Bantuan Misterius Kedua

"Bapak pulang!" suara lelaki paruh baya dengan menenteng tas di tangannya memasuki rumah kami.

"Bapak!! kenapa selalu gitu kalo pergi gak bilang bilang," keluhku kepadanya sambil berhambur memeluknya.

Dan dibalas dengan pelukan erat lengan kekarnya.

"Jadi Ana marah sama bapak nih ceritanya?" ucapnya menggodaku sambil mencubit hidungku.

"Bapaakkkk!!! bawa oleh-oleh apa buat Luna?" yang ini suara Luna yang baru saja keluar kamar padahal sejak tadi dia sama sekali tidak keluar kamar,suara bapak lah yang membuatnya keluar dari goa persembunyiannya.

Sejurus kemudian bapak membuka reseleting tasnya terlihat dua kotak pink mengintip dari dalam.

"Tentu saja bapak membawakan hadiah untuk putri putri kesayangan bapak ini,"sambil mengambil kedua kotak Pink tersebut .

"Wah apa ini Pak?" tanyaku sangat antusias menatap kotak indah itu

"Dibuka dong biar tau." Jawab bapak sambil memberikan kedua kotak itu kepada kami berdua.

Sementara Luna yang sudah mendapat apa yang diinginkannya langsung kembali masuk ke goa persembunyiaannya kembali.

"Makasihh yaa Bapak sayang," teriaknya dari dalam kamar.

Aku pun membuka kotak tersebut. Kulihat sebuah tali rambut unik dengan permata *a*rtificial di sekelilingnya, sangat cantik.

"Pak, ini untuk Ana? Bukankah ini terlalu mahal Bapak?" tanyaku sambil memperhatikan manik cantik yang menghiasi tali rambut tersebut yang sekilas mirip berlian asli.

"Ini pemberian teman bapak di Kota An, dia orang kaya. Makanya Bapak terima saja hadiah darinya sebab dia tau Bapak punya anak gadis di rumah" jawab bapakku yang sebenarnya terlihat tegang menjelaskannya.

"Wah teman Bapak baik banget," jawabku sambil menatap botol bertuliskan lotions dan satu botol lain bertuliskan vitamin A

"Nah itu juga ada lotions sama vitamin buat mata kamu An, biar makin cantik anak bapak ini." Jelasnya tetapi sepertinya bapakku ini sedang berbohong jika benda-benda ini bukanlah dari temannya melainkan dirinya sendiri yang telah membelikannya untukku.

"Pak ini kok ada vitamin mata juga, memangnya teman bapak tau kalo Ana pakai kacamata? " tanyaku menuntut penjelasan yang lebih logis.

"Tentu saja An, Bapak kan banyak cerita tentang keluarga kita dengannya." Jawab bapakku dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh begitu ya pak. Ya udah bilangin makasih ya buat teman bapak. Hadiahnya sangat sesuai dengan kebutuhan Ana." Jawabku sedikit menyindirnya.

Aku tau sebenarnya bapak yang telah membelikan ini. Dari mana bapak mempunyai uang untuk membeli barang sebanyak ini. mengingat harga barang-barang ini tidaklah murah. Bahkan ini termasuk barang branded. Aku semakin curiga dengan tingkah bapak.

Namun aku tidak ingin terlalu memusingkannya. Kubawa kotak pink itu ke kamar. Dan membukannya kembali lalu mengeluarkan Isi di dalamnya.

Tali rambut ini bisa kugunakan untuk menguncir rambutku yang mulai memanjang, sementara lotions ini untuk mencerahkan kulitku yang kusam ini.

Dan yang terakhir vitamin A untuk kesehatan mataku agar terbebas dari kacamata, betapa bapakku sangat mengerti kebutuhanku.

Terlepas dari kecurigaanku terhadapnya, aku sangat bersyukur memiliki seorang ayah sepertinya. Perhatiannya bahkan melebihi perhatian ibuku terhadapku.

Orang bilang anak perempuan akan cenderung lebih dekat dengan ayahnya . Dan itu benar adanya.

Selesai mengoleskan lotion di kulitku. Aku bersiap-siap untuk pergi ke warung. Sesuai kesepakatan setiap hari minggu pagi aku akan menjaga warung kami dari pagi hingga siang. sementara siang hingga sore Luna lah yang bertugas.

Bukankan kami tim yang solid. Membagi pekerjaan rumah dengan adil tanpa paksaan apapun. Meskipun harus kuakui terkadang Luna merengek tak mau bertugas dengan alasan tidak bisa menonton drakor favoritnya.

***

Di dapur.

Bapak Dan Ibu sedang berbincang namun dengan intonasi yang sangat pelan. Hingga aku tak dapat mendengarkan apa yang mereka berdua bicarakan.

"Pak, apa tidak sebaiknya kita ceritakan saja yang sebenarnya pada Ana dan Luna?" Kata ibuku sambil membuatk kopi untuk Bapakku

"Jangan dulu Bu , mereka masih sangat dini untuk mengetahui semuanya." Jawab bapakku dengan suara yang sangat pelan.

"Tapi Pak, Ana sudah mulai curiga dengan semuanya." Kata ibuku seperti kebingungan.

"Sudahlah Bu. Kita tunggu waktu yang tepat saja." Jawab bapakku sambil berjalan keluar dapur mengakhiri percakapan mereka.

Terdengar suara langkah kakinya berjalan ke arahku , sebelum bapakku mengetahui bahwa aku menguping pembicaraannya dengan ibu, segera kuambil langkah seribu meninggalkan rumah menuju Toko kelontong kami.

***

Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan percakapan orang tuaku tadi. Sebenarnya apa yang sedang mereka sembunyikan dariku dan Luna.

Hingga tanpa sadar aku sudah berada di depan toko kami. Segera kubuka pintu besi penutup bagian depan Toko.

Toko kami ini ukurannya terbilang kecil. Tetapi soal dagangan cukup lengkap. Kami menjual sembako, snacks, minuman ringan dan obat obatan generik dengan izin depkes.

Merasa sangat gerah berada di dalam toko. Akhirnya aku memutuskan untuk duduk di teras toko.

Sembari menatap lalu lalang jalanan, mataku menatap sosok yang tak asing , sosok yang beberapa hari ini menghiasi hari hariku. Ya, dia Pangeran tak berkudaku, kakak kelas favoritku yang hingga saat ini belum kuketahui siapa namanya.

Si tampan itu sedang berjalan sendirian tanpa pengawal kerajaan yang biasa bersamanya. Ya Tuhan, dia menatap ke arahku. Inginku berlari belum dia menyadari keberadaanku.

Ternyata kakiku lebih cepat mengambil keputusan dibandingkan dengan otakku. Aku berlari ke arah trotoar.

Tetapi mengapa aku harus berlari darinya, bukankah ini tidak diperlukan. Lagi pula apa masalahnya kalau dia memandangku bahkan menemuiku, mungkin saja dia sedang ingin membeli sesuatu di tokoku.

Ada apa denganku sebenarnya. Bukankah bagus bila kita bertemu. Pikiranku terlalu merepotkanku. Hingga tanpa kusadari

"Bruukkk!" Aku menabrak tiang listrik di depanku. Sebenarnya aku tak berlari kencang tetapi mataku ini tidak mau melihat kedepan hingga menabrakkan tubuhku ke tiang listrik raksasa berbahan beton di seberang tokoku.

Benturan yang cukup keras mengenai pelipisku, teramat sakit rasanya ngilu bercampur pening di kepala.

Hingga semua terlihat gelap. Aku pingsan.

Sayup sayup kulihat seorang wanita membantuku. Tetapi aku tak tau siapa dia , kepalaku sangat pusing, tubuhku melemas.

***

"Nak, bangun Nak." Terdengar suara ayahku membangunkanku.

Aku masih belum mampu membuka mata.

"Ana, bangun An, " ayahku kembali mencoba membangunkan ku lagi sambil menepuk nepuk kedua pipiku.

"Ba.. Bapak.. " Ucapku lirih menahan sakit di pelipisku.

"Nak, gimana, mana yang sakit?" tanya bapakku sangat mengkhawatirkan keadaanku.

"Pusing pak, pelipis Ana sakit." Ucapku sambil memegang pelipisku yang sepertinya terpasangkan plester.

"Kamu ini gimana sih kok bisa begini, sudah sana istirahat dulu." Bapakku menenangkanku dan menyuruhku untuk kembali berbaring.

"Pak, tadi siapa yang menolong dan membawa Ana kesini?" tanyaku sambil mengingat-ingat apa yang terjadi. Seingatku aku tadi sedang melihat lelaki favoritku itu dan kemudian aku berlari hingga menabrak tiang listrik.

Sungguh memalukan bukan. Betapa diri ini tidak terkendali. Lalu bagaimana aku bisa kembali ke toko ini.

"Tadi ada Ibu-Ibu kesini sambil menggendongmu dan bilang kalo kamu pingsan di trotoar. Memangnya bagaimana ceritanya sih An?" Bapakku menjelaskan apa yang terjadi dan menanyakan detailnya.

Tak mungkin aku menceritakan apa sebenarnya terjadi. Bisa-Bisa bapakku tertawa terbahak hingga seluruh ruko di sekitar sini dapat mendengar gelak tawanya.

"Emm Ana tadi jatuh kesandung Pak " jawabku serampangan.

Aku melihat ada plaster di dahiku. Bergambar Spiderman sangat lucu darimana Bapak mendapatkannya pikirku.

Terpopuler

Comments

Maliqa Effendy

Maliqa Effendy

Segitunya sih....

2022-12-12

0

Follow ig : tinatina3627

Follow ig : tinatina3627

mampir lagi kak

2022-03-07

0

Nur Hidayah

Nur Hidayah

Toko kelontong itu apa ya kak Author??

2022-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Pelarian
2 Cabin B046
3 Kapten Kate
4 Makan Baboy
5 Reza POV
6 Mulai Bekerja
7 Dasar Modus
8 Restoran Lido
9 Menelepon Rumah
10 Menemukanmu
11 Makan Enak
12 Kisahku
13 Pangeran tak berkuda
14 Melihatnya lagi
15 Bantuan Misterius
16 Bantuan Misterius Kedua
17 Yoshi POV
18 Yoshi POV - Membantumu
19 Yoshi POV - Membantumu lagi
20 Siapa Namanya
21 Berfoto Denganmu
22 Gelang Bali
23 Bertemu denganmu
24 Yoshi POV - Berfoto denganmu
25 Yoshi POV - Gadisku yang cantik
26 Yoshi POV - Tak Menemuiku
27 Yoshi POV - Selamat Tinggal Gadisku
28 Yoshi POV - London, Heathrow
29 Yoshi POV - Dukaku
30 Yoshi POV - Dendam dan Cinta
31 Bapak jatuh sakit
32 Pinjaman Misterius
33 Bertemu dengan Si Angkuh
34 Menjadi Istrimu ?
35 Yoshi Aricko Luby
36 Yoshi POV - Pembalasan Dendam Dimulai
37 Yoshi POV - Bertemu dengan Baristaku
38 Yoshi POV - Menjadikanmu Istriku
39 Yoshi POV - Greenwich, London
40 Yoshi POV - Aku memesanmu
41 PENGUMUMAN
42 Segera Terbebas Darimu
43 Kau Jahat !
44 Pulang ke Rumah
45 Menikahlah dengan Yoshi
46 Bapakku Anggota BIN ?
47 Selamat Tinggal Yoshi
48 Yoshi POV - Mendapat Restu
49 Yoshi POV - Hancur tanpamu
50 Mimpiku dan Mimpimu
51 Seputar Dunia Kapal
52 Aku menemukanmu Lanthana
53 Bertemu
54 Hampir Saja
55 Aku mabuk
56 Apa yang terjadi semalam?
57 Yoshi POV - Ingin memakanmu
58 Yoshi POV - Membuatku kewalahan
59 Kiss mark
60 Adegan Titanic?
61 Mari Berlatih
62 Tiga Hari Lagi
63 Yoshi POV - Bersiaplah
64 Yoshi POV - Pulang
65 Satu hari lagi
66 Terjebak janji sehidup semati
67 Pingsan
68 Apa Aku Hamil?
69 Yoshi POV - Ayah Mertuaku Musuhku
70 Rumah Kita
71 Aku belum siap
72 Siapa sebenarnya gadis itu?
73 Yoshi Menghilang
74 Akhirnya Dia Kembali
75 Yoshi POV - Pergi Untuk Kembali
76 Terjadi Sesuatu
77 Yoshi POV - Terjadi Sesuatu
78 Canggung
79 Aku suka alis dan matamu
80 Ada getaran aneh di hatiku
81 Sisi Lain Yoshi
82 Yoshi POV - Minuman Ungu
83 Aku Tak Pantas Untukmu
84 Kesal
85 Kesal part 2
86 Kesal part 3
87 Yoshi POV - Kebenaran Terungkap
88 Yoshi POV - Penyesalan
89 Aku membencimu Yoshi
90 Teman SMA
91 Yang Terdalam
92 Yoshi POV - Blessing
93 Malaikat Kecil
94 Menggoda Yoshi
95 Jangan Mengacuhkanku
96 Yoshi POV - Maafkan aku
97 Yoshi POV - Apapun Untukmu
98 Firasat
99 Yoshi POV - Siapa mereka?
100 Boleh Dilakukan
101 Yoshi POV - Mama meresahkan
102 Yoshi Meresahkan
103 Yoshi POV - Ampun Ma
104 Genk Rumpiest
105 Keributan
106 Ribut lagi
107 Cari masalah
108 Perang Usai
109 Ketakutan Yoshi
110 Penjahat !
111 Yoshi POV - Nathan Lee
112 Yoshi POV - Pembalasan
113 Yoshi POV - Bertemu Mertua
114 Nostalgia
115 Fakta Lain
116 Kasih Judul Sendiri
117 Healing Kita Healing !!
118 Cemburu menguras hati
119 Melelahkan
120 Jauh-jauhan lagi
121 Lebay
122 Kegalauan
123 Poor Luna
124 Gak jadi makan pecel
125 Info peredam suara pliss?
126 Panik Nggak?
127 Panik
128 Blessing
129 Baby Boy
130 Masih tentang nama
131 Masih bahas nama, astaga !
132 Kembali ke mansions
133 Sakit di dada
134 Ya Ampun
135 Baby menangis
136 Gasssss
137 Menguji Kesabaran
138 Menebus kesalahan
139 Skip Saja..
140 Mencurigakan
141 Jangan Ada Dusta
142 Tidak Akan Ada Dusta
143 Terbakar
144 Next
145 Gadis Penggoda Kesayangan
146 Bahaya di dalam bahaya
147 Jaga dirimu untukku
148 Kaulah Segalanya
149 Aku Kenapa?
150 Hamil atau tidak?
151 BAHAGIA, PANIK DAN PUSING
152 EPILOG
153 Bonus Chapter - Aku kangen kalian
154 Bonus Chapters - Adegan Titanic?
155 Bonus Chapters - Ich liebe dich
156 FINAL END - Mengejarmu hingga ke ujung dunia
157 PENGUMUMAN
158 MY HUSBAND IS MY SECRET LOVER SEASON II
159 Keluarga Luby
160 Shian playboy ?
161 Janetha Anjani
162 Yoshiano Luby
163 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Pelarian
2
Cabin B046
3
Kapten Kate
4
Makan Baboy
5
Reza POV
6
Mulai Bekerja
7
Dasar Modus
8
Restoran Lido
9
Menelepon Rumah
10
Menemukanmu
11
Makan Enak
12
Kisahku
13
Pangeran tak berkuda
14
Melihatnya lagi
15
Bantuan Misterius
16
Bantuan Misterius Kedua
17
Yoshi POV
18
Yoshi POV - Membantumu
19
Yoshi POV - Membantumu lagi
20
Siapa Namanya
21
Berfoto Denganmu
22
Gelang Bali
23
Bertemu denganmu
24
Yoshi POV - Berfoto denganmu
25
Yoshi POV - Gadisku yang cantik
26
Yoshi POV - Tak Menemuiku
27
Yoshi POV - Selamat Tinggal Gadisku
28
Yoshi POV - London, Heathrow
29
Yoshi POV - Dukaku
30
Yoshi POV - Dendam dan Cinta
31
Bapak jatuh sakit
32
Pinjaman Misterius
33
Bertemu dengan Si Angkuh
34
Menjadi Istrimu ?
35
Yoshi Aricko Luby
36
Yoshi POV - Pembalasan Dendam Dimulai
37
Yoshi POV - Bertemu dengan Baristaku
38
Yoshi POV - Menjadikanmu Istriku
39
Yoshi POV - Greenwich, London
40
Yoshi POV - Aku memesanmu
41
PENGUMUMAN
42
Segera Terbebas Darimu
43
Kau Jahat !
44
Pulang ke Rumah
45
Menikahlah dengan Yoshi
46
Bapakku Anggota BIN ?
47
Selamat Tinggal Yoshi
48
Yoshi POV - Mendapat Restu
49
Yoshi POV - Hancur tanpamu
50
Mimpiku dan Mimpimu
51
Seputar Dunia Kapal
52
Aku menemukanmu Lanthana
53
Bertemu
54
Hampir Saja
55
Aku mabuk
56
Apa yang terjadi semalam?
57
Yoshi POV - Ingin memakanmu
58
Yoshi POV - Membuatku kewalahan
59
Kiss mark
60
Adegan Titanic?
61
Mari Berlatih
62
Tiga Hari Lagi
63
Yoshi POV - Bersiaplah
64
Yoshi POV - Pulang
65
Satu hari lagi
66
Terjebak janji sehidup semati
67
Pingsan
68
Apa Aku Hamil?
69
Yoshi POV - Ayah Mertuaku Musuhku
70
Rumah Kita
71
Aku belum siap
72
Siapa sebenarnya gadis itu?
73
Yoshi Menghilang
74
Akhirnya Dia Kembali
75
Yoshi POV - Pergi Untuk Kembali
76
Terjadi Sesuatu
77
Yoshi POV - Terjadi Sesuatu
78
Canggung
79
Aku suka alis dan matamu
80
Ada getaran aneh di hatiku
81
Sisi Lain Yoshi
82
Yoshi POV - Minuman Ungu
83
Aku Tak Pantas Untukmu
84
Kesal
85
Kesal part 2
86
Kesal part 3
87
Yoshi POV - Kebenaran Terungkap
88
Yoshi POV - Penyesalan
89
Aku membencimu Yoshi
90
Teman SMA
91
Yang Terdalam
92
Yoshi POV - Blessing
93
Malaikat Kecil
94
Menggoda Yoshi
95
Jangan Mengacuhkanku
96
Yoshi POV - Maafkan aku
97
Yoshi POV - Apapun Untukmu
98
Firasat
99
Yoshi POV - Siapa mereka?
100
Boleh Dilakukan
101
Yoshi POV - Mama meresahkan
102
Yoshi Meresahkan
103
Yoshi POV - Ampun Ma
104
Genk Rumpiest
105
Keributan
106
Ribut lagi
107
Cari masalah
108
Perang Usai
109
Ketakutan Yoshi
110
Penjahat !
111
Yoshi POV - Nathan Lee
112
Yoshi POV - Pembalasan
113
Yoshi POV - Bertemu Mertua
114
Nostalgia
115
Fakta Lain
116
Kasih Judul Sendiri
117
Healing Kita Healing !!
118
Cemburu menguras hati
119
Melelahkan
120
Jauh-jauhan lagi
121
Lebay
122
Kegalauan
123
Poor Luna
124
Gak jadi makan pecel
125
Info peredam suara pliss?
126
Panik Nggak?
127
Panik
128
Blessing
129
Baby Boy
130
Masih tentang nama
131
Masih bahas nama, astaga !
132
Kembali ke mansions
133
Sakit di dada
134
Ya Ampun
135
Baby menangis
136
Gasssss
137
Menguji Kesabaran
138
Menebus kesalahan
139
Skip Saja..
140
Mencurigakan
141
Jangan Ada Dusta
142
Tidak Akan Ada Dusta
143
Terbakar
144
Next
145
Gadis Penggoda Kesayangan
146
Bahaya di dalam bahaya
147
Jaga dirimu untukku
148
Kaulah Segalanya
149
Aku Kenapa?
150
Hamil atau tidak?
151
BAHAGIA, PANIK DAN PUSING
152
EPILOG
153
Bonus Chapter - Aku kangen kalian
154
Bonus Chapters - Adegan Titanic?
155
Bonus Chapters - Ich liebe dich
156
FINAL END - Mengejarmu hingga ke ujung dunia
157
PENGUMUMAN
158
MY HUSBAND IS MY SECRET LOVER SEASON II
159
Keluarga Luby
160
Shian playboy ?
161
Janetha Anjani
162
Yoshiano Luby
163
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!