"Eh kok bengong ngantri yuk An." kata Evelyn yang melihatku sedang melamun , sebenarnya aku tidak melamun hanya sedang memperhatikan ruangan ini saja.
Dan aku pun mengangguk lalu mengikuti ajakannya untuk mengantri. Eve mengambil piring,sendok dan garpu kemudilan memilih beberapa makanan.
"An, aku duduk sana ya" katanya sambil menunjuk meja di dekat jendela.
"Oke" kataku sambil berjalan mengambil makanan sebelum seorang kru menyapaku.
"Baru dateng ya Mbak?" sapa Penjaga stand Buffet sambil tersenyum , dia berseragam putih dan memakai topi koki.
"Iya kak, hari ini baru join" kataku sambil memilih milih makanan tanpa membaca tulisan di atasnya
"Semoga betah ya" sambungnya, memberikan semangat kepadaku yang kubalas dengan senyuman.
Aku melangkah menuju meja Evelyn dan ternyata dia sedang duduk bersama Jenny, tak lupa kuambil jus jeruk dari Juice Machine di samping Buffet.
"Cyiin.. sini-sini!" ucap Jenny sambil melambaikan tanganya kepadaku.
"Udah tau keles dia mah, berisik banget lu!" ketus Evelyn.
"Biarin aja sih, biar orang-orang pada nengok ke eyke ." Jawab Jenny
Mereka selalu saja bertengkar dalam segala hal.
"Dihhh iewhh " Evelyn memutar mata malas.
Aku sampai dimeja mereka. AC di Crewmess ini memang cukup dingin karena memang untuk menjaga kualitas bahan makanan agar tetap segar dan terlihat beberapa kru lalu lalang
Mereka mengenakan seragam beragam karena memang di kapal pesiar terdapat banyak department/bidang.
"Eh, An kamu ngambil makanan apa?"tanya Eve sambil menengok isi Tray ku.
"Nasi, salad, sama ini nggak tau kayak rendang" kataku menjelaskan isi piringku.
"Eh kamu muslim?" tanyanya yang kubalas dengan anggukan.
"Itu babi An,bukan rendang" timpal Evelyn sambil menunjuk daging yang kukira rendang tersebut.
Dan Reza yang menyaksikan itu tiba-tiba datang ke arah kami dan memberikan makannya kepadaku
"Ini makan punya gue aja," seseorang mengambil piringku dan menggantinya dengan piringnya, sudah pasti ini Reza.
"Aduh jangan Za, mendingan aku ngambil lagi aja" kataku mencoba menolaknya.
"Udah sih An makan aja antrian panjang banget tuh" kata Eve sambil mengedipkan matanya pada Reza.
"Makanya lain kali dibaca dulu kalo mau ngambil makan. Consist pork atau pork oil apa gak " Jelasnya memperingatkanku yang memang ini salahku mengambil tanpa membaca keterangannya dulu.
"Iya-iya orang nggak tau , terus kalo makanan kamu ini buat Aku ntar kamu ngantri lagi dong Za?" tanyaku khawatir dia akan mengantri lama untuk mengambil makanan lagi.
"Dih dia ngeremehin, gue kan Officer, makan tinggal makan ngapain ngantri, hellow? " jawabnya dengan membetulkan kerah bajunya mencoba menjelaskan siapa dirinya.
"Dia makannya di Patty Officers An, di situ tuh." Kata Evelyn sambil menoleh menunjukkan ruangan dibalik sekat tempat Reza biasa makan
"Yaudah yah gue duluan" kata Reza melangkah pergi sebelum aku sempat berterima kasih.
Kami pun makan, tetapi aku tidak melihat Jenny, kemanakah perginya Jenny.
"Eve, Jenny kemana sih bukannya tadi di sini ya?" tanyaku pada Eve.
"Udah pergi dia, lihat tuh lagi gangguin Chef di Galley tuh" kata Evelyn.
"Udah biasa sih dia begitu, nggak pernah kapok, udah dibentak bentak juga masih aja" tambahnya.
Aku hanya tersenyum menanggapi, dalam hati aku cukup senang mendapat teman-teman yang baik di hari pertamaku kerja dan semoga seterusnya.
"Eh habis ini kita ada Drill yah" kata eve.
"Oh iya? di mana? " tanyaku.
"Entar di **an**nounce kok sama Captain tunggu aja" jawabnya
Emergency Drill adalah pelatihan untuk kru dan Guests /tamu saat kapal dalam situasi darurat , misalnya kebakaran atau tenggelam.
Setelah selesai makan kami pun kembali ke kabin masing-masing.
Dan Evelyn mengantarku.
"An, jangan tidur dulu ya takutnya nggak denger ntar pas alarm Drill bunyi",pesan Evelyn.
Kujawab dengan anggukan.
Di dalam kabin aku melihat seorang wanita sedang berdandan di depan kaca.
"Eh udah dateng ya?" suara perempuan cantik itu, sudah pasti dia ini cabinmateku.
"Iya kak,kakak roommate aku kan?" tanyaku mencoba menebak siapa dirinya.
"Aku Anggi, kamu Lanthana kan?" katanya sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.
"Tadi aku lihat kamu di crew mess,terus temen-temen bilang kalo kamu anak baru, ya udah deh pas aku ke kabin, aku liat luggage sama life jacket atas nama kamu" jelasnya menceritakan dari mana dia tau namaku.
Kami pun banyak mengobrol, tak terasa alarm drill berbunyi.
tiiiiit..
tiiiiit..
tiiiiit..
tiiiiiit 7 kali dering pendek dan 1 kali dering panjang, merupakan General Emergency Drill menandakan kapten memerintahkan untuk semua kru dan tamu segera ketemp evaluasi.
Seperti namanya , Drill hanyalah latihan jikalau kondisi darurat benar benar terjadi kita tau apa yang harus dilakukan, suara alaramnya benar benar memekikkan telinga.
"Good morning Ladies and Gentlemen. This is your Captain speaking from the bridge. In a few moments time. We will conduct General Emergency Drill. Please proceed to your evaluation station. Once again this is only a drill. This is only a drill. "
Suara kapten dari anjungan,yang intinya meminta para tamu dan kru untuk segera ke tempat evakuasi masing masing dan memperingatkan bahwa ini hanyalah latihan.
Segera kuraih life jacketku di atas lemari. setelah mengenakannya aku dan Kak Anggi keluar dari kabin menuju Deck 3 luar yang merupakan tempat evakuasi.
Di sana ratusan kru berjajar sesuai tempatnya masing masing berdasarkan nomor *liferaft atau lifeboat yang tertera di lifejacket* nya(pelampung) masing masing.
Kurang lebih satu jam Drill berlangsung.
Setelah selesai Drill kami kembali ke kabin.
"Jadi gimana ceritanya kamu kok bisa kerja di kapal an? " tanya Kak Anggi kepadaku
"Panjang ceritanya kak,yang jelas aku butuh uang,bapakku sakit soalnya. " jawabku
"Oh iya? memang bapak sakit apa?" tanyanya lagi.
"Jantung Kak,sudah beberapa kali dioperasi tetapi kadang masih kambuh kambuhan terus" jelasku.
"Pasti banyak ya biaya yang kamu butuhkan,yang sabar ya An, semangat !" katanya
"Iya, makasih kak" jawabku
Jam menunjukkan pukul 21.00 kami pun tidur.
Aku tidur di bed bagian atas dan Kak Anggi bed bawah,sudah peraturannya penghuni baru akan tidur diatas, dan penghuni lama berada di bawah ,cukup merepotkan memang naik turun tangga.
Dan aku belum juga bisa memejamkan mata. Pikiranku berkelana kemana mana, aku belum sempat memberi kabar kepada orang rumah pasti mereka sangat khawatir.
Rencananya besok aku akan membeli kartu telepon dan kartu internet untuk menghubungi keluargaku.
"Mas, di mana kamu sekarang? Apa kamu tau selama 5 tahun ini aku selalu memikirkanmu. kapan kita bisa bertemu? Seperti apa wajahmu sekarang" kataku dalam hati mengingat seseorang yang sangat aku rindu.
Seandainya saja waktu bisa diputar kembali aku akan menyatakan perasaanku saat itu kepadanya namun aku terlalu malu,bukan malu kepadanya tetapi malu kepada diriku sendiri, karena saat itu untuk makan saja kadang kami kesusahan apalagi untuk memikirkan cinta.
Tapi meski bagaimanapun hati tidak bisa dibohongi, apapun tentang cinta tidak pernah memandang apapun termasuk derajat dan usia.
Buktinya di usiaku yang saat itu masih 14 tahun dan sampai aku dewasa sekarang pesona Mas Ikau tidak pernah lepas dari pikiran.
Pesonanya terlalu kuat hingga tak mudah bagiku untuk lepas sekalipun aku mulai lupa dengan wajahnya, seingatku dia adalah definisi kata tampan menurutku
Satu bagian yang sangat aku ingat yaitu alis dan matanya yang tajam.
Ah sudahlah, aku terlalu mengingatnya hingga membuat kepalaku pusing.
Satu yang pasti sekarang, aku harus giat bekerja agar aku bisa menyembuhkan Ayahku dan membayar hutang kami pada Pengusaha software itu.
Mengingatnya saja sudah membuatku mual apalagi untuk menikah dengannya. Ya Tuhan bantulah aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Sandisalbiah
cinta dlm diam ceritanya si Ana...
2023-07-12
0
Erlin Novianti Ahmad
bener lo Thor.. bc novelmu bkn hny menghalu tp dpt education jg.. pokoknya top Deh...
2022-07-26
1
Follow ig : tinatina3627
like and favorite kak
2022-02-28
0