Happy Birtday

"Kata bocah ingusan tadi bilang jika kamu sangat cantik sayang. Dia benar-benar minta maaf katanya." ucap Daniel bohong.

"Kalo aku jujur bisa diamuk Velicia pasti." batin Daniel.

Flashback

Saat Velicia sedang mengomel ria, Alya sangat geram rasanya ia tau jika bersalah. Tapi bukan Alya rasanya jika tidak mengerjain orang. Alya mempunyai ide jika ia ingin membuat Velicia cemburu dengan membisikan sesuatu kepada Daniel. Saat ada ke sempatan lalu Alya masuk ke celah itu untuk membisikkan sesuatu di telinga Daniel yang sedang berdiri disampingnya.

"Om, kenapa sih mau tante-tante bawelnya minta ampun. Besok-besok cari yang anggun ya. Bye." bisik Alya ditelinga Daniel.

Saat Daniel mendengar suara Alya menurutnya sangat seksi membangkitkan ke jantanannya. Baru kali ini Daniel merasakan seperti ini suaranya saja membuatnya tak berdaya.

Flashback Off

Di rumah Alya masuk ke dalam kamar mencari Ken-ken kucing ke sayangannya.

"Bi Inah!" teriak Alya.

"Iya non kenapa?" tanya bi Inah sambil tergopoh-gopoh.

"Pelan-pelan bi. Jangan lari-lari jatuh nanti. Ngegelinding kaya bola gimana coba?" Alya sambil terkekeh.

"Nona bisa aja. Kenapa manggil saya?"

"Ken-ken di mana bi? kok di kamar aku nggak ada?" wajah Alya berubah masam.

"Ken-ken sama tuan di kandangin di belakang Non. Kata tuan nggak boleh taruh kamar nona Alya." penjelasan bi Inah.

"Huh! papa ini buat tensi aku naik aja." Alya pergi ke belakang untuk melihat Ken-ken, apakah baik-baik saja.

Saat di belakang Alya melihat Ken-ken dikandangin sedikit sedih. Tanpa Alya sadari bi Inah mengikuti dari belakang.

"Astaga, bik. Buat saya kaget aja." ucap Alya sambil mengusap dadanya karena kaget.

"Maaf Non. Ini saya mau kasih kunci kandangnya." bi Inah memberikan kuncinya.

"Ya, tuhan papa!" teriak Alya.

"Kenapa Non?" tanya bik Inah.

"Kenapa bisa begini bik. Kucing aku jadi banyak gini?" Alya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Alya membuka kadang kucing sangat besar itu lalu masuk ke dalam dan bermain bersama kucing-kucing lucu itu.

"Ken? kamu seneng banyak temen?" tanya Alya sambil mengelus bulu-bulu halus Ken-ken.

"Meong-meong... meooooong (Aku senang banyak kucing perempuan)." ucap Ken-ken.

Yang seolah-olah Alya mengerti bahasa kucing langsung menjawabnya."Alah kamu Ken-ken. Gatel banget kamu pengen kawin ya?" ejek Alya.

"Meong ... meong..(Bodo amat gue mau ketemu kuncing cantik)." balas Ken-ken meninggalkan Alya.

"Dasar kucing!" gerutu Alya.

"Kamu suka kado dari papa sayang." tiba-tiba suara Tomi mengagetkan Alya.

"Makasih ya pa." Alya memeluk Tomi."Loh papa nggak ke kantor?" selidik Alya.

"Papa lagi pengen deket-deket sama kamu. Nanti kalo kamu di bawa suami kamu pergi dari rumah ini. Papa sudah puas bersama mu." basa-basi Tomi.

"Siapa juga mau nikah pa. Aku masih muda. Masih bisa mengejar karir. Aku masih ingin menjadi pengusaha sukses." lugas Alya dengan jelas.

"Jika papa memohon apa kamu tidak mau?" tanya Tomi dengan ragu.

"Papa jangan ngadi-ngadi deh. Papa bercanda kan?" Alya menatap sang papa dengan lekat.

"Udah gila kayanya bokap gue. Nyuruh gue nikah! jodoh aja belum keliatan hilalnya juga." gerutu Alya dalam hati.

"Papa punya hutang budi dengan seseorang sayang. Papa ingin menjodohkan mu dengannya. Karena itu permintaannya jika ingin membantu perusahaan papa." penjelasan Tomi.

"Jadi papa ingin menjual anak papa. Demi perusahaan maksud papa begitu?" cibir Alya melengang pergi meninggalkan Tomi."Pa, No-no-no." ucap Alya dari kejauhan.

Di kamar Alya mengganti pakaian di walk in closet lalu Alya berkeliling melihat koleksi-koleksi pakaiannya bermerk, tas dan sepatunya branded yang harga fantastis. Tiba-tiba muncul di benak Alya untuk menjual mereka untuk bertahan hidup. Jika orang tuanya bangkrut Alya bisa membuka usaha kecil-kecilan terlintas di benak Alya.

"Apa aku sanggup hidup susah? tapi aku tidak tega melihat papa ke susahan." Alya termenung dengan duduk melipat lututnya.

"Sayang kamu sedang apa?" tanya Lisa.

"Mama ih ngagetin aja sih." Alya mengusap dadanya dengan dramatis.

"Kamu itu kenapa sayang? kaya lagi mikirin sesuatu?" tanya Lisa dengan berpura-pura tidak tau soal kecemasan anaknya.

"Ma, papa mau jodohin aku." Alya berdiri lalu memeluk mamanya dengan terisak.

"Semoga-semoga mama percaya dengan akting ku. Ya tuhan, please!" Alya menjerit dalam hati.

"Mama tidak bisa berbuat apa-apa sayang." Lisa merenggangkan pelukkannya lalu mencekam bahu sang anak dengan lembut."Papa, selama ini tidak pernah meminta sesuatu bukan?" tanya Lisa.

"Belum pernah ma." jawab Alya.

"Jadi mama mohon kabulkan permintaan papa mu. Besok di pesta ulang tahun mu calon mu akan datang." lugas Lisa dengan jelas.

"Hah." Alya syok.

"Apa sayang?" Lisa menelisik.

"Aduh, ma. Nanti aku malu dengan teman-teman ku. Alya yang cantik ini di jodoh kan dengan pria tua, jelek, gemuk, rambut keriting. No ma. No!" tolak Alya.

"Enak aja kamu ngomong. Laki-laki yang akan dijodoh kan dengan mu itu ganteng banget. Percaya ama mama kamu pasti suka." Lisa mencoba meyakinkan.

"Mana fotonya?" Alya mengulurkan tangannya.

"Mama nggak punya sayang. Tapi sudah tau. Ingat besok sayang." Lisa meninggalkan Alya.

"Ya tuhan! tahun ini ulang tahun yang tersial! dalam hidup ku! apa? perjodohan! mati aja gue. Eh, jagan-jangan masa depan gue masih panjang." Alya sambil mengeleng-gelengkan kepala.

*****

Di tempat lain di apartemen Daniel yang masih sibuk merayu sang kekasih. Karena perbuatan Alya, Velicia masih memakai mode kesalnya jika di hadapan Daniel.

"Sayang." panggil Daniel dengan lembut sambil memeluk Velicia dari belakang.

"Apa!" ucap Velicia dengan nada tinggi.

"Jangan ngambek dong. Aku punya hadiah loh buat kamu." rayu Daniel.

"Kamu bohong." Velicia berjalan duduk di sofa.

Daniel berjalan ke dalam walk in closet mengambil paperbag lalu kembali menemui Velicia.

"Oh my god. Sayang terimakasih jamnya." Velicia bergelayut di lengan Daniel.

"Buat kamu apa sih yang nggak sayang ku." Daniel mecium bibir Velicia.

Dengan agresif Velicia duduk di pangkuan Daniel dan membuka kemeja. Lalu menghujani Daniel dengan ciuman. Saat Velicia akan membuka resleting celana Daniel yang di dalamnya sudah menegang ingin di sentuh. Tiba-tiba ponsel daniel bergetar terus menerus.

"Drrt.... drrt.... drrttt...."

"Sabar sayang. Aku angkat teleponnya dulu." Daniel melihat ke layar ponsel oma Sintia telah memanggil.

Daniel 📞"Hallo oma?"

Oma Sintia 📞"Cepat pulang. Oma akan bicara penting dengan mu."

Daniel 📞"Entar malam ya oma. Daniel sibuk."

Oma Sintia 📞"Apa kata mu! kamu sibuk. Maksud kamu sibuk dengan ular itu."

Akan kah Daniel kembali kerumah? atau ia melanjutkan kencannya dengan Velicia?

Bersambung.....

Happy reading guys,

Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.

Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.

Terimakasih atas dukungan kalian.

1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤

Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55

#salamhalu

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

maaf telat mampir 👍😍

2022-02-05

1

Setiawati Sohilait

Setiawati Sohilait

si daniel kayaknya yg di jodohin aliya nii

2022-01-19

1

Lula Anjani

Lula Anjani

yuhuuu

2022-01-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!