Pendekatan

Alya dengan cekatan mengambilkan nasi ke dalam piring Daniel. Oma Sintia tersenyum melihat Alya dengan tulus melayani Daniel.

"Sudah pantas jadi istri ternyata." goda oma Sinta kenapa Alya.

"Ah, oma bisa saja." ucap Alya dengan malu-malu.

"Ih, bete." ucap Elsa sambil menarik kursi yang akan di duduki-nya."Siapa dia?" tanya Elsa ke Daniel.

"Kenalin dia Alya. Calon kakak ipar mu." sahut oma Sintia, menjelaskan.

"Apa?!"

Bruuuhhhh.....

Air membasahi wajah Daniel karena Elsa menyemburkannya.

"Gila kamu ya!" teriak Daniel langsung berdiri menatap tajam Elsa.

"Sorry, aku nggak sengaja kak." ucap Elsa sambil tersenyum tanpa dosa.

Daniel pun pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.

"Kuliah di mana?" tanya Elsa kepada Alya.

"Baru mau daftar kak." jawab Alya.

"What!! kakak ipar ini manggil aku kak. Setua itu kah aku." batin Elsa dengan senyum getir.

"Elsa aja panggil-nya. Jangan kakak dong. Keliatan tua." celoteh Elsa.

"Emang kamu tua." sahut Daniel sambil mengejek adiknya.

"Kakak." sungut Elsa.

"Sudah-sudah selesaikan makan kalian." ucap oma Sintia, menengahi Daniel dan Elsa.

Selesai makan tiba-tiba Elsa menarik tangan Alya,"ikut aku yuk." ajak Elsa.

"Mau ke mana kalian?" tanya Daniel.

"Kenapa si kak? pelit banget bawa calon istrinya bentar." ucap Elsa sambil meninggalkan meja makan.

Elsa dan Alya menaiki anak tangga menuju kamar Elsa.

"Kita mau ke mana El?" Alya kebinggungan.

"Ke kamar aku. Aku mau tunjukin sesuatu ama kakak." Elsa terkekeh.

"Ih, jangan kakak dong panggil aku Alya aja."

"Jangan, kakak aja. Nanti aku kena marah kak Daniel." Elsa memberi pengertian ke Alya, karena Alya lebih muda dari Elsa.

Elsa dan Alya masuk ke dalam kamar,"Wah, manis sekali kamarnya. Serba pink." cicit Alya.

"Aku suka pink. Tapi hati ku tak selemah wanita yang menyukai warna pink seperti lain-nya. Aku sedikit tomboy suka bela diri, dan olah raga. Kalo yang lain kan pasti lembah lembut." jawab Elsa sambil mencari album foto semasa kecilnya.

"Cari apa kamu El? biar aku bantu."

"Album foto semasa aku kecil dan kak Daniel. Aduh, nyelip di mana ya?" Elsa tampak kelabakan.

"Oke, ayo kita cari sama-sama." ajak Alya."Keren ya kamar kamu. Ada rak bukunya." puji Alya.

"Karena aku suka baca buku si kak. Jadi minta papa buatin rak dalam kamar. Nih ada novel bagus, kalo kakak mau baca." Elsa memberikan novel kepada Alya.

"Eh, itu di atas rak kaya ada album foto deh." Alya menunjuk ke atas rak buku.

"Oia bener. Tapi tinggi sekali Kak. Aku sedikit takut ke tinggian." ucap Elsa.

"Yaudah aku yang naik. Tapi pakek apa naiknya?" Alya penasaran.

"Biasanya mang ujang pakek kursi tinggi kak. Bentar kayanya ada di walk in closed. Aku ambil dulu ya." Elsa berlari ke arah walk in closed.

Beberapa saat kemudian Elsa datang kursi tinggi sambil ke susahan membawanya.

"Wah tinggi juga kursinya." ucap Alya dengan perasaannya tidak enak.

"Kenapa? kalo nggak berani biar aku panggil mang ujang aja kak." Elsa mencoba meyakinkan.

"Nggak El. Aku bisa kok. Kamu pegangin kursinya ya." ucap Alya penuh ke yakinan.

Alya memulai menaiki kursi mencoba meraih Album tapi masih kurang sampai Rak-nya yang terlalu tinggi. Tiba-tiba Daniel masuk ke dalam kamar Elsa membuat Alya kaget.

"Nah, aku bisa El."

"Kalian ngapain?" tanya Daniel.

"Aaaaa!!!" teriak Alya yang kaget dan terjatuh dari kursi.

Dengan sigap Daniel menangkap tubuh mungil Alya. Album foto sudah terjatuh mengenai kepala Elsa.

"Aaauuu sakit." cicit Elsa smabil mengelus kepalanya.

Alya yang masih nyaman di gendongan Daniel hanya bisa manatap Daniel dengan lekat.

"Tampan sekali om Daniel ini. Kenapa di lihat-lihat kaya pernah liat di mana ya?" batin Alya masih tetap berpikir.

"Wah, kaya obat nyamuk ini." batin Elsa.

"Ehemm." Elsa menyadarkan Daniel dan Alya.

Daniel langsung menurunkan Alya dari gendongannya, Alya sedikit tersipu malu.

"Seru ya. Gendong-gendongan." ejek Elsa.

"Apaan sih." suara dingin Daniel."Kamu itu ngapain naik-naik gitu? coba kalo tadi nggak ada aku. Gimana coba?" Daniel mencoba menasihati Alya.

"Kak Daniel keluar aja deh. Ini urusan anak perempuan. Nggak boleh kepo ya." Elsa sambil mendorong tubuh Daniel agar keluar dari kamar.

"Huft, hampir ke tahuan." wajah Elsa lega.

"Ketahuan kenapa?"

"Sini-sini. Liat nih foto aku sama dan Kak Daniel." titah Elsa.

Alya pun mendekat lalu melihat foto Album tersebut."Waw kamu cantik sekali." Alya menunjuk fotonya.

"Ih, itu bukan aku tau."

"Lalu siapa?" Alya binggung.

"Kak Daniel." Elsa tertawa.

"Eh, kamu serius El." Alya masih tidak percaya.

"Serius dah." Elsa mencoba meyakinkan Alya.

Beberapa menit kemudian Alya tertawa lepas melihat foto tersebut. Tiba-tiba Alya mempunyai ide bagus, Alya mengambil ponselnya lalu memfotonya.

"Buat apa?" tanya Elsa.

"Aku sangat menyukai fotonya jadi ingin simpan saja El, di ponsel aku." kilah Alya.

"Oh, gitu." Elsa hanya menganggukkan kepalanya.

Mendengar suara ketukan pintu Elsa langsung menyimpan album fotonya karena dia tau kakaknya bisa marah besar.

"Masuk!" teriak Elsa.

Oma Sintia berjalan dengan tongkatnya melangkah pelan.

"Kalian berdua serius sekali?" tanya oma Sintia.

Alya pun berdiri mendakati oma Sinta dan mengandengnya."Oma duduk sini ya." Alya mempersilakan duduk.

"Kamu gadis baik Alya. Terimakasih." oma Sinta mengusap tangan Alya dengan lembut.

"Ah, oma bisa saja." Alya tersenyum sangat manis.

"Oma tidak salah. Jika menjodohkan mu dengan daniel sayang."

"Iya bener oma." sahut Elsa.

"Memangnya, om Daniel nggak punya pacar oma?" akting Alya berpura-pura tidak mengetahui.

"Ada, si uler. Ssstttt ...ssssttt.." ucap Elsa sambil menirukan suara ular.

Alya tersenyum getir, kecewa pasti mendengar keluarga calon suaminya sudah mengetahuinya.

"Sakit, kenapa dada ku terasa sakit? apa aku cemburu? mana mungkin aku jatuh cinta kepada tua bangka itu." batin Alya.

"Kak." panggil Elsa.

"Hemm. Apa?" Alya terlihat cengo.

"Ngelamunin kak Daniel sama pacarnya ya?" bisik Elsa sampai oma Sintia tidak mendengarnya.

"T-tidak mungkin." kilah Alya.

"Terus kenapa gagap gitu? hayo ngaku." goda Elsa.

Daniel masuk ke dalam kamar Elsa langsung menarik tangan Alya agar mengikuti Daniel.

"Mau di bawa ke mana, calon kakak ipar ku!" teriak Elsa.

"Dia calon istri ku. Terserah aku, jika mau aku apa kan." ejek Daniel kepada Elsa.

"Oma, kak Daniel." rengek Elsa seperti anak kecil mau di minta mainannya.

"Biar kan kakak mu. Mengenal calon istrinya lebih dekat lagi." oma Sintia membela Daniel.

Bersambung.....

Happy reading guys,

Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.

Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.

Terimakasih atas dukungan kalian.

1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤

Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55

#salamhalu

jangan lupa mampir ke karya kak emma risma❤

Terpopuler

Comments

April Lia

April Lia

lanjut

2022-02-08

1

Setiawati Sohilait

Setiawati Sohilait

sereeem klau Alya sudah nikah sama Daniel pelakornya medusa iiiii atut atiati Alya ntar kamu kena bisa ular. 🙈🙈🙈🤭

2022-01-19

0

lina

lina

next next

2021-12-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!