Pertunangan

"Maaf, untuk para tamu undangan. Saya hampir lupa untuk mengumumkan pertunangan ini. Perkenalkan ini Daniel calon suami Alya anak saya." ucap Tomi dengan bangga.

Semua tamu undangan kaget mendengar pernyataan Tomi. Karena keluarga Daniel termasuk orang terkaya di Negara ini. Selain itu ke dua sahabat Alya, Larisa dan chika sangat kaget mengetahui itu. Tatapan mereka berdua sangat mengintimindasi seolah butuh penjelasan dari Alya. Alya mengedipkan matanya bawah artinya Alya tidak mengetahui rencana sang papa.

Flashback On

"Oma, sebenarnya kita mau kemana?" tanya Daniel sambil menuruni anak tangga.

"Cepat kamu masuk mobil. Ikuti Oma, kita mau ke pesta ulang tahun calon istri mu." titah Oma Sintia.

"What!!!!" batin Daniel, masih mematung karena tidak percaya dengan takdir tuhan jika ia akan di jodohkan cuma karena bisnis belaka.

"Tapi, Oma."

"Nggak pakek tapi-tapian. Buruan!" teriak oma Sintia.

Akhirnya Daniel mengalah masuk ke dalam mobil demi menyenangkan nenek tercinta. Lalu mobil melesat ke toko perhiasan, Daniel dan oma Sintia masuk ke dalam toko perhiasan.

"Untuk apa kita ke toko perhiasan Oma?" Daniel binggung.

"Kamu kapan si, bisa peka Daniel. Ya, untuk kado ulang tahun lah." terang oma Sintia.

Akhirnya Daniel memilih sebuah kalung berlian safir yang sangat mencolok di matanya.

"Aku suka ini Oma." ucap Daniel sambil memegang kalungnya.

"Oke, ambil itu. Lalu kamu bayar." titah oma Sintia, lalu pergi meninggalkan Daniel.

"Sialan, gue kira di bayarin. Malah bayar sendiri." gerutu Daniel.

"Gimana tuan? jadi kalungnya." tanya Pelayan mencoba meyakinkan Daniel.

"Iyalah saya bayar. Kamu kira saya nggak mampu bayar." ucap Daniel nada dingin.

Di dalam mobil oma Sintia menyuruh ke butik langganan mereka. Daniel enggan turun dari mobil karena ngambek gara-gara berlian.

"Hei, cepat turun." sambil menepuk pundak Daniel.

"Males turun. Udah gini aja tetep ganteng." ucap Daniel penuh percaya diri.

"Kamu marah? soal berlian tadi?" tanya oma Sintia.

Daniel tak bergeming sama sekali malah membuang muka ke arah jendela.

"Apa uang mu sudah habis. Atau kamu sudah jatuh miskin? cuma berlian murah kaya gitu." cibir oma Sintia.

"Dih, oma. Nggak murah harga kalung 2 M itu. Mending kasih ke Velicia. Dari pada buat wanita nggak jelas." batin Daniel.

"Bukan gitu Oma. Kalung mahal sedangkan Daniel belum pernah tau. Wanita itu seperti apa? siapa tau jelek, dekil, di tambah lagi tua. Duh jangan-jangan pendek, gemuk lagi." gerutu Daniel.

"Sudah turun kamu. Tinggal pakai saja pakaian mu di dalam. Sudah Oma bayar. Dan satu lagi. Calon istri mu itu sangat cantik, daun muda." ucap Oma penuh penekanan.

Akhirnya Daniel berganti pakaiannya, selesai itu mereka melanjutkan perjalanan menuju ke diaman Alya. Ternyata saat Daniel dan Oma sampai di rumah Alya. Sudah terdengar suara nyanyian lagu selamat ulang tahun.

"Buruan masuk sana." titah oma Sintia.

"Males oma. Tunggu oma aja."

"Oma mau ke toilet sebentar." oma Sintia pergi meninggalkan Daniel.

Lalu Daniel melangkahkan kakinya masuk ke dalam pesta. Seketika kakinya berhenti melangkah saat melihat gadis di atas panggung. Pertama kali melihat gadis tersebut sudah mencuri perhatian Daniel. Daniel langsung mengingat kejadian tadi siang saat mereka bertemu, sampai Alya membisikkan sesuatu membuat jantungnya berdebar. Tiba-tiba raut wajah Daniel berubah melihat Alya akan memberikan kue ke duanya ke pria lain. Sebelum Alya memberikan kue tersebut terbelesit di benak Daniel untuk merebutnya.

"Aku calon suaminya. Kenapa dia akan memberikan kue tersebut untuk pria lain." gumam Daniel dengan pelan.

Daniel pun menghampiri Alya dan merebut kue tersebut. Dari ke jauhan Oma sangat senang melihat tingkah Daniel.

Flashback Off

Tomi pun pergi meninggalkan Alya dan Daniel, lalu menemui klien terlebih dahulu. Alya langsung menarik tangan Daniel memasuki ke dalam rumah. Karena takut ketahuan orang lain Alya menarik Daniel ke dalam kamarnya menutup dan mengunci.

"Duh, apes banget aku. Di jodohin sama Om." cibir Alya sambil berkacak pinggang.

Tatapan Daniel sangat mengintimindasi Alya, Alya langsung gugup dengan tatapan itu. Takut Daniel berbuat nekat kepadanya Alya berjalan mundur sampai terduduk di ranjang. Daniel langsung memegang dagu Alya dengan lembut untuk mendongakkan wajah cantik Alya.

"Tapi aku suka di jodohkan dengan mu." goda Daniel dengan nada dingin.

Alya langsung mendorong tubuh daniel yang hampir terhuyung ke belakang. Untung dengan sigap Daniel menyeimbangkan tubuhnya kembali.

"Om nggak pantes. Buat aku yang cantik gini. Om itu pantesnya tante-tante tua itu." cibir Alya.

Saat Alya melangkahkan kakinya untuk keluar kamar tangan Alya sudah menggegam handle. Daniel dengan cepat mengiring tubuh Alya sampai membentur tembok.

"Aaau." lirih Alya, manik-manik mata Alya menatap intens Daniel.

"Wellcome Alya Alcie." bisik Daniel di telinga Alya.

Alya tak bergeming hanya mematung hatinya sudah tidak baik-baik saja. Dan Daniel meninggalkan kamar Alya lalu kembali ke pesta bergegas menemui sang nenek.

******

"Sayang, akhhh!" desah Velicia terus merancu.

Velicia tengah olahraga malam bersama Arsen sang kekasih selain Daniel. Arsen telah menaikkan temponya membuat Velici

kualahan dan akhirnya cair hangat masuk ke dalam rahim Velicia. Arsen ambruk di dada Velicia begitu empuk menurutnya.

"Sayang, jangan lama-lama di sini. Nanti keburu Daniel pulang." titah Velicia.

"Aku butuh 10 menit untuk istirahat." ucap Arsen dengan suara seraknya.

10 menit kemudian mereka berdua bangun dan membersihkan diri masing-masing. Arsen berpamitan dengan Velicia jika ia akan pulang.

"Sayang, ini untuk kamu. Servise kamu sangat memuaskan." ucap Velicia dengan suara seksinya.

"Panggil aku jika kamu butuh aku. Aku akan selalu ada dengan untuk mu." ucap Arsen sambil mencium kening Velicia lalu pergi meninggalkan apartemen.

Saat di luar apartemen Arsen terseyum licik,"lumayan juga uang dari Velicia." gumam Arsen.

Melihat Arsen sudah pergi dari apartemen, Velicia buru-buru membereskan kamar dan menganti sprei agar tidak ketahuan oleh Daniel.

******

"Wah, calon mantu om ini ganteng sekali malam ini." puji Tomi.

"Terimakasih, om." ucap Daniel.

"Jangan om dong papa panggilnya." titah Lisa.

Daniel pun tersenyum mendengar perkataan Lisa, Alya hanya diam dan malas sekali rasanya dia di sana mendengar celoteh orang tuanya.

"Kalian sudah kenal?" selidik oma Sintia.

"Sudah om. eh pa maksudnya." Daniel menggandeng tangan Alya.

"Apa sih ni bangkotan. Pakek gadeng-gandeng tangan gue. Jijik gue rasanya." batin Alya.

Alya menatap jengah tingkah Daniel sok romantis dan sok akrab. Padahal ini ke dua kalinya mereka bertemu tanpa pengenalan mendalam. Alya melepas tangannya dari genggaman Daniel pamit meminta izin bertemu teman-temannya lagi.

Bersambung.....

Happy reading guys,

Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.

Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.

Terimakasih atas dukungan kalian.

1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤

Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55

#salamhalu

Terpopuler

Comments

Lula Anjani

Lula Anjani

weh weh

2022-01-15

0

lina

lina

lanjut updat

2021-12-02

1

Santai Dyah

Santai Dyah

ijin aku masukin ke daftar daftar favorit ku

2021-11-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!