Teruslah mengelak

Sean dan Arini memutuskan untuk pulang, selain lelah karena habis dikejar-kejar hantu, hari juga sudah larut.

"Kamu ini wanita jadi-jadian ya, sama hantu nggak takut sama sekali," kata Sean memulai obrolan di mobil

Arini berdecak kesal karena Sean mengatainya wanita jadi-jadian.

"Kalau hantu sungguhan aku baru takut la ini cuma hantu bohongan, asal kamu tahu dulu aku juga sering jadi tuyul di rumah hantu" ungkap Arini

"Pantes," sahut Sean tertawa geli membayangkan Arini jadi tuyul

"Pasti menertawakan aku kan?" terka Arini

"Nggak," elak Sean

Kini mereka berdua kembali dengan pikiran masing-masing, Sean fokus melakukan mobilnya sedangkan Arini melemparkan tatapannya di luar jendela.

Tak lama kemudian mobil sudah memasuki rumah, Arini masuk duluan meninggalkan Sean yang masih di mobil.

Saat di kamar Arini langsung melemparkan tubuhnya ke tempat tidur, "Hmmmm nyamannya," gumam Arini

Sean yang baru sampai marah-marah dengan Arini

"Semakin kesini kamu semakin nggak nurut sama aku, peraturan yang aku buat nggak lagi kamu laksanakan," omel Sean

Arini yang tadinya rebahan jadi bangun, dia menatap Sean dengan sinis

"Ada apa lagi?" tanya Arini dengan malas

Sean yang merasa lelah juga ikut merebahkan tubuhnya di kasur.

"Kenapa tadi langsung masuk saja tanpa menungguku," jawab Sean

"Astaga, gara-gara itu," sahut Arini

"Kamu aku hukum," ucap Sean

Arini menghela nafas, "Apa hukumannya?" tanya Arini

"Pijat tubuhku," jawab Sean

"Hanya pijat, gampang," jawab Arini

Sean tersenyum licik, tentu bukan pijat saja yang Sean inginkan.

Sean melepas bajunya tentu hal itu membuat Arini protes kenapa pijat saja harus melepas baju namun Sean beralasan supaya mudah memijatnya.

"Tuan kamu cabul sekali, masa iya pijat hanya memakai celana d*a*l*a*m saja," protes Arini

"Sudahlah jangan banyak bicara," sahut Sean

Awalnya hanya pijat namun akhirnya Sean meminta lebih, lagi-lagi dia memanjat Arini.

Arini mendesah dan mengerang penuh nikmat di bawah Sean.

Seusai manjat ronde pertama mereka melanjutkan ronde kedua di kamar mandi.

Air dalam bathub ikut bergelombang seiring dengan hentakan Sean.

Setelah menuntaskan hasratnya mereka berdua mandi di bawah guyuran air.

"Tuan setelah ini nggak ada ronde ketiga kan?" tanya Arini

"Masih aku pikirkan," jawab Sean

Lagi-lagi Arini melemas, tubuhnya serasa hancur lebur. Pagi tadi kerja, sorenya berlarian karena di kejar hantu dan sekarang di gempur Sean.

Setelah mandi dan ganti baju, Sean menyadarkan tubuhnya di sandaran ranjang dengan tangan yang sibuk memainkan benda pipih nya sedangkan Arini tidur meringkuk membelakangi Sean.

"Arini," panggil Sean

"Apa," sahut Arini

"Tidurlah dekat denganku," pinta Sean

Arini mengerutkan alisnya, kenapa tiba-tiba Sean memintanya tidur dekat-dekat dengannya.

Dengan pelan Arini tidur mendekat ke arah Sean tapi masih dengan posisi membelakanginya sehingga membuat Sean kesal dan langsung manarik tubuh Arini.

"Nggak nurut amat sih ma suami," gerutu Sean

Di atas kepala Arini muncul berbagai macam tanda tanya, ini pertama kali Sean menyebut dirinya sebagai suami Arini.

Kini wajah Sean dan Arini saling pandang,

"Wajah kamu jelek sekali," kata Sean yang membuat Arini marah

"Oooo menyuruh aku hadap sini untuk mengata-ngatai aku ya," oceh Arini kesal dengan Sean.

Sean mengusap rambutnya kasar, niat awalnya ingin bercerita dan memuji Arini seperti pasangan suami istri lainnya tapi yang keluar malah kata-kata hinaan.

Arini kembali membelakangi Sean dan memposisikan tubuhnya kembali.

Arrgggg

Sean yang merasa frustasi memainkan ponselnya kembali, satu jam kemudian dia melihat nafas Arini sudah teratur yang menandakan kalau dia telah terlelap.

Dengan pelan Sean mengangkat Arini supaya dekat dengannya.

Tangannya terus mengelus wajah Arini, "Ntah kenapa aku nggak ingin jauh darimu, kamu akan selalu menjadi teman ranjang ku Arini," gumam Sean lalu mengecup kening Arini.

Sean tidur dengan memeluk Arini.

Keesokan harinya Arini yang terbangun terlebih dahulu berteriak

Aaaaaaaaaaaa

Teriak Arini, Sean yang kaget pun langsung bangun

"Ada apa sih," gerutu Sean sambil mengucek matanya

"Kenapa aku tidur dekat sekali denganmu tuan, tanganku juga kenapa memelukmu? perasaan tadi malam aku kembali ke tempatku," kata Arini heran

"Tidak ingat kalau semalam kamu bergeser dan tidur dengan memelukku," sahut Sean bohong

Arini menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "masak sih tuan," elaknya

"Sudah jangan banyak ngomong, lebih baik kita mandi dan bersiap bekerja," ucap Sean

Arini beranjak dan berjalan menuju kamar mandi untuk menyiapkan keperluan mandi Sean setelah itu dia menyiapkan baju Sean dan kawan-kawannya.

Setelah semua siap, Sean dan Arini turun ke bawah untuk sarapan.

Pelayan sudah berdiri menunggu tuan dan nyonya mereka.

"Arini kamu berangkat naik taxi online, aku ada urusan dengan Nick," kata Sean

"Baiklah," sahut Arini

Sean memberikan beberapa lembar uang warna merah pada Arini.

"Ini uang saku kamu," ucap Sean

Lagi-lagi Arini heran dengan sikap Sean, Arini juga tidak menyadari kalau sebenarnya Sean telah terjangkit virus cinta.

Sean berangkat lebih dulu meninggalkan Arini yang masih sarapan.

"Berangkat Nick," titah Sean

"Tidak menunggu nona Arini?" tanya Sean

"Tidak, karena ada yang ingin aku bicarakan padamu," jawab Sean

Nick sudah melajukan mobilnya,

"Nick saran kamu kemarin gagal total, ternyata Arini tidak takut sama sekali dengan hantu," kata Sean memulai obrolan

Nick tertawa dengan keras, dia lupa kalau Arini adalah tipe wanita yang bar-bar mana mungkin takut hantu jadi-jadian seperti itu.

"Ajak nonton saja pak," ide Nick

"Nonton?" tanya Sean

"Iya, ajak dia melihat film yang mengandung bawang bila perlu film yang mengandung aneka bawang, kalau dia sedih otomatis dia akan mencari sandaran nah saat itu anda baru beraksi," jawab Nick panjang kali lebar.

"Masuk juga ide kamu," puji Sean

"Tapi kalau dia seperti kemarin gimana?" tanya Sean ragu

"Setidaknya anda sudah mencoba," jawab Nick

Sean sedikit mengangguk

"Nanti pesankan dua tiket film yang super sedih," imbuh Sean

Nick mengangguk, " Baik boz," ucapnya dengan tersenyum.

"Kelihatannya anda mulai jatuh cinta dengan nona Arini," imbuh Nick

"Sembarangan, aku hanya kasian saja dengan Arini karena sudah menjadi teman tidurku," elak Sean

"Teruslah mengelak boz, hingga anda tidak bisa mengelak nya lagi," batin Nick dengan tersenyum

Mobil Nick dan juga Sean sudah sampai di kantor sedangkan Arini masih berada di jalan.

Sean yang sudah berada di ruangannya mengirim pesan pada Arini untuk membersihkan ruangannya.

***Arini ~aku masih di jalan

Sean ~nanti kalau sudah sampai

Arini ~ ok***

Taxi yang dinaikki Arini sudah sampai di kantor dengan jalan cepat Arini menuju ruang ganti untuk memakai seragamnya.

"Kamu mau kemana, buru-buru sekali?" tanya Via

"Ruang Presdir," jawab Arini

"Bukankah pak Sean memilih OB khusus untuk membersihkan ruangannya?" tanya Via

"Ntah lah mba Via kalau ingin tau alasannya silahkan hubungi pak presdir sendiri," kata Arini lalu berlalu meninggalkan Via dengan rasa bingungnya.

Terpopuler

Comments

Ida Ferdy Dumais

Ida Ferdy Dumais

Virus cinta mulai tumbuh , tapi Arini belum tahu kalo Sean bucin akut 😍😍 lanjut

2022-11-28

0

putia salim

putia salim

tuan bule terjangkit virus C.I.N.T.A😆😆

2022-08-03

0

Yulianti

Yulianti

Sean dah bucin terus

2022-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 Nikah di bawah tangan
2 Sampai subuh
3 99 peraturan
4 Datang bulan
5 Kedatangan kekasih Sean
6 Disuruh minta maaf
7 Aku merindukannya
8 Ingin kerja lagi
9 Apa ini efek dari panjat pinang semalam?
10 Salah tempat
11 Teruslah mengelak
12 Mau kamu apa
13 Malah sebaliknya
14 Terima kasih
15 Sean cemburu
16 Mengerjai Sean yang telah mengerjainya
17 Makan siang berdua dengan Daffa
18 Kecurigaan Daffa
19 Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya
20 Kepergian ibunda Arini
21 Akhirnya semua tahu
22 Bertemu mertua
23 Kekecewaan Arini
24 Perubahan Sean
25 Amira
26 Bertemu Amira
27 Arini tau
28 Permohonan maaf Sean
29 Pergi
30 Sean Frustasi
31 Sean semakin kacau
32 Akal-akalan Daffa
33 kembali tersenyum
34 Berantem
35 Pesta
36 Tamparan Arini
37 Sikap posesif Sean
38 Arini VS Amira
39 Keluar sama Vani
40 Buka type saya
41 Aku ingin kamu yang membakarnya.
42 Biar aku yang gantiin ngidamnya
43 Maafkan aku mencintainya
44 Permintaan maaf Nick
45 Sean marah
46 Tuduhan keji Sean
47 Jangan pergi
48 Syarat yang lain
49 Rencana double date
50 Kekasih bohongan Daffa
51 Kencan
52 Jangan manjat dulu
53 Malah tidur
54 mulai kerja
55 Ketiduran di ruang kerja
56 Ciuman pertama Vani
57 Memanjat di pantai
58 Nick dan Vani jadian
59 Lulus tes
60 Terjatuh
61 Akibat Jika lihat film tak jelas
62 Arini kok dilawan
63 Berdandan
64 Kalung
65 Salah paham
66 Haduh malunya
67 Kedinginan
68 Apa Daffa cemburu?
69 Aku takut
70 Orang tua Daffa
71 Salah tarik
72 Sakit hati sendiri
73 Datang menemui Putri
74 Karma instan
75 Menikah
76 Resepsi
77 Resepsi part 2
78 Janji
79 Kecelakaan pesawat
80 Sadar
81 Jebakan
82 Gagal
83 Mama lebih kejam daripada pelakor
84 Maaf
85 Ke rumah Daffa
86 Mengambil hati camer
87 Aku bahagia
88 Cemburu
89 Pengen beli baju di pasar
90 Ingin ke Trunyan
91 Jangan mengganggu kesenanganku
92 Mix story
93 Salah paham
94 Di luar dugaan
95 Masuk jebakan
96 Sean tahu
97 Marah
98 Menyesal
99 Penculiknya menggelengkan kepala
100 Pergi menyelamatkan Arini
101 Ucapkanlah permintaan terakhirmu
102 Tertembak
103 Apakah ini akhir dari Arini
104 Beraninya dirimu meninggalkan aku
105 Jangan tinggalkan aku
106 Awas kalian!
107 Jangan diamkan aku
108 Bersembunyi di ketiak pasangan masing-masing
109 Nasib Marcel
110 Jangan berhubungan dulu
111 Pesta lajang untuk Nick.
112 Diganggu anak kecil
113 Para jantan Cemen
114 Begadang
115 Basah semua
116 Pernikahan Nick dan Vani
117 Shane kecewa
118 Cerah kembali
119 Hari pertama Daffa
120 Baju pengantin untuk anakku
121 Siapa itu Kinan?
122 Papa!
123 Jujur apa bohong
124 Terimalah dia
125 Datang menjenguk
126 Apa ini akhir dari Kinan?
127 Semoga tenang kamu di sana
128 Lahirnya Sean junior
129 Datang menjenguk
130 Arsen Kyle Bryan
131 Hamil
132 Durian merah
133 Mengerjai Putri
134 Tunangan Shane
135 Perubahan Daffa
136 Panjat memanjat di akhir masalah
137 Pernikahan Daffa dan Shane
138 Bahagia
139 Extra part 1 Malam pertama Shane
140 Extra part 2 Lahirnya Nick Junior
141 Extra part 3 Welcome Arthur dan Aaron
142 Negeri Magrib Al-Arabi
143 Empat penguasa kampus
144 ---
145 Novel baru
146 Novel baru
147 Pengumuman
148 Beautifull Revenge
149 Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
150 Married with a Stranger
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Nikah di bawah tangan
2
Sampai subuh
3
99 peraturan
4
Datang bulan
5
Kedatangan kekasih Sean
6
Disuruh minta maaf
7
Aku merindukannya
8
Ingin kerja lagi
9
Apa ini efek dari panjat pinang semalam?
10
Salah tempat
11
Teruslah mengelak
12
Mau kamu apa
13
Malah sebaliknya
14
Terima kasih
15
Sean cemburu
16
Mengerjai Sean yang telah mengerjainya
17
Makan siang berdua dengan Daffa
18
Kecurigaan Daffa
19
Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya
20
Kepergian ibunda Arini
21
Akhirnya semua tahu
22
Bertemu mertua
23
Kekecewaan Arini
24
Perubahan Sean
25
Amira
26
Bertemu Amira
27
Arini tau
28
Permohonan maaf Sean
29
Pergi
30
Sean Frustasi
31
Sean semakin kacau
32
Akal-akalan Daffa
33
kembali tersenyum
34
Berantem
35
Pesta
36
Tamparan Arini
37
Sikap posesif Sean
38
Arini VS Amira
39
Keluar sama Vani
40
Buka type saya
41
Aku ingin kamu yang membakarnya.
42
Biar aku yang gantiin ngidamnya
43
Maafkan aku mencintainya
44
Permintaan maaf Nick
45
Sean marah
46
Tuduhan keji Sean
47
Jangan pergi
48
Syarat yang lain
49
Rencana double date
50
Kekasih bohongan Daffa
51
Kencan
52
Jangan manjat dulu
53
Malah tidur
54
mulai kerja
55
Ketiduran di ruang kerja
56
Ciuman pertama Vani
57
Memanjat di pantai
58
Nick dan Vani jadian
59
Lulus tes
60
Terjatuh
61
Akibat Jika lihat film tak jelas
62
Arini kok dilawan
63
Berdandan
64
Kalung
65
Salah paham
66
Haduh malunya
67
Kedinginan
68
Apa Daffa cemburu?
69
Aku takut
70
Orang tua Daffa
71
Salah tarik
72
Sakit hati sendiri
73
Datang menemui Putri
74
Karma instan
75
Menikah
76
Resepsi
77
Resepsi part 2
78
Janji
79
Kecelakaan pesawat
80
Sadar
81
Jebakan
82
Gagal
83
Mama lebih kejam daripada pelakor
84
Maaf
85
Ke rumah Daffa
86
Mengambil hati camer
87
Aku bahagia
88
Cemburu
89
Pengen beli baju di pasar
90
Ingin ke Trunyan
91
Jangan mengganggu kesenanganku
92
Mix story
93
Salah paham
94
Di luar dugaan
95
Masuk jebakan
96
Sean tahu
97
Marah
98
Menyesal
99
Penculiknya menggelengkan kepala
100
Pergi menyelamatkan Arini
101
Ucapkanlah permintaan terakhirmu
102
Tertembak
103
Apakah ini akhir dari Arini
104
Beraninya dirimu meninggalkan aku
105
Jangan tinggalkan aku
106
Awas kalian!
107
Jangan diamkan aku
108
Bersembunyi di ketiak pasangan masing-masing
109
Nasib Marcel
110
Jangan berhubungan dulu
111
Pesta lajang untuk Nick.
112
Diganggu anak kecil
113
Para jantan Cemen
114
Begadang
115
Basah semua
116
Pernikahan Nick dan Vani
117
Shane kecewa
118
Cerah kembali
119
Hari pertama Daffa
120
Baju pengantin untuk anakku
121
Siapa itu Kinan?
122
Papa!
123
Jujur apa bohong
124
Terimalah dia
125
Datang menjenguk
126
Apa ini akhir dari Kinan?
127
Semoga tenang kamu di sana
128
Lahirnya Sean junior
129
Datang menjenguk
130
Arsen Kyle Bryan
131
Hamil
132
Durian merah
133
Mengerjai Putri
134
Tunangan Shane
135
Perubahan Daffa
136
Panjat memanjat di akhir masalah
137
Pernikahan Daffa dan Shane
138
Bahagia
139
Extra part 1 Malam pertama Shane
140
Extra part 2 Lahirnya Nick Junior
141
Extra part 3 Welcome Arthur dan Aaron
142
Negeri Magrib Al-Arabi
143
Empat penguasa kampus
144
---
145
Novel baru
146
Novel baru
147
Pengumuman
148
Beautifull Revenge
149
Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
150
Married with a Stranger

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!