Curhat

"Man."

"Ka."

Arka dan Amanda yang sama-sama terbaring serta menatap langit-langit kamar tersebut, sama-sama berujar.

"Kenapa?" tanya mereka berdua secara serentak.

"Kamu bosen nggak sih akhir-akhir ini?"

Amanda mulai mengeluarkan pertanyaan, yang sejatinya juga menjadi uneg-unegnya dalam beberapa hari belakangan ini.

"Kenapa kamu nanya gitu?" Arka balik melontarkan pertanyaan pada sang istri.

"Aku bosan beberapa hari ini, Ka. Bosan sama rutinitas yang itu-itu aja." ujarnya kemudian.

Arka diam, ia kini menarik nafas dalam-dalam.

"Aku juga sama, Man." tukasnya jujur.

"Aku bosan sama kehidupan aku yang gini-gini aja tiap hari." lanjut pemuda itu.

Keduanya kembali menatap langit-langit kamar.

"Apa kamu kangen dengan masa-masa hidup kamu dulu sebelum menikah?" tanya Amanda.

"Arka mengangguk."

"Ya." jawabnya kemudian.

"Kamu juga ngerasa kayak gitu kan?" tanya Arka seraya menoleh. Ia seakan tau isi kepala dari istrinya tersebut.

Amanda pun mengangguk.

"Kita sebenarnya masih saling cinta nggak sih, Ka?"

Amanda mempertanyakan sesuatu, yang semestinya ia tanyakan pada dirinya sendiri.

"Aku udah nggak ngerti lagi sama perasaan aku akhir-akhir ini." ujar Amanda.

"Aku juga sama." tukas Arka.

Lalu hening menyeruak, mereka sama-sama diam untuk waktu yang cukup lama.

***

"Lo berdua itu masih sama-sama cinta, sangat cinta. Cuma ketutupan rasa capek dan bosan aja."

Rio memberikan kesimpulan pada Arka, ketika pemuda itu akhirnya tak tahan dan curhat pada Rio mengenai keadaan rumah tangganya.

"Gue rasa semua orang yang menikah, mengalami hal yang sama dengan yang lo berdua alami. Apalagi di usia pernikahan yang masih dibawah lima tahun." ujar Rio lagi.

"Gue bener-bener kangen sama hidup gue yang dulu, Ri. Amanda juga bilang dia kayak gitu."

"Iya gue ngerti, tapi jangan sampe kalian salah ambil keputusan. Hidup itu kayak kita lagi makan aja. Kadang kita kangen banget pengen makan masakan tertentu. Pas kita udah ketemu dan makan itu hampir tiap hari, kita akan bosan-bosan juga." ujar Rio.

Arka kini menatap sahabatnya itu.

"Iya kan?. Coba aja lo kepengen banget makan rendang atau ayam bakar. Pas ketemu lo makan itu tiap hari. Pasti ujungnya lo bosan-bosan juga. Balik lagi pengen makan sayur bening sama tempe goreng doang. Kayak gitu juga hidup. Lo pengen bebas nih saat ini, saat nanti lo bebas beneran, lo bakalan bosan sendiri sama kebebasan itu." ucap Rio lagi.

"Jadi solusinya gue harus gimana?" tanya Arka pada Rio.

"Solusinya lo berdua harus saling memberikan waktu. Supaya lo berdua bisa merasakan kebebasan itu lagi. Masalah anak titip dulu kek ke rumah orang tua lo, atau ke bokap lo. Ada Nino sama Ansel ini yang bisa jaga mereka. Masalah kayak gini kalau di diemin, nanti lama-lama makin jadi kayak borok. Bernanah dan sakit."

"Kira-kira Amanda mau nggak ya, kalau gue ajak ngomong baik-baik?" Lagi-lagi Arka bertanya. 

"Coba aja lo ajak ngomong berdua. Deep talk, cari jalan keluar yang di sepakati bersama. Kalau kata gue sih yang kayak tadi aja. Sama-sama ngasih ruang dulu untuk healing, untuk sendiri dan untuk merenungi semua hal yang udah kalian lewati."

Arka mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ya udah deh, ntar malam gue bicarakan sama dia." tukas Arka.

"Inget ya, Ka. Kalau kata Rizki Febian, berpisah itu mudah. Yang susah itu ketika lo mencoba untuk memperbaiki semuanya dadi awal."

"Kata siapa berpisah itu mudah?. Kalau udah rumah tangga mah Ri, mikirin anak, mikirin ini, itu. Cerai juga mesti mediasi, sidang dan lain-lain sampai akhirnya ketok palu. Belum lagi masalah hak asuh anak, gono-gini. Pisah itu ribet kalau udah nikah. Rizki Febian aja yang belum ngerasain." tukas Arka.

"Tapi lebih gampang dari pada saat lo mulai membangun cinta."

Perkataan Rio tersebut sukses membuat Arka terdiam. Sebab ia teringat saat-saat dulu, ketika ia berjuang mendapatkan cinta Amanda.

Di tengah perasaan Amanda yang masih tertuju pada Nino. Seketika hati Arka pun seperti di pukul benda keras. Ngilu, namun tak berdarah.

"Inget kan gimana dulu?" tanya Rio padanya. Tanpa terasa kedua sudut mata Arka berair.

"Lo masih cinta sama si Firman, udah gue bilang. Lo cuma lagi capek aja, dan jangan sampai rasa capek itu bikin rumah tangga yang udah susah payah lo bangun ini jadi berantakan. Capek tuh bisa ilang, kalau penanganannya tepat, percaya sama gue."

Arka menjatuhkan pandangannya ke lantai. Rio kemudian membukakan satu kaleng minuman bersoda dan memberikannya pada sang sahabat.

***

Tak jauh berbeda dengan Arka, Amanda pun saat ini tengah curhat. Ia memilih bercerita pada Nindya, sebab temannya itu sudah berumah tangga dan pasti mengerti perasaannya sebagai seorang istri dan juga ibu.

Ia kapok curhat pada Josephine dan juga Velia. Bukan berarti kedua temannya itu tidak baik. Tetapi mereka belum pernah menikah dan belum merasakan bagaimana rasanya menjadi istri sekaligus ibu. Sehingga saran yang mereka berikan pun malah menambah sakit kepala bagi Amanda.

"Sabar, Man. Emak-emak yang lebih muak dari kita itu ada banyak koq. Mereka yang rumah tangganya udah berjalan selama bertahun-tahun. Kita belum ada apa-apanya kalau dibanding sama mereka. Yang membuat mereka bertahan itu ya itu tadi, kesabaran. Dan rasa cinta yang mereka miliki pastinya. Lo masih cinta kan sama Arka?"

Nindya berkata panjang lebar lalu melontarkan pertanyaan pada Amanda.

"Gue nggak tau, Nin." jawab wanita itu kemudian.

"Kalau Arka nikah lagi sama cewek lain, sakit hati nggak?"

"Ya sakit hati lah." Amanda menjawab dengan cepat dan membuat Nindya jadi tertawa.

"Cepet banget emosinya, masih cinta banget berarti." ledek Nindya.

Amanda pun kini tersadar akan hal tersebut.

"Lo cuma lagi capek aja sama rutinitas. Bukan berarti lo udah nggak cinta sama Arka." ucap Nindya lagi.

"Coba deh lo berdua ngobrol dari hati ke hati. Kesampingkan dulu emosi, ngomong baik-baik. Cari solusi bersama, pecahkan masalah bareng-bareng." lanjut wanita itu kemudian.

Amanda menghela nafas, ia sadar sudah begitu egois selama beberapa hari belakangan ini. Ia hanya memikirkan kelelahan yang ia rasakan, tanpa memikirkan kelelahan yang mungkin Arka rasakan juga.

"Udah ngerti, Man?" tanya Nindya.

"Udah, Nin. Makasih banyak ya." ucap Amanda pada sahabatnya itu.

"Iya sama-sama, sering-sering liat muka anak kalau lagi bosan sama rumah tangga. Sering-sering flashback ke saat-saat awal ketemu."

"Iya, Nin. Semua saran dari lo bakal gue turutin. Makasih banyak ya, Nin."

"Iya, Man. Sama-sama." jawab Nindya.

Terpopuler

Comments

Kalsum

Kalsum

itulah yg nmnya sahabat pasti ngasi selusi yg tepat.kembali kpda kita man

2024-02-04

0

Elis Dama Nuryanti

Elis Dama Nuryanti

Untung Amanda dan Arka punya sahabat yang bener2 bijak kalau dicurhatin yang bisa memberikan solusi yang tepat

2022-09-18

1

what ever

what ever

nyari tmen keq rio sm nindya dmn y??? ssh banget nemu tmen keq mereka yg klo diajak curhat bner2 bs ngasih nasihat yg msk akal

2022-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Arka dan Amanda
2 Rio Yang Mulai Berguna
3 Gareth
4 Rio Kolaborasi
5 Kain Jarik
6 Semua Tentang Gareth
7 Foto Di Dalam Galeri
8 Perkataan Yang Mengganggu
9 Mulai Bertanya
10 Lelah
11 Pembersihan Menyeluruh
12 Amanda Jadi Aneh
13 Bertemu Lagi
14 Kebun Binatang
15 Melihat
16 Berkunjung Ke Amman
17 Rutinitas Membosankan
18 Curhat
19 Ansel Minta Ditemani
20 Melamar Intan
21 Memberitahu Orang Tua
22 Pisah
23 Pesta
24 Pesta Lanjutan
25 Dicari Oleh Si Kembar
26 Masih Bertahan
27 Pertemuan Tak Terduga
28 Perkataan Rio
29 Sebait Rindu
30 Rencana Intan dan Ansel
31 Tawaran Iklan
32 Dimarahi Ibu
33 Menguntit
34 Syuting
35 Sedikit Lupa Diri
36 Panas
37 Menjemput Anak
38 Pulang Ke Rumah
39 Cerah Kembali
40 Gareth Dan Elina
41 Bersama Lagi
42 Nino dan Samyang
43 Nino Healing
44 Joanna
45 Kelakuan Afka
46 Baby Blues?
47 Malam Hangat
48 Rio Aneh
49 Curhat Nadine
50 Mengejar Rio
51 Kecewa
52 Gareth dan Amanda
53 Flashback Gareth Dan Amanda
54 Persiapan Berangkat
55 Santai Sejenak
56 Berangkat
57 Berburu Hantaran
58 Mencari Papa
59 Min Ji
60 Amanda Bertanya
61 Masih Min Ji
62 Arka Syuting
63 Semut
64 Macet
65 Bertemu Lagi
66 Sweet Nono
67 Flu
68 Tanya
69 Bergegas
70 Amman
71 Dirumah Bersama Ansel
72 Memberitahu Arka
73 Curiga
74 Belum Mau Pulang
75 Maaf
76 Antara Satu dan Yang Lain
77 Meminta
78 Dari Ayank
79 Lampu Hijau dari Om
80 Menjenguk
81 Berkunjung Lagi
82 Obsesi
83 Anak Cucu
84 Kasmaran
85 Bercerita
86 Break Syuting
87 Lawu
88 Kemana Arka dan Rio
89 Tiba
90 Mbok Yem
91 Firman Yang Marah
92 Sendal
93 Pulang Ke Rumah
94 Kiriman
95 Cerita Kopi
96 Memilih
97 Dinner
98 Isi Hati
99 Emergency
100 Papa Ka
101 Manda
102 Cake dan Pencuri Kecil
103 Lamaran Wew
104 Masih di Acara Lamaran
105 Man, Ka
106 Kejadian
107 Sikap Yang Berlebihan
108 Kekhawatiran Si Kembar
109 Food Court
110 Cupcake
111 Mampir
112 Pergi Lagi
113 Telpon
114 Foto Prewedding
115 Nono dan Jiji
116 Pacar Baru
117 Pergi
118 Senoparty
119 Ketemu
120 Caper
121 Nama Anak
122 Menjelang
123 Minta Gendong
124 Rencana Riri
125 Ultah Riri
126 Masih Ultah Riri
127 Paket
128 Pertanyaan Amanda
129 Wew Aneh
130 Isi Hati Ansel
131 Paqui
132 Kaktus
133 Karen's dinner
134 Krik Krik Krik
135 Ansel oh Ansel
136 Syuting kembali
137 Pingitan
138 Hamil?
139 Kode
140 Ansel mendadak alim
141 Wafer
142 Masuk Kerja
143 Berdua
144 Lempar Televisi
145 Sindiran
146 Puk Riri
147 Dukun
148 Syuting sebelum
149 Pesta Bujang
150 Melabrak
151 Fitting Final
152 Dadar Gulung
153 Persiapan Pernikahan
154 Ansel Menikah
155 Masih di acara
156 Terjaga
157 Sebuah Pertanyaan
158 Calon Pelakor
159 Jiji dan Nono
160 Rio
161 Sebelum Itu
162 Rio lagi
163 Main Ke Rumah Joanna
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Kehidupan Arka dan Amanda
2
Rio Yang Mulai Berguna
3
Gareth
4
Rio Kolaborasi
5
Kain Jarik
6
Semua Tentang Gareth
7
Foto Di Dalam Galeri
8
Perkataan Yang Mengganggu
9
Mulai Bertanya
10
Lelah
11
Pembersihan Menyeluruh
12
Amanda Jadi Aneh
13
Bertemu Lagi
14
Kebun Binatang
15
Melihat
16
Berkunjung Ke Amman
17
Rutinitas Membosankan
18
Curhat
19
Ansel Minta Ditemani
20
Melamar Intan
21
Memberitahu Orang Tua
22
Pisah
23
Pesta
24
Pesta Lanjutan
25
Dicari Oleh Si Kembar
26
Masih Bertahan
27
Pertemuan Tak Terduga
28
Perkataan Rio
29
Sebait Rindu
30
Rencana Intan dan Ansel
31
Tawaran Iklan
32
Dimarahi Ibu
33
Menguntit
34
Syuting
35
Sedikit Lupa Diri
36
Panas
37
Menjemput Anak
38
Pulang Ke Rumah
39
Cerah Kembali
40
Gareth Dan Elina
41
Bersama Lagi
42
Nino dan Samyang
43
Nino Healing
44
Joanna
45
Kelakuan Afka
46
Baby Blues?
47
Malam Hangat
48
Rio Aneh
49
Curhat Nadine
50
Mengejar Rio
51
Kecewa
52
Gareth dan Amanda
53
Flashback Gareth Dan Amanda
54
Persiapan Berangkat
55
Santai Sejenak
56
Berangkat
57
Berburu Hantaran
58
Mencari Papa
59
Min Ji
60
Amanda Bertanya
61
Masih Min Ji
62
Arka Syuting
63
Semut
64
Macet
65
Bertemu Lagi
66
Sweet Nono
67
Flu
68
Tanya
69
Bergegas
70
Amman
71
Dirumah Bersama Ansel
72
Memberitahu Arka
73
Curiga
74
Belum Mau Pulang
75
Maaf
76
Antara Satu dan Yang Lain
77
Meminta
78
Dari Ayank
79
Lampu Hijau dari Om
80
Menjenguk
81
Berkunjung Lagi
82
Obsesi
83
Anak Cucu
84
Kasmaran
85
Bercerita
86
Break Syuting
87
Lawu
88
Kemana Arka dan Rio
89
Tiba
90
Mbok Yem
91
Firman Yang Marah
92
Sendal
93
Pulang Ke Rumah
94
Kiriman
95
Cerita Kopi
96
Memilih
97
Dinner
98
Isi Hati
99
Emergency
100
Papa Ka
101
Manda
102
Cake dan Pencuri Kecil
103
Lamaran Wew
104
Masih di Acara Lamaran
105
Man, Ka
106
Kejadian
107
Sikap Yang Berlebihan
108
Kekhawatiran Si Kembar
109
Food Court
110
Cupcake
111
Mampir
112
Pergi Lagi
113
Telpon
114
Foto Prewedding
115
Nono dan Jiji
116
Pacar Baru
117
Pergi
118
Senoparty
119
Ketemu
120
Caper
121
Nama Anak
122
Menjelang
123
Minta Gendong
124
Rencana Riri
125
Ultah Riri
126
Masih Ultah Riri
127
Paket
128
Pertanyaan Amanda
129
Wew Aneh
130
Isi Hati Ansel
131
Paqui
132
Kaktus
133
Karen's dinner
134
Krik Krik Krik
135
Ansel oh Ansel
136
Syuting kembali
137
Pingitan
138
Hamil?
139
Kode
140
Ansel mendadak alim
141
Wafer
142
Masuk Kerja
143
Berdua
144
Lempar Televisi
145
Sindiran
146
Puk Riri
147
Dukun
148
Syuting sebelum
149
Pesta Bujang
150
Melabrak
151
Fitting Final
152
Dadar Gulung
153
Persiapan Pernikahan
154
Ansel Menikah
155
Masih di acara
156
Terjaga
157
Sebuah Pertanyaan
158
Calon Pelakor
159
Jiji dan Nono
160
Rio
161
Sebelum Itu
162
Rio lagi
163
Main Ke Rumah Joanna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!