Daniel membuka pintu mobil memasukkan semua paperbag ke dalam mobil. Di dalam mobil Daniel hanya diam saja, enggan bicara dengan Alya karena masih merasa kesal. Akhirnya Alya membuka suara dan mengucapkan terima kasih.
"Emb, Om." panggil Alya.
"Apa," jawab Daniel dengan dingin.
"Makasih ya," ucap Alya.
"Untuk apa?" tanya Daniel pura-pura bodoh.
"Udah di belanjakan sebanyak itu." Alya mencoba tersenyum.
"Kalo terpaksa nggak usah senyum," ucap Daniel sambil tetap fokus dalam kemudinya.
"Ih, aku ikhlas kok," gerutu Alya mengerucutkan bibirnya.
"Kalo gitu ada imbalannya." Daniel senyum devil.
"Kalo nggak ikhlas aku balikin aja Om," jawab Alya kesal.
"Tuh kan, kamu balikin juga nggak guna buat aku."
"Ish." Alya membanting pintu karena sudah rumah.
"Dasar bocah," umpat Daniel.
Alya masuk kedalam rumah dengan wajah berseri-seri. Ya, aktingnya malam ini bertemu keluarga Daniel. Sampai di ruang keluarga Oma Sintia dan Elsa sudah duduk. Oma Sintia asik menonton televisi, sedangkan Elsa sibuk dengan ponselnya.
"Kakak sini-sini." Elsa melambaikan ke arah Kakak iparnya.
"Kenapa?" tanya Alya kebingungan.
"Coba liat ini, ada video heboh bin viral," ucap Elsa dengan antusias.
Alya berjalan mendekati Elsa di ikuti oleh Daniel di belakangnya.
Alya duduk di samping Elsa sedangkan Daniel berdiri di samping Elsa.
"Oh my God!" teriak Alya syok.
"Apa-apaan ini. Kenapa aku ada situ." Daniel menyergitkan dahinya.
"Kakak keren bisa viral videonya, cuma bawa paperbag. Like nyampe 40k yang nonton dalam 1 jam, udah 500k. Mana caption-nya Sultan sayang pasangannya." Elsa memberi applaus.
"Untung muka aku nggak kelihatan El," ucap Alya dengan dramatis.
Daniel tak peduli dengan beritanya yang viral di sosial media, ia memilih pergi ke kamarnya untuk mandi. Elsa dan Alya masih sibuk bercerita dengan Oma Sintia kejadian di Mall.
"Besok udah mulai ngampus, perkenalkan mahasiswa baru," gerutu Alya.
"Kenapa kamu nggak semangat gitu Kak?" tanya Elsa.
"Pasti nanti waktu orientasi mahasiswa, banyak kakak tingkat yang belagu bin sombong," terang Alya.
Elsa tertawa mendengar perkataan Kakak Iparnya, menurutnya sangat lucu.
"Besok berangkat ke kampusnya bareng aku aja, biar nggak ada yang gangguin Kakak." Elsa memberi solusi.
"Oke lah." Alya memberikan dua jempolnya.
****
Alya membuka pintu kamar melihat Daniel tidak berada di kamar, ia merasa lega. Lalu masuk kedalam walk in closed, paperbag sudah tertata rapi oleh pelayan. Alya membuka satu-satu paperbag-nya.
"Apa ini."
Alya syok lalu melempar lingerie membuatnya merasa jijik.
"Gila otak Larisa sama Chika," umpat Alya.
Alya mengambil handuk kimono lalu masuk kedalam kamar mandi. Alya dengan santai membuka bajunya sampai tak ada sehelai benang menutupinya. Alya menghidupkan shower, Daniel mendengar gemericik air langsung membuka matanya. Daniel melihat Alya mandi, membuat gairahnya memanas. Daniel berjalan mendekati Alya yang sedang mandi dan memeluknya dari belakang.
"Aaaa!" teriak Alya terjingkat kaget.
"Om ngapain peluk-peluk aku."
Alya mencoba melepaskan tangan Daniel, bukannya mengendur Daniel malah mempererat pelukannya. Sampai Alya bisa merasakan junior Daniel telah menegang. Alya menelan ludahnya dengan kasar.
"Ya Tuhan! apa yang akan terjadi setelah ini."
Alya merutuki dirinya sendiri betapa bodohnya, sampai tak sadar Daniel sedang berendam di bathtub.
"Jangan bergerak, kamu membuatnya tambah ingin meminta lebih," bisik Daniel ditelinga Alya.
Alya hanya bisa mematung dan pasrah apa yang dibuat oleh Daniel. Daniel memutar tubuh Alya hingga mereka berhadapan. Mereka sudah berhadapan tapi Alya menutup matanya enggan membukanya karena malu. Daniel senyum devil seketika Daniel menjadi setan meraih tengkuk Alya menciumnya dengan lembut. Lama kelamaan Daniel menuntut meminta lebih, melihat Alya tak melawan Daniel melanjutkan aksi.
Daniel menggendong Alya membawanya ke atas ranjang. Alya membuka matanya secara perlahan dan mengucapkan sesuatu.
"Aku takut," lirih Alya di telinga Daniel.
"Mungkin ini akan sakit, tapi kamu tahan ya. Lama kelamaan akan nikmat." Daniel melanjutkan aksinya dengan menciumi tubuh Alya.
******
"Sialan! siapa yang berani-beraninya menggeser diri ku di hati Daniel," gerutu Velicia.
Velicia membanting ponselnya karena kesal sehabis melihat video viral Daniel membawa paperbag. Velicia mencoba menghubungi Daniel tapi tak ada jawaban dari Daniel. Tambah kesal Velicia dibuatnya, lalu ia berjalan ke arah mini bar untuk minum alkohol.
*****
"Akhh, sakit." lirih Alya air matanya menetes begitu saja.
Daniel menyeka air mata Alya, membungkam mulutnya dengan mulut Daniel. Ponsel Daniel terus bergetar di atas meja, Alya risih dengan getaran itu.
"Angkat saja siapa tau penting," ucap Alya mencoba meyakinkan Daniel.
"Kamu lebih penting sekarang, dari pada telepon itu." Daniel memajukan temponya.
5 jam kemudiaan Alya mencoba bangkit dari tidurnya merasa gerah ingin mandi lagi. Saat ia turun merasakan ngilu mendalam membuat Alya meringis kesakitan.
"Mau kemana?" tanya Daniel dengan suara seraknya khas bangun tidur.
"Mau mandi lah, udah pagi," jawab Alya ketus.
Alya berjalan sedikit tertatih-tatih, tiba-tiba Daniel mengendong Alya menuju kamar mandi. Daniel menurunkan Alya dengan pelan-pelan memasukkannya kedalam di bathtub.
"Ih!" teriak Alya sambil menutup matanya.
"Kenapa? kan semalaman kamu sudah melihatnya." Daniel menyingkirkan tangan Alya dimatanya.
***
"Lama banget si Kak Alya ini," gerutu Elsa sambil makan sandwich-nya.
"Sabar, bentar lagi pasti turun. Kakak mu juga pasti akan ke kantornya,"
Dari kejauhan Daniel turun menuruni anak tangga dengan wajah berbunga-bunga. Di depan Daniel adalah sang istri masih memakai mode silent.
"Kamu kenapa Kak Al? jalan mu aneh gitu." Elsa penasaran.
"Kamu ini banyak tanya, makan dihabisin. Buruan ke kampus," titah Daniel.
Oma Sintia yang paham apa yang terjadi oleh Alya hanya bisa tersenyum.
"Sakit Al," goda Oma Sintia.
"Iya Oma," jawab Alya dengan malu-malu.
"Hah, kamu sakit apa kak? kalo sakit dirumah aja nggak usah ngampus." Elsa berbicara tanpa jeda karena khawatir.
"Nggak pa-pa kok El, aku strong," jawab Alya datar sambil melirik suaminya tapi tangannya tetap memegang pisau untuk memotong rotinya. Seolah-olah Alya memotong rotinya seperti ingin memotong Daniel.
"Pelan-pelan sayang, nanti salah motong loh. Kalo matanya tetap melihat ku. Aku tau suami mu ini tampan," ucap Daniel penuh percaya diri.
"Memang dilihat-lihat suami ku ini, memang tampan," batin Alya lalu kembali fokus ke makanannya.
"Oma, Elsa sama Kak Alya berangkat ke kampus dulu ya," pamit mereka berdua lalu mencium tangan Oma Sintia.
Saat Alya dan Elsa berjalan menuju pintu utama rumah.
"Alya," panggil Daniel.
"Kamu lupa sesuatu," ucap Daniel.
"Apa Om?" Alya kebingungan, padahal ia merasa tidak ada yang ketinggalan.
Bersambung.....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.
Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤
Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55
#salamhalu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Acheuom Rahmawatie
menarik
2022-01-18
0
Mantap kak lanjut
2021-12-10
1
Senja Merona🍂
semangat thor
2021-11-27
1