Kepergian ibunda Arini

Perlahan mata ibu Arini terbuka,

"Ibu," teriak Arini senang

Ibu Arini menyunggingkan senyuman dengan menahan sakit, "Kamu disini nak?" tanyanya dengan lirih

"Iya Bu, malam ini Arini ingin tidur dengan ibu," kata Arini

Ibunya hanya tersenyum dan mengangguk.

Kondisi ibu yang lemah membuat Ibunda Arini tidak banyak bicara bahkan makan saja ibunya sudah tidak mau. Sudah tiga hari ini ibunda Arini tidak makan hanya cairan infus yang memenuhi zat-zat yang dibutuhkan tubuhnya.

"Arini tidur seranjang sama ibu ya?" pinta Arini

Ibundanya hanya mengangguk, lalu mengelus kepala Arini.

Sean yang melihatnya terharu, untung bed nya lumayan lebar jadi muat untuk tidur berdua meskipun nanti Arini harus tidur dengan mering.

Sean menyuruh Nick untuk membelikannya makan dan juga lainnya seperti buah, susu camilan dan lain-lain.

Daffa pun datang menjenguk lagi, meski sempat adu senjata namun akhirnya mereka memutuskan untuk gencetan senjata.

Karena mereka bertiga ingin merokok oleh sebab itu mereka memutuskan keluar ruangan.

"Ibu mau makan?" tanya Arini

Ibunya hanya menggeleng, lalu mengkode Arini untuk tidur, Arini menuruti kemauan ibundanya.

"Ibu cepat sembuh ya, supaya kita bisa pulang. Arini kangen masakan ibu, kangen Omelan ibu," oceh Arini

Ibunda Arini hanya tersenyum mendengar ocehan anaknya, seperti saat Arini masih kecil dia selalu mengoceh bercerita kalau di sekolah dia telah memukul teman-temanya sehingga dia dihukum oleh gurunya.

Arini terus bercerita hingga akhirnya dia menceritakan pernikahannya pada Ibundanya

"Arini sebenarnya sudah menikah ibu, suami Arini sangat sayang pada Arini. Dia ramah dan lembut sekali," ucap Arini dengan memuji-muji Sean

"Syukurlah nak, ada yang akan menjagamu," ucap ibu lega dengan meneteskan air mata.

"Iya ibu, jadi ibu cepatlah sembuh supaya kita bisa tinggal bersama. Ibu tau kalau dulu ibu selalu mendoakan Arini supaya sukses memiliki suami yang mapan, kali ini bukan hanya mapan Bu tapi tajir banget," oceh Arini

Ibu Arini tersenyum nampak beban yang ada di wajahnya hilang.

Kelelahan mengoceh akhirnya Arini terlelap. Ibu terus saja mengelus rambut Arini supaya anaknya semakin terlelap.

Daffa, Sean dan Nick yang merasa kedinginan masuk ke kamar. Sean melihat Arini dan mertuanya nampak Arini seperti bocah kecil yang tidur dengan ibunya.

Sean tidak melewatkan momen langka ini, dia mengambil ponselnya dan memotret Arini.

Dia kembali ke bed untuk tamu, Sean senyum-senyum sendiri melihat foto Arini hingga dia tertidur.

Daffa yang masih terjaga melihat ada yang aneh pada ibu Arini, dia berjalan mendekat dan ternyata Ibunda Arini sedang cegukan, ibu mau minum?" tanya Daffa

Ibunda Arini mengangguk, Daffa pun mengambilkan air untuk ibu. Daffa yang merasa aneh terus saja melihat keadaan ibunda Arini hingga dia melihat kening ibunda Arini mengeluarkan banyak keringat.

"Aneh, padahal suhunya dingin sekali kenapa ibu malah berkeringat?" Daffa bermonolog dengan dirinya sendiri.

Saat dia melihat lagi, nafas ibunda Arini sudah tidak ada.

"Innalilahi," batinnya lalu dia membangunkan Sean

"Sean ibunda Arini telah meninggal," bisik Daffa

Sean yang kaget langsung bangun, dia memanggil tim dokter. "Jangan buat istriku terbangun," ancam Sean pada dokter di depan kamar

Dengan pelan dan tanpa ada suara mereka mengecek keadaan ibunda Arini dan memang ibunda Arini sudah tiada.

"Mohon maaf pak Sean, nyonya Rini sudah tiada," kata Dokter

"Kalian bisa bekerja apa tidak?" Sean menahan amarahnya mencoba tidak berteriak di rumah sakit.

"Maaf tuan, nasib dan takdir ada di tangan Tuhan, kami para dokter hanya perantara saja, mohon anda memakluminya," sahut dokter

"Lalu bagaimana dengan jenazah nyonya Rini apa dipindahkan sekarang?" tanya dokter lainnya

"Jangan, biarkan istriku tidur bersama ibunya untuk terakhir kalinya. Lagipula nggak mungkin diurus sekarang juga kan," jawab Sean

Tim dokter kembali ke ruangan mereka sedangkan Daffa dan Sena masuk kembali. Mereka berdua nampak sedih dan juga bingung terlebih Sean nanti setelah Arini bangun dia harus ngomong apa.

Sean dan Daffa tidak tidur mereka menunggui Arini dan ibunya yang telah meninggal.

Tepat pukul enam Arini membuka matanya, dia perlahan bangun dan tersenyum

"Pagi ibu, maaf Arini semalam tidurnya nyenyak sekali. Kalau tidur dengan ibu pasti gini," kata Arini dengan tersenyum

Arini yang tak sengaja menyentuh tangan ibunya pun terheran, "Kenapa tangan ibu dingin sekali?" gumamnya

Arini melihat ibunya yang sudah tidak bernafas.

"Ibu hanya tidur kan? ibu nggak ninggalin Arini kan?" Air mata Arini meluncur bebas namun dia mencoba menyangkal kenyataan kalau ibunya telah meninggal.

"Ya sudah kalau ibu masih ingin tidur, Arini siapkan obatnya dulu ya," katanya lalu turun bed ibunya

Sean dan Daffa yang pura-pura tidur tak kuasa mendengar kata-kata Arini

Arini keluar kamar dan menangis sejadi-jadinya di depan pintu. Sean menghampiri Arini dan memeluknya. Dia menyuruh Daffa untuk menghubungi dokter supaya memindahkan ibunda

"Jangan tuan jangan, ibuku hanya tidur. Aku mohon jangan ganggu tidurnya. Sebentar lagi dia pasti bangun." Arini menangis histeris

Sean memeluk Arini dengan erat sedangkan Nick dan Daffa turut bersedih.

Saat ibundanya dibawa keluar, Arini pingsan karena tak kuasa menahan kesedihannya.

Sean yang panik menyuruh Nick untuk memanggil dokter,

Sean mengangkatnya dan menidurkan Arini di bed.

"Tidak apa-apa nyonya Arini hanya shock berat, setelah ini mungkin akan siuman," kata dokter setelah memeriksa Arini

Setelah siuman Arini histeris kembali, Sean mencoba menenangkannya, "Teruslah meratapi kepergian ibu, jika kamu ingin ibu tak tenang di sana!" bentak Sean

Seketika Arini terdiam, dia mulai tenang sekarang. Memang benar yang dikatakan Sean kalau dia bersikap seperti ini ibundanya tidak akan tenang.

Setelah tenang Sean mengajak Arini berunding terkait penguburan jenazah ibu.

"Kubur ibu di pemakaman umum tempat kami saja," pinta Arini

"Baiklah," sahut Sean

Ambulans membawa jenazah ibu Arini, sebelumnya jenazah sudah kafani tinggal di sholati yang rencananya akan di sholati di masjid dekat pemakaman.

Sebelumnya Nick disuruh Sean untuk menghubungi ustad dan beberapa warga setempat supaya membantu prosesi penguburan jenazah.

Dua jam berlalu kini jenazah ibunda Arini sudah di makamkan.

Arini menangis sambil menabur bunga di atas pusara ibundanya.

"Arini akan selalu mendoakan ibu, semoga ibu tenang di sana," kata Arini

Sean, Daffa, Nick serta Shane mengaminkan kata-kata Arini.

Sean hari ini tidak datang ke kantor, Nick yang bertugas menghandle urusan kantor. Daffa dan Shane juga pamit undur diri.

"Yang Sabar ya Arini, jangan bersedih ada kami," kata Daffa mencoba menghibur Arini

"Apa maksudmu ada kami, hanya ada aku suaminya," sahutnya posesif

"Dasar," umpat Daffa lalu pergi dengan Shane.

Terpopuler

Comments

Ida Ferdy Dumais

Ida Ferdy Dumais

Arini yg sabar dan tawakal , ibumu uda tenang di alam sana .. sekarang uda ada yg menjagamu Sean suamimu ýg cinta dan sayang 😍😍 semangat dan sukses utk berkarya author dan sehat selalu 😘lanjut

2022-11-28

0

putia salim

putia salim

ada kami,itu tmpat pinjaman online daffa,🤭😆😆😆

2022-08-03

0

Fina Ina

Fina Ina

sabar Arini ,

2022-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 Nikah di bawah tangan
2 Sampai subuh
3 99 peraturan
4 Datang bulan
5 Kedatangan kekasih Sean
6 Disuruh minta maaf
7 Aku merindukannya
8 Ingin kerja lagi
9 Apa ini efek dari panjat pinang semalam?
10 Salah tempat
11 Teruslah mengelak
12 Mau kamu apa
13 Malah sebaliknya
14 Terima kasih
15 Sean cemburu
16 Mengerjai Sean yang telah mengerjainya
17 Makan siang berdua dengan Daffa
18 Kecurigaan Daffa
19 Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya
20 Kepergian ibunda Arini
21 Akhirnya semua tahu
22 Bertemu mertua
23 Kekecewaan Arini
24 Perubahan Sean
25 Amira
26 Bertemu Amira
27 Arini tau
28 Permohonan maaf Sean
29 Pergi
30 Sean Frustasi
31 Sean semakin kacau
32 Akal-akalan Daffa
33 kembali tersenyum
34 Berantem
35 Pesta
36 Tamparan Arini
37 Sikap posesif Sean
38 Arini VS Amira
39 Keluar sama Vani
40 Buka type saya
41 Aku ingin kamu yang membakarnya.
42 Biar aku yang gantiin ngidamnya
43 Maafkan aku mencintainya
44 Permintaan maaf Nick
45 Sean marah
46 Tuduhan keji Sean
47 Jangan pergi
48 Syarat yang lain
49 Rencana double date
50 Kekasih bohongan Daffa
51 Kencan
52 Jangan manjat dulu
53 Malah tidur
54 mulai kerja
55 Ketiduran di ruang kerja
56 Ciuman pertama Vani
57 Memanjat di pantai
58 Nick dan Vani jadian
59 Lulus tes
60 Terjatuh
61 Akibat Jika lihat film tak jelas
62 Arini kok dilawan
63 Berdandan
64 Kalung
65 Salah paham
66 Haduh malunya
67 Kedinginan
68 Apa Daffa cemburu?
69 Aku takut
70 Orang tua Daffa
71 Salah tarik
72 Sakit hati sendiri
73 Datang menemui Putri
74 Karma instan
75 Menikah
76 Resepsi
77 Resepsi part 2
78 Janji
79 Kecelakaan pesawat
80 Sadar
81 Jebakan
82 Gagal
83 Mama lebih kejam daripada pelakor
84 Maaf
85 Ke rumah Daffa
86 Mengambil hati camer
87 Aku bahagia
88 Cemburu
89 Pengen beli baju di pasar
90 Ingin ke Trunyan
91 Jangan mengganggu kesenanganku
92 Mix story
93 Salah paham
94 Di luar dugaan
95 Masuk jebakan
96 Sean tahu
97 Marah
98 Menyesal
99 Penculiknya menggelengkan kepala
100 Pergi menyelamatkan Arini
101 Ucapkanlah permintaan terakhirmu
102 Tertembak
103 Apakah ini akhir dari Arini
104 Beraninya dirimu meninggalkan aku
105 Jangan tinggalkan aku
106 Awas kalian!
107 Jangan diamkan aku
108 Bersembunyi di ketiak pasangan masing-masing
109 Nasib Marcel
110 Jangan berhubungan dulu
111 Pesta lajang untuk Nick.
112 Diganggu anak kecil
113 Para jantan Cemen
114 Begadang
115 Basah semua
116 Pernikahan Nick dan Vani
117 Shane kecewa
118 Cerah kembali
119 Hari pertama Daffa
120 Baju pengantin untuk anakku
121 Siapa itu Kinan?
122 Papa!
123 Jujur apa bohong
124 Terimalah dia
125 Datang menjenguk
126 Apa ini akhir dari Kinan?
127 Semoga tenang kamu di sana
128 Lahirnya Sean junior
129 Datang menjenguk
130 Arsen Kyle Bryan
131 Hamil
132 Durian merah
133 Mengerjai Putri
134 Tunangan Shane
135 Perubahan Daffa
136 Panjat memanjat di akhir masalah
137 Pernikahan Daffa dan Shane
138 Bahagia
139 Extra part 1 Malam pertama Shane
140 Extra part 2 Lahirnya Nick Junior
141 Extra part 3 Welcome Arthur dan Aaron
142 Negeri Magrib Al-Arabi
143 Empat penguasa kampus
144 ---
145 Novel baru
146 Novel baru
147 Pengumuman
148 Beautifull Revenge
149 Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
150 Married with a Stranger
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Nikah di bawah tangan
2
Sampai subuh
3
99 peraturan
4
Datang bulan
5
Kedatangan kekasih Sean
6
Disuruh minta maaf
7
Aku merindukannya
8
Ingin kerja lagi
9
Apa ini efek dari panjat pinang semalam?
10
Salah tempat
11
Teruslah mengelak
12
Mau kamu apa
13
Malah sebaliknya
14
Terima kasih
15
Sean cemburu
16
Mengerjai Sean yang telah mengerjainya
17
Makan siang berdua dengan Daffa
18
Kecurigaan Daffa
19
Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya
20
Kepergian ibunda Arini
21
Akhirnya semua tahu
22
Bertemu mertua
23
Kekecewaan Arini
24
Perubahan Sean
25
Amira
26
Bertemu Amira
27
Arini tau
28
Permohonan maaf Sean
29
Pergi
30
Sean Frustasi
31
Sean semakin kacau
32
Akal-akalan Daffa
33
kembali tersenyum
34
Berantem
35
Pesta
36
Tamparan Arini
37
Sikap posesif Sean
38
Arini VS Amira
39
Keluar sama Vani
40
Buka type saya
41
Aku ingin kamu yang membakarnya.
42
Biar aku yang gantiin ngidamnya
43
Maafkan aku mencintainya
44
Permintaan maaf Nick
45
Sean marah
46
Tuduhan keji Sean
47
Jangan pergi
48
Syarat yang lain
49
Rencana double date
50
Kekasih bohongan Daffa
51
Kencan
52
Jangan manjat dulu
53
Malah tidur
54
mulai kerja
55
Ketiduran di ruang kerja
56
Ciuman pertama Vani
57
Memanjat di pantai
58
Nick dan Vani jadian
59
Lulus tes
60
Terjatuh
61
Akibat Jika lihat film tak jelas
62
Arini kok dilawan
63
Berdandan
64
Kalung
65
Salah paham
66
Haduh malunya
67
Kedinginan
68
Apa Daffa cemburu?
69
Aku takut
70
Orang tua Daffa
71
Salah tarik
72
Sakit hati sendiri
73
Datang menemui Putri
74
Karma instan
75
Menikah
76
Resepsi
77
Resepsi part 2
78
Janji
79
Kecelakaan pesawat
80
Sadar
81
Jebakan
82
Gagal
83
Mama lebih kejam daripada pelakor
84
Maaf
85
Ke rumah Daffa
86
Mengambil hati camer
87
Aku bahagia
88
Cemburu
89
Pengen beli baju di pasar
90
Ingin ke Trunyan
91
Jangan mengganggu kesenanganku
92
Mix story
93
Salah paham
94
Di luar dugaan
95
Masuk jebakan
96
Sean tahu
97
Marah
98
Menyesal
99
Penculiknya menggelengkan kepala
100
Pergi menyelamatkan Arini
101
Ucapkanlah permintaan terakhirmu
102
Tertembak
103
Apakah ini akhir dari Arini
104
Beraninya dirimu meninggalkan aku
105
Jangan tinggalkan aku
106
Awas kalian!
107
Jangan diamkan aku
108
Bersembunyi di ketiak pasangan masing-masing
109
Nasib Marcel
110
Jangan berhubungan dulu
111
Pesta lajang untuk Nick.
112
Diganggu anak kecil
113
Para jantan Cemen
114
Begadang
115
Basah semua
116
Pernikahan Nick dan Vani
117
Shane kecewa
118
Cerah kembali
119
Hari pertama Daffa
120
Baju pengantin untuk anakku
121
Siapa itu Kinan?
122
Papa!
123
Jujur apa bohong
124
Terimalah dia
125
Datang menjenguk
126
Apa ini akhir dari Kinan?
127
Semoga tenang kamu di sana
128
Lahirnya Sean junior
129
Datang menjenguk
130
Arsen Kyle Bryan
131
Hamil
132
Durian merah
133
Mengerjai Putri
134
Tunangan Shane
135
Perubahan Daffa
136
Panjat memanjat di akhir masalah
137
Pernikahan Daffa dan Shane
138
Bahagia
139
Extra part 1 Malam pertama Shane
140
Extra part 2 Lahirnya Nick Junior
141
Extra part 3 Welcome Arthur dan Aaron
142
Negeri Magrib Al-Arabi
143
Empat penguasa kampus
144
---
145
Novel baru
146
Novel baru
147
Pengumuman
148
Beautifull Revenge
149
Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
150
Married with a Stranger

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!