Mall

"Males banget, jemput bocah ingusan. Mana di pegang dikit udah teriak-teriak," gerutu Daniel masuk ke dalam lift.

Sesampainya di kediaman keluarga Alya, Daniel masuk kedalam rumah di sambut oleh pelayan.

"Bik, mana Alya?" tanya Daniel.

"Tidak dirumah Tuan," jawab Bik Inah.

"Nyonya tidak rumah?" tanya Daniel lagi.

"Tidak ada juga Tuan, Nyonya Lisa dan Tuan Tomi pergi keluar kota."

"Ni bocah kemana lagi. Ngomongnya mau pulang, tapi nggak ada," gumam Daniel dengan pelan.

"Bik punya no telepon Alya?"

"Ada Tuan, tunggu sebentar saya ambilkan di buku telepon." Bik Inah pergi ke belakang.

Daniel sedang menunggu Bik Inah, Daniel menyusuri ruang tengah banyak foto-foto Alya dengan gayanya yang anggun dan cantik.

"Sangat mempesona," cicit Daniel memegang pigura.

"Maaf Tuan, ini no telepon Nona Alya."

"Eh-eh." pigura hampir terjatuh.

"Ya ampun Bik, ngagetin saya aja," ucap Daniel sedikit kesal.

"Maaf Tuan."

Daniel tak menjawab langsung pergi meninggalkan kediaman keluarga Alya. Daniel di dalam mobil mencoba menghubungi Alya. Tapi tak diangkat oleh Alya, semakin kesal Daniel lalu membanting ponselnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi Alya menelepon Daniel kembali.

Alya 📞"Halo, siapa ya?" tanya Alya.

Daniel 📞"Dimana kamu!" teriak Daniel dengan kesal.

Alya📞"Ya ampun Om, nggak usah teriak-teriak kali!" teriak Alya tak kalah sengit.

Daniel 📞"Kamu sih, nyusahin. Udah aku jemput di rumah kedua orangtuamu, kamu malah nggak ada."

Alya 📞"Aduh, sorry to say ya Om, saya tidak menyuruh Anda menjemput saya. Jadi bukan salah saya dong," ucap Alya sedikit formal terlalu kesal dengan Daniel.

"Emb, dasar bocil!" gerutu Daniel dalam hati Sambil meremas tangannya.

Daniel 📞"Yaudah sekarang kamu dimana? ini udah hampir malam."

Alya 📞"Aku di mall xxxx lagi shopping bareng temen-temen aku."

Daniel 📞"Tunggu aku disana jangan kemana-mana," titah Daniel.

"Siapa Al?" tanya Larisa sambil memilih-milih baju di store langganan mereka.

"Om Daniel Sa," ucapnya dengan tidak semangat.

"Laki lo, Daniel namanya." Larisa sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Iya Sa, Daniel Danuarta," ucap Alya penuh penegasan.

"What!" teriak kedua sahabatnya itu.

"Apaan si kalian ini, lebay deh. Malu dilihatin orang-orang di store," gerutu Alya sambil membalas pesan Daniel.

08238384xxxx

Store sebelah mana kamu?

Aku sudah sampai di mall.

^^^Alya^^^

^^^Di sebelah barat.^^^

"Kamu tau?"

"Nggak Larisa," ucap Alya sedikit kesal.

"Mall ini milik keluarga Danuarta, Alya," terang Larisa dengan gayanya sok anggun.

"Oh, nggak penting buat aku." Alya tersenyum pahit.

"Maaf kak, ini ada ukuran s nggak ya?" tanya Chika ke pelayan Store.

"Iya ada kak, akan saya carikan," ucap Pelayan Store.

Saat pelayan Store kembali, sedikit masam terlihat di wajahnya. Karena Larisa dan Chika berulang kali ganti baju tak cocok dengan mereka. Saat mereka meminta kembali mencarikannya ukuran lain pelayan sempat bergumam yang membuat kedua sahabat Alya marah.

"Jadi beli nggak si, nyusahin orang aja," gumam Pelayan Store dengan sangat pelan.

"Maksudnya apa ya kak?" tanya Larisa kesal.

"Nggak pa-pa kak, saya ambilkan saja."

"Kalo nggak niat kerja ngomong kak," balas Larisa.

"Lo kok, nyolot gitu." Pelayan Store mulai kesal.

"Yaudah guys, kita pindah Store aja." Larisa menarik tangan kedua sahabatnya.

"Kalo nggak punya uang ngomong kak," sindir Pelayan Store.

"Wah minta di pecat kamu ya! kamu nggak tau apa, disini ada istri Tuan Daniel Danuarta. Panggil manager kalian." teriak Larisa.

"Udah Sa, nggak usah di ladenin." Chika mencoba menenangkan Larisa.

"Wah, lanjut terus Sa. Jangan Sampai kalah." Alya memanas-manasi Larisa.

"Tuan Daniel itu belum nikah, ngaco ngaku-ngaku," ejek Pelayan Store.

Larisa dan Pelayan Store terus berdebat, akhirnya datang lah manager untuk menengahi mereka. Daniel merasa sang istri direndahkan oleh karyawannya, ia merasa emosi.

"Ada apa ini?" tanya Daniel.

"Salah satu dari mereka telah mengaku istri Tuan," terang Manager.

"Iya ini istri saya," jawab Daniel lalu meraih pinggang Alya.

Pelayan store wajahnya langsung pucat seketika, panik terlihat sekali di wajahnya. Manager dan semua karyawan Daniel yang ada di sana syok mendengar pertanyaan itu.

"Siapa tadi yang menghina istriku!" teriak Daniel penuh emosi.

"Maaf Tuan, saya tidak tau jika itu istri anda."

"Pecat dia!" Daniel berteriak kembali sambil menunjuk Pelayan Store.

Manager hanya menganggukkan kepalanya tak berani menjawab Daniel. Jika Manager membantu karyawannya pasti ia akan ikut di pecat oleh Daniel.

"Bungkus semua yang diinginkan oleh istri saya," titah Daniel dengan kesal.

Semua pelayan berhamburan cepat-cepat melaksanakan perintah Daniel. Karena aji mumpung Larisa dan Chika buru-buru menyuruh pelayan untuk membungkusnya. Alya hanya diam saja tak melakukan apapun seperti kedua sahabatnya.

"Apa semua ini tak berlebihan?" tanya Alya sedikit ragu, takut membuat Daniel marah.

"Kamu bisa bungkus apa yang kamu butuhkan," jawab Daniel dengan dingin.

"Tidak terima kasih, ini sudah cukup." Alya pergi menghampiri kedua sahabatnya.

"Parah kamu orang, banyak banget malu ih," terang Alya.

"Kamu pikir ini untuk siapa? ya, buat kamu lah Al," jawab Larisa.

Alya hanya cengo mendengar pertanyaan kedua sahabatnya. Larisa dan Chika memberikan 15 paperbag yang isinya adalah keperluan Alya, dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Katanya tadi nggak mau, kenapa bisa-bisanya bawa barang banyak gini," sindir Daniel.

Alya tak menjawab malah memberikan semua paperbag ke Daniel dengan wajah masam.

"Bawa," titah Alya berjalan terlebih dahulu.

"Sialan bocah ingusan itu! bisa-bisanya menyuruhku membawa paperbag sebanyak ini," gerutu Daniel.

Selama ini Daniel tidak pernah di jadikan pembantu oleh mantan-mantannya. Apa lagi oleh Velicia, pasti selalu dijadikan raja. Servis Velicia sangat memuaskan, tapi ada satu hal yang belum pernah Velicia lakukan adalah memasak. Daniel belum pernah merasakan masakan Velicia, yang menurutnya adalah hal merepotkan.

"Widih, bos." Johan menepuk pundak Daniel.

"Apa." terdengar suara Daniel begitu dingin.

"Sekarang setelah menikah jadi suami-suami takut istri," ejek Johan.

"Sialan kamu! bawa ini atau kamu saya..." ucapan Daniel terhenti ketika ada pelayan menghampiri Johan.

"Maaf Tuan, pesenan Anda sudah siap."

"Sorry bos, saya pergi dulu." Johan berjalan sambil melambaikan tangannya.

Daniel hanya bisa mengumpat di dalam hatinya, rasa kesal dan muak menjadi satu. Daniel buru-buru mengejar Alya menuju mobil.

"Hebat sekali istri bos ini, mampu membuat Daniel Danuarta bertekuk lutut." Johan tertawa sendiri.

Alya sudah menunggu di baseman, sedikit kesal karena Daniel tak kunjung datang.

"Lama banget si, kaya siput," ejek Alya.

"Berisik kamu itu."

Daniel membuka pintu mobil memasukkan semua paperbag ke dalam mobil.

Bersambung.....

Happy reading guys,

Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.

Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.

Terimakasih atas dukungan kalian.

1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤

Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55

#salamhalu

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

keren, kaya gini. jgn SMP di begoin Daniel aja nantinya

2022-02-05

1

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Lanjut ka 👍❤

2021-11-23

0

Senja Merona🍂

Senja Merona🍂

lanjut kak

2021-11-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!