Aku memasukki kabinku. Sebuah ruangan kecil berukuran 2x3 meter² . Didominasi dengan warna krem,dua tempat tidur bertingkat,bertirai biru dan salur lengkap dengan tangga sebagai penghubung dan alat bantu naik untuk upper bed atau bed atas, satu wastafel di pojok lengkap dengan cermin dan nakas.
Kubuka pintu kecil disebelah wastafel sesuai dugaanku. Ini adalah kamar mandi dengan 1 toilet duduk dan shower di seberangnya. Ada tirai pemisah antara shower dan toilet . Sebenarnya aku sedikit bingung kenapa ada pintu lain di kamar mandi yang ternyata adalah pintu menuju kabin sebelah. Oh jadi ini connecting door. Artinya penghuni sebelah juga menggunakan shower ini.
Sementara itu di bagian lemari ada 2 pintu. Pintu pertama terkunci dengan gembok,pintu kedua terbuka. Sama seperti nakas yang terbagi menjadi dua juga. Singkat cerita kabin ini didesain untuk dua orang penghuni.
Kulihat ada foto perempuan di meja TV. Usianya kira kira tidak jauh dariku. Dia memakai seragam yang sama dengan seragam yang diberikan oleh Rijal. Sepertinya kami satu bidang. Aku tak sabar untuk segera bertemu dengannya.
Kulanjutkan acara berbenahku. Dengan merapikan pakaianku dari koper untuk dipindahkan ke closet (Lemari)
Kuletakkan foto Ibu dan ayahku di meja TV. Kotak kecil berwarna merah bertalikan pita emas kesayanganku tetap kusimpan di koperku. Ah rasanya aku sangat merindukan pemilik kotak ini. Kalau saja orang tuaku tidak terlilit hutang mungkin saat ini aku sudah bersamanya dan tak perlu repot-repot bekerja keluar negeri .
Rasanya kesal sekali setiap aku mengingat rencana perjodohanku dengan pengusaha software itu. Pria kaku angkuh yang sama sekali tidak kucintai. Hatiku sudah terisi penuh oleh Mas Ikau hingga tak ada lagi ruang tersisa untuk pria lain.
Terlepas dari lamunan, Aku pun selesai membereskan barang barangku. Kubuka amplop berisikan panduan keamanan selama bekerja di Kapal.
Name : Reza Pahlevi
Function : Crew Office Clerk
Phone. : 33012
Kupandangi sebuah kartu nama yang bertuliskan nama, jabatan dan nomor telepon Pria tadi.
"Oh jadi namanya Reza, haha pantas saja Dia marah karena kupanggil Rizal tadi"kataku mencoba memastikan siapa nama orang yang kuketahui sebagai Guideku itu.
Ternyata aku benar benar salah dengar karena telah memanggilnya dengan nama Rizal . Tapi bukankah nama Rizal dan Reza tidak terlalu jauh pengucapannya , ini usahaku mencoba membela pendengaranku.
***
"Tililit tililit tililit " telepon berbunyi. Dan aku segera mengangkatnya.
"Hallo, gimana di kabin? Aman? "ucap Pria di seberang sana, suara yang tak asing kudengar.
"Reza ya? iya aman kok. Kenapa menelponku? " tanyaku mencoba memastikan bahwa ini benar dirinya.
"Udah tau nama Gue Lo? ntar ada meeting ya jam 08.30 di Training Room sama Captain dan Officer lain tempatnya di Deck 1 forward (dilantai satu depan)". Katanya menjelaskan apakah benar aku sudah tau namanya dan mengingatkanku untuk mengikuti training nanti
"Oke" jawabku seolah mengerti dan sudah menguasai keadaan.
Jam menjukkan pukul 07.30 aku harus segera bersiap siap. Kupakai seragam formal sesuai perintah Reza. Kemeja putih, Blazer hitam, celana bahan hitam. Kukenakan pin perusahaan dan nametag di dada Kiri dengan make up natural dan rambut cepol seperti saat aku on the job trainning di hotel.
***
Beberapa menit kemudian
Aku siap.
Pukul 08.00 Aku sudah berada di luar kabin. Astaga aku bingung sekali kulihat kanan kiri korirdor seperti tak berujung. Harus kemana aku melangkah. Semua kabin tampak sama. Tak ada satupun kru melintas, tentu saja ini jam kerja untuk apa mereka ke kabin. Pasti mereka sedang berada di stationnya masing masing.
Aku merasa sangat bodoh mengapa dengan mudahnya aku mngatakan ok pada Rizal tadi seolah aku sudah hafal dengan kapal ini.
Seolah aku tidak akan tersesat berjalan sendiri di kapal berpenumpang seribu passanger lebih ini. Ah aku terlalu percaya diri.
Sebaiknya aku kembali ke kabin untuk menelepon Reza. Tak apalah meskipun dia sedikit menyebalkan, daripada aku terkena masalah lebih jauh.
Segera kudial nomor telepon Reza.
tut.. tut.. tut.. tersambung.
Dan dia mengangkatnya.
"Yes, Reza speaking, how may I assist you?" tanyanya dengan sangat profesial sesuai job desknya.
"Za, ini aku. Aku bingung, kamu bisa gak mengantarku aku ke training room?" tanyaku menyatakan kecerobohanku yang seakan sudah mengusai keadaan tempat kerjaku ini padahal belum sama sekali dan dia kembali mengejekku lagi.
"Sudah kuduga hahaha. Makanya next, jangan asal oke oke aja." Ejeknya menertawakan aksi sok tahuku tadi
Dan sudah kuduga juga pasti akan seperti itu jawabannya.
****
Aku menunggunya di depan kabinku dan ternyata dia sudah berada di belakangku "cepat juga pergerakannya" batinku.
"Za, kok cepet banget kamu,udah di sini aja?"kataku heran bagaimana mungkin orang ini tiba tiba ada disini padahal baru saja menutup teleponnya dariku.
Dia masih terdiam menatapku. Melihatku dari atas sampai bawah seperti melamun. Cukup lama mungkin sekitar 2 menit lebih.
***
"Za, hello.. Reza, yuk berangkat udah jam 8 ini"ucapku sedikit berteriak untuk membuyarkan lamunannya,tetapi dia tetap tidak sadar juga
"Za... Reza !" kataku sambil menaikkan volume suara. Akhirnya Reza tersadar dari lamunannya.
"Eh, iya iya. Ayuk!" jawabnya sedikit kaget dan langsung melangkahkan kakinya
"Za, sorry ya mungkin hari ini aku bakal ngerepotin kamu terus" kataku mencoba meminta pengertiannya akan ketidaktahuanku tentang segala hal di kapal ini
"Udah kerjaan gue kali, direpotin kru kru baru kaya lo. So, santai aja haha" jawabnya sambil mengelap dahinya yang sebenarnya tidak berkeringat itu.
Kami berjalan menyusuri koridor lantai B itu. melewati beberapa kabin kru. Reza menjelaskan setiap detail tentang apa yang aku lihat.
"So, Tama, eh Ana sekarang kita berjalan ke arah depan kapal ya. Lo bisa liat nomor nomor kabin kru ini. Semakin kecil nomornya berarti kita lagi jalan kedepan. Nah jika kita berjalan melewati nomor kabin yang semakin besar itu artinya kita lagi jalan ke belakang." jelasnya sedetail mungkin tetapi tetap sambil mengerjaiku.
"Kanan kapal itu disebut starboard side, kiri kapal port side kalo lo lagi bingung bedain kanan kiri, tinggal liat aja nomor kabin ganjil itu selalu di kanan dan genap di kiri." Reza masih menjelaskan segalanya kepadaku sementara mataku yang terus menatapnya mencena setiap penjelasan yang keluar dari mulutnya.
"Gue tau gue ganteng, tapi gue nggak suka diliatin orang terlalu lama kek gitu, hahah" tawanya mencoba memutus tatapan mataku di wajahnya yang sebenarnya tak berarti apa apa itu. Aku pun tak membalas ucapannya
Aku hanya terlalu antusias dalam mendengarkan penjelasan darinya.
Akhirnya kami sampai di ujung koridor. Kami masuk elevator kru dan Reza menekan tombol Main deck atau lantai satu, dua lantai ke atas dari lantai B , total ada 11 lantai di tombol Elevator ini, lantai A,B,C adalah lantai paling bawah. Tempat kabin kru berada.
Saat ini kami sampai di Main Deck. Keluar dari elevator belok ke kiri dan training room di depan mata.
Kami masuk kedalam. Ternyata banyak kru di sana yang juga sedang menunggu meeting. sepertinya mereka juga kru baru sama sepertiku terlihat dari gestur nya yang tegang dan sepertinya tidak nyaman .
Aku mengambil tempat duduk di baris paling belakang.
"Eh, anak baru ya. Kenalin aku Evelyn. Aku juga baru join di sini seminggu lalu." Sapa gadis di sebelahku mencoba memperkenalkan diri.
"Iya, aku baru join hari ini. Aku Ana. Nice to meet you" kataku sambil menyalaminya menyebutkan siapa namaku.
Kami berbincang bincang cukup seru . Aku lihat Reza duduk di barisan paling depan bersama para officers dari berbagai negara, sesekali dia melihat kearahku, mungkin untuk memastikan apakah aku masih di tempat ataukah tidak. Tentu saja masih memangnya bisa kemana aku tanpanya.
Ruangan ini cukup luas ada 4 pendingin udara, 3 water sprinkles (pemadam kebakaran) , 3 fire detector (pendeteksi api) di langit langit.
Jendela bulat khas kapal ada disisi kiri dari sini aku bisa melihat keluar. Langit biru, deburan ombak sangat terasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Sandisalbiah
nyimak dulu deh...
2023-07-12
0
Diana Budhiarti
ak seneng deh setidaknya ada pengetahuan baru tentang kapal
2023-04-03
1
Erlin Novianti Ahmad
othor hebat soal perkapalan/pelayaran ya.. pengalaman pribadi or.. riset dulu..pokoknya amazing.. jg Kangen berlayar pke kapal pesiar terakhir thn 2004..
2022-07-26
1