Semua Tentang Gareth

Arka masih kepikiran dengan cara Gareth kemarin memandang dirinya dan juga Rio. Ia mulai melihat-lihat foto dirinya yang diambil oleh Amanda kemarin.

Saat ia menggendong salah satu anaknya dengan menggunakan kain jarik instan.

"Emang ada yang salah sama gue kemaren?"

Arka bertanya seraya memperhatikan foto itu dalam-dalam.

"Kagak ada." ujarnya lagi.

"Kenapa si anying sok banget ngelatin gue. Kayak berasa dirinya laki-laki paling laki di dunia, hanya karena dia nggak gendong anak pake kain jarik."

"Dert."

"Dert."

Tiba-tiba handphone Arka berbunyi. Ternyata telpon dari mbak Arni. 

"Halo mbak."

"Ka, mau cuan nggak." Mbak Arni langsung to the poin.

"Ada job ya mbak?" tanya Arka pada perempuan itu.

"Lah iya, ngapain gue ngomongin cuan coba kalau nggak ada job. Lo pikir kita manajemen pesugihan."

Mbak Arni berseloroh sementara Arka kini tertawa.

"Gue kesana nih sekarang?" Lagi-lagi Arka melontarkan pertanyaan.

"Nggak, ke Jepang. Ke rumah kakek Sugiono. Ya kesini lah, sama Rio."

Mbak Arni sewot, dan Arka kian terkekeh.

"Ajak Rio juga?"

"Iya, udah gue kabarin sih. Terserah lo berdua mau pergi bareng atau sendiri-sendiri. Yang jelas buruan, sebelum job gue kasih ke anak lain."

"Iya-iya, sabar. Ini gue jalan langsung." ucap Arka.

Tak lama pemuda itu pun bergegas dan mengambil kunci mobil.

"Mau kemana, Ka?" tanya Amanda heran.

"Mau ke manajemen, disuruh datang."  jawab Arka.

"Oh, jadi kita nggak ke rumah ibu?"

"Jadi koq, ntar aja agak siang. Anak-anak juga masih molor kan?"

"Iya sih."

"Ya udah deh, aku jalan dulu ya." ucap Arka.

Amanda mengangguk, Arka lalu menelpon Rio dan menanyakan keberadaan sahabatnya itu. Dan ternyata Rio sudah berjalan menuju kantor manajemen. Maka Arka pun segera bergegas.

***

"Eh lo tau nggak sih sama Gareth Surya Evans, CEO yang lagi viral itu."

Salah satu artis asuhan manajemen Peace Production yang tengah berkumpul di salah satu ruangan bertanya pada artis lainnya.

Arka dan Rio yang baru tiba langsung mendengarkan semua itu secara tidak sengaja.

Arka ingat, kemarin saat Amanda mendekat ia langsung bertanya mengenai siapa pria yang baru saja berbicara dengan istrinya itu.

"Oh itu, Ka. Gareth Surya Evans, yang kata udah nyolong start duluan bangun usaha yang mau aku dan orangku rintis."

Begitulah pernyataan yang diberikan Amanda, dan kini ia harus mendengar cerita lagi mengenai Gareth.

"Yang mana sih say?"

Artis lain sangat penasaran dan tampaknya ia belum tau mengenai Gareth.

"Ini loh."

Artis yang membuka omongan itu lalu menunjukkan foto Gareth, Rio yang tanpa sengaja melihat langsung julid. Sebab mereka hanya dipisahkan sekat kaca yang besar dan tembus pandang.

"Ka, Gareth itu bukannya yang ketemu bini lo kemaren ya?" tanya Rio.

"Tau, iya kali."

Arka seolah berusaha untuk cuek, padahal ia juga sama keponya dengan Rio.

"Siapa sih tuh orang, kayaknya viral banget."

"Coba aja lo cek di google."

"Dih ngapain, siapa dia?" seloroh Rio dengan nada super gengsi.

"Ya kan lo yang penasaran, gue mah kagak." ujar Arka kemudian.

"Kagak, gue biasa aja. Cuma nanya doang."

Rio mengunakan jurus ninja seribu bayangan berkilah. Padahal tangannya sudah gatal untuk membuka google dan kepo pada orang bernama Gareth tersebut.

Tak lama mbak Arni muncul dan memanggil mereka berdua. Mereka pun lalu masuk ke ruangan Philip dan berbicara mengenai pekerjaan disana.

Ternyata Philip dan salah satu sutradara memiliki proyek film baru. Sutradara menginginkan pemeran utamanya Arka dan pemeran antagonisnya adalah Rio.

Tetapi sutradara itu pun masih tetap ingin melakukan casting terhadap mereka berdua. Mengenai cocok atau tidaknya peran yang akan mereka mainkan nanti.

Tentu saja Arka dan Rio menjadi sangat gembira. Terutama Arka yang sebelumnya sangat jarang mendapat peran utama.

Sutradara yang ia temui kali ini bukan sutradara ecek-ecek yang asal jadi dalam membuat film. Sutradara ini banyak menghasilkan tayangan-tayangan yang berkualitas.

Setelah melalui pembicaraan panjang dan juga screen test. Sutradara tersebut menyukai Arka maupun Rio. Maka mereka semua akhirnya sepakat untuk menjalin sebuah kerjasama.

***

"Apa, Ka?. Kamu dapat peran utama?"

Amanda begitu gembira mendengar kabar tersebut, ketika sang suami akhirnya bercerita. Wanita itu lalu memberi selamat dan semangat pada Arka.

"Pokoknya semoga semua lancar deh." ujarnya kemudian.

"Aamiin, rejekinya anak-anak." ucap Arka sambil tersenyum.

"Aamiin."

Amanda balas mendoakan suaminya itu. Kini mereka mulai bergerak meninggalkan penthouse dan menuju ke kediaman ibu Arka. Sebab jika meleset lagi, bisa jadi orang tua itu akan mencak-mencak.

Mereka ingin melihat cucu mereka. Azka dan Afka pun selalu antusias jika sudah mendengar kata rumah nenek. Sebab disana apapun tingkah mereka selalu dituruti serta dimaklumi.

Jika dirumah, Amanda dan Arka tak sepenuhnya menuruti keinginan mereka. Sehingga kadang mereka acap kali bersitegang dan menangis.

"Nih udah sampe kita."

Amanda berujar ketika mereka telah sampai ke kediaman orang tua Arka. Tentu saja si kembar langsung di sambut dan jadi perhatian utama.

Amanda merdeka jika sudah berada di rumah mertuanya itu. Dulu-dulu ia masih canggung, tapi kini ketika sampai ia langsung makan. Sementara Arka merebahkan diri dikamar sambil bermain handphone.

Ia scroll-scroll sosial media, dan tiba-tiba pemuda itu mendapati foto serta video iklan yang dibintangi Gareth berseliweran di sosial media. Tentu saja dengan komentar-komentar tak punya harga diri dari para betina negri ini.

Seperti,

"Ya ampun rahim gue anget."

"Vibesnya kayak di novel online ya say."

"Laki gue."

"Calon ayah dari anak-anakku."

"Mau dong dihamilin."

Arka menatap semua itu dengan mata mengecil dan muka datar. Persis emotikon mata segaris dengan bentuk bibir yang berupa garis pula. Sangat skeptis dan tanpa ekspresi.

Sementara di rumahnya, Rio yang kadung penasaran kini membuka-buka fakta tentang Gareth. Ia kesal mengapa pria itu jadi bahan perbincangan di kantor manajemen tadi.

Rio lah yang paling ganteng sejagat raya. Tak boleh ada perempuan di manajemen yang membicarakan laki-laki lain selain dirinya. Sebab itu membuat hati Rio serasa terbakar dan seolah ditambahi saos samyang.

"Elah CEO gini doang gampang banget viral. Kebanyakan halu sama novel online sih lo pada." Rio menggerutu.

Namun tak lama kemudian ia diam.

"Napa gue jadi nyari fakta ini orang?"

Ia mulai menyadari jika hal tersebut tidaklah penting.

"Emang gue se-insecure itu?." ucap Rio lagi.

Ia kemudian keluar dari browser dan beralih ke YouTube. Karena tadi di browser ia mencari tau tentang Gareth, maka algoritma YouTube yang muncul otomatis adalah tentang Gareth pula. Kebetulan video-video tentang Gareth yang viral sudah merambah platform tersebut.

"Jadi geli gue." ujar Rio kemudian.

Ia pun lalu menghapus semua histori pencarian dan menggantinya dengan kata pencarian lain. Seperti,

"Bagaimana menjadi keren sedunia dan tak tertandingi."

Atau.

"Bagaimana menyingkirkan orang sok ganteng dari dunia fana ini."

"Bagaimana mengkamehameha orang sok cool dan sok keren."

"Bagaimana mengirim seseorang ke alam gaib."

Kemudian histori pencarian pemuda itu pun berubah. Menjadi penuh misteri dan terkesan agak horor. Sebab isinya kini seolah menjurus pada kriminalitas berbau spiritual.

Terpopuler

Comments

Firly Muhammad

Firly Muhammad

bisa ae si teh rio😂😂😂

2023-01-03

1

Mahmudah Mudah

Mahmudah Mudah

hahaha rio2😂😂 kekalimantan dong ri mau ketemu😂😂

2022-11-05

0

Bunda'ne Aqila

Bunda'ne Aqila

Amanda kayak aku banget kalo nyampe rumah mertua pasti deh langsung nyendok nasi😁
ehh si Rio nihh kepo² gak rela ya kamu🤪
kak Dev bisa aja,, ngakak kata betina tk ada harga diri 😆😆

2022-07-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Arka dan Amanda
2 Rio Yang Mulai Berguna
3 Gareth
4 Rio Kolaborasi
5 Kain Jarik
6 Semua Tentang Gareth
7 Foto Di Dalam Galeri
8 Perkataan Yang Mengganggu
9 Mulai Bertanya
10 Lelah
11 Pembersihan Menyeluruh
12 Amanda Jadi Aneh
13 Bertemu Lagi
14 Kebun Binatang
15 Melihat
16 Berkunjung Ke Amman
17 Rutinitas Membosankan
18 Curhat
19 Ansel Minta Ditemani
20 Melamar Intan
21 Memberitahu Orang Tua
22 Pisah
23 Pesta
24 Pesta Lanjutan
25 Dicari Oleh Si Kembar
26 Masih Bertahan
27 Pertemuan Tak Terduga
28 Perkataan Rio
29 Sebait Rindu
30 Rencana Intan dan Ansel
31 Tawaran Iklan
32 Dimarahi Ibu
33 Menguntit
34 Syuting
35 Sedikit Lupa Diri
36 Panas
37 Menjemput Anak
38 Pulang Ke Rumah
39 Cerah Kembali
40 Gareth Dan Elina
41 Bersama Lagi
42 Nino dan Samyang
43 Nino Healing
44 Joanna
45 Kelakuan Afka
46 Baby Blues?
47 Malam Hangat
48 Rio Aneh
49 Curhat Nadine
50 Mengejar Rio
51 Kecewa
52 Gareth dan Amanda
53 Flashback Gareth Dan Amanda
54 Persiapan Berangkat
55 Santai Sejenak
56 Berangkat
57 Berburu Hantaran
58 Mencari Papa
59 Min Ji
60 Amanda Bertanya
61 Masih Min Ji
62 Arka Syuting
63 Semut
64 Macet
65 Bertemu Lagi
66 Sweet Nono
67 Flu
68 Tanya
69 Bergegas
70 Amman
71 Dirumah Bersama Ansel
72 Memberitahu Arka
73 Curiga
74 Belum Mau Pulang
75 Maaf
76 Antara Satu dan Yang Lain
77 Meminta
78 Dari Ayank
79 Lampu Hijau dari Om
80 Menjenguk
81 Berkunjung Lagi
82 Obsesi
83 Anak Cucu
84 Kasmaran
85 Bercerita
86 Break Syuting
87 Lawu
88 Kemana Arka dan Rio
89 Tiba
90 Mbok Yem
91 Firman Yang Marah
92 Sendal
93 Pulang Ke Rumah
94 Kiriman
95 Cerita Kopi
96 Memilih
97 Dinner
98 Isi Hati
99 Emergency
100 Papa Ka
101 Manda
102 Cake dan Pencuri Kecil
103 Lamaran Wew
104 Masih di Acara Lamaran
105 Man, Ka
106 Kejadian
107 Sikap Yang Berlebihan
108 Kekhawatiran Si Kembar
109 Food Court
110 Cupcake
111 Mampir
112 Pergi Lagi
113 Telpon
114 Foto Prewedding
115 Nono dan Jiji
116 Pacar Baru
117 Pergi
118 Senoparty
119 Ketemu
120 Caper
121 Nama Anak
122 Menjelang
123 Minta Gendong
124 Rencana Riri
125 Ultah Riri
126 Masih Ultah Riri
127 Paket
128 Pertanyaan Amanda
129 Wew Aneh
130 Isi Hati Ansel
131 Paqui
132 Kaktus
133 Karen's dinner
134 Krik Krik Krik
135 Ansel oh Ansel
136 Syuting kembali
137 Pingitan
138 Hamil?
139 Kode
140 Ansel mendadak alim
141 Wafer
142 Masuk Kerja
143 Berdua
144 Lempar Televisi
145 Sindiran
146 Puk Riri
147 Dukun
148 Syuting sebelum
149 Pesta Bujang
150 Melabrak
151 Fitting Final
152 Dadar Gulung
153 Persiapan Pernikahan
154 Ansel Menikah
155 Masih di acara
156 Terjaga
157 Sebuah Pertanyaan
158 Calon Pelakor
159 Jiji dan Nono
160 Rio
161 Sebelum Itu
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Kehidupan Arka dan Amanda
2
Rio Yang Mulai Berguna
3
Gareth
4
Rio Kolaborasi
5
Kain Jarik
6
Semua Tentang Gareth
7
Foto Di Dalam Galeri
8
Perkataan Yang Mengganggu
9
Mulai Bertanya
10
Lelah
11
Pembersihan Menyeluruh
12
Amanda Jadi Aneh
13
Bertemu Lagi
14
Kebun Binatang
15
Melihat
16
Berkunjung Ke Amman
17
Rutinitas Membosankan
18
Curhat
19
Ansel Minta Ditemani
20
Melamar Intan
21
Memberitahu Orang Tua
22
Pisah
23
Pesta
24
Pesta Lanjutan
25
Dicari Oleh Si Kembar
26
Masih Bertahan
27
Pertemuan Tak Terduga
28
Perkataan Rio
29
Sebait Rindu
30
Rencana Intan dan Ansel
31
Tawaran Iklan
32
Dimarahi Ibu
33
Menguntit
34
Syuting
35
Sedikit Lupa Diri
36
Panas
37
Menjemput Anak
38
Pulang Ke Rumah
39
Cerah Kembali
40
Gareth Dan Elina
41
Bersama Lagi
42
Nino dan Samyang
43
Nino Healing
44
Joanna
45
Kelakuan Afka
46
Baby Blues?
47
Malam Hangat
48
Rio Aneh
49
Curhat Nadine
50
Mengejar Rio
51
Kecewa
52
Gareth dan Amanda
53
Flashback Gareth Dan Amanda
54
Persiapan Berangkat
55
Santai Sejenak
56
Berangkat
57
Berburu Hantaran
58
Mencari Papa
59
Min Ji
60
Amanda Bertanya
61
Masih Min Ji
62
Arka Syuting
63
Semut
64
Macet
65
Bertemu Lagi
66
Sweet Nono
67
Flu
68
Tanya
69
Bergegas
70
Amman
71
Dirumah Bersama Ansel
72
Memberitahu Arka
73
Curiga
74
Belum Mau Pulang
75
Maaf
76
Antara Satu dan Yang Lain
77
Meminta
78
Dari Ayank
79
Lampu Hijau dari Om
80
Menjenguk
81
Berkunjung Lagi
82
Obsesi
83
Anak Cucu
84
Kasmaran
85
Bercerita
86
Break Syuting
87
Lawu
88
Kemana Arka dan Rio
89
Tiba
90
Mbok Yem
91
Firman Yang Marah
92
Sendal
93
Pulang Ke Rumah
94
Kiriman
95
Cerita Kopi
96
Memilih
97
Dinner
98
Isi Hati
99
Emergency
100
Papa Ka
101
Manda
102
Cake dan Pencuri Kecil
103
Lamaran Wew
104
Masih di Acara Lamaran
105
Man, Ka
106
Kejadian
107
Sikap Yang Berlebihan
108
Kekhawatiran Si Kembar
109
Food Court
110
Cupcake
111
Mampir
112
Pergi Lagi
113
Telpon
114
Foto Prewedding
115
Nono dan Jiji
116
Pacar Baru
117
Pergi
118
Senoparty
119
Ketemu
120
Caper
121
Nama Anak
122
Menjelang
123
Minta Gendong
124
Rencana Riri
125
Ultah Riri
126
Masih Ultah Riri
127
Paket
128
Pertanyaan Amanda
129
Wew Aneh
130
Isi Hati Ansel
131
Paqui
132
Kaktus
133
Karen's dinner
134
Krik Krik Krik
135
Ansel oh Ansel
136
Syuting kembali
137
Pingitan
138
Hamil?
139
Kode
140
Ansel mendadak alim
141
Wafer
142
Masuk Kerja
143
Berdua
144
Lempar Televisi
145
Sindiran
146
Puk Riri
147
Dukun
148
Syuting sebelum
149
Pesta Bujang
150
Melabrak
151
Fitting Final
152
Dadar Gulung
153
Persiapan Pernikahan
154
Ansel Menikah
155
Masih di acara
156
Terjaga
157
Sebuah Pertanyaan
158
Calon Pelakor
159
Jiji dan Nono
160
Rio
161
Sebelum Itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!