Foto Di Dalam Galeri

"Jadi, om sudah atur kerjasama kita dengan perusahaan barunya Gareth?"

Amanda bertanya pada salah satu petinggi di kantornya dan kebetulan orang tersebut memang sudah mengenal Amanda sejak Amanda masih kecil. Orang itu merupakan salah seorang sahabat Amman.

Dulu ia bekerja untuk pria itu, namun kini beralih pada Amanda. Karena Amman yang memintanya.

Sebab temanya itu sangat hebat dalam memajukan apapun mengenai perusahan. Amman ingin Amanda lebih maju lagi, sebab perusahannya kini sudah di urus oleh Vera.

"Ya, om sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik dan responnya positif." ucap pria itu lagi.

"Pihak Gareth ingin mengadakan pertemuan, dan selanjutnya adalah tugas kamu selaku pemimpin perusahaan ini. Bagaimana kamu bisa melobi dia dengan baik."

"Oke." jawab Amanda kemudian.

"Kapan pihak mereka meminta ketemu?" tanya wanita itu.

"Secepatnya."

Amanda lalu mengangguk-anggukan kepala tanda setuju. Ini mungkin akan menjadi pekerjaan berat, namun sepertinya tak sulit menaklukan orang seperti Gareth.

***

Hari itu entah ada angin apa, Rio jadi mengenakan jas rapi dan juga dandanan ala pria sukses kantoran di drama Korea. Padahal ia sendiri tak bekerja di perusahaan ayahnya meski telah di tawari, dipaksa, dan di ancam oleh sang ayah akan di keluarkan dari kartu keluarga.

Sontak saja penampilan barunya tersebut membuat seisi kantor manajemen Peace Production menjadi terheran-heran.

Ia terlihat tampan, berwibawa, namun tetap saja teman-temannya merasa aneh. Sebab mereka adalah seorang artis yang kesehariannya berpenampilan keren ala artis, bukan ala pekerja kantoran.

"Elu mau kemana, Ri?" tanya salah satu artis perempuan yang kebetulan datang pagi itu.

"Gimana, ganteng kan gue?" ujar Rio dengan kepercayaan tinggi, tingkat dewa.

"Ganteng sih, tapi gue nggak pernah liat lo serapi ini. Kayak mau ke kelurahan tau nggak."

"Jleb."

Rio serasa dilambungkan, kemudian di jatuhkan ke got hitam. Sebab jas yang dikenakannya memiliki harga fantastis. Bagaimana mungkin auranya seperti orang yang hendak pergi ke kelurahan.

"Heh, ini jas gue puluhan juta ya Jamilah. Masa iya vibes nya kayak mau ke kelurahan doang. Kagak liat apa gue udah mirip CEO tajir melintir gini?" tanya Rio sewot. Teman artisnya itu pun tertawa.

Rio serius namun tidak dengan si artis. Sebab di hari-hari biasa, Rio memang terkenal sangat suka bercanda. Maka setiap perkataan Rio adalah candaan bagi siapa saja.

"Ri, Ri. Look lo emang udah CEO banget. Tapi kita tuh tau sifat lo, jadi kalau ngeliat lo bawaannya ya lawak aja. Nggak bisa memandang lo dengan serius."

"Bangsat." gerutu Rio dalam hati.

"Padahal kan gue udah all out dan gue lebih ganteng dari si Gareth-Gareth yang lagi kalian puja itu." lanjutnya lagi.

"Udah ah, gue mau jalan. Lo tau nggak, gue dapat proyek jadi talent iklan di produknya Gareth."

"Oh ya?"

"Iya, barusan gue dapat dari mbak Arni."

"Si Gareth nyari talent disini?"

"Bukan dia, tapi PH yang menggarap iklan produknya dia. Tapi kan tetap aja gue happy." Artis tersebut berkata dengan sumringah.

"Dah ya, gue jalan dulu."

Artis itu menepuk bahu Rio, kemudian ia berlalu dari hadapan pemuda tersebut. Sementara kini mbak Arni baru saja keluar dari dalam dan langsung menangkap pandangan ke arah Rio.

"Ri, rapi bener. Kayak mau gala premiere." godanya kemudian.

"Iya mbak, ini jas mau di laundry. Jadi gue kotorin dulu. Sayang ntar laundry nya makan gaji buta."

Rio berucap dengan nada sewot. Sementara mbak Arni menganggap hal tersebut sebagai bahan candaan. Tak lama mereka pun masuk ke dalam untuk membicarakan perihal proyek baru, sambil menunggu Arka datang

***

"Gimana Gar, udah ada yang nyantol belum. Lo lagi viral banget tuh di medsos. Banyak cewek-cewek yang mau lo jadi pacar mereka."

Jodi teman sekaligus orang kepercayaan Gareth di kantor, bertanya pada pria itu. Sementara Gareth hanya tersenyum kecil.

"Jangan bilang lo masih mengharapkan bisa menikahi Amanda?"

Jodi mengeluarkan pernyataan yang membuat Gareth jadi agak tersentak.

"Gar, dia udah punya anak dan suami. Lagian selama ini lo kebanyakan buang waktu. Lo pengen lebih sukses dulu lah dari Amanda, lebih kaya, lebih punya power. Baru lo berani deketin dia. Eh, keduluan sama orang yang biasa-biasa aja."

Gareth menarik nafas. Memang semua ini adalah bagian dari kesalahannya sendiri. Apa yang dikatakan oleh Jodi tersebut memang benar adanya.

Gareth jatuh cinta pada Amanda sejak awal ia mengenal wanita itu pada sebuah seminar beberapa tahun silam. Saat itu Amanda sudah cukup sukses, dan Gareth belum seperti sekarang.

Gareth adalah tipikal laki-laki yang enggan dibawahi perempuan. Maka dari itu ia bertekad untuk membuat dirinya lebih sukses, dan lebih kaya lagi. Untuk bisa menaklukan Amanda.

Namun ternyata ia salah perkiraan. Amanda ternyata takluk pada keadaan, dimana dirinya harus memiliki seorang anak. Bahkan ia dinikahi oleh seorang aktor yang saat itu belum terlalu sukses seperti sekarang.

Jadilah semua ini membentuk penyesalan tersendiri di hati Gareth. Meski tak pernah ia ungkapkan pada siapapun, termasuk Jodi.

"Saran gue, mending ntar malem kita have fun. Gue punya rekomendasi tempat yang bakal bikin lo happy." ucap Jodi.

Kali ini Gareth tertawa.

"Itu mah maunya elo. Biar ketemu cewek-cewek idaman lo itu kan." Godanya kemudian.

"Yoi, lo kayak nggak paham gue aja." ujar Jodi.

Gareth makin tertawa.

"Dah ah, mau menyelesaikan kerjaan dulu. Biar ntar malem kalau keluar, udah nggak ada beban."

Jodi keluar meninggalkan ruangan Gareth. Sementara kini Gareth kembali terdiam. Pria itu kemudian membuka handphone, dan ia melihat kepada salah satu foto candid Amanda yang pernah ia ambil.

Tampak Amanda tengah berbicara dengan seseorang di sebuah pertemuan. Ia tertawa dan Gareth begitu suka melihat foto tersebut.

Ia memandanginya cukup lama, sampai kemudian seorang sekretaris masuk dan menyerahkan file yang mesti ia tanda tangani.

Gareth pun buru-buru menutup galeri dan menanggapi kehadiran sekretaris tersebut.

Terpopuler

Comments

Elis Dama Nuryanti

Elis Dama Nuryanti

Mudah-mudahan si Gareth ga jadi pebinor ya...Thor kasih Gareth jodoh yang lain jangan sampe ganggu Amanda sama Arka...

2022-09-18

1

hadiya nur Jannah

hadiya nur Jannah

setelah dibaca ulang beda bgt ma yg dlu...bentar kak Dev baca ulang dlu baru lanju baca lanjutannya

2022-08-05

0

Bunda'ne Aqila

Bunda'ne Aqila

yee orang biasa lu bilang Jod??
si Arka bin daddy Ryan itu super tajir gila tau😏

2022-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Arka dan Amanda
2 Rio Yang Mulai Berguna
3 Gareth
4 Rio Kolaborasi
5 Kain Jarik
6 Semua Tentang Gareth
7 Foto Di Dalam Galeri
8 Perkataan Yang Mengganggu
9 Mulai Bertanya
10 Lelah
11 Pembersihan Menyeluruh
12 Amanda Jadi Aneh
13 Bertemu Lagi
14 Kebun Binatang
15 Melihat
16 Berkunjung Ke Amman
17 Rutinitas Membosankan
18 Curhat
19 Ansel Minta Ditemani
20 Melamar Intan
21 Memberitahu Orang Tua
22 Pisah
23 Pesta
24 Pesta Lanjutan
25 Dicari Oleh Si Kembar
26 Masih Bertahan
27 Pertemuan Tak Terduga
28 Perkataan Rio
29 Sebait Rindu
30 Rencana Intan dan Ansel
31 Tawaran Iklan
32 Dimarahi Ibu
33 Menguntit
34 Syuting
35 Sedikit Lupa Diri
36 Panas
37 Menjemput Anak
38 Pulang Ke Rumah
39 Cerah Kembali
40 Gareth Dan Elina
41 Bersama Lagi
42 Nino dan Samyang
43 Nino Healing
44 Joanna
45 Kelakuan Afka
46 Baby Blues?
47 Malam Hangat
48 Rio Aneh
49 Curhat Nadine
50 Mengejar Rio
51 Kecewa
52 Gareth dan Amanda
53 Flashback Gareth Dan Amanda
54 Persiapan Berangkat
55 Santai Sejenak
56 Berangkat
57 Berburu Hantaran
58 Mencari Papa
59 Min Ji
60 Amanda Bertanya
61 Masih Min Ji
62 Arka Syuting
63 Semut
64 Macet
65 Bertemu Lagi
66 Sweet Nono
67 Flu
68 Tanya
69 Bergegas
70 Amman
71 Dirumah Bersama Ansel
72 Memberitahu Arka
73 Curiga
74 Belum Mau Pulang
75 Maaf
76 Antara Satu dan Yang Lain
77 Meminta
78 Dari Ayank
79 Lampu Hijau dari Om
80 Menjenguk
81 Berkunjung Lagi
82 Obsesi
83 Anak Cucu
84 Kasmaran
85 Bercerita
86 Break Syuting
87 Lawu
88 Kemana Arka dan Rio
89 Tiba
90 Mbok Yem
91 Firman Yang Marah
92 Sendal
93 Pulang Ke Rumah
94 Kiriman
95 Cerita Kopi
96 Memilih
97 Dinner
98 Isi Hati
99 Emergency
100 Papa Ka
101 Manda
102 Cake dan Pencuri Kecil
103 Lamaran Wew
104 Masih di Acara Lamaran
105 Man, Ka
106 Kejadian
107 Sikap Yang Berlebihan
108 Kekhawatiran Si Kembar
109 Food Court
110 Cupcake
111 Mampir
112 Pergi Lagi
113 Telpon
114 Foto Prewedding
115 Nono dan Jiji
116 Pacar Baru
117 Pergi
118 Senoparty
119 Ketemu
120 Caper
121 Nama Anak
122 Menjelang
123 Minta Gendong
124 Rencana Riri
125 Ultah Riri
126 Masih Ultah Riri
127 Paket
128 Pertanyaan Amanda
129 Wew Aneh
130 Isi Hati Ansel
131 Paqui
132 Kaktus
133 Karen's dinner
134 Krik Krik Krik
135 Ansel oh Ansel
136 Syuting kembali
137 Pingitan
138 Hamil?
139 Kode
140 Ansel mendadak alim
141 Wafer
142 Masuk Kerja
143 Berdua
144 Lempar Televisi
145 Sindiran
146 Puk Riri
147 Dukun
148 Syuting sebelum
149 Pesta Bujang
150 Melabrak
151 Fitting Final
152 Dadar Gulung
153 Persiapan Pernikahan
154 Ansel Menikah
155 Masih di acara
156 Terjaga
157 Sebuah Pertanyaan
158 Calon Pelakor
159 Jiji dan Nono
160 Rio
161 Sebelum Itu
162 Rio lagi
163 Main Ke Rumah Joanna
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Kehidupan Arka dan Amanda
2
Rio Yang Mulai Berguna
3
Gareth
4
Rio Kolaborasi
5
Kain Jarik
6
Semua Tentang Gareth
7
Foto Di Dalam Galeri
8
Perkataan Yang Mengganggu
9
Mulai Bertanya
10
Lelah
11
Pembersihan Menyeluruh
12
Amanda Jadi Aneh
13
Bertemu Lagi
14
Kebun Binatang
15
Melihat
16
Berkunjung Ke Amman
17
Rutinitas Membosankan
18
Curhat
19
Ansel Minta Ditemani
20
Melamar Intan
21
Memberitahu Orang Tua
22
Pisah
23
Pesta
24
Pesta Lanjutan
25
Dicari Oleh Si Kembar
26
Masih Bertahan
27
Pertemuan Tak Terduga
28
Perkataan Rio
29
Sebait Rindu
30
Rencana Intan dan Ansel
31
Tawaran Iklan
32
Dimarahi Ibu
33
Menguntit
34
Syuting
35
Sedikit Lupa Diri
36
Panas
37
Menjemput Anak
38
Pulang Ke Rumah
39
Cerah Kembali
40
Gareth Dan Elina
41
Bersama Lagi
42
Nino dan Samyang
43
Nino Healing
44
Joanna
45
Kelakuan Afka
46
Baby Blues?
47
Malam Hangat
48
Rio Aneh
49
Curhat Nadine
50
Mengejar Rio
51
Kecewa
52
Gareth dan Amanda
53
Flashback Gareth Dan Amanda
54
Persiapan Berangkat
55
Santai Sejenak
56
Berangkat
57
Berburu Hantaran
58
Mencari Papa
59
Min Ji
60
Amanda Bertanya
61
Masih Min Ji
62
Arka Syuting
63
Semut
64
Macet
65
Bertemu Lagi
66
Sweet Nono
67
Flu
68
Tanya
69
Bergegas
70
Amman
71
Dirumah Bersama Ansel
72
Memberitahu Arka
73
Curiga
74
Belum Mau Pulang
75
Maaf
76
Antara Satu dan Yang Lain
77
Meminta
78
Dari Ayank
79
Lampu Hijau dari Om
80
Menjenguk
81
Berkunjung Lagi
82
Obsesi
83
Anak Cucu
84
Kasmaran
85
Bercerita
86
Break Syuting
87
Lawu
88
Kemana Arka dan Rio
89
Tiba
90
Mbok Yem
91
Firman Yang Marah
92
Sendal
93
Pulang Ke Rumah
94
Kiriman
95
Cerita Kopi
96
Memilih
97
Dinner
98
Isi Hati
99
Emergency
100
Papa Ka
101
Manda
102
Cake dan Pencuri Kecil
103
Lamaran Wew
104
Masih di Acara Lamaran
105
Man, Ka
106
Kejadian
107
Sikap Yang Berlebihan
108
Kekhawatiran Si Kembar
109
Food Court
110
Cupcake
111
Mampir
112
Pergi Lagi
113
Telpon
114
Foto Prewedding
115
Nono dan Jiji
116
Pacar Baru
117
Pergi
118
Senoparty
119
Ketemu
120
Caper
121
Nama Anak
122
Menjelang
123
Minta Gendong
124
Rencana Riri
125
Ultah Riri
126
Masih Ultah Riri
127
Paket
128
Pertanyaan Amanda
129
Wew Aneh
130
Isi Hati Ansel
131
Paqui
132
Kaktus
133
Karen's dinner
134
Krik Krik Krik
135
Ansel oh Ansel
136
Syuting kembali
137
Pingitan
138
Hamil?
139
Kode
140
Ansel mendadak alim
141
Wafer
142
Masuk Kerja
143
Berdua
144
Lempar Televisi
145
Sindiran
146
Puk Riri
147
Dukun
148
Syuting sebelum
149
Pesta Bujang
150
Melabrak
151
Fitting Final
152
Dadar Gulung
153
Persiapan Pernikahan
154
Ansel Menikah
155
Masih di acara
156
Terjaga
157
Sebuah Pertanyaan
158
Calon Pelakor
159
Jiji dan Nono
160
Rio
161
Sebelum Itu
162
Rio lagi
163
Main Ke Rumah Joanna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!