Berondong Bayaran, CEO Cantik 2
(BACALAH NOVEL INI DARI VOL 1)
"Good morning sayang."
Arka tersenyum pada Amanda yang baru saja membuka mata, di pagi hari yang masih berembun.
"God morning." balas Amanda seraya tersenyum pula.
Arka kemudian mencium bibir istrinya itu dengan lembut dan mesra.
"Wangi banget, kamu udah sikat gigi ya Ka?" tanya Amanda pada pemuda itu.
"Udah barusan." jawab Arka.
"Aku bau."
Amanda berkata lalu beranjak.
Setiap pagi setelah bangun tidur, hal pertama yang mereka lakukan sebelum menyapa pasangan adalah menyikat gigi.
Sehingga pagi mereka selalu dipenuhi vitalitas dan juga kesegaran yang membawa energi positif. Seperti pagi ini, Amanda bergerak menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka.
Sementara Arka beralih ke kamar si kembar untuk mengecek apakah mereka sudah bangun atau belum. Dan ternyata mereka sudah duduk di dalam box bayi sambil seolah saling berinteraksi satu sama lain.
"Selamat pagi anak-anak papa."
Arka menyapa keduanya dengan mencium kening mereka satu persatu. Seperti biasa mereka antusias dan menyebut Arka dengan tiga suku kata.
"Papapa."
"Papapa."
Arka tertawa, lalu mengeluarkan dan melucuti pakaian mereka untuk mandi. Sudah tugas rutinnya pagi-pagi memandikan anak. Sementara Amanda biasanya akan beberes dan membuat sarapan.
Sejauh ini rumah tangga mereka adem ayem serta harmonis. Tak pernah ada yang keberatan dalam mengerjakan tugas apapun itu. Semua dilakukan dengan ikhlas dan sukarela, sehingga setiap hari hampir tak pernah ada hal negatif yang berani menghampiri mereka.
"Udah pada ganteng anak-anak mama."
Amanda menyapa kedua anaknya yang kini dibawa oleh Arka untuk keluar dan duduk di kursi makan mereka. Amanda telah selesai mengelap debu di perabotan dan untuk urusan lantai, ada tiga robot penghisap debu yang saat ini masih lalu lalang.
"Nono."
"Nono."
Azka dan Afka antusias dan senang melihat robot-robot tersebut. Mereka menamai robot-robot itu dengan nama Nino.
Sebab waktu itu Nino yang membelikan, karena yang sebelumnya sudah rusak. Setiap kali melihat robot tersebut, mereka selalu menyebut kata "Nono." Yakni panggilan mereka terhadap Nino selama ini.
"Iya Nono lagi bersih-bersih, kalian makan dulu ya." ucap Amanda.
"Ka, mandi Ka." Amanda juga berujar pada sang suami.
"Iya, ini aku mau mandi." tukas Arka.
Pria itu kini beralih ke kamar, tentu saja untuk menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri. Sebab sebentar lagi ia dan Amanda akan segera berangkat kerja.
"Nih, sarapan dulu nak."
Amanda meletakkan potongan buah pisang, mashed potato serta beberapa buncis rebus dihadapan Azka dan juga Afka. Tak lupa ia menyelipkan brokoli satu atau dua potong.
Mengingat kedua anak itu amat sangat membenci rasa brokoli. Awal-awal mereka coba makan, namun ternyata kapok.
Sisanya mereka lebih banyak menyingkirkan sayuran sehat tersebut ke pinggir. Namun Amanda tak pernah berhenti dan terus memberikannya.
Kadang mereka makan, kadang juga dilempar ke lantai. Bahkan pernah masuk ke sepatu Arka yang disiapkan Amanda di dekat sana. Ketika Arka memasang sepatu, ia menginjak sesuatu yang hijau.
Kalau sudah seperti itu Arka akan menggerutu dan si kembar tertawa-tawa. Namun pagi mereka akan menjadi penuh warna.
Selang beberapa saat kemudian Arka tiba di meja makan dalam keadaan yang sudah rapi. Saat itu makanan Azka dan Afka sudah hampir habis.
"Wah dua anak papa pinter, makanannya hampir habis."
Arka mengusap kepala Azka dan Afka yang saat ini masing mengunyah baby buncis.
"Pinter dong papa, tapi brokolinya tetap di lempar." ucap Amanda seraya tertawa.
"Oh ya?"
Arka memperhatikan kedua anaknya itu, lalu beralih ke arah brokoli yang kini sudah berada di atas meja makan.
"Di lempar tadi ke robot Nono. Hampir di hisap." ujar Amanda seraya masih tertawa, Arka pun jadi ikut-ikutan tertawa. Kini pemuda itu duduk di meja makan.
"Nih Ka, kopi susunya."
Amanda meletakkan segelas kopi susu ke dekat sang suami. Arka langsung menyeruput kopi susu tersebut lalu mengambil dua potong roti dan mengolesnya dengan butter. Sementara Amanda rotinya sudah hampir habis, sebab ia sudah makan duluan sejak tadi.
"Oh ya, Ka. Bekal hari ini nugget, nasi, sama sayur rebus aja ya. Aku nggak sempat siapin yang lain, soalnya bahan udah habis semua. Paling ntar sore aku belanja." ujar Amanda.
"Iya, nggak apa-apa. Kalau nggak sempat siapin bekal juga, aku kan bisa beli." tukas Arka.
"Iya."
Amanda menyudahi sarapannya. Tak lama dua asisten rumah tangga yang biasa mengasuh Azka dan Afka pun tiba. Sampai hari ini Amanda dan para asistennya itu tak tinggal serumah.
Amanda ingin hubungannya dengan Arka tetap intens tanpa adanya orang lain di sekitar. Semua diperuntukkan agar mereka bisa membangun kedekatan dengan anak-anak.
Lagipula di jaman sekarang secantik apapun wanita, haruslah tetap wanti-wanti. Apalagi pengasuh kedua anaknya itu adalah perempuan yang masih muda-muda.
Baru-baru ini ada kejadian seroang artis yang diceraikan suaminya lewat WhatsApp, sebulan kemudian sang mantan suami menikahi baby sitter anak-anak mereka.
Amanda tak mau hal tersebut terjadi. Ia lebih baik menjaga rumah tangganya dengan sangat hati-hati, daripada menyesal di kemudian hari. Sebab mereka semua pun hanyalah manusia biasa dan bisa saja khilaf serta melakukan kesalahan.
Amanda tak ingin rumah tangganya hancur akibat kehadiran orang ketiga. Apalagi dirinya jauh lebih dewasa ketimbang Arka.
Kebanyakan perselingkuhan terjadi akibat adanya interaksi yang terus menerus terjadi secara intens. Bermula dari saling menyapa, berbicara, lalu munculah benih-benih rasa yang membuat orang menjadi lupa.
Meski Amanda percaya Arka tak akan berbuat hal demikian. Tetapi kembali lagi, mencegah akan selalu lebih baik daripada mengobati. Sebab bila sudah terjadi, luka yang tercipta pun kebanyakan sulit untuk disembuhkan. Kalaupun sembuh, semuanya tak akan kembali utuh seperti semula.
Usai menitipkan Azka dan Afka pada asisten rumah tangga, Amanda dan Arka pun pamit untuk pergi bekerja. Seperti biasa Amanda di antar Arka terlebih dahulu, kemudian barulah pria itu beranjak menuju kantor tempat dimana ia bekerja.
Ia masih setia di kantor itu, walau dulu sempat ada kepikiran untuk resign dan kembali fokus di dunia entertainment. Namun ternyata keduanya bisa dijalani dengan baik, dan ia menikmati semua itu dengan hati yang gembira.
Sejauh ini Arka masih yang terbaik di bidangnya dan Putra sangat senang bekerjasama dengan pemuda itu. Bahkan atasan Arka tersebut berencana menaikkan jabatan Arka kembali dalam waktu dekat ini.
"Aku udah sampe ya."
Arka mengirim pesan singkat pada Amanda, ketika ia telah sampai di kantor dan membereskan segala keperluannya.
"Oke, selamat bekerja papa kangkung sayang."
"Selamat bekerja mama Firman, nanti siang kita lunch bareng ya. Kamu disana dan aku disini sambil telponan, biar kayak cabe-cabean alay."
Amanda tertawa membaca semua itu, tak lama keduanya pun memulai pekerjaan masing-masing.
***
BACA BERONDONG BAYARAN CEO CANTIK VOL 1.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Kalsum
semangat thoor
2024-02-03
2
Tuthy Dzaky Syarif
mampir lagi
2023-08-17
2
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑︎
Ai datang ka Tiwi,haissh telat banget ini akunya🏃♀️🏃♀️🏃♀️
2023-01-09
1