Jodoh KEDUA

Jodoh KEDUA

PROLOG Fadia Rahayu

Ini bukan cerita tentang kekayaan seorang CEO atau Presidir. Ini cerita tentang kehidupan kita sehari-hari.

Fadia Rahayu artinya Wanita kuat yang cantik. Dia adalah gadis manis keturunan Jawa lahir di wilayah yang notabene nya suku Batak yaitu kota Medan. Sejak usianya memasuki 15 tahun, kedua orangtuanya meninggal dunia akibat kecelakaan saat akan menuju keluar kota untuk Halal bil Halal atau berkunjung kerumah saudara saat hari Raya Idul Fitri.

Hingga akhirnya Fadia harus tinggal bersama kakeknya yang sudah sakit-sakitan. Namun saat dia berusia 17 tahun kakek nya meninggal dunia. Dia kembali terpuruk. Beruntung dia memiliki dua sahabat yaitu Elsa dan Harry.

Sebenarnya Fadia memiliki seorang kakak bernama Fatin Kumalasari menetap di Medan sejak kuliah dan menikah. Fatin selalu meminta sang adik ikut tinggal bersamanya di Medan namun Fadia selalu menolak dan lebih memilih tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tuanya.

Elsa Maharani adalah sahabat Fadia sejak kecil dan mereka tinggal bersebelahan. Jadi Setelah Fadia tidak memiliki siapapun hanya Elsa dan orang tua Elsa yang membantu Fadia.

Harry Setiawan adalah sahabat Fadia. Tapi bukan sahabat semana semestinya yang selalu ada saat mereka membutuhkan. Persahabatan mereka berbeda. Sahabat dunia maya.

Awal perkenalan Fadia dan Harry saat itu Fadia masih duduk di kelas VII SMP dan Harry duduk di kelas X SMA. Fadia meminta nomor *handphone* teman sekelasnya karena sepulang sekolah akan mengerjakan tugas kelompok.

"Niko.. Bagi nomor *handphone* mu. Biar gampang hubungi kau nanti." ucap Fadia karena saat itu dia adalah ketua kelompok.

"Aku tidak bawa *handphone* Fadia." jawab Niko.

"Hafal tidak?" tanya Fadia lagi.

Niko tampak mengangguk dengan senyum menyeringai tanpa di curigai Fadia.

"Catat. 085262443353 coba *misscall*."

Fadia pun menuruti apa dikatakan Niko dengan polosnya. Panggilan itu pun tersambung kemudian di matikan lagi oleh Fadia.

"Oke masuk Nik. Nanti kita kumpul di tempat Mpok Rasmi saja ya."

Fadia berjalan ke gerbang sekolah meninggalkan Niko yang senyum-senyum sendiri.

Sesampainya dirumah seperti biasa. Dia membuka sepatu dan meletakkan di rak sepatu berada di teras rumah.

"Assalamualaikum Bun." Ucap Fadia berjalan menuju dapur di yakini nya sang Bunda berada disana.

"Waalaikumussalam Fadia." jawab sang Bunda tanpa menoleh kearah Fadia karena sedang sibuk memasak.

"Banyak sekali Bun masakan nya." celetuk Fadia saat melihat isi kuali.

"Iya mbak mu sebentar lagi sampai. Sudah sana ganti baju rapihkan kamar sebelum mbak mu sampai. Mau di omeli?" titah sang Bunda.

"Iya bunda Fadia rapihin deh." Fadia berjalan gontai menuju kamarnya segera merapihkan sebelum sang mbak sampai kerumah.

Setelah Fadia berganti pakaian rumahan dan selesai merapihkan kamar nya, rebahan di kasur terbuat dari kapas itu adalah pilihan tepat.

Fadia mengambil *handphone* bermerk *Nokia* itu dari tas sekolahnya. Matanya terbelalak saat nomor yang di duga adalah nomor Niko menelepon.

"Angkat tidak ya? Kalau Ayah dengar bisa di marahin karena cowok yang telepon."

Fadia hanya menatap layar ponsel saja tanpa mengangkat telepon. Setelah panggilan telepon itu berakhir, masuk 1 pesan singkat di *handphone* Fadia.

Di buka pesan singkat masuk tersebut.

"*Ini siapa*?"

Dengan polosnya Fadia membalas pesan singkat tersebut tanpa curiga atau apapun.

"*Ini aku Fadia loh Nik*."

Panggilan telepon masuk kembali dengan nomor sama di duga itu adalah nomor Niko teman Fadia. Dia pun terpaksa menekan tombol hijau.

"*Apa sih Nik? kau harus datang jam 3 nanti atau aku coret nama mu dari daftar kelompok*."

"*Maaf. Saya bukan Nik. Saya Ricky*."

Dinda diam merasa bingung dan heran. Kemudian ia lihat lagi layar ponsel nya untuk memastikan jika itu nomor yang di berikan Niko.

Benar. Tapi kenapa logat ngomong nya kayak medok Jawa gitu ya?.Pigir Fadia

"*Ini bukan Niko ya*?"

Fadia mulai cemas jika dia sedang salah sambung dan pasti sudah di kerjain oleh Niko.

"*Bukan. Saya Ricky*."

Fadia menggigit kuku jari setelah menyadari jika salah sambung.

"*Maaf. Sepertinya aku salah sambung. Tapi maaf sekali lagi kau orang mana*?"

"*Saya dari Malang*."

Fadia kembali diam saat mendengar nama kota yang sangat asing bagi Fadia.

"*Malang daerah mana ya*?"

Terdengar suara ribut di seberang telepon sekarang. Fadia hanya diam mendengarkan suara berbicara dengan logat Jawa. Sama sekali Fadia tidak tahu arti dari pembicaraan mereka.

"*Malang, Jawa Timur*."

"Kok suaranya beda lagi?" tanya Fadia.

"*Iya yang punya handphone pergi sama pacarnya. Kenalin aku Harry*."

Dari perkenalan lewat telepon teman Harry bernama Ricky saat itu. Fadia dan Harry menjadi lebih akrab sering teleponan dan sms-an.

Harry sering menyebut nama Fadia dengan nama belakangnya yaitu Ayu. Dan Fadia tidak keberatan untuk hal itu.

Berbagi cerita tempat tinggal masing-masing. Keduanya tidak pernah berharap untuk bisa bertemu, karena sadar jarak dan keuangan adalah kendalanya.

Fadia dan Harry saling terbuka, saat Fadia menyukai seseorang dan begitu juga Harry. Bahkan Fadia beberapa kali berbicara pada Ibu Harry karena Ibu Harry penasaran dengan Anak sulung nya tampak ceria bila sedang teleponan dengan Fadia.

Fadia juga menerangkan jarak dari kota Medan ke desa nya memakan waktu sekitar 5 sampai 6 jam di perjalanan. Dia hanya memberi tahu tanpa berharap bisa bertemu.

Jarak usia tidak menghambat komunikasi mereka. Harry juga tidak masalah jika Dinda memanggilnya dengan nama saja tanpa ada embel-embel kakak,abang,ataupun mas. Senyaman Fadia saja menurutnya.

Berbeda dengan Ricky. Fadia memanggil nya dengan sebutan kakak. Dia memang akrab dengan Ricky tapi tidak sedekat dengan Harry.

Harry juga meminta Fadia untuk menyebutkan kamu bukan kau. Karena di daerah nya jika menyebut kau itu sangat kasar dan Fadia menyetujui hal itu.

Hingga saat Fadia tamat sekolah menengah atas dia di lamar dengan seorang laki-laki baru beberapa bulan di kenalnya. Akhirnya dia menikah saat usia 18 tahun.

Laki-laki itu bernama Dani dengan usia 25 tahun bekerja sebagai pemborong bangunan pemerintahan. Dia berasal dari kota Riau tepatnya Pekan Baru.

Tentu Fadia memberi kabar bahagia nya pada Harry. Dan hanya bisa mengucapkan kata selamat dan doa semoga rumah tangganya sakinah mawadah warahmah.

Harry saat itu menetap di kota Bogor karena dia melanjutkan kuliah jalur beasiswa dari perusahaan kelapa sawit ternama di universitas IPB.

\*\*\*\*

🌸

\*Bismillahirrahmanirrahim

emak buat novel baru.

Semoga suka ya.. Jujur emak sedikit kesulitan dengan novel pertama karena tentang Presidir bukan di emak kali. Harus menguras otak dan pengetahuan. Tapi tetap akan emak terus kan.

Salam bahagia semua..

Jodoh Kedua ini di angkat dari kisah nyata ya.. walau ada sedikit plesetan nya\*.

Terpopuler

Comments

MFay

MFay

bagus Thor, baru awal tapi dah penasaran

2023-09-04

0

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

ko baru baca dah bingung..

2023-09-04

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG Fadia Rahayu
2 Semangat Baru
3 Sakitnya menjanda
4 Seperti Ahli Cinta
5 Memaafkan
6 Karir dan Cinta
7 Dikala hati yang menilai
8 Istikharah
9 Ilusi Tak Bertepi
10 Hobby yang dibayar
11 Berharap kamu jodohku
12 Memohon Petunjuk
13 Penyelesaian dan batas diri.
14 Terkejut
15 Kejutan yang tidak di sangka-sangka
16 Nervous dan Tresno
17 Ngapel
18 Bolehkah hatiku berharap?
19 Satu tikungan
20 Pengakuan
21 Kekuatan Doa
22 ke KUA yuk
23 Perhatian
24 Semua karena bunga
25 Calon suami
26 Telur dadar
27 2 hati untuk 1 cinta
28 17 Agustus 1 (Fadia cemburu)
29 17 AGUSTUS (ke KUA)
30 Harry ku.
31 Malam persidangan
32 Canduku
33 Ralat
34 Rindu
35 pergi ke Medan
36 mbak Fatin
37 Restu
38 Perdebatan manis
39 Kencan Pertama
40 Siapa dia?
41 Cap Janda penggoda gagal nikah
42 Karena dia
43 Kilas balik
44 Aduan Harry
45 Cinta membawa damai
46 Bar-bar nya Fadia
47 Memotong, membelah, apapun itu
48 Manja nya Harry
49 Ibu mertua
50 ibu mertua 2
51 Karena dia lagi
52 Niko dan Fadia
53 Pakkodian
54 Terbuai
55 Canggung
56 Lamaran
57 H-2 Siraman
58 Midodareni dan nasihat
59 Ketakutan dan obatnya
60 AKAD
61 You'r mine
62 Barisan para mantan
63 Jangan berhenti
64 Yang di tunggu
65 Semoga saja tidak
66 Kemesuman dua wanita
67 Gara-gara sipembuat kue
68 Permainan siang bolong
69 Kotak kado
70 Cemburu
71 Berangkat ke Malang
72 Dua wanita dan dua pria
73 Malam sebelum acara
74 Serius berakhir ngepet
75 Malam sebelum acara 2
76 Acara Ngunduh mantu
77 Masih acara Ngunduh mantu
78 bingung
79 Penguntit
80 Fokus
81 3 pasang
82 Ricky dan Harry
83 Kelakuan ayah dan anak
84 Tergoda
85 Fadia kepikiran
86 Belanja untuk istri
87 Percakapan
88 Fadia berulah, Harry yang senang
89 you trust me so much.
90 Hari pertama bekerja
91 Jenguk mantan
92 Jody telah berpulang
93 Fadia kecewa
94 Ada apa dengan Harry?
95 Hari pemeriksaan
96 Aku mendengarnya
97 Suka dan Duka
98 Terimakasih telah mengandung anakku
99 Sensitif
100 Merawat Fadia
101 Gara-gara alpukat
102 Istri tidak peka
103 Gosip
104 Bogeman
105 Persiapan
106 Penyampaian
107 Lamaran yang menegangkan
108 Kembali normal
109 Kamu masak?
110 Penasihat
111 Akad nikah
112 Cintamu terlalu sempurna
113 Istri hamil
114 Fadia dan Elsa
115 Ibu hamil pembuat onar
116 Aku tidak apa-apa
117 Kamu adalah hidupku
118 Fadia Rahayu
119 Harry sebal
120 Aku pergi
121 Malam penyambutan Ramadhan
122 Gara-gara sahur
123 Batal puasa
124 3 sahabat
125 Elsa ngidam sayang
126 Harry dan Hanum
127 Istriku emak-emak
128 Kemarahan Harry
129 Mantan suami
130 Pulang ke Medan
131 Dora
132 Mas galak
133 Dua bayi laki-laki
134 Ucok
135 Gadhing pergi
136 Restu
137 Kamu tidak berubah
138 Syar'i
139 Sang pengobat luka
140 Akhir cerita
141 Malam pertama
142 Extrapart (Yudha)
143 Extrapart (Niko)
144 Extrapart (Hanum-Tolong jangan seperti ini)
145 Extrapart Pengakuan Hanum
146 Perpisahan
147 Apa dia cemburu?
148 Hanum, Ardi, dan Yudha
149 Aktar cerai
150 AKAD
151 TAMAT
152 Bukan update
153 Bagi-bagi hadiah
154 Niko menikah
155 Menikahi Gadis CULUN
156 Pengumuman Novel Baru
157 Pengumuman Novel Baru
158 Novel baru
159 Pengumuman
160 Pengumuman
Episodes

Updated 160 Episodes

1
PROLOG Fadia Rahayu
2
Semangat Baru
3
Sakitnya menjanda
4
Seperti Ahli Cinta
5
Memaafkan
6
Karir dan Cinta
7
Dikala hati yang menilai
8
Istikharah
9
Ilusi Tak Bertepi
10
Hobby yang dibayar
11
Berharap kamu jodohku
12
Memohon Petunjuk
13
Penyelesaian dan batas diri.
14
Terkejut
15
Kejutan yang tidak di sangka-sangka
16
Nervous dan Tresno
17
Ngapel
18
Bolehkah hatiku berharap?
19
Satu tikungan
20
Pengakuan
21
Kekuatan Doa
22
ke KUA yuk
23
Perhatian
24
Semua karena bunga
25
Calon suami
26
Telur dadar
27
2 hati untuk 1 cinta
28
17 Agustus 1 (Fadia cemburu)
29
17 AGUSTUS (ke KUA)
30
Harry ku.
31
Malam persidangan
32
Canduku
33
Ralat
34
Rindu
35
pergi ke Medan
36
mbak Fatin
37
Restu
38
Perdebatan manis
39
Kencan Pertama
40
Siapa dia?
41
Cap Janda penggoda gagal nikah
42
Karena dia
43
Kilas balik
44
Aduan Harry
45
Cinta membawa damai
46
Bar-bar nya Fadia
47
Memotong, membelah, apapun itu
48
Manja nya Harry
49
Ibu mertua
50
ibu mertua 2
51
Karena dia lagi
52
Niko dan Fadia
53
Pakkodian
54
Terbuai
55
Canggung
56
Lamaran
57
H-2 Siraman
58
Midodareni dan nasihat
59
Ketakutan dan obatnya
60
AKAD
61
You'r mine
62
Barisan para mantan
63
Jangan berhenti
64
Yang di tunggu
65
Semoga saja tidak
66
Kemesuman dua wanita
67
Gara-gara sipembuat kue
68
Permainan siang bolong
69
Kotak kado
70
Cemburu
71
Berangkat ke Malang
72
Dua wanita dan dua pria
73
Malam sebelum acara
74
Serius berakhir ngepet
75
Malam sebelum acara 2
76
Acara Ngunduh mantu
77
Masih acara Ngunduh mantu
78
bingung
79
Penguntit
80
Fokus
81
3 pasang
82
Ricky dan Harry
83
Kelakuan ayah dan anak
84
Tergoda
85
Fadia kepikiran
86
Belanja untuk istri
87
Percakapan
88
Fadia berulah, Harry yang senang
89
you trust me so much.
90
Hari pertama bekerja
91
Jenguk mantan
92
Jody telah berpulang
93
Fadia kecewa
94
Ada apa dengan Harry?
95
Hari pemeriksaan
96
Aku mendengarnya
97
Suka dan Duka
98
Terimakasih telah mengandung anakku
99
Sensitif
100
Merawat Fadia
101
Gara-gara alpukat
102
Istri tidak peka
103
Gosip
104
Bogeman
105
Persiapan
106
Penyampaian
107
Lamaran yang menegangkan
108
Kembali normal
109
Kamu masak?
110
Penasihat
111
Akad nikah
112
Cintamu terlalu sempurna
113
Istri hamil
114
Fadia dan Elsa
115
Ibu hamil pembuat onar
116
Aku tidak apa-apa
117
Kamu adalah hidupku
118
Fadia Rahayu
119
Harry sebal
120
Aku pergi
121
Malam penyambutan Ramadhan
122
Gara-gara sahur
123
Batal puasa
124
3 sahabat
125
Elsa ngidam sayang
126
Harry dan Hanum
127
Istriku emak-emak
128
Kemarahan Harry
129
Mantan suami
130
Pulang ke Medan
131
Dora
132
Mas galak
133
Dua bayi laki-laki
134
Ucok
135
Gadhing pergi
136
Restu
137
Kamu tidak berubah
138
Syar'i
139
Sang pengobat luka
140
Akhir cerita
141
Malam pertama
142
Extrapart (Yudha)
143
Extrapart (Niko)
144
Extrapart (Hanum-Tolong jangan seperti ini)
145
Extrapart Pengakuan Hanum
146
Perpisahan
147
Apa dia cemburu?
148
Hanum, Ardi, dan Yudha
149
Aktar cerai
150
AKAD
151
TAMAT
152
Bukan update
153
Bagi-bagi hadiah
154
Niko menikah
155
Menikahi Gadis CULUN
156
Pengumuman Novel Baru
157
Pengumuman Novel Baru
158
Novel baru
159
Pengumuman
160
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!