kedua

"Aku sangat merindukan mu," ucap Pria tersebut.

"Really?" tanya Alya membalas pelukannya.

"Ehem." Elsa berdehem.

"Patung nih nggak di anggap," sindir Elsa.

"Apaan si, El?" tanya Alya sambil melirik Elsa.

Elsa menggerak-gerakkan matanya tanda ia penasaran dengan sosok pria di samping Alya.

"Oia, El. Kenalin dia Kakak angkat aku, pulang dari luar negeri," terang Alya.

"Aldi," ucap Aldi sambil mengulurkan tangannya.

"Elsa," jawab Elsa dengan malu-malu.

"Idih kamu, El. Gaya banget malu-malu, biasanya juga malu-maluin," ejek Alya lalu terkekeh.

"Ssstt." Elsa menandakan Alya suruh diam.

"Dimana suami mu, Al?" tanya Aldi.

"Dia lagi kerja, Kak. Mungkin pulang malam, dia kan sibuk orangnya," terang Alya.

"Oke," jawab Aldi santai.

Alya sedikit berbohong dengan Aldi soal rumah tangganya, takut Aldi berbuat sesuatu jika mengetahui ia tersakiti. Alya mencoba menutup-nutupi dari keluarganya tak ingin membuat mereka kecewa, menyesal telah menjodohkannya dengan Daniel.

***

"Aduh, Kak! Ini terlalu menor make-upnya, ganti aja yang natural," omel Velicia, sambil menunjuk-nunjuk wajahnya.

"Udah, Kak. Ancurin aja wajahnya, nggak usah-usah tanggung. Muka kalo udah jelek, jelek aja," sahut Elsa kesal.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Velicia pura-pura tidak tahu.

"Nggak usah berlagak bego deh, yang pasti aku di sini pengen liat, Kakak aku nikah sama wanita murahan," ucap Elsa dengan tertawa sinis.

Dari kejauhan Johan dan Daniel menahan tawanya, mereka melihat Velicia di bully Elsa sangat lah lucu.

"Lo, Sayang aku dateng," goda Johan.

"Apaan sih, Sayang-sayang. Maaf, saya masih tidak mengenal anda," sungut Elsa sambil berpura-pura tidak mengenal Johan.

"Protes kek, Kak. Adiknya di aku-akui pacar sama orang nggak jelas," protes Elsa.

"Dengerin tu, Jo," jawab Daniel enggan mencari masalah dengan sang Adik.

"Sayang, kamu nggak belain aku?" tanya Velicia sambil melirik Elsa mencari pembelaan dari Daniel.

Daniel tak bergeming sama sekali, ia acuh dengan Velicia. Suara ketukan pintu terdengar, ternyata penghulu sudah datang. Siap untuk menikahkan Daniel dan Velicia di rumah sakit. Saat Daniel akan membacakan ijab kabul, Arsen masuk ke dalam ruangan membuat suasana menjadi berbeda.

"Dia siapa?" tanya Daniel dalam hatinya, enggan berbicara.

"Ayo, kita lanjutkan acaranya," seru Penghulu, membuat Daniel tersadar dari lamunannya.

Arsen yang berdiri di pojokan seperti orang hilang yang tak di anggap oleh Daniel dan lainnya. Arsen tetap santai walaupun tidak di anggap di acara tersebut. Tapi hatinya berkata lain, wanita yang ia cintai telah menikah dengan pria lain. Sangat membuat Arsen terbakar cemburu, jika mengingat anak yang di kandung Velicia adalah anaknya.

Sah...

Sah...

Semua orang berteriak mengucapakan kata sah, yang artinya Daniel dan Velicia telah resmi menikah. Hati Velicia telah berbunga-bunga sudah menyandang Nyonya Daniel Danuarta.

"Siapa dia?" tanya Daniel pandangannya mengarah ke Arsen.

"Dia sepupuku, Sayang. Baru saja datang dari luar kota." Bohong Velicia sambil meraih tangan Daniel.

Tapi sayangnya Daniel menghindari Velicia sedikit menjauh, perubahan yang Daniel timbulkan sangat membuat Velicia bertanya-tanya.

"Sebenarnya, Daniel ada apa? Berubah menjauhiku," batin Velicia.

Elsa mendekati Velicia dan mengucapkan selamat kepadanya.

"Selamat ya, Kakak ipar. Sudah menjadi istri sirih dan menjadi yang kedua," terang Elsa sambil mengejek Velicia. Seketika wajah Velicia berubah drastis, ia langsung menampar Elsa tanpa sadar.

Plak...

Suara tamparan di pipi Elsa terasa menggema di seisi ruangan. Daniel syok melihat adegan yang baru saja terjadi. Membuat Daniel menatap tajam Velicia, ingin membalas pukulan di wajah Velicia.

"Memang kamu yang kedua, lebih jelasnya kamu istri kedua ku," terang Daniel lalu menarik tangan Elsa memilih meninggalkan ruang inap Velicia.

"Sakit, Kak," rengek Elsa.

"Makannya, jangan buat tingkah yang aneh-aneh, sakit kan," ucap Daniel penuh penekanan.

Arsen mendengar ucapan Daniel langsung memanas, rasanya ia ingin membunuh Daniel. Melihat wanita yang ia cintai hanya menjadi istri sirih dan no dua. Arsen ingin mengejar Daniel tapi di larang oleh Velicia.

"Mau ke mana?" tanya Velicia dengan menangis.

"Akan ku bunuh, Daniel." Emosi telah menguasai Arsen.

"Jangan sekarang, kita waktu yang tepat untuk membalasnya," terang Velicia sambil memberi ide.

"Oke, jika itu mau kamu," jawab Arsen mencoba mengendalikan emosinya.

*****

"Alya di mana?" tanya Daniel.

"Masih di apartemen lah," jawab Elsa sambil mengusap-usap pipinya masih terasa panas.

"Masih sakit? Coba nanti di kompres pakai air dingin biar enakan," nasihat Daniel.

"Loh, kok kita ke rumah, Kak. Seharusnya kita di apartemen," ucap Elsa kesal.

"Password apartemen berapa? Kakak, mau berdua aja bareng Alya," jawab Daniel.

"Males." Elsa kesal dengan tingkah Daniel, lalu turun dari mobil.

"Lihat ponsel mu!" teriak Daniel dari dalam mobil.

Otomatis Elsa langsung mengecek ponselnya, ia membaca pesan notifikasi pesan dari bank. Ternyata Daniel telah mentransfer uang sangat banyak untuk Elsa.

"Anjir, banyak banget uang nya," gumam Elsa sambil menghitung berapa digit.

"Password-nya tanggal lahir Oma!" teriak Elsa sambil tersenyum.

"Kak Alya, maafkan daku yang telah berkhianat." Elsa masuk ke dalam rumah.

*****

Daniel telah sampai di apartemen Elsa, lalu membuka pintu apartemen dengan password yang telah diberikan.

"Alya," panggil Daniel telah melihat Alya bersama Aldi.

"Iya, Sayang," jawab Alya berpura-pura.

"Tumben banget ini bocah, panggil Sayang," batin Daniel.

"Dia siapa?" selidik Daniel.

"Dia Kakak angkat ku, Sayang." Elsa mendekati Daniel bergelayut di lengannya.

"Oh, gitu. Kenalin, Daniel suami Alya," ucap Daniel sambil mengulurkan tangannya.

"Aldi," jawabnya sambil menyambut Daniel.

"Berhubung suami kamu udah pulang, aku pergi dulu," pamit Aldi.

"Hati-hati ya, Kak." Alya mengantarkan Aldi di depan pintu.

Saat Alya kembali ke posisi semula, yang berada di ruang tengah. Daniel sudah menyorot Alya dari kejauhan. Alya lalu mendekati Daniel lalu mengusirnya, agar pergi dari apartemen.

"Udah, sana pulang ke rumah Oma," titah Alya.

"Kenapa harus pulang ke rumah Oma? Kalo istriku di sini." Daniel menarik tangan Alya, otomatis Alya duduk di pangkuan Daniel.

"Ih, jangan peluk-peluk," sungut Alya.

"Aku kangen tau," jawab Daniel.

"Sayangnya, aku nggak kangen," balas Alya.

Hati dan ucapan Alya telah berbeda, kebenarannya Alya juga merindukan Daniel. Tapi Alya lebih memilih gengsinya dari pada kejujurannya. Alya mencoba memberontak mendorong tubuh Daniel, agar ia bisa pergi dari pangkuan Daniel. Dengan sigap Daniel menjatuhkan tubuh Alya ke sofa lalu dihimpit dengan tubuhnya.

Bersambung.....

Happy reading guys,

Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.

Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.

Terimakasih atas dukungan kalian.

1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Sadrianty Lahari

Sadrianty Lahari

saking murahnya masih lebih mahal sandal jepit di kios tetanggaku

2022-02-22

1

Lantasi Sudaryanto

Lantasi Sudaryanto

byk tokoh wanita yg dilecehkan. nggak ikhlas.

2022-01-19

2

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Lanjut ka 👍❤

2021-12-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!