Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya

Sean nampak bingung dengan pertanyaan Arini, kenapa dia mencintai Arini dia pun tidak tau jawabannya.

"Cinta ya cinta saja, kenapa kamu bertanya yang bukan-bukan," omel Sean

Arini berdecak kesal, dia sungguh heran dengan Sean

"Kok ada mahkluk hidup seperti kamu, dasar monster kampret," sahut Arini

Sean yang kesal langsung saja menidurkan Arini di sofa dan menciumnya, karena duduknya terlalu di tepi akhirnya mereka terjatuh.

Aaaaaaaa

Teriak Arini karena kaget.

"Kamu sih," gerutu Sean

"Ya kamu, main cium," seloroh Arini

Semenjak Sean mengungkap perasaannya, Arini menjadi bimbang sedangkan di hatinya mulai ada Daffa.

Argggghhhh

Arini berteriak kesal dan bingung jadi satu

"Sumpahku ternyata jadi kenyataan, apa aku harus meninggalkannya? tapi meskipun aku meninggalkannya dia pasti mencari aku," gumam Arini

"Sudahlah jalani saja, toh aku dan dia kan sudah menjadi suami istri," Arini menyemangati dirinya sendiri.

Tak berselang lama, Arini mendapatkan telpon dari rumah sakit.

"Selamat siang Nona Arini, kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan kalau ibu anda sekarang kritis,"

Tubuh Arini bagai disambar petir, air matanya lolos begitu saja.

"Ibuuuuu," teriaknya.

Dia meninggalkan alat pel dan kanebo yang dibawanya begitu saja sehingga Via yang melihatnya jadi marah dan kesal.

Arini terus berlari hingga tak sengaja dia berpapasan dengan Daffa.

Daffa menarik tangan Arini," Kamu kenapa Arini?" tanya Daffa

"Ibuku," jawab Arini singkat

"Kenapa dengan ibumu?" tanya Daffa lagi

"Ibuku kritis," jawab Arini

Daffa akhirnya mengantar Arini ke rumah sakit, sepanjang perjalanan Arini terus saja menangis.

"Ibu tolong bertahanlah, jangan tinggalin Arini Bu, Arini cuma punya ibu," gumam Arini cemas

Daffa yang mendengarnya menjadi iba, dia pun memberanikan diri memegang tangan Arini,

"Tenanglah, nggak akan terjadi apa-apa dengan ibu kamu," hibur Daffa sesekali menatap Arini.

Mobil yang dikendarai Daffa melaju lumayan kencang sehingga tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah sakit.

Arini langsung turun tanpa memperdulikan Daffa, dia berlari melewati lorong menuju kamar dimana ibunya dirawat.

"Ibu," teriaknya lalu mendekat ke arah ibunya.

Arini langsung memeluk ibunya, "Maafkan Arini ibu, yang sibuk dengan urusan Arini sendiri." Arini terus memeluk ibunya yang memejamkan mata.

Daffa berdiri di belakang Arini, tangannya tergerak mengelus kepala Arini.

"Ibu kamu sedang istirahat jangan diganggu" hiburnya

"Aku takut pak Daffa," sahut Arini dengan terisak

Daffa membawa Arini dalam pelukannya, "Tenang ada aku disini," timpal Daffa

Di sisi lain, Sean yang baru selesai rapat bertanya pada Shane asisten Daffa.

"Daffa kemana? kenapa nggak ikut rapat?" tanya Sean

"Tadi saat masuk, pak Daffa berbicara dengan wanita yang menjadi cleaning service di kantor ini, kemudian mereka pergi bersama, wanita itu nampak menangis." Shane memberi kesaksian

Sean yang tau kalau wanita yang di maksud adalah Arini menjadi marah.

"Brengsek Daffa, beraninya dia pergi bersama istriku," batin Sean

Sean mengambil ponselnya, terlihat ada dua panggilan tak terjawab dari rumah sakit.

Mata Sean membulat, pikirannya melayang kemana-mana.

"Jangan-jangan...." Sean menggantung perkataannya dengan segera dia meminta kunci mobil dan berlari.

Shane dan Nick hanya saling pandang dengan muka bingung tingkat dewa.

"Tau kalau ada apa-apa kenapa tidak menghubungi aku, disini yang suaminya itu aku atau Daffa." Sepanjang perjalanan Sean mengumpat, dia cemburu sekali dengan Daffa.

Sean mengemudikan mobilnya dengan laju cepat gejolak api dalam dadanya terus bergejolak. Sean memarkirkan mobilnya sembarang, dengan langkah cepat dia menuju ruang perawatan ibu Arini,

Sean segera menarik Arini yang duduk di samping Daffa, "Jangan dekat-dekat dengan istriku Daffa." Sean melarang Daffa untuk dekat-dekat dengan Arini.

Daffa membolakan matanya, dia tak percaya kalau Arini adalah istri Sean.

"Bagaimana bisa?" tanya Daffa bingung

"Bisalah," sahut Sean

Namun logika Daffa bermain disini, mana mungkin nyonya Sean bekerja sebagai cleaning service di kantor suaminya sendiri.

Sebelumnya Sean juga bilang kalau dia belum menikah.

"Ada yang tidak beres," batin Daffa dengan tersenyum.

Plak

Sean menjatuhkan tangannya di kening Arini, sehingga membuat Arini marah

"Sakit tau," umpatnya

"Salah sendiri tau ibu begini kenapa malah pergi dengan Daffa bukannya mencari aku," omel Sean yang membuat Arini melongo melihatnya.

"Orang ini sinting kali ya," batinnya mengatai Sean

Ingin sekali rasanya memaki-maki Sean tapi Arini sungkan karena ada Daffa, dia tentu tidak ingin Daffa melihat pertengkaran mereka.

"Maaf tuan suami," kata Arini

Daffa yang mendengarnya ingin tertawa, mana ada pasangan suami istri yang normal memanggil dengan sebutan seperti itu.

"Unik sekali cara memanggilmu." Daffa menyindir Sean dan Arini

Sean dan Arini menatap Daffa, "Kami suka yang unik-unik Daffa memangnya kenapa?" tanya Sean sinis

"Tidak apa-apa," jawab Daffa

Karena Daffa harus kembali ke kantornya, dia pamit undur diri.

"Aku pamit dulu,"

"Iya sana pergilah, perusahaan membutuhkanmu," kata Sean

"Kelihatannya kamu sensi sekali Sean," sindir Daffa.

Sean menatap Daffa kesal, namun Daffa hanya tertawa dengan kesensian Sean.

********

Sean dan Arini menunggui ibu dengan cemas pasalnya dari tadi ibu belum siuman.

"Ibu kenapa belum bangun-bangun tuan," kata Arini cemas

"Mungkin ibu sedang istirahat, tenanglah ada aku disini," hibur Sean

Sean yang tidak bisa melihat Arini bersedih pergi ke ruang dokter yang menangani ibunda Arini

Brak

"Kalian janji apa padaku!" bentak Sean yang membuat dokter yang menangani ibu Arini terdiam

"Jawab!" teriak Sean

Dengan ketakutan dokter menjawab

"Maaf tuan, memang seusai menjalani transplantasi ginjal akan terjadi komplikasi. Kami tim dokter sudah melakukan yang terbaik untuk nyonya Rini Kusworo namun mungkin faktor usia dan juga kondisi fisik yang menurun membuat keadaan nyonya Rini semakin drop. Kami masih mengupayakan yang terbaik," jelas dokter panjang

"Kalau sampai terjadi apa-apa, siap-siap rumah sakit ini akan aku cabut ijinnya," ancam Sean lalu keluar ruangan.

Dokter semakin tertekan dengan ancaman Sean, dia segera berunding dengan timnya maupun dengan tim luar negeri yang menangani ibunda Arini.

Sean kembali lagi ke ruang perawatan ibu mertuanya, Arini yang sedari tadi menunggui ibunya terus saja menangis.

"Arini sudah jangan menangis, kalau kamu menangis ibu akan terganggu," bujuk Sean

"Tapi aku takut kalau ibu meninggalkan aku," sahut Arini

"Ibu akan baik-baik saja," hibur Sean lalu memeluk Arini.

"Tubuh ini yang selalu aku benci, entah kenapa sekarang mampu memenangkan aku saat aku sedih begini bahkan pelukan dari Daffa tak senyaman ini," batin Arini.

Arini semakin menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukan Sean, sehingga membuat Sean tersenyum. Dia merasa bahagia sekali Arini tenang dalam pelukannya.

"Aku akan menjagamu semampu dan sebisaku Arini, itu janjiku," batin Sean lalu mengecup pucuk kepala Arini.

Terpopuler

Comments

Ida Ferdy Dumais

Ida Ferdy Dumais

Penyakit virus cinta gak bisa dilawan 😂😂😂 tetap semangat n lanjut thor 😘

2022-11-28

0

putia salim

putia salim

Aku akan menjagamu...semampu dan sebisaku
karna ku tau enkaulan nafasku
ea....eaaa....🤭

2022-08-03

0

Nur Suci Aeni

Nur Suci Aeni

banyak kan Ngomong di batin

2022-06-23

1

lihat semua
Episodes
1 Nikah di bawah tangan
2 Sampai subuh
3 99 peraturan
4 Datang bulan
5 Kedatangan kekasih Sean
6 Disuruh minta maaf
7 Aku merindukannya
8 Ingin kerja lagi
9 Apa ini efek dari panjat pinang semalam?
10 Salah tempat
11 Teruslah mengelak
12 Mau kamu apa
13 Malah sebaliknya
14 Terima kasih
15 Sean cemburu
16 Mengerjai Sean yang telah mengerjainya
17 Makan siang berdua dengan Daffa
18 Kecurigaan Daffa
19 Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya
20 Kepergian ibunda Arini
21 Akhirnya semua tahu
22 Bertemu mertua
23 Kekecewaan Arini
24 Perubahan Sean
25 Amira
26 Bertemu Amira
27 Arini tau
28 Permohonan maaf Sean
29 Pergi
30 Sean Frustasi
31 Sean semakin kacau
32 Akal-akalan Daffa
33 kembali tersenyum
34 Berantem
35 Pesta
36 Tamparan Arini
37 Sikap posesif Sean
38 Arini VS Amira
39 Keluar sama Vani
40 Buka type saya
41 Aku ingin kamu yang membakarnya.
42 Biar aku yang gantiin ngidamnya
43 Maafkan aku mencintainya
44 Permintaan maaf Nick
45 Sean marah
46 Tuduhan keji Sean
47 Jangan pergi
48 Syarat yang lain
49 Rencana double date
50 Kekasih bohongan Daffa
51 Kencan
52 Jangan manjat dulu
53 Malah tidur
54 mulai kerja
55 Ketiduran di ruang kerja
56 Ciuman pertama Vani
57 Memanjat di pantai
58 Nick dan Vani jadian
59 Lulus tes
60 Terjatuh
61 Akibat Jika lihat film tak jelas
62 Arini kok dilawan
63 Berdandan
64 Kalung
65 Salah paham
66 Haduh malunya
67 Kedinginan
68 Apa Daffa cemburu?
69 Aku takut
70 Orang tua Daffa
71 Salah tarik
72 Sakit hati sendiri
73 Datang menemui Putri
74 Karma instan
75 Menikah
76 Resepsi
77 Resepsi part 2
78 Janji
79 Kecelakaan pesawat
80 Sadar
81 Jebakan
82 Gagal
83 Mama lebih kejam daripada pelakor
84 Maaf
85 Ke rumah Daffa
86 Mengambil hati camer
87 Aku bahagia
88 Cemburu
89 Pengen beli baju di pasar
90 Ingin ke Trunyan
91 Jangan mengganggu kesenanganku
92 Mix story
93 Salah paham
94 Di luar dugaan
95 Masuk jebakan
96 Sean tahu
97 Marah
98 Menyesal
99 Penculiknya menggelengkan kepala
100 Pergi menyelamatkan Arini
101 Ucapkanlah permintaan terakhirmu
102 Tertembak
103 Apakah ini akhir dari Arini
104 Beraninya dirimu meninggalkan aku
105 Jangan tinggalkan aku
106 Awas kalian!
107 Jangan diamkan aku
108 Bersembunyi di ketiak pasangan masing-masing
109 Nasib Marcel
110 Jangan berhubungan dulu
111 Pesta lajang untuk Nick.
112 Diganggu anak kecil
113 Para jantan Cemen
114 Begadang
115 Basah semua
116 Pernikahan Nick dan Vani
117 Shane kecewa
118 Cerah kembali
119 Hari pertama Daffa
120 Baju pengantin untuk anakku
121 Siapa itu Kinan?
122 Papa!
123 Jujur apa bohong
124 Terimalah dia
125 Datang menjenguk
126 Apa ini akhir dari Kinan?
127 Semoga tenang kamu di sana
128 Lahirnya Sean junior
129 Datang menjenguk
130 Arsen Kyle Bryan
131 Hamil
132 Durian merah
133 Mengerjai Putri
134 Tunangan Shane
135 Perubahan Daffa
136 Panjat memanjat di akhir masalah
137 Pernikahan Daffa dan Shane
138 Bahagia
139 Extra part 1 Malam pertama Shane
140 Extra part 2 Lahirnya Nick Junior
141 Extra part 3 Welcome Arthur dan Aaron
142 Negeri Magrib Al-Arabi
143 Empat penguasa kampus
144 ---
145 Novel baru
146 Novel baru
147 Pengumuman
148 Beautifull Revenge
149 Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
150 Married with a Stranger
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Nikah di bawah tangan
2
Sampai subuh
3
99 peraturan
4
Datang bulan
5
Kedatangan kekasih Sean
6
Disuruh minta maaf
7
Aku merindukannya
8
Ingin kerja lagi
9
Apa ini efek dari panjat pinang semalam?
10
Salah tempat
11
Teruslah mengelak
12
Mau kamu apa
13
Malah sebaliknya
14
Terima kasih
15
Sean cemburu
16
Mengerjai Sean yang telah mengerjainya
17
Makan siang berdua dengan Daffa
18
Kecurigaan Daffa
19
Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya
20
Kepergian ibunda Arini
21
Akhirnya semua tahu
22
Bertemu mertua
23
Kekecewaan Arini
24
Perubahan Sean
25
Amira
26
Bertemu Amira
27
Arini tau
28
Permohonan maaf Sean
29
Pergi
30
Sean Frustasi
31
Sean semakin kacau
32
Akal-akalan Daffa
33
kembali tersenyum
34
Berantem
35
Pesta
36
Tamparan Arini
37
Sikap posesif Sean
38
Arini VS Amira
39
Keluar sama Vani
40
Buka type saya
41
Aku ingin kamu yang membakarnya.
42
Biar aku yang gantiin ngidamnya
43
Maafkan aku mencintainya
44
Permintaan maaf Nick
45
Sean marah
46
Tuduhan keji Sean
47
Jangan pergi
48
Syarat yang lain
49
Rencana double date
50
Kekasih bohongan Daffa
51
Kencan
52
Jangan manjat dulu
53
Malah tidur
54
mulai kerja
55
Ketiduran di ruang kerja
56
Ciuman pertama Vani
57
Memanjat di pantai
58
Nick dan Vani jadian
59
Lulus tes
60
Terjatuh
61
Akibat Jika lihat film tak jelas
62
Arini kok dilawan
63
Berdandan
64
Kalung
65
Salah paham
66
Haduh malunya
67
Kedinginan
68
Apa Daffa cemburu?
69
Aku takut
70
Orang tua Daffa
71
Salah tarik
72
Sakit hati sendiri
73
Datang menemui Putri
74
Karma instan
75
Menikah
76
Resepsi
77
Resepsi part 2
78
Janji
79
Kecelakaan pesawat
80
Sadar
81
Jebakan
82
Gagal
83
Mama lebih kejam daripada pelakor
84
Maaf
85
Ke rumah Daffa
86
Mengambil hati camer
87
Aku bahagia
88
Cemburu
89
Pengen beli baju di pasar
90
Ingin ke Trunyan
91
Jangan mengganggu kesenanganku
92
Mix story
93
Salah paham
94
Di luar dugaan
95
Masuk jebakan
96
Sean tahu
97
Marah
98
Menyesal
99
Penculiknya menggelengkan kepala
100
Pergi menyelamatkan Arini
101
Ucapkanlah permintaan terakhirmu
102
Tertembak
103
Apakah ini akhir dari Arini
104
Beraninya dirimu meninggalkan aku
105
Jangan tinggalkan aku
106
Awas kalian!
107
Jangan diamkan aku
108
Bersembunyi di ketiak pasangan masing-masing
109
Nasib Marcel
110
Jangan berhubungan dulu
111
Pesta lajang untuk Nick.
112
Diganggu anak kecil
113
Para jantan Cemen
114
Begadang
115
Basah semua
116
Pernikahan Nick dan Vani
117
Shane kecewa
118
Cerah kembali
119
Hari pertama Daffa
120
Baju pengantin untuk anakku
121
Siapa itu Kinan?
122
Papa!
123
Jujur apa bohong
124
Terimalah dia
125
Datang menjenguk
126
Apa ini akhir dari Kinan?
127
Semoga tenang kamu di sana
128
Lahirnya Sean junior
129
Datang menjenguk
130
Arsen Kyle Bryan
131
Hamil
132
Durian merah
133
Mengerjai Putri
134
Tunangan Shane
135
Perubahan Daffa
136
Panjat memanjat di akhir masalah
137
Pernikahan Daffa dan Shane
138
Bahagia
139
Extra part 1 Malam pertama Shane
140
Extra part 2 Lahirnya Nick Junior
141
Extra part 3 Welcome Arthur dan Aaron
142
Negeri Magrib Al-Arabi
143
Empat penguasa kampus
144
---
145
Novel baru
146
Novel baru
147
Pengumuman
148
Beautifull Revenge
149
Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
150
Married with a Stranger

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!