Mencoba

"Gimana malam pertamanya?" tanya Elsa dengan terkekeh.

"Malam pertama yang buruk menjadi istri, Daniel Danuarta." Alya berjalan meninggalkan Elsa.

******

"Daniel kemana sih! dia sama sekali tidak mencari ku, beberapa hari ini," gerutu Velicia sambil duduk di meja riasnya.

Tiba-tiba ponsel Velicia berbunyi, tanda ada seseorang meneleponnya.

Velicia 📞"Halo sayang," sapa Velicia.

Daniel 📞"Kamu nanti sibuk nggak? aku kangen," ucap Daniel sambil memakai dasinya, ia memakai earphone jadi gampang untuk menelpon.

Velicia 📞"Aku tunggu di apartemen kamu ya, aku juga merindukan mu."

Daniel 📞"Tunggu aku sayang ku," ucap Daniel lalu mematikan ponselnya.

*******

Daniel berjalan melewati meja makan, semua orang menatap Daniel jengah.

"Kenapa kalian melihat ku seperti itu," ketus Daniel.

"Kakak yakin, mau berangkat pakai celana seperti itu?" tanya Elsa.

"Memangnya kenapa? aku sudah pasti tampan pakai seperti ini," ucap Daniel dengan sombongnya.

"Liat ke bawah deh," cicit Alya sambil menyendok makanya.

Daniel langsung melihat ke bawahnya, ia syok hanya mengenakan celana pendek selutut.

"Untung polos kak, gada hello kitty-nya." Elsa terbahak-bahak.

"Makannya kalo punya istri digunain, jangan di anggurin," sindir Oma Sintia.

Daniel menatap semua orang yang berada di meja makan merasa ingin murka.

"Diam kalian!" teriak Daniel memilih untuk pergi.

Elsa masih setia dengan tawanya, Oma Sintia hanya tersenyum sama dengan Alya.

"Alya," panggil Oma Sintia.

"Iya Oma," jawab Alya dengan lembut.

"Mulai besok belajar lah, menjadi istri yang baik. Layani suami mu," titah Oma Sintia.

"Apa? layani. Ogah banget... Oma," batin Alya.

"Iya Oma," ucap Alya dengan senyuman.

****

"Sialan kenapa aku bisa gini sih. Pakek salah celana. Semenjak ada Alya kenapa otak ku, nggak waras," gumam Daniel sedang Menganti celananya.

"Aaa!" teriak Alya.

"Apaan si Al," ucap Daniel tanpa dosa.

"Om itu." Alya menutup matanya dengan tangannya.

"Aku tau, belajar liat dikit-dikit Al. Biar nanti kamu terbiasa," ejek Daniel sambil memakai celananya.

"Astaga mesum." Alya masih setia dengan mata tertutup.

Daniel berjalan mendekati Alya, lalu membuka tangannya.

"Udah selesai, buka aja matanya," bisik Daniel.

Alya langsung membuka matanya menatap Daniel dengan lekat. Tanpa aba-aba Daniel mencium kening Alya, lalu pergi meninggalkannya.

"Ish nyebelin banget sih itu orang. Main cium aja," gerutu Alya pergi ke kamar mandi.

Di bawah Oma Sinta sedang menunggu kedatangan Daniel. Tak lama Daniel datang menghampiri Oma Sintia.

"Oma kenapa nungguin Daniel?" tanya Daniel.

"Kamu mau ke kantor?"

"Iya Oma," jawab Daniel.

"Pulang dari kantor langsung pulang. Jangan bertemu dengan si ular itu," titah Oma Sintia.

"Hem." Daniel hanya bergumam.

******

"Harus dandan cantik ini. Bentar lagi Daniel datang," gumam Velicia sudah memakai lingerie.

Tiba-tiba Daniel memeluk tubuh Velicia dari belakang, Daniel mencium aroma tubuh Velicia membuatnya gairah.

"Aku merindukan mu sayang," ucap Daniel dengan suara sensasional.

Velicia memutar badannya lalu memeluk dengan erat,"Aku juga merindukan mu."

Daniel membawa Velicia duduk di sofa sambil berciuman, Velicia duduk di pangkuan Daniel.

"Kita mulai aja ya," tawar Velicia sudah tidak tahan.

Velicia membuka jas Daniel lalu membuka kancing kemeja Daniel. Velicia meraba tubuh Daniel dengan gairah tak tertahan. Akhirnya mereka berdua bergulat di sofa dengan Velicia di atas Daniel.

***

"Oma, Alya boleh pulang ke rumah?" tanya Alya dengan ragu.

"Kenapa pulang sayang?" Oma Sintia bertanya balik.

"Alya kan nggak bawa pakaian Oma." Alibi Alya.

"Dianter Mang Ujang ya," tawar Oma Sintia.

"Alya sudah pesan taksi online Oma, taksinya sudah di depan. Alya pergi Oma," pamit Alya lalu mencium kedua tangan Oma Sintia.

Alya berjalan keluar rumah dengan senyum bahagia, ia langsung menaiki taksi tersebut.

"Pak, tolong saya antar saya ke jalan xxxx," titah Alya.

"Siap Nona," jawab Supir Taksi.

Alya di dalam taksi hanya diam, melihat kendaraan lalu lalang di hadapannya. Pikirannya entah melayang kemana, walau pun tubuh Alya di dalam taksi lamunan telah menguasainya.

"Nona, sudah sampai," jelas Supir Taksi.

"Terima kasih, pak." Alya keluar dari taksi.

Alya berjalan masuk ke dalam rumah sahabatnya yang sudah menunggunya.

"Alya," panggil Larisa.

"Hem." Alya hanya bergumam.

"Duh-duh, pengantin baru kok lesu gitu," ejek Larisa.

"Diam kamu," ketus Alya.

"Hei, kamu kenapa?" tanya Chika penasaran.

"Maaf," cicit Larisa.

"Bukan salah kamu Sa. Tapi aku pusing dengan kehidupan ku ini." Alya menangis.

"Bukannya kamu bahagia setelah menikah?" tanya Larisa dengan polos.

"Mana ada aku bahagia, aku dipaksa menikah dengan bangkotan tua itu," sungut Alya.

"Kok bisa," ucap Larisa dan Chika bersamaan.

"Aku dijual oleh kedua orang tua ku. Di tukar dengan bisnis, itu yang mereka inginkan." Alya berdiri menghadap keluar jendela, netranya terus mengalir deras.

"Yang kuat ya Al, kamu pasti bisa melewati ini semua." Chika mencoba menyemangati.

"Eh, suami kamu ganteng tau. Walau pun tua gitu," terdengar kekehan Larisa.

"Buat kamu aja sana," sungut Alya.

"Kenapa kamu benci banget si Al. Kurangnya suami kamu dimana? bingung deh aku." Chika menyandarkan kepalanya di bahu jalan, eh bahu Alya maksudnya guys.

"Dia sudah punya pacar Chik," ucap Alya bergetar langsung terduduk dengan melipat kaki untuk menutupi kepalanya terus menangis.

"Eh-eh." Chika terhuyung ke samping.

"Alya mah gitu," gerutu Chika.

Chika mencoba duduk dan memeluk Alya, Larisa berlari menghampiri kedua sahabatnya lalu memeluk mereka.

"Aku harus apa dong?" tanya Alya.

"Kamu harus singkirin pacar suami kamu," usul Larisa.

"Yakin?" Alya tampak ragu.

"Iya lah, kamu harus hadapi. Aku takut."

"Takut apa?"

"Jika suami ku minta jatah malam pertama," ucap Alya malu-malu.

"Coba buka hati kamu Al, pelan-pelan." Chika mencoba meyakinkan.

*****

"Sayang, hari ini kamu sangat memuaskan ku," puji Daniel mencium kening Velicia.

"Kamu mau kemana? aku masih kangen kamu." Velicia mengerucutkan bibirnya.

"Aku sekarang harus tinggal di rumah. Takut di coret jadi ahli waris," kilah Daniel.

"Kenapa sih Oma kamu itu mengatur-atur hidup kamu." Velicia sedikit ketus.

"Tidak ada pilihan sayang," ucap Daniel santai.

Daniel keluar apartemennya lalu pulang ke rumah, karena waktu sudah sore. Saat berjalan Daniel mendapatkan pesan dari Oma Sintia.

Oma Sintia

Istri mu pulang ke rumahnya,

Pulang jemput dia.

Daniel membaca pesan tersebut sedikit kesal, harus menjemput Alya dirumah kedua orangtuanya.

"Males banget, jemput bocah ingusan. Mana di pegang dikit udah teriak-teriak," gerutu Daniel masuk ke dalam lift.

Bersambung.....

Happy reading guys,

Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.

Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.

Terimakasih atas dukungan kalian.

1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤

Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55

#salamhalu

Terpopuler

Comments

April Lia

April Lia

lanjut kak seru nih

2022-02-08

1

Irma Kirana

Irma Kirana

baru baca sampai sini 😍🥰

2022-01-29

1

Lavinka

Lavinka

kalau teriak tinggal bungkam sama bibirmu itu loh Om Daniel.

2022-01-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!