Daniel menarik tangan Alya,"kamu salah kamar sayang." bisik Daniel di telinga Alya.
Karena tangan Alya di tarik oleh Daniel, terpaksa Daniel mengikuti Daniel masuk ke dalam kamarnya.
"Apaan si Om ini. Bawa aku ke sini," gerutu Alya dalam hatinya.
Di dalam kamar Alya menghempaskan tangan Daniel, menatap Daniel dengan sinis seolah-olah Daniel orang asing.
"Kenapa begitu liatnya?" tanya Daniel, tak terima jika di pandang remeh oleh Alya.
"Aku mau keluar," ucap Alya dengan suara dinginnya.
"Mau ke mana?" tanya Daniel tak kalah sengit.
"Mau ke kamar Elsa lah," ketus Alya.
"Kamu lupa Al? 1 jam lalu apa yang barusan kita lakukan?" tanya Daniel seolah memperjelas.
Alya tak bergeming karena iya sedang berpikir kenapa, memangnya ada apa di pikiran Alya.
"Kamu benar-benar lupa Al?" tanya Daniel lagi.
Alya hanya menggelengkan kepalanya tanda Alya tak ingat, jika ia barusan saja menyelesaikan ijab kabulnya.
"Kita barusan saja ijab kabul, Alya," jelas Daniel.
"Astaga aku lupa," batin Alya lalu menepuk keningnya.
"Udah sana mandi, aku mau turun ke bawah dulu," ucap Daniel lalu pergi.
Alya buru-buru masuk ke dalam kamar mandi lalu menyelesaikan ritualnya. Selesai mandi Alya lupa membawa handuk atau pun kimono.
"Mati aku, handuk nggak ada lagi di kamar mandi ini. Ini gimana keluarnya?" gumam Alya sambil bolak-balik berjalan.
"Aduh, dingin lagi," lanjutnya lagi.
Alya memberanikan diri untuk meminta bantuan Daniel, saat ia membuka pintu kepalanya menyembul melihat ke kiri ke kanan. Ternyata Daniel tidak ada di dalam kamar mereka, tiba-tiba terlintas ide konyol yang Alya lakukan. Yaitu berlari keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanj*ng. Pas, sekali dengan Daniel masuk ke dalam kamar.
"Alya!" teriak Daniel.
Alya terjingkat kaget melihat Daniel masuk ke dalam kamar. Alya lalu menghentikan langkahnya dan menengok ke arah Daniel sambil menutupi tubuhnya dengan tangan.
"Mati aku," gumam Alya pelan lalu melajutkan langkahnya.
Alya masuk ke dalam walk in closed langsung menutup pintunya.
"Bodoh! bodoh!" Alya memukul-mukul kepalanya.
"Al buka," titah Daniel yang berteriak dari luar.
"Iya, bentar!" teriak Alya dari dalam.
Alya bergegas mencari maju dalam lemari Daniel yang bisa ia kenakan. Ternyata hanya kemeja Daniel yang bisa Alya kenakan. Kemaja berwarna hitam ke besaran yang di tubuh Alya seperti memakai dress. Lalu Alya membuka pintu walk in closed menatap Daniel dengan jengah.
"Apa," jawab Alya dengan datar.
"Ayo keluar, kenapa cuma menyembulin kepala kamu aja?" Daniel menarik pelan tangan Alya.
"Aku malu," ucap Alya sambil menundukkan pandangannya ke bawah.
"Hampir saja aku tergoda, dengan Alya. Inget Velicia Dan-Dan," batin Daniel.
"Nggak usah malu, aku nggak liat apa-apa kok," kilah Daniel.
"Bohong." Alya mendelik.
"Beneran Al." Daniel menunjukkan jarinya berbentuk v.
Akhirnya Alya keluar dari walk in closed, berjalan mendekati Daniel.
"Sialan, kenapa body Alya begitu menggiurkan. Rasanya ingin ku lahap habis ini bocah," batin Daniel dengan otaknya sangat kotor.
"Kenapa kamu pakai kemeja ku?" tanya Daniel.
"Aku ngga ada baju Om. Tapi cocokkan sama aku," jelas Alya.
"Padahal aku suka mau yang tadi, nggak pakai baju," cicit Daniel dengan pelan tanpa berdosa.
"Tuh, kan tadi liat." sungut Alya lalu mengerucutkan bibirnya.
"Jangan godain aku Al," ucap Daniel gemas.
"Siapa juga yang godain Om, ge er banget sih," sungut Alya.
Alya berjalan ke arah ranjang, lalu merebahkan tubuhnya mencoba memejamkan matanya.
"Om tidur di sofa aja ya. aku nggak mau satu ranjang dengan Om." ucap Alya kesal.
Daniel tak bergeming memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi. Selesai dengan ritualnya Daniel memakai baju tidur lalu menghampiri Alya yang sudah terlelap.
"Males banget tidur di sofa, mau malam pertama juga gagal. Mana bisa, eh orang belum coba kok gagal." Daniel terkekeh.
Daniel mendekati Alya mencium keningnya, bau aroma sabun di badan Alya sangat mengbakitkan ke jantanan Daniel. Hingga Daniel lupa dengan Velicia, tak mempertanyakan bagaimana kabarnya hari ini. Lalu Daniel mencium bibir Alya menurut Daniel sangat manis, rasanya berbeda dengan Velicia. Alya merasa terusik tidurnya langsung membuka matanya.
"Om!" teriak Alya sambil mendorong tubuh Daniel hingga terhuyung ke belakang.
"Aku sudah bilang, Om tidur saja di sofa. Kenapa Om beraninya menyentuh ku," sungut Alya langsung terduduk.
"Apa kamu lupa? kamu itu istri ku. Jadi wajar aku minta jatah ku," jawab Daniel kesal.
"Tidur saja dengan pacar mu," ucap Alya lalu pergi dari ranjangnya.
Alya berjalan menuju sofa lalu merebahkan kembali tubuhnya, Daniel jengah melihat kejadian ini. Daniel merasa malu di tolak oleh wanita, padahal di luar sana banyak wanita yang mengejarnya.
"****!" umpat Daniel dalam hati.
Masih tidak percaya jika Daniel di tolak, Daniel menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut hingga tertidur. Pukul menunjuk jam 3 pagi, Alya merasakan kedinginan. Alya mencari selimut ternyata tidak ada, matanya melihat ke arah ranjang ada selimut. Alya berjalan dengan mata sayunya tak sadar di ranjang ada Daniel yang tertidur lelap. Karena lampunya di matikan penglihatan Alya tak begitu jelas. Yang dia ingat hanya tidur di kamarnya seperti biasanya.
Saat matahari sudah muncul dari timur, yang mampu menembus jendela kaca. Alya mengusap matanya dengan perlahan melihat Daniel begitu tampan saat tidur. Alya sadar jika ia telah memeluk Daniel dengan posesif, Daniel hanya tersenyum melihat Alya.
"Sudah puas meluknya?" goda Daniel.
"Aaaa! No." teriak Alya dengan lantang, reflek Alya menendang Daniel hingga terjatuh.
"Alya! kamu bisa nggak sih nggak KDRT." Daniel mengusap-usap bokongnya.
"Maaf, aku lupa." cicit Alya merasa bersalah.
Lalu Alya mengingat kejadian semalam, ternyata ia pindah dari sofa ke ranjang saat mulai dingin. Alya lalu berlari ke dalam toilet karena malu.
"Ya Tuhan, kenapa aku bodoh sekali sih." Alya mencuci mukanya di wastafel.
Daniel masuk ke dalam kamar mandi dengan santainya, seperti tidak menganggap Alya ada.
"Om tolong dong, yang sopan. Kan kamar mandinya masih aku pakai," gerutu Alya.
"Bodo amat, wlee." Daniel menjulurkan lidahnya.
"Ish." Alya menatap sinis Daniel.
Daniel tak meladeni Alya, ia malah membuka celananya lalu duduk closet duduk.
"Astaga Om, kamu telah menodai mata ku!" teriak Alya lalu pergi dari kamar mandi.
Alya keluar dari kamar, di depan pintu bertemu dengan Elsa yang sudah siap akan pergi ke kampus.
"Morning, kakak ipar," sapa Elsa dengan senyuman manisnya.
"Hem," hanya gumaman yang keluar dari mulut Alya tak bersemangat.
"Gimana malam pertamanya?" tanya Elsa dengan terkekeh.
Bersambung.....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.
Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤
Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55
#salamhalu
yuhuu jgn lupa mampir ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
lina
next 👍
2021-12-02
0
Rahma AR
😊😊
2021-11-18
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
lanjut kk
2021-11-18
0