Pangeran tak berkuda

Flash back on Setting Cerita tahun 2012

Aku Lanthana Aditama. Usiaku 14 tahun. Orang biasa memanggilku Ana. Aku berasal dari keluarga sederhana. Ibuku seorang pedagang di Pasar dan ayahku seorang petani. Kami juga memiliki sebuah warung kelontong yang letaknya tak jauh dari rumah.

Aku memiliki seorang adik bernama Laluna Aditama yang masih duduk dibangku sekolah menengah pertama. Sangat besar harapan kedua orang tuaku kepadaku sebagai anak pertama .

Penampilanku ini sangat biasa saja, jauh dari kata cantik karena memang aku tidak terlalu memperhatikan diriku.

Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah menengah atas. Aku dan temanku Devi mencoba mendaftar ke sekolah ini bersama.

Sebenarnya aku ragu untuk bersekolah di sini karena setelah lulus kita dianjurkan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu Perguruan tinggi.

Sementara Aku tidak yakin bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi setelah ini. Sebab keluargaku termasuk kedalam kategori kurang mampu.

Aku ingin langsung bekerja nantinya setelah lulus tetapi Bapakku terus bersikukuh agar aku masuk ke sekolah SMA dan bukan sekolah kejuruan seperti yang kumau.

Hingga di hari itu setelah satu bulan aku lulus SMP aku meminta Bapak untuk mengantarku mencari sekolah. Bapak pun mengantarku dengan motor Sup*a kesayangannya.

***

Tiba di depan pintu gerbang sekolah.

"Nak,coba daftar disini dulu yuk!" Ucap bapakku saat itu sambil mengendari motornya dan berehenti didepan SMA ini.

"Pak jangan disini. Ana nggak mau. Kita cari SMK aja Pak." Kataku sambil melihat sekeleliling.

"Eh tidak apa. Coba dulu aja Nak. Siapa tau masuk." Kata Bapakku lagi.

"Tapi kan Ana pengen masuk SMK aja Pak. Ana pengen kerja setelah Lulus nanti," ucapku dengan sedikit penekanan.

"Ya udah. Ayuk kita cari sekolah lain aja kalo itu mau kamu." Jawab bapakku sambil menyalakan motornya.

"Pegangan ya An, Bapak mau ngebut." Tambahnya.

Beberapa menit kemudian..

***

"Loh pak, ini kan sekolah yang tadi. Kok ke sini lagi sih," kataku kesal ternyata Bapak hanya memutarkan motornya saja sejak tadi. Ah bapak.

"An, setelah bapak pikir-pikir kamu coba dulu ya daftar disini. Nanti Kalo setelah lulus kamu pengen kuliah akan Bapak usahakan." Ucapnya berusaha meyakinkanku.

"Tapi kan Pak.. " Jawabku ragu.

"Udah coba dulu. Kan belum tentu lulus seleksi juga." Kata Bapakku meyakinkan lagi.

"Ih kok bapak jadi do'ain Ana nggak lulus sih!" kataku kesal.

"Lagian kamu ngeyel terus,susah dibilangin!" Jawab bapakku sambil memakirkan motornya.

Bapakku ini memang orang sangat menyayangiku dan sering sekali menggodaku. Itulah mengapa aku lebih dekat dengannya daripada dengan ibuku

Kamipun berjalan masuk ke Sekolah itu. Menyerahkan persyaratan dan administrasi yang dibutuhkan ke loket

"Eh Ana... Udah di sini lu? " ini suara temanku Devi.

"Eh iya Dev, aku baru aja nyampe nih." Ucapku.

"Yaudah bareng ma aku aja yuk! Barin bapak kamu pulang." Kata Devi.

"Pak, Ana bareng Devi aja ya. Bapak pulang aja nggak apa apa." Kataku kepada bapak yang masih berdiri di depan loket pendaftaran.

"Oh gitu. Ya sudah Bapak pulang ya. Kalian baik-baik lho jangan ngebut nanti pulangnya." Pesan bapak kepada kami berdua.

***

Setelah itu aku dan Devi berjalan ke taman sekolah lalu kami duduk di bangku untuk menunggu hasil pengumuman

"An, lu yakin mau sekolah di sini?" Tanya Devi.

"Nggak yakin sebenernya Dev. Tapi kamu tau kan Bapakku pengen banget aku sekolah di sini." Jawabku.

"Gue juga nggak yakin An, Kakak gue yang maksa." Jelas Devi sama denganku.

"Eh An, gimana kalo kita coba ke sekolah sebelah aja yuk!" Ajak Devi.

"Aduh jangan. Aku takut bapakku kecewa Dev," Kataku dengan jujur.

"Ah elu lurus banget jadi anak!" Ejeknya.

"Emangnya kamu berani bohong sama kakakmu?" Kataku

"Ya nggak lah haha. Bisa digorok ntar" Jawabnya terkekeh.

"Dasar lurus kamu Dev. Haha." Kataku,membalas ejekannya.

***

Hari mulai siang, udara semakin panas tetapi pengumuman tak kunjung datang.

"An kita coba tanya ke loket aja yuk!" Ajak Devi.

"Yaudah ayo. Kok nggak dari tadi sih Dev." Jawabku.

"Haha lu juga nggak ngajak dari tadi," kata Devi.

Sesampainya di loket, seorang penjaga sepertinya sedang membereskan berkas pendaftaran.

"Pak, gimana hasilnya diumumkan kapan ya kira-kira ?" Tanyaku.

"Loh udah dari tadi mbak, dipajang di sana tuh. " Katanya sambil menunjuk papan di depan loket.

"Wah kita telat. Makasih ya Pak." Kata Devi kepada Bapak petugas itu.

"An, lihat nama lu nomor sepuluh dari bawah tuh hahaha." Kata Devi.

"Oh iya, jadi ketrima dong nih." Kataku agak malas

"Coba gue cek nama gue dulu," ucap Devi.

"Ini nih Dev, nama kamu. Devianka Tripati. Nomor dua dari bawah nih," ucapku girang mengetahui Devi juga lulus seleksi.

"Bisa-bisanya gue nomor dua dari bawah. Bukannya masih pinteran gue daripada elu. Hahaha." Candanya menghadapi kenyataan.

"Iya-iya yaudah pulang yuk. Aku ngga sabar mau ngabarin bapakku tentang ini." Ucapku.

Sesampainya di rumah, orang tuaku sangat antusias mendapati diriku yang bisa masuk ke sekolah itu.

Berharap aku bisa meneruskan pendidikanku nantinya.

"Udah An, tak apa, yang penting sekarang kamu belajar yang giat,jangan malas-malasan ya." Kata ibuku.

"Iya buk. Ana akan rajin belajar kok." Ucapku meyakinkannya.

"Soal nanti mau kuliah atau tidak. Kita pikir belakangan An, Bapak yakin kok bisa nguliahin kamu." Kata bapakku mantap.

Aku pun hanya mengangguk menanggapinya.

***

Dua bulan berlalu sampailah Aku pada hari ini. Ini hari pertamaku masuk sekolah. Aku berada di kelas X 4 atau sepuluh empat. Tak kusangka aku sekelas dengan Devi lagi.

Sejak SMP hanyalan Devi teman yang kupunya. karena memang aku termasuk anak yang sulit untuk bergaul.

"An, kita sekelas lagi, haha. Seneng banget Gue." Kata Devi sambil memegang kertas pembagian kelas.

Aku pun melihat kertas tersebut dan ternyata benar. Namaku dan nama Devi ada di datar kelas X4.

"Ya udah masuk yuk Dev," ajakku.

Kami pun memasukki kelas. Aku duduk sebangku dengan Devi. Di kelas ini ada sekitar 30 murid. Setelah berkenalan dengan mereka semua kami pun memilih tempat duduk.

Aku memilih untuk duduk di dekat jendela. karena itu memang tempat favoritku sejak dulu.

Masa orientasi siswa pun terlewati dengan lancar. Tak ada kejadian aneh atau apapun mengingat biasanya selama masa MOS kakak-kakak pembina akan habis-habisan mengerjai kita.

Sampai pada suatu hari ketika aku sedang melamun di tempat duduk favoritku itu mataku melihat seorang Pangeran melewati kelasku,dengan beberapa teman di sekelilingnya benar-benar seperti para pengawal yang sedang mengawal putra mahkota suatu kerajaan.

Tubuhnya yang ideal, kulitnya yang putih bersih, rambut rapi dengan beberapa helai yang jatuh menutupi dahinya. Sebenarnya sangat sulit untuk menjelaskan detail dirinya.

Tetapi satu yang pasti dia adalah definisi tampan yang sesungguhnya menurutku. Alisnya tebal sangat imbang dengan matanya yang tajam. Benar-benar membuatku terlarut dalam pesonanya.

Aku ragu apakah Disney world sedang dalam masa terancam hingga salah satu pangerannya memutuskan untuk kabur hingga ke sini.

Aku sungguh di luar kendali. Sepertinya bila ada yang ingin mengambil tempat dudukku ini dan menukarnya dengan uang sejuta pun aku tidak akan rela. Karena tempat inilah yang akan menjadi jalan ninjaku untuk menatap pangeran tak berkuda itu melalui jendela. Sungguh aku mengutuk diriku sendiri untuk hal ini.

Lama aku menatapnya dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Kupandangi punggungnya yang kian menjauh dari pandangan.

Mataku terus terpaku hingga tak dapat melakukan kedipan . Sungguh tak ingin melepas bayangannya yang kian menjauh itu.

Hingga akhirnya bayangan itu tak terlihat lagi. Seketika mataku yang nakal ini mau kembali berkedip. Setelah sosoknya benar-benar menghilang di tikungan menuju kelas lain.

Aku berharap pemandangan indah ini akan terulang kembali besok dan menjadi mood booster dailyku. Batinku.

Sejak saat itu aku meresmikan diriku untuk menjadi pemuja rahasianya. Pemuja rahasia pangeran tak berkuda itu.

Terpopuler

Comments

April

April

Bapak baek banget, semangat pal!

2022-02-03

0

SoVay

SoVay

pangeran berkuda layar ada nggak ya?

2022-01-20

0

SoVay

SoVay

motor legend

2022-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pelarian
2 Cabin B046
3 Kapten Kate
4 Makan Baboy
5 Reza POV
6 Mulai Bekerja
7 Dasar Modus
8 Restoran Lido
9 Menelepon Rumah
10 Menemukanmu
11 Makan Enak
12 Kisahku
13 Pangeran tak berkuda
14 Melihatnya lagi
15 Bantuan Misterius
16 Bantuan Misterius Kedua
17 Yoshi POV
18 Yoshi POV - Membantumu
19 Yoshi POV - Membantumu lagi
20 Siapa Namanya
21 Berfoto Denganmu
22 Gelang Bali
23 Bertemu denganmu
24 Yoshi POV - Berfoto denganmu
25 Yoshi POV - Gadisku yang cantik
26 Yoshi POV - Tak Menemuiku
27 Yoshi POV - Selamat Tinggal Gadisku
28 Yoshi POV - London, Heathrow
29 Yoshi POV - Dukaku
30 Yoshi POV - Dendam dan Cinta
31 Bapak jatuh sakit
32 Pinjaman Misterius
33 Bertemu dengan Si Angkuh
34 Menjadi Istrimu ?
35 Yoshi Aricko Luby
36 Yoshi POV - Pembalasan Dendam Dimulai
37 Yoshi POV - Bertemu dengan Baristaku
38 Yoshi POV - Menjadikanmu Istriku
39 Yoshi POV - Greenwich, London
40 Yoshi POV - Aku memesanmu
41 PENGUMUMAN
42 Segera Terbebas Darimu
43 Kau Jahat !
44 Pulang ke Rumah
45 Menikahlah dengan Yoshi
46 Bapakku Anggota BIN ?
47 Selamat Tinggal Yoshi
48 Yoshi POV - Mendapat Restu
49 Yoshi POV - Hancur tanpamu
50 Mimpiku dan Mimpimu
51 Seputar Dunia Kapal
52 Aku menemukanmu Lanthana
53 Bertemu
54 Hampir Saja
55 Aku mabuk
56 Apa yang terjadi semalam?
57 Yoshi POV - Ingin memakanmu
58 Yoshi POV - Membuatku kewalahan
59 Kiss mark
60 Adegan Titanic?
61 Mari Berlatih
62 Tiga Hari Lagi
63 Yoshi POV - Bersiaplah
64 Yoshi POV - Pulang
65 Satu hari lagi
66 Terjebak janji sehidup semati
67 Pingsan
68 Apa Aku Hamil?
69 Yoshi POV - Ayah Mertuaku Musuhku
70 Rumah Kita
71 Aku belum siap
72 Siapa sebenarnya gadis itu?
73 Yoshi Menghilang
74 Akhirnya Dia Kembali
75 Yoshi POV - Pergi Untuk Kembali
76 Terjadi Sesuatu
77 Yoshi POV - Terjadi Sesuatu
78 Canggung
79 Aku suka alis dan matamu
80 Ada getaran aneh di hatiku
81 Sisi Lain Yoshi
82 Yoshi POV - Minuman Ungu
83 Aku Tak Pantas Untukmu
84 Kesal
85 Kesal part 2
86 Kesal part 3
87 Yoshi POV - Kebenaran Terungkap
88 Yoshi POV - Penyesalan
89 Aku membencimu Yoshi
90 Teman SMA
91 Yang Terdalam
92 Yoshi POV - Blessing
93 Malaikat Kecil
94 Menggoda Yoshi
95 Jangan Mengacuhkanku
96 Yoshi POV - Maafkan aku
97 Yoshi POV - Apapun Untukmu
98 Firasat
99 Yoshi POV - Siapa mereka?
100 Boleh Dilakukan
101 Yoshi POV - Mama meresahkan
102 Yoshi Meresahkan
103 Yoshi POV - Ampun Ma
104 Genk Rumpiest
105 Keributan
106 Ribut lagi
107 Cari masalah
108 Perang Usai
109 Ketakutan Yoshi
110 Penjahat !
111 Yoshi POV - Nathan Lee
112 Yoshi POV - Pembalasan
113 Yoshi POV - Bertemu Mertua
114 Nostalgia
115 Fakta Lain
116 Kasih Judul Sendiri
117 Healing Kita Healing !!
118 Cemburu menguras hati
119 Melelahkan
120 Jauh-jauhan lagi
121 Lebay
122 Kegalauan
123 Poor Luna
124 Gak jadi makan pecel
125 Info peredam suara pliss?
126 Panik Nggak?
127 Panik
128 Blessing
129 Baby Boy
130 Masih tentang nama
131 Masih bahas nama, astaga !
132 Kembali ke mansions
133 Sakit di dada
134 Ya Ampun
135 Baby menangis
136 Gasssss
137 Menguji Kesabaran
138 Menebus kesalahan
139 Skip Saja..
140 Mencurigakan
141 Jangan Ada Dusta
142 Tidak Akan Ada Dusta
143 Terbakar
144 Next
145 Gadis Penggoda Kesayangan
146 Bahaya di dalam bahaya
147 Jaga dirimu untukku
148 Kaulah Segalanya
149 Aku Kenapa?
150 Hamil atau tidak?
151 BAHAGIA, PANIK DAN PUSING
152 EPILOG
153 Bonus Chapter - Aku kangen kalian
154 Bonus Chapters - Adegan Titanic?
155 Bonus Chapters - Ich liebe dich
156 FINAL END - Mengejarmu hingga ke ujung dunia
157 PENGUMUMAN
158 MY HUSBAND IS MY SECRET LOVER SEASON II
159 Keluarga Luby
160 Shian playboy ?
161 Janetha Anjani
162 Yoshiano Luby
163 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Pelarian
2
Cabin B046
3
Kapten Kate
4
Makan Baboy
5
Reza POV
6
Mulai Bekerja
7
Dasar Modus
8
Restoran Lido
9
Menelepon Rumah
10
Menemukanmu
11
Makan Enak
12
Kisahku
13
Pangeran tak berkuda
14
Melihatnya lagi
15
Bantuan Misterius
16
Bantuan Misterius Kedua
17
Yoshi POV
18
Yoshi POV - Membantumu
19
Yoshi POV - Membantumu lagi
20
Siapa Namanya
21
Berfoto Denganmu
22
Gelang Bali
23
Bertemu denganmu
24
Yoshi POV - Berfoto denganmu
25
Yoshi POV - Gadisku yang cantik
26
Yoshi POV - Tak Menemuiku
27
Yoshi POV - Selamat Tinggal Gadisku
28
Yoshi POV - London, Heathrow
29
Yoshi POV - Dukaku
30
Yoshi POV - Dendam dan Cinta
31
Bapak jatuh sakit
32
Pinjaman Misterius
33
Bertemu dengan Si Angkuh
34
Menjadi Istrimu ?
35
Yoshi Aricko Luby
36
Yoshi POV - Pembalasan Dendam Dimulai
37
Yoshi POV - Bertemu dengan Baristaku
38
Yoshi POV - Menjadikanmu Istriku
39
Yoshi POV - Greenwich, London
40
Yoshi POV - Aku memesanmu
41
PENGUMUMAN
42
Segera Terbebas Darimu
43
Kau Jahat !
44
Pulang ke Rumah
45
Menikahlah dengan Yoshi
46
Bapakku Anggota BIN ?
47
Selamat Tinggal Yoshi
48
Yoshi POV - Mendapat Restu
49
Yoshi POV - Hancur tanpamu
50
Mimpiku dan Mimpimu
51
Seputar Dunia Kapal
52
Aku menemukanmu Lanthana
53
Bertemu
54
Hampir Saja
55
Aku mabuk
56
Apa yang terjadi semalam?
57
Yoshi POV - Ingin memakanmu
58
Yoshi POV - Membuatku kewalahan
59
Kiss mark
60
Adegan Titanic?
61
Mari Berlatih
62
Tiga Hari Lagi
63
Yoshi POV - Bersiaplah
64
Yoshi POV - Pulang
65
Satu hari lagi
66
Terjebak janji sehidup semati
67
Pingsan
68
Apa Aku Hamil?
69
Yoshi POV - Ayah Mertuaku Musuhku
70
Rumah Kita
71
Aku belum siap
72
Siapa sebenarnya gadis itu?
73
Yoshi Menghilang
74
Akhirnya Dia Kembali
75
Yoshi POV - Pergi Untuk Kembali
76
Terjadi Sesuatu
77
Yoshi POV - Terjadi Sesuatu
78
Canggung
79
Aku suka alis dan matamu
80
Ada getaran aneh di hatiku
81
Sisi Lain Yoshi
82
Yoshi POV - Minuman Ungu
83
Aku Tak Pantas Untukmu
84
Kesal
85
Kesal part 2
86
Kesal part 3
87
Yoshi POV - Kebenaran Terungkap
88
Yoshi POV - Penyesalan
89
Aku membencimu Yoshi
90
Teman SMA
91
Yang Terdalam
92
Yoshi POV - Blessing
93
Malaikat Kecil
94
Menggoda Yoshi
95
Jangan Mengacuhkanku
96
Yoshi POV - Maafkan aku
97
Yoshi POV - Apapun Untukmu
98
Firasat
99
Yoshi POV - Siapa mereka?
100
Boleh Dilakukan
101
Yoshi POV - Mama meresahkan
102
Yoshi Meresahkan
103
Yoshi POV - Ampun Ma
104
Genk Rumpiest
105
Keributan
106
Ribut lagi
107
Cari masalah
108
Perang Usai
109
Ketakutan Yoshi
110
Penjahat !
111
Yoshi POV - Nathan Lee
112
Yoshi POV - Pembalasan
113
Yoshi POV - Bertemu Mertua
114
Nostalgia
115
Fakta Lain
116
Kasih Judul Sendiri
117
Healing Kita Healing !!
118
Cemburu menguras hati
119
Melelahkan
120
Jauh-jauhan lagi
121
Lebay
122
Kegalauan
123
Poor Luna
124
Gak jadi makan pecel
125
Info peredam suara pliss?
126
Panik Nggak?
127
Panik
128
Blessing
129
Baby Boy
130
Masih tentang nama
131
Masih bahas nama, astaga !
132
Kembali ke mansions
133
Sakit di dada
134
Ya Ampun
135
Baby menangis
136
Gasssss
137
Menguji Kesabaran
138
Menebus kesalahan
139
Skip Saja..
140
Mencurigakan
141
Jangan Ada Dusta
142
Tidak Akan Ada Dusta
143
Terbakar
144
Next
145
Gadis Penggoda Kesayangan
146
Bahaya di dalam bahaya
147
Jaga dirimu untukku
148
Kaulah Segalanya
149
Aku Kenapa?
150
Hamil atau tidak?
151
BAHAGIA, PANIK DAN PUSING
152
EPILOG
153
Bonus Chapter - Aku kangen kalian
154
Bonus Chapters - Adegan Titanic?
155
Bonus Chapters - Ich liebe dich
156
FINAL END - Mengejarmu hingga ke ujung dunia
157
PENGUMUMAN
158
MY HUSBAND IS MY SECRET LOVER SEASON II
159
Keluarga Luby
160
Shian playboy ?
161
Janetha Anjani
162
Yoshiano Luby
163
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!