Suasana di kantor Amanda pagi itu cukup sibuk, sama halnya dengan kantor-kantor lain seperti kantor Nino, Ryan, maupun kantor tempat dimana kini Arka tengah menghadapi kesalahan dari bawahannya.
"Coba Din, kamu perbaiki lagi. Konsentrasi, tapi tolong agak lebih cepat. Karena waktu kita udah mepet." Arka berujar pada bawahannya tersebut dengan sedikit penekanan.
"Baik pak."
Bawahannya tersebut kembali ke luar dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Arka.
"Marah mulu bapak."
Ia yang terhubung dengan panggilan zoom dengan Amanda itu di ledek oleh sang istri, pada beberapa detik berikutnya.
"Gimana nggak marah, orang waktunya udah mepet. Aku udah kasih dia waktu seminggu, masa iya nggak kelar juga."
Arka berucap dengan nada pelan, meski tak akan ada yang mendengar. Sebab ia kini telah memiliki ruangannya sendiri.
"Minum dulu, Ka. Biar adem." ujar Amanda masih dengan nada menggoda. Tak lama ia menemukan sesuatu pada sebuah file dan berteriak.
"Pia, kamu tolong masuk ke sini dulu."
"Iya bu, ada apa?" tanya sekretarisnya itu sambil tergopoh-gopoh.
"Ini koq kayak gini sih?"
Gantian Amanda yang mengoceh. Kali ini Arka yang tertawa-tawa. Usai perkara istrinya itu beres, Arka balas memberi ledekan.
"Minum air putih dulu bu, pake es. Biar adem." ujarnya kemudian.
Amanda pun kini jadi tertawa sekaligus memerah pipinya. Hal seperti ini kerapkali terjadi. Dimana Amanda mencoba menenangkan sang suami, tapi justru pada menit berikutnya ialah yang marah-marah.
Hal serupa juga terjadi pada Arka yang berusaha menenangkan hati sang istri, tapi ujungnya malah ia yang terjebak dalam suasana penuh kekesalan.
Kadang demi menyadari hal tersebut keduanya sampai menertawai diri sendiri. Memang sangat sulit mencontohkan hal baik pada pasangan, meski itu haruslah tetap di usahakan.
Mengingat rumah tangga adalah tentang saling memberi contoh, bukan hanya sekedar saling menasehati.
"Udah istirahat nih, aku mau makan."
Arka berujar seraya meraih bekal makan yang tadi telah disiapkan oleh Amanda.
"Ya udah makan gih, ini juga aku mau makan." ujar Amanda seraya membereskan sisa pekerjannya.
"Eh tapi aku mau pesan es teh manis dulu." ujar Arka.
"Es terus, ntar diabetes aja kamu."
"Marah mulu, mending kamu makan." jawab Arka sambil tertawa.
Ia lalu minta tolong pada office boy untuk dibelikan es teh manis. Tak lupa ia memberikan uang tip yang cukup besar kepada office boy tersebut.
Di kantor itu para cleaning service selalu berebut jika di suruh oleh Arka. Sebab Arka terkenal tak pelit dalam memberikan uang tip. Sambil menunggu es teh manis itu tiba, ia pun membuka kotak bekal makan dan mulai menikmatinya.
Hal yang sama terjadi pada Amanda. Wanita itu juga membuka kotak bekal makan dan mulai mengambil suapan pertama.
"Kita mesra banget ya, sampe bekal makannya aja couple."
Amanda berujar seraya tertawa geli. Arka sendiri tersedak mendengar semua itu.
"Kamu makan nasi, aku makan nasi. Kamu pake nugget dan sayuran, aku juga pake nugget dan sayuran. Sehati dan sejiwa banget ya kita." Arka meneruskan candaan tersebut.
"Ini mah bukan couple, tapi karena kulkasnya kosong. Sisa ini doang."
Amanda membuat keduanya kembali tertawa geli. Mereka kemudian lanjut makan, saling pamit untuk istirahat, dan menyudahi panggilan tersebut. Kemudian dari sana ke depan, mereka memfokuskan diri untuk bekerja.
***
"Kalian sudah lama nggak main kesini, datanglah sekali-kali. Ibu sama papa dan Rianti sudah kangen sama si kembar."
Ibu Arka berkata dengan nada cukup mellow kepada Arka di telpon. Padahal baru minggu lalu ia mengajak istri serta kedua anaknya untuk mengunjungi orang tua itu.
"Iya bu, nanti Arka sama Amanda kesana ajak anak-anak." ucap Arka kemudian.
"Janji ya, Ka. Jangan nggak loh."
"Iya bu, Arka janji." ucap Arka lagi.
Mereka lanjut berbincang sejenak, sampai kemudian telpon tersebut pun disudahi oleh sang ibu.
"Perasaan minggu kemaren kita kesana deh, walau nggak nginep. Apa aku yang udah amnesia."
Arka berujar pada sang istri dan kini mereka sudah berada di jalan pulang.
Amanda tertawa.
"Namanya juga orang tua, Ka. Mau kemaren kita kesana juga, tetap kalau kita udah pulang mereka akan kangen lagi sama cucu mereka. Orang tua dimana-mana emang lebih sayang cucu ketimbang anaknya sendiri."
Arka ikut tertawa kali ini.
"Iya juga sih, kebanyakan kayak gitu." ucapnya kemudian.
"Oh ya kan kita mau belanja." ujar Arka.
"Oh iya." Amanda baru ingat.
"Aku nih yang calon amnesia." Seloroh wanita itu sambil tertawa.
"Untung kamu ingetin." lanjutnya lagi.
"Pasti pikiran kamu tadi udah mau rebahan kan di rumah." Arka menjudge istrinya tersebut.
"Mau berendam sama anak-anak." jawab Amanda seraya tertawa.
"Ya udah, kita belanja dulu aja." tukas Arka.
Maka pria itu pun membelokkan arah ke jalan yang menuju supermarket langganan mereka. Sesampainya disana Arka langsung mengambil troli dan mereka berjalan berdua memasuki kawasan.
"Buuuk."
Tiba-tiba bahu Arka menabrak seseorang, yang tampak membawa troli dengan banyak barang belanjaan di dalamnya.
"Lo ngapain disini, Ri?"
Arka menyadari jika orang tersebut adalah Rio.
Seketika Rio pun nyengir pada keduanya.
"Ini gue mau kolaborasi sama YouTuber Bonbon Sutiyoso. Mau masak banyak sosis terus bakalan di bagi-bagikan." jawab pemuda itu.
"Sebanyak ini?" tanya Amanda pada Rio.
"Iya, Man. Ini aja masih kurang, soalnya mau bikin 1000 porsi."
"Koq nggak ngambil lagi?" Kali ini Arka yang bertanya.
"Abis, ini aja gue udah di pelototin dan dihujat sama emak-emak yang mau beli sosis merk ini." ucapnya kemudian.
Arka dan Amanda pun kini tertawa.
"Lo kalau mau masak sebanyak itu, jangan beli disini. Bisa digoreng lo sama emak-emak pemburu sosis. Ngambil tuh ke distributor langsung atau hubungi pihak perusahannya, terus minta sponsorin." ucap Amanda.
"Ya abis gimana, orang gue nggak tau."
Amanda lalu mengambil handphone dan memencet-mencet entah apa disana. Tak lama kemudian ia memperlihatkan sesuatu pada Rio.
"Nih isi, lo kurangnya berapa banyak." ujar Amanda.
"Ini ngambil dimana, Man?" tanya Rio seraya menatap Amanda.
"Udah tenang aja, itu relasi gue koq." ujar Amanda.
Maka Rio pun mengetik jumlah kekurangan yang masih harus ia penuhi. Tak lama Amanda membereskan dan menyelesaikan orderan tersebut.
"Nih udah gue order. Ntar dikirim ke alamat rumah lo." ujarnya kemudian.
"Ya udah ntar gue transfer uangnya." ucap Rio.
"Nggak usah, lo bagi-bagikan aja tuh. Jangan lupa dimasak yang bener dan bersih, soalnya buat orang."
"Ini serius?" tanya Rio pada Amanda. ia juga kini menatap Arka.
"Jangan gitu ah, nggak enak gue. Kan gue punya budget buat beli semua itu."
"Udah lo pake aja, orang gue juga nggak bayar pake duit koq ke orangnya. Bayar pake kerjasama."
"Serius?"
"Serius, udah."
"Wah makasih loh, Firman. Lo emang bener-bener ya." ucap Rio penuh kegembiraan.
"Udah sono lo balik, sebelum di culik sama emak-emak." Arka berujar sambil tertawa. Tak lama mereka pun berpisah di tempat itu.
"Ternyata Rio ada gunanya juga, selain bikin konten mukbang nggak jelasnya dia itu."
Arka berseloroh sambil tertawa ketika Rio telah jauh. Sementara Amanda kini ikutan tertawa.
"Tempo hari dia mukbang apaan sih itu?. Aku liat thumbnail nya doang, belum sempat nonton."
"Mukbang telor kalkun 1 biji sama telor ayam. Abis itu meriang, karena mual."
Amanda tertawa.
"Oh ya?"
"Iya, kan telor kalkun lebih amis ketimbang telor ayam. Ditambah telor ayamnya juga lagi."
"Kayak telor bebek kali ya?" ucap Amanda.
"Nggak tau, aku aja nggak berani makan." ucap Arka.
Mereka kemudian lanjut menyusuri lorong demi lorong diantara barisan rak supermarket, dan mulai memilah-milah barang yang hendak mereka beli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
ℛᵉˣ𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
selalu uwu y pasangan papa kangkung ma mama firman
2023-01-09
2
Lihayati Khoirul
selalu keren
2022-11-13
0
Mahmudah Mudah
kita ulang lagi biar baca nya ya😍😍😍
2022-11-05
0