Salah tempat

Arini keluar dari ruangan Sean dengan membawa ponsel barunya. Dia segera mengganti seragam dengan bajunya.

Saat hendak keluar kantor, Via memanggilnya

"Arini," panggil Via

Arini menghentikan langkah dan menoleh

"Iya mba Via, ada apa?" tanya Arini

"Bersihkan dulu toilet yang sebelah sana," jawab Via

Arini menolak "ogah itu bukan bagian aku mba, semua yang menjadi tanggung jawab aku sudah aku bersihkan," sahut Arini yang membuat Via kesal

"Awas kamu Arini," umpat Via

Karena obrolannya dengan Via yang lumayan lama membuat Sean menunggu di jalan.

Terdengar suara dering ponsel dari dalam tas Arini, awalnya Arini tidak menggubris namun dia segera ingat kalau itu bunyi dari ponsel barunya, saat diambil ternyata di layar ada tulisan my handsome bos calling.

Arini mengerutkan alisnya, bingung siapa yang menelponnya dengan nama itu, perasaan dia belum menyimpan nomor siapa pun.

Setelah diangkat bertapa kagetnya Arini, suara Sean melengking dan membuat telinganya sakit.

"Kenapa lama sekali!" teriak Sean dari saluran panggilannya.

"Haduh, bisa budek aku," gerutu Arini

"Cepat!" seru Sean

"Iya-iya," sahut Arini lalu mematikan panggilan teleponnya secara sepihak

Lagi-lagi Sean mengumpat karena Arini mematikan ponselnya secara sepihak.

"Beraninya dia menutup panggilan dariku sebelum aku mengijinkan,"

Nick hanya tertawa melihat tingkah Sean, baru kali ini ada yang berani padanya.

Arini yang sudah sampai langsung masuk saja kebetulan juga pintu mobil tidak dikunci dan itu membuat Sean kaget.

"Kau ini seperti jelangkung saja, datang tiba-tiba," ucap Sean kesal karena kaget

Arini berdecak dengan menatap Sean

"Memangnya pernah bertemu jelangkung," sahut Arini

Kekesalan Sean semakin memuncak karena sahutan Arini

"Pernah dan jelangkung nya adalah dirimu,"

Arini tertawa, "Aku siap menghantui mu setiap waktu," godanya

"Sudah," jawab Sean

Arini mengangkat tangannya dengan posisi seperti mencakar "Sean.... Sean.... hihihihi." Arini menakut-nakuti Sean.

"Nggak takut," ucap Sean

Arini mencibir.

Sean menyuruh Nick untuk melajukan mobilnya.

Begitulah hari-hari Sean dan Arini, selalu bertengkar satu sama lain dan itu membuat Sean tidak bisa jauh dari Arini. Ada saja alasannya supaya bisa dekat dengan Arini.

*********

Keadaan ibu Arini yang tidak menunjukan perubahan membuat tim dokter khawatir. Mereka berkonsultasi dengan Sean bagaimana selanjutnya.

Sean yang mulai peduli dengan Arini meminta dokter untuk melakukan yang terbaik. Bila perlu di rawat di luar negeri pun tidak masalah.

Arini nampak sedih, dia sungguh takut kehilangan ibunda tercintanya.

"Tuan aku mohon tolonglah lakukan apapun untuk ibuku, di dunia ini aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain ibuku," pinta Arini dengan mata berkaca

"Kan aku sudah bilang, jangan bersedih saat bersamaku. Mana dirimu yang begitu tegar," sahut Sean

Arini mengangguk, "Iya," katanya lirih

Entah mengapa Sean merasa sedih melihat Arini bersedih, dia pun membawa Arini dalam pelukannya.

"Ada aku Arini," gumam Sean

Arini yang butuh sandaran menerima pelukan dari Sean bahkan dia memeluk Sean dengan erat.

Pelukan mereka harus terurai karena suara dari dokter.

Hem, "Maaf mengganggu waktunya," kata dokter

"Maaf dok," ucap Arini dan melepas pelukan Sean.

"Begini kami akan merawat ibunda anda di sini dulu dengan mendatangkan tim dokter dari luar negeri, jika memang tidak ada perkembangan maka kami menyerahkan kembali kepada anda jika hendak di rawat ke luar negeri," kata Dokter

"Lakukan yang terbaik jangan main-main, atau aku copot ijin rumah sakit ini," ancam Sean

"Baik pak Sean," sahut dokter lalu pamit.

Sean menatap Arini, "Sudah jangan bersedih lebih baik kita pulang," ajak Sean

Arini mengangguk dan mereka pun pulang.

*********

Keesokan harinya, saat merasa boring di kantor Sean memanggil Nick dan secepat kilat Nick sudah berada di ruangannya.

"Hey Nick, apa kamu pernah berkencan?" tanya Sean

Nick seperti orang linglung, dalam sejarah baru kali ini Sean menanyakan hal pribadi padanya apalagi mengenai kencannya.

"Pernah," jawab Nick

"Apa yang membuat wanita terkesan dengan kita?" tanya Sean lagi

"Dengan merasa dilindungi, wanita akan luluh dan simpati dengan kita," jawab Nick

"Bagaimana caranya?" tanya Sean lagi

"Banyak pak, kalau saya dulu mengajak wanita saya datang ke rumah hantu," jawab Nick

"Lalu?" tanya Sean lagi

"Saat di rumah hantu dia sangat ketakutan dan terus saja menempel seperti perangko," jawab Nick

"Licik juga dirimu," sahut Sean

"Ya sudah kamu boleh keluar," imbuh Sean

Nick segera keluar sedangkan Sean senyum-senyum sendiri.

"Ide Nick cemerlang juga, aku akan mengajaknya ke rumah hantu pasti dia sangat ketakutan dan terus menempel padaku," guman Sean dengan tersenyum licik

Sean mengirim pesan singkat pada Arini, dia bilang kalau sehabis pulang kerja dia akan mengajak Arini jalan-jalan.

Arini yang menerima pesan dari Sean menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa lagi tu monster, tumben banget ngajak aku jalan-jalan, aku khawatir akan ada hujan badai karena perubahan sikapnya," gumam Arini sambil terkekeh.

Sean menunggu di tempat biasa, kali ini dia yang menyetir sendiri mobilnya.

Arini datang dan langsung masuk, baik Sean dan Arini saling diam terlebih Sean yang merasa canggung.

Hingga tak terasa mobil sudah tiba di wahana bermain.

"Tuan kita makan dulu ya, tadi aku nggak sempat makan siang," kata Arini

Plak

Tepukan mendarat di kening Arini

"Kalau kamu sakit gimana? siapa yang akan mengurusi aku," maki Sean

Arini hanya melongo merasakan perubahan sikap Sean padanya

Sean yang baru menyadari kekhawatirannya pada Arini meralat kata-katanya

"Maksudku kalau kamu sakit siapa yang melayani aku di ranjang," imbuh Sean

Arini kali ini mencibir,

Sean mengajak Arini makan si sebuh resto yang ada dalam wahana bermain

Mereka makan sambil mengobrol, hingga tak terasa hari mulai gelap.

Seusai makan Sean mengajak Arini ke rumah hantu,

Sean tersenyum licik, dia sudah membayangkan kalau Arini ketakutan dan akan terus menempel pada dirinya.

Saat meraka masuk nampak Arini bersikap biasa saja, tidak ada tanda-tanda Arini takut. Terus berjalan ada pocong datang, Arini yang kaget sontak menunju pocong tersebut tak puas dengan meninju Arini kini membogem pocong tersebut.

Sang pocong yang sejatinya adalah seorang manusia merintih kesakitan namun karena tangannya yang di tali dia tak bisa berbuat apa-apa selain diam dan menikmati rasa sakitnya.

"Kamu pikir aku takut, dasar pocong jelek," ucap Arini

Sean frustasi melihat Arini yang tidak takut sama sekali bahkan menghajar hantu yang mengagetkannya secara mendadak, kini harapan untuk dipeluk dan menjadi Hero pupus sudah.

"Aku salah tempat," batin Sean

Mereka berjalan lagi Sean berharap ada hantu yang ditakuti Arini namun lagi-lagi para hantu jadi-jadian harus babak belur.

Mereka semua nampak marah dan mengejar Sean dan Arini.

Setelah di luar Sean dan Arini mengambil nafas dalam-dalam karena kelelahan.

"Ini semua gara-gara kamu Arini, kenapa tidak takut sama para hantu di sana seharusnya kamu takut pada mereka," omel Sean

"Kamu ini sinting ya tuan, orang tidak takut kok disuruh takut," gerutu Arini

"Lalu apa yang membuatmu takut?" tanya Sean

"Ulat," jawab Arini

Sean menyunggingkan senyuman liciknya.

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

hahahhh Arini Arini bikin orang sakit perut pas bacanya🤣🤣🤣

2023-11-06

0

mamae zaedan

mamae zaedan

bar-bar si arini,,malah pocongnya tang takut🤭🤣

2023-10-29

0

Jang Ija

Jang Ija

🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bisa sakit jiwa tu c Sean🤣🤣🤣🤣

2023-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Nikah di bawah tangan
2 Sampai subuh
3 99 peraturan
4 Datang bulan
5 Kedatangan kekasih Sean
6 Disuruh minta maaf
7 Aku merindukannya
8 Ingin kerja lagi
9 Apa ini efek dari panjat pinang semalam?
10 Salah tempat
11 Teruslah mengelak
12 Mau kamu apa
13 Malah sebaliknya
14 Terima kasih
15 Sean cemburu
16 Mengerjai Sean yang telah mengerjainya
17 Makan siang berdua dengan Daffa
18 Kecurigaan Daffa
19 Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya
20 Kepergian ibunda Arini
21 Akhirnya semua tahu
22 Bertemu mertua
23 Kekecewaan Arini
24 Perubahan Sean
25 Amira
26 Bertemu Amira
27 Arini tau
28 Permohonan maaf Sean
29 Pergi
30 Sean Frustasi
31 Sean semakin kacau
32 Akal-akalan Daffa
33 kembali tersenyum
34 Berantem
35 Pesta
36 Tamparan Arini
37 Sikap posesif Sean
38 Arini VS Amira
39 Keluar sama Vani
40 Buka type saya
41 Aku ingin kamu yang membakarnya.
42 Biar aku yang gantiin ngidamnya
43 Maafkan aku mencintainya
44 Permintaan maaf Nick
45 Sean marah
46 Tuduhan keji Sean
47 Jangan pergi
48 Syarat yang lain
49 Rencana double date
50 Kekasih bohongan Daffa
51 Kencan
52 Jangan manjat dulu
53 Malah tidur
54 mulai kerja
55 Ketiduran di ruang kerja
56 Ciuman pertama Vani
57 Memanjat di pantai
58 Nick dan Vani jadian
59 Lulus tes
60 Terjatuh
61 Akibat Jika lihat film tak jelas
62 Arini kok dilawan
63 Berdandan
64 Kalung
65 Salah paham
66 Haduh malunya
67 Kedinginan
68 Apa Daffa cemburu?
69 Aku takut
70 Orang tua Daffa
71 Salah tarik
72 Sakit hati sendiri
73 Datang menemui Putri
74 Karma instan
75 Menikah
76 Resepsi
77 Resepsi part 2
78 Janji
79 Kecelakaan pesawat
80 Sadar
81 Jebakan
82 Gagal
83 Mama lebih kejam daripada pelakor
84 Maaf
85 Ke rumah Daffa
86 Mengambil hati camer
87 Aku bahagia
88 Cemburu
89 Pengen beli baju di pasar
90 Ingin ke Trunyan
91 Jangan mengganggu kesenanganku
92 Mix story
93 Salah paham
94 Di luar dugaan
95 Masuk jebakan
96 Sean tahu
97 Marah
98 Menyesal
99 Penculiknya menggelengkan kepala
100 Pergi menyelamatkan Arini
101 Ucapkanlah permintaan terakhirmu
102 Tertembak
103 Apakah ini akhir dari Arini
104 Beraninya dirimu meninggalkan aku
105 Jangan tinggalkan aku
106 Awas kalian!
107 Jangan diamkan aku
108 Bersembunyi di ketiak pasangan masing-masing
109 Nasib Marcel
110 Jangan berhubungan dulu
111 Pesta lajang untuk Nick.
112 Diganggu anak kecil
113 Para jantan Cemen
114 Begadang
115 Basah semua
116 Pernikahan Nick dan Vani
117 Shane kecewa
118 Cerah kembali
119 Hari pertama Daffa
120 Baju pengantin untuk anakku
121 Siapa itu Kinan?
122 Papa!
123 Jujur apa bohong
124 Terimalah dia
125 Datang menjenguk
126 Apa ini akhir dari Kinan?
127 Semoga tenang kamu di sana
128 Lahirnya Sean junior
129 Datang menjenguk
130 Arsen Kyle Bryan
131 Hamil
132 Durian merah
133 Mengerjai Putri
134 Tunangan Shane
135 Perubahan Daffa
136 Panjat memanjat di akhir masalah
137 Pernikahan Daffa dan Shane
138 Bahagia
139 Extra part 1 Malam pertama Shane
140 Extra part 2 Lahirnya Nick Junior
141 Extra part 3 Welcome Arthur dan Aaron
142 Negeri Magrib Al-Arabi
143 Empat penguasa kampus
144 ---
145 Novel baru
146 Novel baru
147 Pengumuman
148 Beautifull Revenge
149 Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
150 Married with a Stranger
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Nikah di bawah tangan
2
Sampai subuh
3
99 peraturan
4
Datang bulan
5
Kedatangan kekasih Sean
6
Disuruh minta maaf
7
Aku merindukannya
8
Ingin kerja lagi
9
Apa ini efek dari panjat pinang semalam?
10
Salah tempat
11
Teruslah mengelak
12
Mau kamu apa
13
Malah sebaliknya
14
Terima kasih
15
Sean cemburu
16
Mengerjai Sean yang telah mengerjainya
17
Makan siang berdua dengan Daffa
18
Kecurigaan Daffa
19
Pelukanmu lebih nyaman daripada pelukannya
20
Kepergian ibunda Arini
21
Akhirnya semua tahu
22
Bertemu mertua
23
Kekecewaan Arini
24
Perubahan Sean
25
Amira
26
Bertemu Amira
27
Arini tau
28
Permohonan maaf Sean
29
Pergi
30
Sean Frustasi
31
Sean semakin kacau
32
Akal-akalan Daffa
33
kembali tersenyum
34
Berantem
35
Pesta
36
Tamparan Arini
37
Sikap posesif Sean
38
Arini VS Amira
39
Keluar sama Vani
40
Buka type saya
41
Aku ingin kamu yang membakarnya.
42
Biar aku yang gantiin ngidamnya
43
Maafkan aku mencintainya
44
Permintaan maaf Nick
45
Sean marah
46
Tuduhan keji Sean
47
Jangan pergi
48
Syarat yang lain
49
Rencana double date
50
Kekasih bohongan Daffa
51
Kencan
52
Jangan manjat dulu
53
Malah tidur
54
mulai kerja
55
Ketiduran di ruang kerja
56
Ciuman pertama Vani
57
Memanjat di pantai
58
Nick dan Vani jadian
59
Lulus tes
60
Terjatuh
61
Akibat Jika lihat film tak jelas
62
Arini kok dilawan
63
Berdandan
64
Kalung
65
Salah paham
66
Haduh malunya
67
Kedinginan
68
Apa Daffa cemburu?
69
Aku takut
70
Orang tua Daffa
71
Salah tarik
72
Sakit hati sendiri
73
Datang menemui Putri
74
Karma instan
75
Menikah
76
Resepsi
77
Resepsi part 2
78
Janji
79
Kecelakaan pesawat
80
Sadar
81
Jebakan
82
Gagal
83
Mama lebih kejam daripada pelakor
84
Maaf
85
Ke rumah Daffa
86
Mengambil hati camer
87
Aku bahagia
88
Cemburu
89
Pengen beli baju di pasar
90
Ingin ke Trunyan
91
Jangan mengganggu kesenanganku
92
Mix story
93
Salah paham
94
Di luar dugaan
95
Masuk jebakan
96
Sean tahu
97
Marah
98
Menyesal
99
Penculiknya menggelengkan kepala
100
Pergi menyelamatkan Arini
101
Ucapkanlah permintaan terakhirmu
102
Tertembak
103
Apakah ini akhir dari Arini
104
Beraninya dirimu meninggalkan aku
105
Jangan tinggalkan aku
106
Awas kalian!
107
Jangan diamkan aku
108
Bersembunyi di ketiak pasangan masing-masing
109
Nasib Marcel
110
Jangan berhubungan dulu
111
Pesta lajang untuk Nick.
112
Diganggu anak kecil
113
Para jantan Cemen
114
Begadang
115
Basah semua
116
Pernikahan Nick dan Vani
117
Shane kecewa
118
Cerah kembali
119
Hari pertama Daffa
120
Baju pengantin untuk anakku
121
Siapa itu Kinan?
122
Papa!
123
Jujur apa bohong
124
Terimalah dia
125
Datang menjenguk
126
Apa ini akhir dari Kinan?
127
Semoga tenang kamu di sana
128
Lahirnya Sean junior
129
Datang menjenguk
130
Arsen Kyle Bryan
131
Hamil
132
Durian merah
133
Mengerjai Putri
134
Tunangan Shane
135
Perubahan Daffa
136
Panjat memanjat di akhir masalah
137
Pernikahan Daffa dan Shane
138
Bahagia
139
Extra part 1 Malam pertama Shane
140
Extra part 2 Lahirnya Nick Junior
141
Extra part 3 Welcome Arthur dan Aaron
142
Negeri Magrib Al-Arabi
143
Empat penguasa kampus
144
---
145
Novel baru
146
Novel baru
147
Pengumuman
148
Beautifull Revenge
149
Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
150
Married with a Stranger

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!