sah

Alya merebahkan tubuhnya di ranjang sambil memejamkan matanya. Alya mencoba tidur untuk menenangkan pikirannya. Alya berharap setelah bangun tidur nanti, ini semua hanyalah mimpi.

"Kakak bangun," panggil Elsa.

Alya tak bergeming sama sekali, bergerak pun tidak.

"Wah, jangan-jangan ini orang mati," batin Elsa sambil menaruh jarinya di hidung Alya.

"Masih hidup," gumam Elsa dengan pelan."Kak Alya," panggil Elsa sekali lagi sambil menggoyang-goyangkan badannya.

"Bentar ma. Alya masih ngantuk." Alya mengigau.

Elsa pun tertawa melihat calon kakak iparnya mengigau mengira dirinya mamanya. Daniel pun masuk ke kamar Elsa untuk mengecek pekerjaan MUA pilihan oma Sintia becus atau tidak.

"Astaga, belum apa-apa?" Daniel tercengang.

"Gimana mau kerja itu MUA-nya kak. Orang di bangunin dari tadi susah," gerutu Elsa.

"Sini kakak aja yang bangunin ini orang," jawab Daniel dengan sombong.

Daniel mendekati Alya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Alya. Kecupan pertama pun tak bergeming membuat Daniel semakin ingin berbuat iseng kepada Alya.

"Aku kecup lagi ya," bisik Daniel.

Alya mendengar perkataan Daniel langsung melotot melihat Daniel sudah di atas tubuhnya yang akan mengecupnya untuk ke dua kalinya.

"Aaauu!" Daniel kesakitan mengusap-mengusap pantatnya yang terjungkal ke belakang akibat di dorong Alya.

"Om kenapa sih, mesum sekali," ketus Alya.

"Kamu di bangunin dari tadi, nggak bangun-bangun. Itu MUA-nya udah dateng. Mau makeup-in kamu. Buruan mandi sana," sungut Daniel.

Alya bangun dari ranjang lalu bergegas menuju kamar mandi. Selesai mandi Alya menuju meja rias Elsa, karena MUA sudah menunggu kedatangan Alya. 1 jam telah berlalu Alya sudah selesai berdandan memakai kebaya warna putih tak lupa memakai mahkota di kepalanya.

******

Daniel yang sudah menunggu kedatangan Alya, sang sahabat sekaligus asisten pribadi Daniel yaitu Johan sedang berdiri di samping Daniel.

"Kamu serius mau nikah?" tanya Johan.

"Serius lah, kenapa ada masalah?" Daniel tanya balik pada Johan.

"Otak kamu udah nggak ke pakai Dan. Velicia gimana?" Johan memperjelas.

"Astaga aku lupa. Apa aku kabur aja ya? bantu aku mikir dong," sungut Daniel.

"Kamu minta tolong malah marah-marah, ogah." Johan pergi meninggalkan Daniel sendirian.

"Sialan kamu Johan," gerutu Daniel.

Acara pun di mulai akan di adakan ijab kabul antara Daniel dan Alya. Semua tamu undangan hanya orang terdekat saja. Hanya di hadiri oleh kedua orang tua Alya, keluarga Daniel, kedua sahabat Alya dan Johan saja. Ayah Daniel masih di luar Negeri jadi tidak bisa menghadirinya.

“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Daniel Danuarta bin Rayyen dengan anak saya yang bernama Alya Alice dengan maskawinnya berupa Saham Danuarta, Tunai,” ucap Tomi sambil menitihkan air matanya karena terharu.

Sah...

Sah....

Setelah Daniel mengucapkan ijab kabul selesai, Alya yang masih di kamar ruang tamu menangis mendengar kata sah.

"Hei, kamu kok nanggis?" tanya Chika sambil memberikan tissue.

"Pasti terharu lah dodol," ejek Larisa.

"Apanya yang terharu, aku pengen mati aja," gerutu Alya.

"Kakak jangan ngomong gitu dong. Aku sedih nih, maaf." Elsa ikut menangis.

Ketukan pintu menyadar mereka berempat di dalam kamar.

"Masuk!" teriak Alya.

"Maaf Nona, anda sudah boleh keluar. Karena mempelai pria sudah menunggu," ucap Johan.

"Gila ganteng banget chik." Larisa membisikkan di telinga chika.

"Dasar kamu, Nggak bisa liat pria tampan," gumam Chika dengan pelan.

Alya pun berdiri dan di ikuti oleh tiga gadis itu di belakangnya. Saat Alya berjalan dengan pelan menuju ke arah Daniel. Daniel tercengang saat melihat Alya sangat cantik dan elegan. Alya duduk di samping Daniel, Alya mencoba tersenyum di hadapan semua tamu. Walau pun hatinya tak baik-baik saja, rasanya Alya ingin pergi dari acara ini.

"Silakan tanda tangan Nona," ucap Penghulu.

Alya dan Daniel hanya mengangguk kan kepala mereka. Setelah itu Alya mencium tangan suaminya itu, lalu Daniel mencium kening istrinya.

Acara selesai semua tamu sedang menikmati hidangan yang telah di sediakan oleh si empunya.

"Gila ini mah, masak maharnya Alya sebuah saham Chik," ucap Larisa masih mengunyah makannya.

"Kira-kira berapa persen ya?" tanya Elsa tampak penasaran.

"Yang pasti beberapa persen," sahut Elsa.

"Uhuk-uhuk." Larisa tersedak karena suara Elsa mengagetkan-nya.

"Minum-minum," titah Chika sambil memberikan segelas air.

"Maaf ya, ngagetin kamu." Elsa merasa berasalah.

"Nggak pa-pa kok kak," jawab Larisa dan Chika dengan serempak.

"Kalian satu kamus dengan kak Alya?" tanya Elsa.

Mereka hanya mengangguk kan kepalanya,"wah kita satu kampus dong." Elsa tersenyum.

Alya duduk dengan tenang dan anggun mencoba memberi senyuman yang sangat manis untuk para tamu undangan. Datang seorang fotografer mendekati Alya.

"Nona kita foto sebentar ya, dimana Tuan Daniel?" tanya fotografer.

"Nggak tau Kak, mati mungkin," cicit Alya dengan kesal.

"Nggak boleh gitu, sama suami dosa loh," ejek Daniel.

"Bodo amat." Alya memalingkan mukanya.

"Sudah siap?" tanya Fotografer, yang akan memulai sesi pemotretan.

Daniel hanya mengacungkan jempol-nya berarti tanda sudah siap.

"Aduh Tuan, bisa nggak kalian itu yang agak romantis," titah Fotografer.

"Bentar-bentar," ucap Daniel.

"Kamu kalo nggak foto yang bener. Aku cium kamu disini sekarang juga," bisik Daniel di telinga Alya.

Alya hanya melotot dan menuruti Daniel bergaya seromantis mungkin.

"Foto 1 kali lagi," titah Daniel.

Daniel meraih pinggang Alya dan mencium bibir Alya dengan sangat lembut. Fotografer pun langsung mengambil beberapa jepretan foto. Yang tak jauh dari sana Larisa dan Chika bersorak gembira melihat adegan romantis tersebut.

"Baru kali liat si Daniel. Begitu cinta sama perempuan yang baru dikenalnya. Sampai-sampai lupa sama Velicia," batin Johan muak dengan akting Daniel.

Daniel pun mendekati Johan,"sialan, kenapa nggak mau bantuin aku sih," gerutu Daniel.

"Bantu apa aku? hah, aneh. Kamu aja menikmatinya dengan suka rela. Sampai nyosor mulu," jawab Johan cuek.

"Bagaiman dengan Velicia? dia belum tahu kan?" tanya Daniel mulai kebingungan.

"Belum lah, apa perlu aku telepon Velicia sekarang?" Johan mencoba mengambil ponselnya di saku celananya.

"Tolong dirahasiakan ini dari Velicia," titah Daniel."

"Siap bos." Johan sambil hormat.

Acara pun selesai tinggallah keluarga Daniel, para tamu undangan pulang kerumah masing-masing.

"Oma, Alya istirahat ya. Alya capek," pamit Alya.

Alya pergi menaiki anak tangga dengan pelan-pelan dan di ikuti oleh Daniel di belakangnya. Daniel tampak bingung kenapa Alya ke arah kamar Elsa bukan kamar dirinya.

"Mau kemana?" tanya Daniel.

"Istirahat lah. Pakai tanya segala," gerutu Alya.

Daniel menarik tangan Alya,"kamu salah kamar sayang." bisik Daniel di telinga Alya.

Bersambung.....

Happy reading guys,

Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.

Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.

Terimakasih atas dukungan kalian.

1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤

Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55

#salamhalu

yuhuuu karya punya kak ntaamelia jangan lupa mampir kak.

Yang mau ikut grup promo pemersatu bisa dm aku , gratis kok 😁 nanti ketemu outor pemes.

Terpopuler

Comments

lina

lina

lanjut 👍

2021-12-02

0

Rahma AR

Rahma AR

next...

2021-11-18

0

Sweet chicie💞

Sweet chicie💞

next...

2021-11-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!