Apartemen

"Tenang apartemen ku nggak ada yang tau, selain Oma. Disaat galau, atau ada masalah aku suka menyendiri di sana," terang Elsa.

Alya hanya menganggukkan kepalanya, di hati ia sedang bertanya-tanya kenapa Velicia seperti itu. Sampai berlumuran darah apa yang terjadi sebenarnya, pikiran dan hatinya telah bersatu mulai membenci Daniel.

"Kak," panggil Elsa.

"I-iya," jawabnya kaget.

"Ngelamunin apa si? kenapa dari tadi nggak fokus, aku ajak ngomong." Elsa mencecar Alya.

"Kamu belum liat di sosial media?" tanya Alya.

"Liat apa." Elsa langsung mengambil ponselnya di dalam tas.

"Video Om Daniel sama pacarnya. Kakinya berlumuran darah," ucap Alya menahan emosinya.

"Oh my God, ini maksudnya." Elsa menunjukkan videonya.

"iya," jawab kesal

"Cie, cemburu ya? hayo ngaku," ejek Elsa.

"Mana ada aku cemburu El, Ngadi-ngadi kamu emang," kilah Alya langsung keluar dari mobil untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan konyol yang dilontarkan oleh Elsa.

"Eh malah kabur." Elsa ikut keluar dari mobil.

*****

Velicia membuka matanya perlahan-lahan melihat ke sekelilingnya.

"Aku dimana?" tanyanya.

"Nggak usah drama deh, pura-pura lupa. Ini dirumah sakit," jawab Daniel dengan kesal.

"Kenapa kamu kasar sekali dengan ku sayang." Velicia binggung.

"Kamu hamil anak siapa?" selidik Daniel.

"Aku hamil? sebulan terakhir aku tidak tidur dengan Daniel melainkan Arsen. Jadi ini anak Arsen? sialan," batin Velicia dengan melamun.

"Velicia jawab!" ucap Daniel dengan membentaknya.

"Anak kamu sayang, mana berani si aku ama pria lain." Velicia berbohong.

"Yaudah, aku nikahi kamu. Tapi sirih saja. Aku nggak mau publik tau pernikahan kita. Sebelum aku tau anak itu anak ku," lugas Daniel.

"Serius sayang, kamu mau nikahin aku." Velicia masih tidak percaya.

"Iya," jawab Daniel datar.

"Makasih sayang, jadi aku tidak keguguran?"

"Nggak, jaga anak mu. Aku mau pulang," pamit Daniel tiba-tiba teringat dengan Alya.

"Kamu dingin sekali sayang, padahal aku sedang mengandung anak mu," ucap Velicia berpura-pura sendu.

Daniel meninggalkan Velicia tanpa berkata sepatah kata pun. Daniel begitu dingin dengan Velicia, entah mengapa hatinya seolah berkata jika itu bukan anaknya. Raganya seperti sedang merindukan sang istri pikirannya terus berlari-larian tak jelas. Daniel mencoba menghubungi Johan agar bisa membantunya mengurus Velicia.

"Sialan, Johan kemana sih. Susah banget dihubungi," gerutu Daniel sambil berjalan kearah mobilnya.

Saat Daniel masuk ke dalam mobilnya, ponselnya berbunyi tanda seseorang sedang meneleponnya. Daniel langsung melihat id caller-nya ternyata Johan sedang meneleponnya.

Daniel📞"Kamu kemana si Jo!" teriak Daniel kesal.

Johan📞"Kan bos sendiri tadi yang nyuruh saya temui klien.

"Astaga aku lupa," batin Daniel merasa malu.

Daniel📞"Sekarang kamu ke rumah sakit, temui Velicia urus dia. Oia, satu lagi, carikan saya penghulu secepatnya," titah Daniel.

Johan📞"Duh, bos jangan repot-repot, saya belum siap untuk menikah," jawab Johan konyol.

Daniel📞"Siapa juga yang mau nikahin kamu Jo, saya mau nikah!" teriak Daniel.

Johan📞"Kan udah nikah kemarin bos."

"Astaga, kenapa aku punya asisten lemot banget," batin Daniel dengan mengusap dadanya dengan dramatis.

Daniel 📞"Saya akan menikah dengan Velicia, yang ngakunya dia hamil anak saya," lugas Daniel.

"Anjir, enak banget jadi bos punya istri dua," batin Johan sedikit tercengang.

Johan📞"Selamat ya bos," ucap Johan sambil terkekeh.

Daniel📞"Mau saya pecat kamu! selamat-selamat, saya tidak yakin anak itu anak ku. Jadi kamu saya tugaskan cari bukti. Saya nggak mau nikah lama-lama dengan Velicia."

"Ngapain nikah, kalo cuma bentar doang," batin Johan kesal.

Daniel📞"Saya tau kamu sedang mengumpat di dalam hati mu," celetuk Daniel.

"Astaga si bos kenapa sekarang jadi cenayang gini sih, bisa tau apa yang saya katakan," batin Johan.

Johan📞"Bos sok tau deh, ya udah saya akan melaksanakan tugas." Johan mematikan teleponnya.

"Kurang ngajar banget Johan berani-beraninya matiin telepon ku. Untung temen kecil," umpat Daniel.

*****

"Luas juga apartemen kamu El," ucap Alya melihat ke sekeliling ruangan.

"Ya udah Kakak duduk, aku buatin minuman,"

Elsa berjalan ke setiap sudut, ternyata ada kamar yang isinya buku-buku. Alya masuk mencoba membaca buku untuk mengontrol emosinya. Alya masih berpikir apa ia sedang cemburu melihat Daniel bersama Velicia ia merasa kesal.

"Tara," ucap Elsa seolah-olah ibu peri.

Alya hanya melihatnya dengan jengah, lalu tertawa terbahak-bahak.

"Awas tumpah minumannya,"

"Ini aku bawain teh chamomile, yang katanya bisa buat nenangin pikiran lagi cemburu," ejek Elsa sambil menaruh teh didepan Alya.

"Apa si El, siapa juga yang cemburu," gumam Alya.

"Idih nggak ngaku," ejeknya lagi.

"Elsa Danuarta," ucap Alya dingin.

"Iya maaf, ya udah aku keluar dulu ya," pamit Elsa.

*****

Daniel masuk ke rumah dengan tergesa-gesa, ia ingin cepat-cepat ketemu dengan sang istri. Ada rasa rindu di hatinya membuatnya sedikit uring-uringan di tambah masalah dengan Velicia.

"Alya dimana Bik?" tanya Daniel.

"Nona belum pulang Tuan," jawab Bik Ijah.

"Lalu Oma?" tanyanya kembali.

"Sama Tuan," jawab Bik Ijah sambil menundukkan kepalanya karena ia tau Daniel sedang marah.

Daniel mencoba menghubungi Alya tapi tidak ada jawaban sama sekali. Akhirnya Daniel melacak GPS Elsa di ponselnya.

"Untung ponsel yang ku berikan ke Elsa udah ku pasang GPS, jadi gampang nyari mereka," gumam Daniel sambil mengotak-atik ponselnya.

"Loh, kenapa mereka tidak ke kampus. Lalu mereka ngapain di sana." Daniel bermonolog.

Daniel menuju kembali ke dalam mobil ia akan mencari istri kecilnya yang mencoba mengabaikannya.

****

"Kak, laper nggak?" tanya Elsa.

"Nggak," ucap Alya dingin, matanya tetap fokus ke buku.

"Ya Tuhan, dasar cewek," gerutu Elsa.

Alya tak menanggapi ucapan Elsa tetap asik dengan dunianya. Tiba-tiba bunyi bell berbunyi membuat Elsa bangkit dari tempat duduknya.

"Siapa coba tamunya, atau Oma sudah datang kesini? tau aja kalo cucu cantiknya sedang di sini." Elsa bermonolog.

Dengan santai Elsa membuka pintu tanpa dosa ia berucap,"Oma tau aja Elsa di sini." Elsa tercengang dengan kedatangan Daniel.

"Kakak ngapain di sini?" sorotan Mata Elsa garang.

"Mana Alya," ucap Daniel menerobos masuk ke dalam apartemen.

"Alya nggak di sini," kilah Elsa.

"Bohong." Daniel terus berjalan.

"Stop!" teriak Elsa sambil menahan tubuh sang Kakak.

"Apaan sih," jawab Daniel ketus.

"Urusi saja pacar mu! Kakak tuh nggak pantas buat Alya, gadis polos seperti dia." Elsa mulai mengintimidasi Daniel.

Bersambung.....

Happy reading guys,

Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.

Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.

Terimakasih atas dukungan kalian.

1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤

Jangan lupa mampir ke karya baru ku♥️

Terpopuler

Comments

YouTrie

YouTrie

Rasain tuh Kudanil

2021-12-20

1

Jalang mulai beraksi nih. Salam hangat dari two tone nih

2021-12-10

1

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Lanjut terus 👍❤

2021-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!