Dalam perjalanan menuju ke kantor Daniel, Alya tiba-tiba sedikit pusing kepalanya. Tak di sangka pernikahan Daniel dan Alya sudah lebih 1 bulan. Alya melihat kalender lalu tersenyum sendiri. Elsa terlihat tampak binggung dengan kakak iparnya. Akhirnya Elsa memberanikan diri untuk bertanya, apa yang membuat Alya tersenyum terus menerus.
"Lagi jatuh cinta, ya?" goda Elsa.
Alya menyergitkan dahinya lalu ia berkata. "Sok tau ih," kilah Alya.
"Jangan bohong, terlihat tau," goda Elsa.
"Ada deh, mau tau aja atau mau tau banget," ejek Alya.
"Huuu," seru Elsa.
Elsa masuk ke dalam basement kantor, ia memarkirkan mobilnya.
"Kakak, masuk duluan aja, aku mau ke toilet bentar udah nggak tahan nih."
Karena ini pertama kalinya Alya datang ke kantor Daniel. Alya mencoba bertanya kepada resepsionis ruang Daniel di lantai berapa. Ternyata tanggapan resepsionis tak se-humble Alya pikir.
"Maaf, Kak. Mau tanya, ruangan Mas Daniel di lantai berapa ya?" Alya sambil celingukan.
"Nona, sudah ada janji?" tanya Resepsionis.
"Sudah," jawab Alya.
"Nama Nona siapa, ya?" tanya lagi.
"Alya."
"Tunggu sebentar ya, Nona. Saya telepon sekertaris Tuan Daniel," terangnya.
Alya merasa pusing kepalanya, ia memilih untuk duduk di kursi tunggu. Alya memijat-mijat pelipisnya, ia mencoba bersandar di kursi. Alya mengambil ponselnya mencoba menghubungi Daniel tak ada jawaban, Elsa pun susah sekali dihubungi. Alya merasa sudah lama duduk di kursi tunggu. Akhirnya Alya bertanya kembali ke resepsionis.
"Kak, masih lama?" tanyanya.
"Haduh maaf, Kak. Aku sampai lupa kasih tau, tadi udah coba menghubungi sekertaris-nya, Tuan Daniel tapi tidak ada jawaban," terang Resepsionis.
"Aduh, Dek. Pulang aja ya, besok lagi ke sininya," titah Resepsionis lainnya.
Elsa berjalan mendekati Alya, ia berkata. "Kalian berani banget ngusir Kakak ipar, saya!"
Deg...
Semua resepsionis yang ada di sana pun merasa panik. Mereka tau jika Elsa itu adalah adik sang bos. "Maaf, Nona. Saya tidak tau," ucapnya.
Johan melihat keributan di resepsionis langsung mendekat.
"Ada apa si, Sayang? Kok marah-marah," goda Johan kepada Elsa.
Elsa memicingkan matanya, "Urus tuh, anak buah kamu," lugasnya.
Elsa menarik tangan Alya sambil mengoceh ria lalu merutuki resepsionis. Tiba-tiba Alya memegangi kepalanya, merasa pusing sedang menyerang. Alya menghentikan langkahnya lalu ia pingsan. Dengan sigap Johan berlari menangkap tubuh Alya.
"Astaga, Kak Alya!" teriak Elsa panik.
Johan lalu membopong tubuh Alya lalu membawanya ke ruangan Daniel. Daniel yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya langsung tersentak kaget. Daniel langsung berlari mendekati Alya yang sudah berbaring lemah.
"Sayang, bangun." Daniel mengolesi hidung Alya dengan minyak angin.
Hampir 5 menit Daniel menunggu Alya sadar. Saat Alya membuka matanya ia kaget sudah berada di ruangan Daniel. Daniel langsung memeluk Alya dengan sayang serasa hanya mereka sepasang sejoli, yang lain ngontrak.
"Laper," cicit Alya.
"Mau apa, Sayang?"
"Mau soto ayam."
"Mana ada di kantor, Sayang." Daniel jengah.
"Cari diluarlah," gumam Alya tenang.
"Oke, Johan cepat carikan. Ini perintah Nyonya," ucap Daniel dengan memainkan matanya.
"Kok, Kak Johan," protes Alya, membuat Johan senyum mengembang.
Aman-aman, pasti aku aman. Istri siapa coba, kenapa aku yang disuruh-suruh, batin Johan.
"Aku jagain kamu disini, Sayang. Biarkan Johan yang cari makanannya, ya," kilah Daniel.
Sialan si bos, umpat Johan dalam hati.
Johan hanya tersenyum miris, senyum yang dipaksakan.
"Kak Johan, nggak ikhlas," cicit Alya sambil membuang mukanya.
"Kok tau," ucap Johan keceplosan.
"Tuh kan, Mas." Alya menarik napasnya.
Daniel berdiri mendekati Johan dengan menepuk bahunya. "Kamu sudah lelah, Jo?"
"Oke, bos. Saya jalan," pamit Johan.
Elsa duduk di sofa di depan Alya, ia tertawa sangat kencang.
"Perempuan nggak bagus tertawa seperti itu," nasihat Daniel dengan lembut.
"Kakak, ih nggak seru," sungut Elsa.
"Awas loh, nanti kalian berjodoh," timpal Daniel.
"Astaga, Kakak!" teriak Elsa. "Kak Daniel rela? Lihat Adik mu ini, bersama pria seperti itu." Elsa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Loh memangnya kenapa, El?"
"Playboy cap kecoa," sungutnya kembali.
"Iya, juga ya," jawab Daniel polos, ia baru menyadari jika asisten pribadinya sekaligus sahabatnya itu playboy. Mereka bertiga pun tertawa.
*****
Velicia masuk apartemennya sendiri, ia tidak pulang ke apartemen Daniel. Dikarenakan Arsen tidak mau melihat Velicia di sana. Arsen mulai menyadari adanya cinta antara mereka berdua. Tentu saja tidak dengan Velicia, ia tetap menganggap Arsen hanya seorang lelaki penghibur.
"Taruh di sana aja," titah Velicia.
Arsen pun menuruti Velicia, menaruh semua barang dari rumah sakit.
"Aku bawa ke mesin cuci ya, Sayang?" tanya Arsen.
"Nggak perlu kamu pulang aja. Aku mau istirahat," lugas Velicia.
"Kamu kenapa sih? Nggak mau liat aku disini, salah aku apa," cecar Arsen.
"Gara-gara kamu, Daniel sekarang pergi dari ku." Seolah Velicia menyalahkan Arsen.
Arsen hanya diam saja, tak mau melawan Velicia karena ia tau ibu hamil emosinya tidak stabil. Arsen mencoba memeluk Velicia, tapi ia menghindar. Velicia pergi ke kamar mandi untuk berendam, untuk menenangkan pikirannya.
****
Dengan tergesa-gesa Johan masuk ke dalam ruangan Daniel. Johan membawa pesanan Alya. Johan menaruh semua makanan di atas meja.
"Gila! banyak banget, Jo." Daniel membuka setiap plastik yang berisi makanan.
"Lah, itu kan pesanan Nyonya, bos," jawab Johan jujur.
"Enak aja, Aku cuma pesan soto ayam, ya. Nggak lebih," sungut Alya.
"Elsa," panggil Johan.
"he... aku juga lapar kali, Kak."
"Astaga, El. Nggak perlu kamu ngomong, semua ini pesanan Alya, kamu jujur aja, aku beliin. Jangankan makanan, mau apapun aku belikan." Johan menggombali Elsa.
"Iuh jijik," seloroh Elsa.
Alya memakan soto ayam hingga habis tanpa tersisa. Semua makanan yang di meja pun dicicipi oleh Alya. Sampai Daniel menggelengkan kepalanya.
"Jangan-jangan Alya nggak di kasih makan nih, sama si Daniel," seloroh Johan.
"Kayanya iya, Kak," timpal Elsa.
"Cie yang mulai satu pendapat," ejek Alya sambil mengunyah pizza.
"No, no," tolak Elsa.
Daniel menghapus saus di ujung bibir Alya.
Deg...
Ya Tuhan, jantung ini, batin Alya menatap Daniel.
"Kenapa?" Daniel binggung di tatap oleh Alya.
"So sweet," goda Alya.
Daniel langsung memeluk sang istri lalu mengacak rambut Alya.
"Stop, Kak," titah Elsa.
Bersambung.....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like, komentar, vote & hadiah.
Stay tune terus ya guys, jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untukku ❤❤❤
Hay guys jangan lupa mampir ke karya Kak Anha, nyesel kalo kalian nggak baca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
hamil Alya y Thot😗🤩😍🥰😘
2022-02-05
1
❥➻📴
ngliat judulnya (nyesek) , pas baca ceritanya malah sebaliknya ☺ga terlalu nyesek sih ga ky crita2 yg lain yg bnyak mengandung bawang klo berhubungan dg poligami
2022-02-02
1
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
ayo kk Up lg
2021-12-27
1