Pernikahanku ( Pilih Aku Atau Dia)
Happy birthday to you (Happy birthday)
Happy birthday to you (Happy birthday)
Happy birthday to you, oh
Tiup lilinnya
Tiup lilinnya
Sekarang juga
"Ayo, Al. Make a wish." teriak salah satu tamu ulang tahun.
Di dalam hati Alya berdoa,"tuhan berikan aku ke bahagian. Permudahkan jalan ku untuk meraih kesuksesan ku kelak."
Lalu Alya meniup lilinnya dan tiba-tiba ada seseorang pria datang mendekat dengan wajah terlihat bersinar.
"Silau sekali." gumam Alya.
"Will you marry me?" tanya sosok pria tersebut sambil berlutut melamar Ayla dan memberikan sebuah cincin berlian.
Alya hanya menganggukkan kepalanya pria tersebut berdiri dan menatap Alya dengan lekat lalu mencium bibir Alya.
"Astaga Alya!" teriak Lisa melihat anak semata wayangnya memonyongkan bibirnya.
"Ah mama!" teriak Alya.
"Apa Alya?" tanya Lisa tampak binggung.
"Lagi asik-asik ciuman juga." celoteh Alya.
"Kamu, mesum sekali Alya." Lisa menepuk bahu sang anak.
"Laki-lakinya ganteng tau ma." Alya tersenyum.
"Mandi sana mandi." Lisa mendorong Alya ke dalam kamar mandi.
"Ih mama nyebelin banget sih." gerutu Alya sambil mencuci mukanya di wastafel.
Alya melihat wajahnya di kaca,"gila kenapa tadi aku bermimpi begitu nyata. Mana ganteng banget lagi." Alya bermonolog.
Selesai mandi Alya langsung masuk ke dalam walk in closet memilih-milih dres yang pantas ia kenakan. Berdandan natural adalah khas Alya hanya mengenakan lip balm bibirnya saja sudah merah merona. Berganti memakai maskara sudah lentik bulu matanya. Tanpa memakai bedak saja sudah bersih dan cantik. Rambutnya yang panjang Alya kepang agar tidak menggagunya beraktifitas hari ini. Alya pun turun ke bawah menemui ke dua orang tuanya untuk sarapan pagi.
"Pagi pa." Alya lalu mencium pipi Tomi.
"Iya sayang." jawab Tomi.
Alya duduk dengan anggun lalu melahap sandwichnya. Tomi melihat gadis kecilnya itu lahap sekali makannya. Tomi sangat bahagia melihat gadis kecil tubuh sehat dan menjadi gadis sangat cantik.
"Papa punya hadiah buat kamu, sayang."
"Apa pa?" Alya menatap sang papa dengan rasa penasaran.
"Kado kamu ada di depan." Tomi berdiri berjalan ke depan.
Alya pun mengikuti Tomi dari belakang Lisa mengekori juga. Di depan rumah hadiah sudah terpapang sangat jelas. Wajah Alya langsung berbunga-bunga seperti ada lope-lope bertebangan.
"Oh my god!" teriak Alya histeris.
"Kamu suka?" tanya Tomi.
"Pasti pa. I love you so much." Alya memeluk Tomi.
"Mama nggak di peluk nih." cibir Lisa.
"Duh-duh mama ku sayang. Alya memeluk Lisa dengan erat.
Alya melepas pelukkan lalu menghampiri hadiahnya dan membuka pintu mobil sport keluaran terbaru dari Maserati Mc20.
"Oh my god. Gila keren banget dalemnya." Alya tampak bahagia lalu beberapa menit ia berpikir."Papa dapet uang dari mana? bukannya perusahaannya akan bangkrut." Alya sedikit curiga.
Alya keluar dari mobil langsung mencari ke beradaan Tomi dan Lisa. Alya menaiki tangga lalu menuju kamar ke dua orang tuanya. Alya mengetuk kamar ke dua orang tuanya.
"Siapa!" teriak Lisa.
"Alya ma." sahut Alya.
"Masuk sayang." teriak Lisa lagi.
Alya membuka pintu kamar ke dua orang tuanya dengan wajah masam.
"Kenapa wajah anak papa kok gitu?" tanya Tomi penasaran.
"Papa bohong sama aku ya? katanya papa akan bangkrut. Kenapa membeli mobil mewah seperti itu." selidik Alya.
"Papa, sudah dapat investor untuk perusahaan papa sayang."
"Papa juga akan ada suprise waktu ulang tahun mu nanti sayang." sahut Lisa.
"Beneran ma?" wajah Alya lansung berubah ekspresi bahagia.
"Untuk apa mama bohong." jawab lisa.
****
Di sebuah cave Larisa ,Chika dan Victor telah menunggu ke datangan Alya.
"Ni orang lama banget sih." gerutu Larisa.
"Sabar kali. Mungkin macet dijalan. Orang mah mikir positif Sa." jawab Chika.
"Bener itu." sahut Victor.
"Lagian aku telepon tadi nggak bisa kak." jawab Larisa menatap Victor dengan protes.
"Sudah-sudah Ris." Chika melerai sebelum Victor membalas perkataan Larisa."Kalian itu saudara sepupu kerjaannya berantem mulu. Kapan si kompaknya." cibir Chika.
Tiba-tiba di luar cave mereka bertiga melihat Alya membawa mobil barunya. Karena posisi mereka duduk diluar cave.
"Gila Alya bawa mobil baru." ucap Larisa kagum.
"Mungkin kado dari orang tuanya Ris." jawab Chika.
"Iya bener itu." sahut Victor.
Alya berjalan menghampiri teman-temannya dengan gaya modisnya dan tersenyum sangat manis.
"Hello semuanya." sapa Alya.
"Iya Alya." jawab Victor.
"Tumben kakak ikut ngumpul. Ada apa ini?" tanya Alya.
"Lagi pengen aja Al." Victor tersenyum.
"Aku pengen ketemu kamu Al. kenapa kamu nggak peka sih. Sama perhatian aku ini." batin Victor.
"Woy!" teriak Larisa menutup mata Victor.
"Apaan si Ris." sungut Victor.
"Biasa aja kali liatinnya. Sampek nggak berkedip gitu liat ke cantikan Alya." goda Larisa.
Chika dan Alya mendengar ejekan Larisa ke Victor hanya bisa terkekeh.
"Memangnya aku cantik ya kak Victor?" tanya Alya sambil mengoda Victor.
Victor hanya mengganggukan kepalanya dengan tatapan cengo. Mereka bercengkrama membahas ulang tahun Alya yang akan di adakan besok.
"Al, gimana ulang tahun kamu? sudah siap kan?" tanya Chika.
"Sudah dong. Tim organizer sudah menyelesaikannya. Jadi besok ultah aku dirumah sangat mewah." ucap Alya dengan sombong.
"Eh, jadi itu mobil baru kamu Al?" tanya Larisa sambil menunjuk mobil Alya.
"Keren kan? papa aku emang best banget. Tau aja ke mauan anaknya." jawab Alya.
ke tiga sahabat Alya hanya menggelengkan kepalanya. Waktu telah berlalu waktunya mereka pulang ke rumah masing-masing. Saat di pintu keluar Alya tak sengaja menabrak seorang wanita yang lebih dewasa dari dirinya dan lebih seksi.
"Aduh. Kamu punya mata nggak sih!" bentak Velicia.
"Maaf tante, nggak sengaja." ucap Alya dengan santai.
Karena ada keributan kecil Daniel yang dari toilet kaget."Ada apa sayang?" tanya Daniel.
"Ada bocah ingusan menabrak aku sayang." Velicia membuang muka.
"Om maaf ya. Saya tidak sengaja." Alya senyum sangat manis.
Daniel menatap Alya tanpa berkedip, jantung Daniel tiba-tiba berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Sayang!" teriak Velicia.
"I-iya. Kenapa?" Daniel sudah tak fokus semenjak melihat Alya.
Alya mendekati Daniel membisikkan sesuatu di telinga Daniel. Daniel pun tak bergeming hanya melihat Alya pergi sambil melambaikan tangannya kepada Daniel dan Velicia.
"Kamu!" teriak Velicia lagi sambil mencubit pingggang Daniel.
"Aaauu, sakit sayang." Daniel menahan sakit dan mengusap-usap pinggangnya.
"Suruh siapa kamu menatap bocah ingusan itu tak bekedip! kamu suka padanya!" sungut Velicia.
"Tidak mana mungkin sayang. Cantik kamu dari pada dia." selah Daniel.
"Lalu apa yang dia bisikkan tadi." selidik Velicia.
Bersambung.....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.
Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤
Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55
#salamhalu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Endang Winarsih
lanjut
2022-08-08
0
Ashidart
Jejak dulu nih
2022-02-07
1
April Lia
nn
2022-02-05
0