agar mereka memiliki sifat penyayang terhadap sesama makhluk hidup 👏👏👏
2022-08-01
0
Nana
rekreasi sederhana tp sangat menyenangkan bagi Hoaya
2022-07-30
0