APA SASHI MULAI MENCURIGAIKU?

"Hemm ... laki-laki ternyata benar suka wanita sexy, pantas kak Aric sering ke rumah mbak Aruna," batin Sashi, ia memberengut seketika.

"Kenapa Kakak sudah pulang? Tumben!" ucap Sashi.

"Karena tadi siang ada yang mengancam tidak akan tersenyum selamanya kalau aku pulang telat!" bisik kembali Aric sangat dekat ke wajah Sashi. Baru saja kecupan akan mendarat di pipi mulus itu, Sashi menoleh. Ia menghindari Aric.

Jemari itu dengan cekatan terus membalik dan melipat-lipat dress yang berserakan di ranjang hingga dirasakan sepasang lengan melingkar rapat di perutnya.

"Kenapa Kak Aric jadi posesif begini? Apa karena dress sexy yang kupakai. Apa Kak Aric juga se-posesif ini pada mbak Aruna? Secara ia selalu menggunakan pakaian-pakaian sexy setiap saat!" batin Sashi.

"Kakk ... minggir! Aku merapikan ranjang dulu agar Shiza nyaman tidur nanti."

"Nanti saja beberesnya! Sini dulu!" Aric memutar tubuh Sashi hingga menghadapnya. Sepasang jemari itu menahan bahu, dikecup kemudian kening Sashi beberapa kali. Sashi yang melihat tatapan itu tak beranjak jadi malu.

"Benar-benar pakaian sexy seperti magnet, aku senang tapi kenapa memakai pakaian seperti ini aku jadi teringat mbak Aruna terus! Ia yang setiap malam selalu di datangi kak Aric." Sashi membatin. Bungah itu seketika hilang.

"Ada apa? Kenapa diam?" Aric menyadari perubahan raut wajah itu. Sashi belum menjawab, mata itu menelusuri wajah tampan Aric.

"Ka-kk ...."

"Iya?" Aric membalas tatapan itu.

"Apa Kakak senang aku berpakaian sexy seperti ini selalu?"

"Hemm ... senang," jawab Aric jujur.

"Kalau begitu aku ingin buka hijabku saja! Aku mau berpakaian sexy selalu, setiap saat, di manapun dan kemana pun saat aku pergi bersama Kakak!" Mata aric membulat, ia menggeleng dengan cepat.

Kelabilan Sashi muncul, ia yang melihat Aruna berpakaian sexy timbul keinginan untuk seperti itu juga, menyenangkan Aric adalah alasannya.

"Bukan begitu, Sayang!"

Mata Sashi menyipit, ia tak paham.

"Aku senang kamu memakai pakaian-pakaian seperti ini di hadapanku, tapi tidak di depan yang lain!"

"Maksudnya?"

"Batas pakaian semacam ini hanya di lantai atas! Turun ke bawah mulai gunakan pakaian yang sopan, karena Ojo suka mondar-mandir. Dan mulai melewati gerbang seperti biasa hijabnya dipakai." Sashi terdiam.

"Ini syariat wanita muslimah, ayahmu juga sudah sering memberitahu, bukan? Tetap ingat pesan itu!" ucap Aric kembali.

"Iya sihh ... tapi kenapa mbak Aruna tidak diminta menggunakan jilbab juga! Kemarin aku dilarang berhias berlebihan tapi mbak Aruna nyatanya bermake-up tebal, sekarang aku mau pakai baju sexy diingatkan tentang syariat. Kenapa hanya aku yang banyak dilarang, apa karena aku dianggap masih kecil?" batin Sashi.

"Jangan banyak berfikir, aku bicara begini begitu karena aku Sayang, cinta! Yang cantik dan indah-indah ini hanya aku yang boleh menikmati. Pa-ham?"

"Kata-kata kak Aric sangat manis, ia seperti dengar suara batinku saja. Tapi tetap saja aku merasa tidak adil!" monolog Sashi pada hatinya lagi.

"Sashh," lirih panggilan itu terucap.

"Hemm?" Sashi mendongak. Entah sejak kapan jemari itu sudah berada di tengkuk Sashi. Baru saja Aric mulai mendekatkan bibirnya ... lebih dekat ... sangat dekat ... hingga akhirnya dua bibir itu saling bersentuh dan Aric mulai mengecap.

Ea ... Ma ... Ma ... Maa ....

Aric seketika melepasnya. "Ohh ...." Ia berdecak, berjalan ke arah ranjang dan langsung mengangkat tubuh mungil Shiza. "Putri Papa yang cantik ... sepertinya kamu tidak ingin Papa dan Mami bermesraan yaa? Atau ... kamu tidak nyaman dengan kasur berantakan ini, hem? Mamimu baru saja menghabiskan uang Papa, Sayang!" Aric melirik Sashi, ia yang dilirik seketika memajukan bibirnya. Tangan itu kembali sibuk melipat pakaian-pakaian di atas ranjang.

Sembari Sashi merapikan ranjangnya, Aric terus berceloteh bersama Shiza di sofa. Tawa Shiza begitu nyaring saat lagi-lagi Aric mencium dada itu gemas.

Beberapa saat kemudian Sashi mendekat sudah dengan daster andalan sedengkul dengan motif snoopy. Ia memeluk lengan Aric. "Kenapa dilepas dress tadi, hem?" bisik Aric.

"Tidak ada kancingnya, tidak bisa menyusui Shiza!" jawab Sashi. Aric tersenyum sembari menggelengkan kepala.

"Ya sudah susui Shiza dlu sana! Nanti baru urusi Papanya."

"Hah, urusi a-pa? Ka-kak, ini masih so-re!"

Aric yang gemas menarik hidung itu, "Ahh ... sakit, Kak!"

"Melayani memberi makan, Sayang! Aku lapar! Ish ... istriku ini ternyata sangat mesum!"

"Ka-kak ...." Wajah itu memerah. Sashi kembali mengerucutkan bibir. Aric yang lagi-lagi gemas tak bisa menahan, ia menoleh, menarik kepala itu dan tanpa aba-aba menyatukan bibir keduanya. Mata Sashi mengerjap kaget dengan perilaku spontan itu tapi ia suka, jemarinya ikut menekan kepala Aric.

Keduanya saling terbuai tak menyadari putri kecil agaknya bingung, sepasang jari kecil itu mengepal memukul-mukul dada Papanya. Lengan Aric menarik tubuh Shiza dan mendekapnya erat, menenangkan sang putri ke dadanya, tapi aktivitasnya bersama Sashi belum juga ia sudahi.

Ponsel itu bergetar, ponsel Aric yang diletakkan di saku celana minta segera direspon. Aric melepaskan pagutannya. Ia berusaha tenang dan masih menatap pancaran ayu Sashi. "Terima kasih," lirihnya. Sashi diam.

"Aku akan membersihkan diri, kamu susui Shiza dlu, oke!" Sashi kini mengangguk. Diraihnya tubuh Shiza dan dibawa ke pembaringan. Aric dengan cepat masuk ke kamar mandi dan menyalakan keran.

Bayi itu mulai mengecap, Sashi masih terdiam. Satu-persatu bulir menetes, rasa sesak itu menyeruak. Sashi jelas merasakan ponsel itu terus bergetar tadi.

"Aku sangat yakin mbak Aruna yang menelepon barusan! Ia pasti bingung kak Aric belum sampai ke rumahnya jadi terus menelepon. Dan kak Aric ... ia beralasan mandi untuk mengangkat telpon mbak Aruna. Apa setelah mengangkat telepon itu kak Aric akan mencari alasan untuk meninggalkanku? Ahh Kakak ... setelah perilaku manismu, kenapa kamu menyakitiku! Kapan kamu akan jujur!" bulir itu masih terus mengalir hingga sebuah pekikan terdengar membuyarkan angannya.

"Sayanggg ...!"

"I ... i-ya, Ka-kk," jawab Sashi.

"Tolong ambiklan handuk, ya! Aku lupa membawanya!"

"Iya," lirih Sashi.

"Dan kakak lagi-lagi bisa bersikap tenang seolah tidak melakukan kesalahan ...."

"Sash ...."

"Eh ... iya Kak, maaf sebentar!" Sashi sadar dari lamunnya. Ia menarik puncak asi itu, memberi handuk Aric dan kembali menyusui lagi. Tak berselang lama mata itu seakan berat. Sashi ikut terlelap akhirnya.

Sashi terbangun, dilihat jam dinding menunjukkan pukul 23:15. Direntangkan tangan kanan itu ke samping, ia sedih tak ada raga Aric. Ia kembali memiringkan badan memeluk guling.

"Kenapa aku harus tertidur, benar saja Kakak mendapat celah untuk meninggalkanku. Jahat! Kakak sangat jahat! Percuma pulang cepat jika akhirnya tetap ke sana juga! Tapi kenapa, Kak? Kenapa harus ke sana? Apa kehadiranku dan Shiza tidak cukup? Apa karena Kakak bukan orang pertama untukku? Atau karena Shiza bukan darah daging, Kakak jadi cinta itu tak utuh?" batin Sashi. Bulir itu mulai menetes.

Terdengar pintu kamar dibuka, Sashi sangat yakin itu Aric yang baru pulang dari rumah Aruna. ia memilih berpura-pura memejamkan mata.

Cap ... Cap ... Capp ....

"Enak, Sayang? Sementara minum ini dulu, ya! Dan kamu harus tidur setelahnya, paham putri cantik Papa?"

"Suara itu?" Sashi bangkit.

"Ka-kak? kenapa Kakak bersama Shiza?" Mata itu terbelalak.

"Kamu itu aneh. Shiza putriku, kenapa aneh menggendong anak sendiri, hem?"

"Kakak bersama Shiza? Apa sejak tadi? Jadi Kakak tidak ke rumah mbak Aruna, kah? batin itu berguman lagi.

"Nahh ... berhubung Mami sudah bangun, sekarang waktunya kamu mendapat hadiah spesial. Haii Mami, aku mau mimik!" Aric mendekatkan raga Shiza ke Sashi.

"Aku duduk dulu, Kak!" ucap Sashi tak melepas pandang dari Aric. Ia masih belum memahami semuanya.

"Kenapa kak Aric tidak pergi saat aku tertidur? Harusnya situasi itu mempermudahnya." Lagi-lagi Sashi senang berbicara dalam diam.

Jemari Aric menyapu kepala Sashi, wajah itu langsung terangkat. "Ka-kak?" Lagi -lagi Sashi kaget, aktivitas Aric mengaburkan angannya.

"Aku sejak tadi menyodorkan Shiza, tapi kamu diam saja. Tanyakan jika ada yang meresahkanmu, Sash?"

Sashi meraih Shiza. Ia menggeleng. Ingin rasanya menanyakan segalanya, tapi ia lebih senang Aric yang membukanya sendiri. Hal yang tentunya tidak mungkin, tapi ... ia pun seakan belum siap mendengar kenyataan itu. Ya, walau bukti foto di ruang keluarga itu sudah menjelaskan tapi ia takut kehilangan momen-momen manis bersama Aric. Sashi bingung!

Sashi memiringkan tubuh menyusui Shiza membelakangi Aric. Aric sudah memberinya kesempatan bertanya tapi ia abaikan. Ia memilih diam.

Sashi masih terdiam dengan banyak fikir dalam otaknya. Ia merasakan sebuah lengan menyusup ke perut dan kecupan berkali-kali mendarat di tengkuknya. Desiran itu ada, lelaki di belakangnya memang pemilik hatinya. Ia sedang menggoda atau merayu, tapi Sashi sedang ingin diam. Diam agaknya lebih baik untuk hatinya saat ini.

FLASHBACK

Aric berjalan cepat menuju kamar mandi, getaran ponsel tak jua berhenti, sungguh meresahkannya. Aric yang memang belum membersihkan diri mendapat alasan tepat, pun ia kini sudah di kamar mandi. Tombol hijau itu langsung ditekan setelah keran shower diputar.

📞Akhirnya kamu menjawab panggilanku, Mas!"

📲Aku sedang bersama Sashi tadi.

📞Ahh istri kecilmu itu memang selalu pintar menggodamu kan, Mas?

📲Jaga bicaramu! Tidak berdosa ia menggodaku! Hentikan pembicaraan ini, ada apa?

📞Kenapa Mas tidak datang? Ciara terus mencarimu!

📲Katakan besok aku datang.

📞Dan malam ini? Jangan lupa janjimu, Mas!

📲Hanya malam ini, besok aku akan datang.

📞Katakan alasanmu tidak datang!

📲Ini privasiku, aku tidak harus menceritakannya padamu!

📞Jangan-jangan gadis kecil itu sudah mengancammu! Mengatakan hal tidak-tidak tentangku saat tadi ia ke mari!

📲Katakan lagi! Tadi Sashi ke sana?

📞Ah, maaf aku lupa tadi Ciara memintaku mengambilkan air putih. Bye Mas. Kutunggu kedatanganmu esok!

📲Runa, tung---- Ahh ... sudah dimatikan.

"Sashi tadi ke rumah Aruna? Apa ia mulai mencurigai sesuatu?"

FLASHBACK OFF

__________________________________________

☕Happy reading😘😘

☕Seperti biasa jangan lupa like, komen dan votenya. Makasih supportnya selalu❤❤

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

dan sashi sgt bodoh hy diam aja melihat kelakuan suaminya..hadeehg geram aku sm sikap sashi

2022-07-17

0

InDah @uLi¥a

InDah @uLi¥a

q dipihak sashi tenang q bantu dg do'a supya pelakor di muka bumi ini musnah

2022-05-10

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kapok jadi laki2 mentang 2 lebih seenaknya aja cuci botol sana sini, mmg nya enak yg di rmh oersinggahan terakhir

2022-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 KEBENARAN YANG TERUNGKAP
2 AKU MASIH DI SINI
3 PERTAHANKAN APA YANG MENJADI MILIKMU
4 MEMBANGUNKAN SINGA YANG TERTIDUR
5 POV ALARIC
6 AKU MENCINTAIMU APA ADANYA
7 MAS BAGAS PEMERAS
8 MADUKU WANITA DEWASA YANG SEXY
9 KISAH ARUNA BAGIAN 1
10 KISAH ARUNA BAGIAN 2_AKU JUGA SEXY
11 APA SASHI MULAI MENCURIGAIKU?
12 WAJAH PILU MENGUSIKKU
13 AKU INGIN AYAH SEPERTI ITU
14 KEPUTUSAN SULIT
15 BANYAK DARAH DI WAJAH ITU
16 SASHI BERSAMA SIAPA?
17 AKU HARUS HAMIL
18 SEBUAH TELEPON MEMBUAT KAKAK PERGI
19 ULAR ITU PERNAH MENGHANGATKANMU
20 SEMOGA TERBENTUK JANIN MILIKKU
21 PENTING GAK PENTING
22 BERUSAHA MEYAKINKAN
23 SIAPA YANG DIHUBUNGI SASHI?
24 MENGAPA SASHI JADI PENDIAM?
25 AKU ISTRI 19 TAHUN YANG RELA DIMADU
26 MUNGKINKAH KAK ARIC AYAH CIARA?
27 SENYUM DAN MATA BULAT ITU MIRIP KAY
28 MBAK ARUNA JANGAN SENANG DULU!
29 AKU MAU YANG LAMA
30 BAWA SASHI MENEMUI KAY
31 PESAN YANG MANA?
32 IDE BRILIAN ARUNA
33 MENDENGAR PENJELASAN
34 BUKANKAH ANAK RICO PEREMPUAN?
35 AKU AKAN SEGERA MENJEMPUT
36 BARU SESAAT SUDAH RINDU
37 MENGAPA SUM SUMKU TAK COCOK
38 SASHI TIDAK BOLEH MANJA
39 MENGAPA TUHAN TAK ADIL
40 PEMBICARAAN SESAMA LELAKI
41 KEDATANGAN RENA
42 MENDENGAR LAGI SUARA MANJA ITU
43 PIL PEMBERIAN BUNDA
44 DATANGLAH KE RUMAH SAKIT!
45 TUTUP SEGALA CERITA TENTANG SASHI
46 UPAYA MENYADARKAN KAYSAN
47 ADA ARIC KECIL DI SINI
48 AKU YANG LEBIH BERHAK ATASMU
49 HARUS FOKUS MEYAKINKAN KAY
50 KEDATANGAN KALINA
51 MALAM KELAM KEMBALI
52 JALAN NAPAS ITU BERHENTI
53 TANYA KAY
54 SASHI KURANG SEHAT
55 TIDAK AKAN MUAL!
56 MENJENGUK CIARA
57 PUTRIKU MEMBUTUHKANMU
58 DUA RAGA BERCUCUR TANGIS
59 SIAPA AYAH CIARA?
60 PAPAMU BUKAN AYAH CIARA
61 PETUAH AYAH
62 KARYAWAN KAKAK CANTIK-CANTIK
63 BERTEMU SAM
64 MENCERITAKAN KISAH PAPA
65 TANGISAN YANG TAK ASING
66 KA-Y??
67 AKU SAJA YANG CENGENG
68 KEHILANGAN ITU MENYAKITKAN!
69 KERAGUAN ITU HILANG
70 KEMARAHAN KALINA
71 SASHIKU BERTAMBAH DEWASA
72 PAKAIAN APA INI?
73 MEREDAM KEMARAHAN KALINA
74 ADA ARIC KECIL LAGI DI SINI!
75 MEMANCING KAY
76 SASHI SUDAH LAPAR LAGI
77 AKU CEMBURU!
78 APA JENIS KELAMIN BAYI
79 GESTUR MANJA ITU SEPERTI SASHI
80 APA KABAR KALIAN?
81 KAYSAN BERSAMA SIAPA?
82 DIA MANTAN KEKASIHKU
83 SASHI MARAH
84 HARUS KALIAN SENDIRI YANG MENYELESAIKAN
85 MAAF
86 MENGHADIRI PESTA
87 KAKAK SERING BEGITU DULU DENGAN SALWA?
88 ITU SEPERTI ARIC
89 REUNI SINGKAT
90 SASHI SEDANG TAK INGIN BICARA
91 TIDAK BISA TIDUR
92 TIDAK MELAKUKAN LEBIH DARI ITU
93 SIBUK BICARAKAN PERSALINAN
94 MENGGANGGU SHIZA
95 SITUASI SULIT
96 SEMOGA BUKAN AYAH
97 KITA KELUARGA
98 PEMAKAMAN KELABU
99 SEPERTI APA LORA?
100 WAJAH YANG MIRIP
101 BEGINIKAH RASANYA SEORANG IBU?
102 LORA SANGAT BERANI
103 PERTENGKARAN DUA SAUDARA
104 ULAH SHIZA
105 SALWA HA-MIL?
106 SALWA KABUR DARI RUMAH SAKIT
107 IBA SEKALIGUS UJIAN UNTUK KAKAK
108 APA AKU LULUS UJIAN?
109 TAK SABAR MELIHAT DUNIA
110 AKU BANGGA PADAMU
111 AQIQAH SI KEMBAR
112 MENGIKIS KESEDIHAN MASA LALU
113 PERTUNANGAN
114 END=SELESAI
115 KANGEN
116 KARYA LAIN BUBU
117 EVEN BARU
118 PROMOSI KARYA SAHABAT
119 PROMO KARYA BUBU TERBARU
Episodes

Updated 119 Episodes

1
KEBENARAN YANG TERUNGKAP
2
AKU MASIH DI SINI
3
PERTAHANKAN APA YANG MENJADI MILIKMU
4
MEMBANGUNKAN SINGA YANG TERTIDUR
5
POV ALARIC
6
AKU MENCINTAIMU APA ADANYA
7
MAS BAGAS PEMERAS
8
MADUKU WANITA DEWASA YANG SEXY
9
KISAH ARUNA BAGIAN 1
10
KISAH ARUNA BAGIAN 2_AKU JUGA SEXY
11
APA SASHI MULAI MENCURIGAIKU?
12
WAJAH PILU MENGUSIKKU
13
AKU INGIN AYAH SEPERTI ITU
14
KEPUTUSAN SULIT
15
BANYAK DARAH DI WAJAH ITU
16
SASHI BERSAMA SIAPA?
17
AKU HARUS HAMIL
18
SEBUAH TELEPON MEMBUAT KAKAK PERGI
19
ULAR ITU PERNAH MENGHANGATKANMU
20
SEMOGA TERBENTUK JANIN MILIKKU
21
PENTING GAK PENTING
22
BERUSAHA MEYAKINKAN
23
SIAPA YANG DIHUBUNGI SASHI?
24
MENGAPA SASHI JADI PENDIAM?
25
AKU ISTRI 19 TAHUN YANG RELA DIMADU
26
MUNGKINKAH KAK ARIC AYAH CIARA?
27
SENYUM DAN MATA BULAT ITU MIRIP KAY
28
MBAK ARUNA JANGAN SENANG DULU!
29
AKU MAU YANG LAMA
30
BAWA SASHI MENEMUI KAY
31
PESAN YANG MANA?
32
IDE BRILIAN ARUNA
33
MENDENGAR PENJELASAN
34
BUKANKAH ANAK RICO PEREMPUAN?
35
AKU AKAN SEGERA MENJEMPUT
36
BARU SESAAT SUDAH RINDU
37
MENGAPA SUM SUMKU TAK COCOK
38
SASHI TIDAK BOLEH MANJA
39
MENGAPA TUHAN TAK ADIL
40
PEMBICARAAN SESAMA LELAKI
41
KEDATANGAN RENA
42
MENDENGAR LAGI SUARA MANJA ITU
43
PIL PEMBERIAN BUNDA
44
DATANGLAH KE RUMAH SAKIT!
45
TUTUP SEGALA CERITA TENTANG SASHI
46
UPAYA MENYADARKAN KAYSAN
47
ADA ARIC KECIL DI SINI
48
AKU YANG LEBIH BERHAK ATASMU
49
HARUS FOKUS MEYAKINKAN KAY
50
KEDATANGAN KALINA
51
MALAM KELAM KEMBALI
52
JALAN NAPAS ITU BERHENTI
53
TANYA KAY
54
SASHI KURANG SEHAT
55
TIDAK AKAN MUAL!
56
MENJENGUK CIARA
57
PUTRIKU MEMBUTUHKANMU
58
DUA RAGA BERCUCUR TANGIS
59
SIAPA AYAH CIARA?
60
PAPAMU BUKAN AYAH CIARA
61
PETUAH AYAH
62
KARYAWAN KAKAK CANTIK-CANTIK
63
BERTEMU SAM
64
MENCERITAKAN KISAH PAPA
65
TANGISAN YANG TAK ASING
66
KA-Y??
67
AKU SAJA YANG CENGENG
68
KEHILANGAN ITU MENYAKITKAN!
69
KERAGUAN ITU HILANG
70
KEMARAHAN KALINA
71
SASHIKU BERTAMBAH DEWASA
72
PAKAIAN APA INI?
73
MEREDAM KEMARAHAN KALINA
74
ADA ARIC KECIL LAGI DI SINI!
75
MEMANCING KAY
76
SASHI SUDAH LAPAR LAGI
77
AKU CEMBURU!
78
APA JENIS KELAMIN BAYI
79
GESTUR MANJA ITU SEPERTI SASHI
80
APA KABAR KALIAN?
81
KAYSAN BERSAMA SIAPA?
82
DIA MANTAN KEKASIHKU
83
SASHI MARAH
84
HARUS KALIAN SENDIRI YANG MENYELESAIKAN
85
MAAF
86
MENGHADIRI PESTA
87
KAKAK SERING BEGITU DULU DENGAN SALWA?
88
ITU SEPERTI ARIC
89
REUNI SINGKAT
90
SASHI SEDANG TAK INGIN BICARA
91
TIDAK BISA TIDUR
92
TIDAK MELAKUKAN LEBIH DARI ITU
93
SIBUK BICARAKAN PERSALINAN
94
MENGGANGGU SHIZA
95
SITUASI SULIT
96
SEMOGA BUKAN AYAH
97
KITA KELUARGA
98
PEMAKAMAN KELABU
99
SEPERTI APA LORA?
100
WAJAH YANG MIRIP
101
BEGINIKAH RASANYA SEORANG IBU?
102
LORA SANGAT BERANI
103
PERTENGKARAN DUA SAUDARA
104
ULAH SHIZA
105
SALWA HA-MIL?
106
SALWA KABUR DARI RUMAH SAKIT
107
IBA SEKALIGUS UJIAN UNTUK KAKAK
108
APA AKU LULUS UJIAN?
109
TAK SABAR MELIHAT DUNIA
110
AKU BANGGA PADAMU
111
AQIQAH SI KEMBAR
112
MENGIKIS KESEDIHAN MASA LALU
113
PERTUNANGAN
114
END=SELESAI
115
KANGEN
116
KARYA LAIN BUBU
117
EVEN BARU
118
PROMOSI KARYA SAHABAT
119
PROMO KARYA BUBU TERBARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!