Yoshi POV - Membantumu lagi

Aku sangat tidak menyukai hari minggu. Bagiku hari libur itu tak ubahnya seperti Isolation international Day. Dimana semua warga Kota harus diisolasi karena suatu virus , serangan zombie atau hal berbahaya lainnya dan mereka diwajibkan untuk berdiam diri di rumah, tanpa kegiatan apapun di luar, Ya seperti itulah arti hari libur untukku.

Ini sangat membosankan. Kulihat Opa sedang bermain golf di halaman samping rumah. Orang tuaku bahkan membuatkan Lapangan golf sendiri khusus untuk kakekku.

Opa melihatku dari jendela kaca raksasa rumah kami.

"Prince kemarilah, apa kau akan berdiam diri di sana hingga hari tuamu? Ayo kemarilah." Kata opa yang melihatku sedari tadi duduk termenung di ruang keluarga.

Tetapi aku tetap berdiam diri dan hanya melihatnya saja dan Opa berusaha memanggilku lagi dengan suara tuanya yang dibuat buat.

"Hey, anak muda apa kau tak dengar perkataan Kakek tua keren ini?" kata opa, sambil melambaikan tangannya ke arahku.

Merasa suara opa terlalu berisik, akhirnya aku menghampirinya.

"Ya, Opa kenapa? " Tanyaku kepadanya sambil duduk di samping peralatan golf nya.

"Apa kau akan terus berada di rumah seharian? bukankah ini hari minggu?" Tanya opa seakan menyuruhku untuk keluar rumah padahal aku malas bila harus keluar dengan ditemani bodyguards suruhan ayahku itu.

"Ricko malas Opa," jawabku dengan wajah datar.

"Pergilah hang out Prince, temuilah teman-temanmu di luar sana," pinta opa padahal dia tau aku sedang tidak mood.

"Hey, Prince dengarkan opa, bersiaplah opa punya sesuatu untukmu." Kata opa sambil berbisik di telingaku.

Aku pun masih tak mengerti dengan apa yang opa maksud, tetapi aku putuskan untuk bersiap siap saja. Siapa tau ini menarik.

***

Sepuluh menit kemudian, aku turun dari kamarku dan opa sudah menunggu di bawah tangga.

"*C*ome on Prince, ikuti Opa!" bisik opa sambil menggandeng tanganku ke arah belakang rumah.

"Opa kita mau kemana?" Tanyaku sambil terus mengikuti langkahnya, beberapa kali kami berpapasan dengan penjaga.

Tetapi Opa berusaha tetap tenang agar mereka tidak mencurigai kami dan lagi-lagi Opa mengomeliku.

"Sudah diamlah, ikuti Opa, kau ini berisik seperti wanita saja!" Kata opa yang menganggapku terlalu banyak bertanya.

Akhirnya sampailah kita di halaman paling belakang rumah dan tidak terdapat penjaga sama sekali di sana.

Opa membuka sebuah pintu kecil yang tertutupi oleh rumput sintetis. Orang lain tidak akan menyangka bahwa ada sebuah pintu keluar di sini. Sekarang aku mulai paham apa maksud opa.

"Prince, kau tau apa yang opa maksud sekarang?" Kata opa sambil membuka pintu kecil tersebut.

Ternyata pintu ini juga yang digunakan ayahku waktu kecil dulu untuk kabur darinya dan bermain diluar bersama teman temannya.

"Ricko paham opa," jawabku sambil mempersiapkan diri keluar melewati pintu itu.

"Good, berhati hatilah prince , pergilah temui teman-temanmu bebas tanpa pengawalan siapapun dan ingat kau harus hati hati!" Kata opa dengan menepuk bahuku seolah tau bahwa aku ingin bebas sejenak saja.

Aku pun berhasil keluar melalui pintu tersebut dan kulihat opa menutup kembali pintu itu sambil mengedipkan matanya padaku dan berpesan.

"Ingat Prince, pulangnya nanti lewat sini lagi jangan lewat depan." Pesan opa sebelum pintu benar-benar tertutup.

Tentu saja opa,mana mungkin aku keluar dari sini dan masuk kerumah lagi lewat depan, yang benar saja.

***

Sesampainya di pinggir jalan aku memesan taxi dan menghubungi Dion dan dia mengangkat teleponku.

"Ya Bro, tumben nelpon gue?" Jawabnya mengangkat teleponku.

"Halo Di, sibuk gak? hangout yuk," kataku.

Dia nampak lama sekali menjawab ajakanku seperti tidak percaya aku sedang mengajaknya keluar.

Lama menunggu aku pun mengulangi kata kataku.

"Di, elu masih di situ?" Kataku memastikan dia masih menjawab telepon dariku atau tidak.

"Bentar-bentar ini gue salah denger apa gimana, lu yakin ngajak Hangout? Dan

sama formasi perajurit lu itu juga kita hangoutnya ntar?" Kata Dion masih tidak percaya dengan ucapanku.

"Udah tenang aja, ni gue lagi otw ke rumah lu." Tanpa menunggu jawaban Dion, telepon sudah tertutup olehku.

***

Selama perjalanan di taksi, tenggorokanku terasa sangat kering, aku lupa membawa air mineral mengingat Pengawalku lah yang biasa membawakannya untukku.

Dan sekarang lihat, betapa ini pelarian yang gagal karena kurangnya persiapan.

Sepanjang perjalanan tak satupun toko atau supermarket yang kulihat, tetapi mataku terus saja mencari.

Akhirnya kutemukan sebuah toko kelontong kecil dengan beberapa minuman di etalasenya. aku pun turun dari taksi dan meminta supir taksi untuk menungguku.

Sebelum kulangkahkan kaki untuk menyebrang jalan, tak kusangka gadis lucu itu ada di sana, dia ada di depan toko itu sedang duduk dan menatap ke arah jalanan.

Aku berfikir apakah toko kelontong tersebut miliknya atau dia juga sedang membeli sesuatu di sana

Apa pun itu, bukankah ini kesempatan yang bagus agar aku dapat berkenalan dengannya. Sepertinya Tuhan benar-benar sudah mengatur semua ini untukku.

Tetapi ketika aku berjalan ke arahnya tiba-tiba dia menghilang dari pandanganku padahl aku yakin tadi melihatnya di sini, kemana perginya gadisku yang lucu itu.

Lihatlah aku bahkan sudah berani menyebutnya gadisku sekarang, apa ini? Berkenalan dengannya saja belum.

Aku terus melihat ke segala arah tetapi mataku tetap tak menemukannya.

Tiba-tiba saja terdengar suara benda jatuh. Mataku langsung melihat ke sumber suara. Di sana ada seorang ibu-ibu sedang menolong seorang anak, aku pun menghampirinya.

Aku tak percaya dengan apa yang kulihat ini, bagaimana gadisku bisa pingsan di sini. Bukankah tadi dia sedang berada di teras toko.

Kulihat ada memar dan sedikit luka di pelipisnya tapi bagaimana ini bisa terjadi, tanpa berfikir panjang aku langsung mengeluarkan plaster andalanku dari saku celanaku dan memasangkannya pada luka

kecil di pelipisnya.

Aku harap ibu-ibu ini tidak tau bagaimana suara detak jantungku saat tanganku menyentuh kulitnya untuk memasangkan plaster.

Dan dalam sekejap plaster bergambar Spiderman itu menempel sempurna di pelipisnya yang membuatnya semakin lucu dan menggemaskan.

Seketika menghilangkan rasa haus yang sejak tadi menyiksaku, tiba-tiba suara supir taksi memanggilku.

"Mas, jadi berangkat atau tidak? Saya ada orderan lain ini," kata supir taksi tersebut.

Aku bingung antara harus mengantarkan gadis ini atau tidak, tetapi bagaimana nanti jika aku bertemu dengan orang tuanya tentu aku belum siap. Hah apa yang kupikirkan ini sebenarnya.

Sebuah notif pesan masuk dari Opa

"*P*rince, jangan terlalu lama perginya, kembalilah dalam 60 menit dari sekarang sebelum aksi heroic kita diketahui robot-robot penjaga ini. 😎"

Opa memintaku untuk segera pulang padahal aku belum sempat bertemu dengan Dion yang aku pikirkan sekarang adalah bagaimana dengan nasip gadisku yang masih pingsan ini.

Akhirnya aku meminta Ibu-ibu ini untuk mengantarkannya pulang dan sepertinya Ibu ini mengenalnya sebab rumahnya tak jauh dari sini.

Aku kembali masuk taksi dan meminta supir untuk mengantarku pulang. Sepanjang perjalanan aku terus mengkhawatirkannya. tetapi sepertinya lukanya tidak parah.

Aku menggenggam erat tanganku sendiri masih tak percaya tangan inilah yang tadi menyentuh kulitnya meskipun hanya sedikit.

Aku rasa aku tak akan bisa tidur malam ini

Yoshi POV end

Terpopuler

Comments

Mastini M. Pd

Mastini M. Pd

keren Thor ceritanya....sy jd ikut tarik nafas dalam. hehehe....tq Thor

2024-05-09

0

Juwandi

Juwandi

salam dari Diary Kayla kak

2022-04-03

0

auliasiamatir

auliasiamatir

aku hadir lgi, dengan like ku

2022-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pelarian
2 Cabin B046
3 Kapten Kate
4 Makan Baboy
5 Reza POV
6 Mulai Bekerja
7 Dasar Modus
8 Restoran Lido
9 Menelepon Rumah
10 Menemukanmu
11 Makan Enak
12 Kisahku
13 Pangeran tak berkuda
14 Melihatnya lagi
15 Bantuan Misterius
16 Bantuan Misterius Kedua
17 Yoshi POV
18 Yoshi POV - Membantumu
19 Yoshi POV - Membantumu lagi
20 Siapa Namanya
21 Berfoto Denganmu
22 Gelang Bali
23 Bertemu denganmu
24 Yoshi POV - Berfoto denganmu
25 Yoshi POV - Gadisku yang cantik
26 Yoshi POV - Tak Menemuiku
27 Yoshi POV - Selamat Tinggal Gadisku
28 Yoshi POV - London, Heathrow
29 Yoshi POV - Dukaku
30 Yoshi POV - Dendam dan Cinta
31 Bapak jatuh sakit
32 Pinjaman Misterius
33 Bertemu dengan Si Angkuh
34 Menjadi Istrimu ?
35 Yoshi Aricko Luby
36 Yoshi POV - Pembalasan Dendam Dimulai
37 Yoshi POV - Bertemu dengan Baristaku
38 Yoshi POV - Menjadikanmu Istriku
39 Yoshi POV - Greenwich, London
40 Yoshi POV - Aku memesanmu
41 PENGUMUMAN
42 Segera Terbebas Darimu
43 Kau Jahat !
44 Pulang ke Rumah
45 Menikahlah dengan Yoshi
46 Bapakku Anggota BIN ?
47 Selamat Tinggal Yoshi
48 Yoshi POV - Mendapat Restu
49 Yoshi POV - Hancur tanpamu
50 Mimpiku dan Mimpimu
51 Seputar Dunia Kapal
52 Aku menemukanmu Lanthana
53 Bertemu
54 Hampir Saja
55 Aku mabuk
56 Apa yang terjadi semalam?
57 Yoshi POV - Ingin memakanmu
58 Yoshi POV - Membuatku kewalahan
59 Kiss mark
60 Adegan Titanic?
61 Mari Berlatih
62 Tiga Hari Lagi
63 Yoshi POV - Bersiaplah
64 Yoshi POV - Pulang
65 Satu hari lagi
66 Terjebak janji sehidup semati
67 Pingsan
68 Apa Aku Hamil?
69 Yoshi POV - Ayah Mertuaku Musuhku
70 Rumah Kita
71 Aku belum siap
72 Siapa sebenarnya gadis itu?
73 Yoshi Menghilang
74 Akhirnya Dia Kembali
75 Yoshi POV - Pergi Untuk Kembali
76 Terjadi Sesuatu
77 Yoshi POV - Terjadi Sesuatu
78 Canggung
79 Aku suka alis dan matamu
80 Ada getaran aneh di hatiku
81 Sisi Lain Yoshi
82 Yoshi POV - Minuman Ungu
83 Aku Tak Pantas Untukmu
84 Kesal
85 Kesal part 2
86 Kesal part 3
87 Yoshi POV - Kebenaran Terungkap
88 Yoshi POV - Penyesalan
89 Aku membencimu Yoshi
90 Teman SMA
91 Yang Terdalam
92 Yoshi POV - Blessing
93 Malaikat Kecil
94 Menggoda Yoshi
95 Jangan Mengacuhkanku
96 Yoshi POV - Maafkan aku
97 Yoshi POV - Apapun Untukmu
98 Firasat
99 Yoshi POV - Siapa mereka?
100 Boleh Dilakukan
101 Yoshi POV - Mama meresahkan
102 Yoshi Meresahkan
103 Yoshi POV - Ampun Ma
104 Genk Rumpiest
105 Keributan
106 Ribut lagi
107 Cari masalah
108 Perang Usai
109 Ketakutan Yoshi
110 Penjahat !
111 Yoshi POV - Nathan Lee
112 Yoshi POV - Pembalasan
113 Yoshi POV - Bertemu Mertua
114 Nostalgia
115 Fakta Lain
116 Kasih Judul Sendiri
117 Healing Kita Healing !!
118 Cemburu menguras hati
119 Melelahkan
120 Jauh-jauhan lagi
121 Lebay
122 Kegalauan
123 Poor Luna
124 Gak jadi makan pecel
125 Info peredam suara pliss?
126 Panik Nggak?
127 Panik
128 Blessing
129 Baby Boy
130 Masih tentang nama
131 Masih bahas nama, astaga !
132 Kembali ke mansions
133 Sakit di dada
134 Ya Ampun
135 Baby menangis
136 Gasssss
137 Menguji Kesabaran
138 Menebus kesalahan
139 Skip Saja..
140 Mencurigakan
141 Jangan Ada Dusta
142 Tidak Akan Ada Dusta
143 Terbakar
144 Next
145 Gadis Penggoda Kesayangan
146 Bahaya di dalam bahaya
147 Jaga dirimu untukku
148 Kaulah Segalanya
149 Aku Kenapa?
150 Hamil atau tidak?
151 BAHAGIA, PANIK DAN PUSING
152 EPILOG
153 Bonus Chapter - Aku kangen kalian
154 Bonus Chapters - Adegan Titanic?
155 Bonus Chapters - Ich liebe dich
156 FINAL END - Mengejarmu hingga ke ujung dunia
157 PENGUMUMAN
158 MY HUSBAND IS MY SECRET LOVER SEASON II
159 Keluarga Luby
160 Shian playboy ?
161 Janetha Anjani
162 Yoshiano Luby
163 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Pelarian
2
Cabin B046
3
Kapten Kate
4
Makan Baboy
5
Reza POV
6
Mulai Bekerja
7
Dasar Modus
8
Restoran Lido
9
Menelepon Rumah
10
Menemukanmu
11
Makan Enak
12
Kisahku
13
Pangeran tak berkuda
14
Melihatnya lagi
15
Bantuan Misterius
16
Bantuan Misterius Kedua
17
Yoshi POV
18
Yoshi POV - Membantumu
19
Yoshi POV - Membantumu lagi
20
Siapa Namanya
21
Berfoto Denganmu
22
Gelang Bali
23
Bertemu denganmu
24
Yoshi POV - Berfoto denganmu
25
Yoshi POV - Gadisku yang cantik
26
Yoshi POV - Tak Menemuiku
27
Yoshi POV - Selamat Tinggal Gadisku
28
Yoshi POV - London, Heathrow
29
Yoshi POV - Dukaku
30
Yoshi POV - Dendam dan Cinta
31
Bapak jatuh sakit
32
Pinjaman Misterius
33
Bertemu dengan Si Angkuh
34
Menjadi Istrimu ?
35
Yoshi Aricko Luby
36
Yoshi POV - Pembalasan Dendam Dimulai
37
Yoshi POV - Bertemu dengan Baristaku
38
Yoshi POV - Menjadikanmu Istriku
39
Yoshi POV - Greenwich, London
40
Yoshi POV - Aku memesanmu
41
PENGUMUMAN
42
Segera Terbebas Darimu
43
Kau Jahat !
44
Pulang ke Rumah
45
Menikahlah dengan Yoshi
46
Bapakku Anggota BIN ?
47
Selamat Tinggal Yoshi
48
Yoshi POV - Mendapat Restu
49
Yoshi POV - Hancur tanpamu
50
Mimpiku dan Mimpimu
51
Seputar Dunia Kapal
52
Aku menemukanmu Lanthana
53
Bertemu
54
Hampir Saja
55
Aku mabuk
56
Apa yang terjadi semalam?
57
Yoshi POV - Ingin memakanmu
58
Yoshi POV - Membuatku kewalahan
59
Kiss mark
60
Adegan Titanic?
61
Mari Berlatih
62
Tiga Hari Lagi
63
Yoshi POV - Bersiaplah
64
Yoshi POV - Pulang
65
Satu hari lagi
66
Terjebak janji sehidup semati
67
Pingsan
68
Apa Aku Hamil?
69
Yoshi POV - Ayah Mertuaku Musuhku
70
Rumah Kita
71
Aku belum siap
72
Siapa sebenarnya gadis itu?
73
Yoshi Menghilang
74
Akhirnya Dia Kembali
75
Yoshi POV - Pergi Untuk Kembali
76
Terjadi Sesuatu
77
Yoshi POV - Terjadi Sesuatu
78
Canggung
79
Aku suka alis dan matamu
80
Ada getaran aneh di hatiku
81
Sisi Lain Yoshi
82
Yoshi POV - Minuman Ungu
83
Aku Tak Pantas Untukmu
84
Kesal
85
Kesal part 2
86
Kesal part 3
87
Yoshi POV - Kebenaran Terungkap
88
Yoshi POV - Penyesalan
89
Aku membencimu Yoshi
90
Teman SMA
91
Yang Terdalam
92
Yoshi POV - Blessing
93
Malaikat Kecil
94
Menggoda Yoshi
95
Jangan Mengacuhkanku
96
Yoshi POV - Maafkan aku
97
Yoshi POV - Apapun Untukmu
98
Firasat
99
Yoshi POV - Siapa mereka?
100
Boleh Dilakukan
101
Yoshi POV - Mama meresahkan
102
Yoshi Meresahkan
103
Yoshi POV - Ampun Ma
104
Genk Rumpiest
105
Keributan
106
Ribut lagi
107
Cari masalah
108
Perang Usai
109
Ketakutan Yoshi
110
Penjahat !
111
Yoshi POV - Nathan Lee
112
Yoshi POV - Pembalasan
113
Yoshi POV - Bertemu Mertua
114
Nostalgia
115
Fakta Lain
116
Kasih Judul Sendiri
117
Healing Kita Healing !!
118
Cemburu menguras hati
119
Melelahkan
120
Jauh-jauhan lagi
121
Lebay
122
Kegalauan
123
Poor Luna
124
Gak jadi makan pecel
125
Info peredam suara pliss?
126
Panik Nggak?
127
Panik
128
Blessing
129
Baby Boy
130
Masih tentang nama
131
Masih bahas nama, astaga !
132
Kembali ke mansions
133
Sakit di dada
134
Ya Ampun
135
Baby menangis
136
Gasssss
137
Menguji Kesabaran
138
Menebus kesalahan
139
Skip Saja..
140
Mencurigakan
141
Jangan Ada Dusta
142
Tidak Akan Ada Dusta
143
Terbakar
144
Next
145
Gadis Penggoda Kesayangan
146
Bahaya di dalam bahaya
147
Jaga dirimu untukku
148
Kaulah Segalanya
149
Aku Kenapa?
150
Hamil atau tidak?
151
BAHAGIA, PANIK DAN PUSING
152
EPILOG
153
Bonus Chapter - Aku kangen kalian
154
Bonus Chapters - Adegan Titanic?
155
Bonus Chapters - Ich liebe dich
156
FINAL END - Mengejarmu hingga ke ujung dunia
157
PENGUMUMAN
158
MY HUSBAND IS MY SECRET LOVER SEASON II
159
Keluarga Luby
160
Shian playboy ?
161
Janetha Anjani
162
Yoshiano Luby
163
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!