Terkejut

Hari Senin adalah hari tersibuk. Dimana kebanyakan mereka pasti bangun terlambat karena kemarin adalah hari libur.

Seperti sekarang ini, Fadia dan Elsa terlambat bangun. Sudah dua malam Fadia dan Elsa tidur bersama dan begitu juga dengan Gadhing sudah dua malam tidur di rumah orang tua Elsa.

Perusahaan dimana Fadia dan Elsa bekerja setiap hari Senin selalu mengadakan upacara bendera. Dan para peserta upacaranya tak lain adalah Manager estate, Askep (Asisten Kepala), Asisten Kebun, Asisten Afdeling, KTU (Kepala Tata Usaha), Mandor satu, Mandor panen, KCS (Krani Catat Sawit), Krani afdeling, Pemanen, Pamel (Pemeliharaan ini mencakup orang yang bekerja pangkas rumput,sapu halaman area kantor dan rumah staf,pemberondol buah kelapa sawit, penyemai pupuk, penyemai racun hama, penyemprot racun,dst.), Bidan Perkebunan dan Security.

Tampak tertib seperti masa sekolah SMA dahulu, dengan seragam lengkap serta atribut juga harus lengkap. Tapi bedanya kini lebih tentram karena tidak ada guru pengawas yang berjalan di belakang barisan dengan rol papan panjang di tangannya yang siap melayang ke bokong siapa saja yang sengaja ribut bahkan asyik cekikikan di belakang barisan.

Bagi yang memiliki seragam seperti Manager estate, Askep, Asisten kebun, Asisten Afdeling, KTU, Bidan klinik perkebunan, security, dan bagian pamel yang bertugas sebagai penyemprot racun wajib digunakan saat melaksanakan upacara.

Peraturan upacara di perkebunan ini hanya satu. Memakai seragam bagi yang memiliki seragam dan harus menggunakan APD helm serta sepatu boots nya.

Begitu juga dengan Fadia dan Elsa karena terlambat Fadia tidak sempat mengantar Gadhing berangkat sekolah hingga bapak Asep (bapak Elsa) yang mengantarkan.

"Gila.. hampir saja kita terlambat upacara Fad." kata Elsa dengan nafas terengah-engah.

"Iya, sudah diam lah.. upacara sudah di mulai."

Setelah selesai upacara mereka kembali berbaris dengan kelompok kerja untuk apel pagi dan pembagian kerja.

"Sebenarnya apa yang kita lakukan tadi malam Fad sampai kesiangan begini?"

"Kau lupa? tadi malam kau asyik teleponan dengan Niko dan aku teleponan dengan ibunya bang Rudi?"

Ya.. Kemarin saat hari libur, Fadia dan Elsa hanya menghabiskan waktu di dalam kamar untuk tidur karena malamnya mereka lembur membuat pesanan ibu kades. Alhasil pada saat malam berikutnya membuat mereka terjaga.

Fadia yang di telepon Rudi akhirnya menerima panggilan tersebut begitu juga Elsa yang di telepon Niko.

Senin ini adalah hari Senin terakhir untuk bulan Juli. Itu artinya ini adalah Minggu nya hari tua karena stok uang gaji sudah menipis untuk menunggu tanggal 1 gajian di bulan berikutnya.

"Syukur kemarin kita dapat pesanan dadakan Fad. Uang ku sudah hampir habis." tutur Elsa.

Fadia mengangguk setuju."Sama, mana Gadhing lusa pergi ke kebun sawah yang viral itu lagi.. terpaksa bongkar tabungan." keluh Fadia.

"Selamat pagi.." ucap salah satu mandor panen.

"Selamat pagi pak mandor.." ucap karyawati serempak.

"Kita bagi kerja ya.. Untuk Endang, Ratna, Rena, Ami ikut bagian pupuk blok 6 bersama bagian Warsito dan yang lain nya. Untuk babat rumput, menyapu, serta merapikan taman rumah dinas staf Putri, Dewi, Siti, dan Yatno. Fadia dan Elsa kutip berondolan pemanen Anto kibus di blog 15. Pemanen Rudi dan pemberondol Tika dan Tuti. Fadel dan pemberondol Ami dan Sari. Kalian bertiga satu blok dan bagi sendiri ancak nya. Sisanya kutip berondolan dan pemanen nya pilih sendiri. Ingat, satu pemanen dan dua pemberondol. Tetap semangat bekerja walau hari tua."

Seketika barisan karyawati terdengar cengengesan karena terucap hari tua.

"Dan satu lagi, Asisten Afdeling kita baru jadi tolong kerjanya yang bagus ya. Jika tidak maka saya yang akan di tegur. Lebih baik kalian yang hari Sabtu kemarin yang kerja pengutip berondolan ulang ancak ya.. Takut nya Asisten Afdeling kita keliling."

"Siap Pak."

"Malasnya aku ulang ancak.. Kalau gini kita bakal pulang sore El." keluh Fadia berada di belakang barisan.

"Iya Fad. Aku juga."

Fadia dan Elsa tidak menyadari jika di depan barisan sudah ada orang baru yang berdiri disana bersama pak mandor yang sering di panggil pak Sitorus.

"Selamat pagi." ucap orang itu tegas sembari menatap wajah karyawati satu persatu.

Dia pun menatap dua wajah di barisan belakang sedang mengobrol dan tidak menyadari kehadiran nya. Dan dia terganggu untuk itu.

Dia berdehem. "Ehem.."

Namun lagi-lagi dua orang itu tidak mendengar. Pak Sitorus menyadari anggota nya melakukan kesalahan.

"Hei.. kalian yang dibelakang.. Kembang karyawati beda status." ucap pak Sitorus.

Fadia dan Elsa mendengar julukan mereka yaitu Kembang karyawati beda status pun menoleh ke depan mendapati pak Sitorus melotot kearah mereka. Seketika Fadia dan Elsa berdiri tegak. Sayangnya mereka belum menyadari ada seseorang di sebelah pak Sitorus karena tertutup dengan tinggi badan karyawati lainnya.

"Perkenalkan nama saya Harry Setiawan S.P dari kota Malang. Saya harap kita bisa bekerja sama dan bekerja lebih tertib dan giat lagi." ucap Harry.

Fadia mendengar itu merasa seperti suara Harry nya. Tapi dia menepis pikiran itu.

"Baiklah. Boleh kita kenalan kan?"

"Boleh dong.." celetuk salah satu karyawati.

"Saya Ratnasari pak."

"Saya Siti Aminah."

"Saya Endang Soekamti."

Kini tiba Siti yang baris di depan Elsa dan Fadia. Menjadikan kedua sahabat itu dapat melihat siapa Asisten Afdeling yang baru.

Fadia dan Elsa sama terkejutnya. Apalagi Fadia. Bahkan dia diam mematung menatap wajah Harry yang baru beberapa hari dia ketahui.

Elsa berdehem karena kini giliran nya mengucapkan namanya.

"Elsa." ucapnya.

Karena para karyawati mengucapkan nama lengkap menjadikan Harry bertanya.

"Elsa saja?"

"Elsa Maharani pak."

Harry pun manggut-manggut. "Oke lanjut."

Fadia masih diam terpaku tidak menyangka akan hal apa yang dilihatnya. Bagaimana bisa?

"Fad.. Giliran kau." bisik Elsa.

Fadia pun tersadar. "Fadia pak."

"Fadia saja?" tanya Harry karena dia pun memperhatikan Fadia sedari tadi yang tampak terkejut.

"Fadia Rahayu namanya pak.. dia kembang karyawati disini karena masih muda sudah janda beranak satu. Banyak yang mengincarnya." potong pak Sitorus dan terkekeh. Karena dia juga duda.

"Termasuk bapak?" tanya Harry dengan wajah tenang dan datar itu.

"Hehehe bapak bisa saja." pak Sitorus cengengesan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Halah pak mandor kan begitu. Suka yang daun muda." celetuk salah satu karyawati.

"Iya dong." jawab pak Sitorus.

Pak Sitorus dan karyawati sedang bercanda sedangkan Harry menatap Fadia dengan lekat yang juga sedang menatapnya.

Harry merogoh ponselnya untuk memastikan sesuatu. Dia sengaja tidak meletakkan ponsel ke daun telinga.

Harry menyeringai saat mendapati Fadia gugup secara tiba-tiba dan kembali menatap Harry dengan wajah sendu.

Harry tidak sadar ada dua pasang mata yang memperhatikan gerak-geriknya dan juga Fadia.

🌸

🌸

Mohon dukungan like dan komen ya.. Biar emak tambah semangat..

Terpopuler

Comments

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

cinta mulai bersama nih

2023-09-04

0

Alfia Amira

Alfia Amira

barisan para mantan ini 🤣🤣🤣

2023-02-03

1

Vindi Anisa

Vindi Anisa

kok q ikt senang ya Thor☺️

2022-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG Fadia Rahayu
2 Semangat Baru
3 Sakitnya menjanda
4 Seperti Ahli Cinta
5 Memaafkan
6 Karir dan Cinta
7 Dikala hati yang menilai
8 Istikharah
9 Ilusi Tak Bertepi
10 Hobby yang dibayar
11 Berharap kamu jodohku
12 Memohon Petunjuk
13 Penyelesaian dan batas diri.
14 Terkejut
15 Kejutan yang tidak di sangka-sangka
16 Nervous dan Tresno
17 Ngapel
18 Bolehkah hatiku berharap?
19 Satu tikungan
20 Pengakuan
21 Kekuatan Doa
22 ke KUA yuk
23 Perhatian
24 Semua karena bunga
25 Calon suami
26 Telur dadar
27 2 hati untuk 1 cinta
28 17 Agustus 1 (Fadia cemburu)
29 17 AGUSTUS (ke KUA)
30 Harry ku.
31 Malam persidangan
32 Canduku
33 Ralat
34 Rindu
35 pergi ke Medan
36 mbak Fatin
37 Restu
38 Perdebatan manis
39 Kencan Pertama
40 Siapa dia?
41 Cap Janda penggoda gagal nikah
42 Karena dia
43 Kilas balik
44 Aduan Harry
45 Cinta membawa damai
46 Bar-bar nya Fadia
47 Memotong, membelah, apapun itu
48 Manja nya Harry
49 Ibu mertua
50 ibu mertua 2
51 Karena dia lagi
52 Niko dan Fadia
53 Pakkodian
54 Terbuai
55 Canggung
56 Lamaran
57 H-2 Siraman
58 Midodareni dan nasihat
59 Ketakutan dan obatnya
60 AKAD
61 You'r mine
62 Barisan para mantan
63 Jangan berhenti
64 Yang di tunggu
65 Semoga saja tidak
66 Kemesuman dua wanita
67 Gara-gara sipembuat kue
68 Permainan siang bolong
69 Kotak kado
70 Cemburu
71 Berangkat ke Malang
72 Dua wanita dan dua pria
73 Malam sebelum acara
74 Serius berakhir ngepet
75 Malam sebelum acara 2
76 Acara Ngunduh mantu
77 Masih acara Ngunduh mantu
78 bingung
79 Penguntit
80 Fokus
81 3 pasang
82 Ricky dan Harry
83 Kelakuan ayah dan anak
84 Tergoda
85 Fadia kepikiran
86 Belanja untuk istri
87 Percakapan
88 Fadia berulah, Harry yang senang
89 you trust me so much.
90 Hari pertama bekerja
91 Jenguk mantan
92 Jody telah berpulang
93 Fadia kecewa
94 Ada apa dengan Harry?
95 Hari pemeriksaan
96 Aku mendengarnya
97 Suka dan Duka
98 Terimakasih telah mengandung anakku
99 Sensitif
100 Merawat Fadia
101 Gara-gara alpukat
102 Istri tidak peka
103 Gosip
104 Bogeman
105 Persiapan
106 Penyampaian
107 Lamaran yang menegangkan
108 Kembali normal
109 Kamu masak?
110 Penasihat
111 Akad nikah
112 Cintamu terlalu sempurna
113 Istri hamil
114 Fadia dan Elsa
115 Ibu hamil pembuat onar
116 Aku tidak apa-apa
117 Kamu adalah hidupku
118 Fadia Rahayu
119 Harry sebal
120 Aku pergi
121 Malam penyambutan Ramadhan
122 Gara-gara sahur
123 Batal puasa
124 3 sahabat
125 Elsa ngidam sayang
126 Harry dan Hanum
127 Istriku emak-emak
128 Kemarahan Harry
129 Mantan suami
130 Pulang ke Medan
131 Dora
132 Mas galak
133 Dua bayi laki-laki
134 Ucok
135 Gadhing pergi
136 Restu
137 Kamu tidak berubah
138 Syar'i
139 Sang pengobat luka
140 Akhir cerita
141 Malam pertama
142 Extrapart (Yudha)
143 Extrapart (Niko)
144 Extrapart (Hanum-Tolong jangan seperti ini)
145 Extrapart Pengakuan Hanum
146 Perpisahan
147 Apa dia cemburu?
148 Hanum, Ardi, dan Yudha
149 Aktar cerai
150 AKAD
151 TAMAT
152 Bukan update
153 Bagi-bagi hadiah
154 Niko menikah
155 Menikahi Gadis CULUN
156 Pengumuman Novel Baru
157 Pengumuman Novel Baru
158 Novel baru
159 Pengumuman
160 Pengumuman
Episodes

Updated 160 Episodes

1
PROLOG Fadia Rahayu
2
Semangat Baru
3
Sakitnya menjanda
4
Seperti Ahli Cinta
5
Memaafkan
6
Karir dan Cinta
7
Dikala hati yang menilai
8
Istikharah
9
Ilusi Tak Bertepi
10
Hobby yang dibayar
11
Berharap kamu jodohku
12
Memohon Petunjuk
13
Penyelesaian dan batas diri.
14
Terkejut
15
Kejutan yang tidak di sangka-sangka
16
Nervous dan Tresno
17
Ngapel
18
Bolehkah hatiku berharap?
19
Satu tikungan
20
Pengakuan
21
Kekuatan Doa
22
ke KUA yuk
23
Perhatian
24
Semua karena bunga
25
Calon suami
26
Telur dadar
27
2 hati untuk 1 cinta
28
17 Agustus 1 (Fadia cemburu)
29
17 AGUSTUS (ke KUA)
30
Harry ku.
31
Malam persidangan
32
Canduku
33
Ralat
34
Rindu
35
pergi ke Medan
36
mbak Fatin
37
Restu
38
Perdebatan manis
39
Kencan Pertama
40
Siapa dia?
41
Cap Janda penggoda gagal nikah
42
Karena dia
43
Kilas balik
44
Aduan Harry
45
Cinta membawa damai
46
Bar-bar nya Fadia
47
Memotong, membelah, apapun itu
48
Manja nya Harry
49
Ibu mertua
50
ibu mertua 2
51
Karena dia lagi
52
Niko dan Fadia
53
Pakkodian
54
Terbuai
55
Canggung
56
Lamaran
57
H-2 Siraman
58
Midodareni dan nasihat
59
Ketakutan dan obatnya
60
AKAD
61
You'r mine
62
Barisan para mantan
63
Jangan berhenti
64
Yang di tunggu
65
Semoga saja tidak
66
Kemesuman dua wanita
67
Gara-gara sipembuat kue
68
Permainan siang bolong
69
Kotak kado
70
Cemburu
71
Berangkat ke Malang
72
Dua wanita dan dua pria
73
Malam sebelum acara
74
Serius berakhir ngepet
75
Malam sebelum acara 2
76
Acara Ngunduh mantu
77
Masih acara Ngunduh mantu
78
bingung
79
Penguntit
80
Fokus
81
3 pasang
82
Ricky dan Harry
83
Kelakuan ayah dan anak
84
Tergoda
85
Fadia kepikiran
86
Belanja untuk istri
87
Percakapan
88
Fadia berulah, Harry yang senang
89
you trust me so much.
90
Hari pertama bekerja
91
Jenguk mantan
92
Jody telah berpulang
93
Fadia kecewa
94
Ada apa dengan Harry?
95
Hari pemeriksaan
96
Aku mendengarnya
97
Suka dan Duka
98
Terimakasih telah mengandung anakku
99
Sensitif
100
Merawat Fadia
101
Gara-gara alpukat
102
Istri tidak peka
103
Gosip
104
Bogeman
105
Persiapan
106
Penyampaian
107
Lamaran yang menegangkan
108
Kembali normal
109
Kamu masak?
110
Penasihat
111
Akad nikah
112
Cintamu terlalu sempurna
113
Istri hamil
114
Fadia dan Elsa
115
Ibu hamil pembuat onar
116
Aku tidak apa-apa
117
Kamu adalah hidupku
118
Fadia Rahayu
119
Harry sebal
120
Aku pergi
121
Malam penyambutan Ramadhan
122
Gara-gara sahur
123
Batal puasa
124
3 sahabat
125
Elsa ngidam sayang
126
Harry dan Hanum
127
Istriku emak-emak
128
Kemarahan Harry
129
Mantan suami
130
Pulang ke Medan
131
Dora
132
Mas galak
133
Dua bayi laki-laki
134
Ucok
135
Gadhing pergi
136
Restu
137
Kamu tidak berubah
138
Syar'i
139
Sang pengobat luka
140
Akhir cerita
141
Malam pertama
142
Extrapart (Yudha)
143
Extrapart (Niko)
144
Extrapart (Hanum-Tolong jangan seperti ini)
145
Extrapart Pengakuan Hanum
146
Perpisahan
147
Apa dia cemburu?
148
Hanum, Ardi, dan Yudha
149
Aktar cerai
150
AKAD
151
TAMAT
152
Bukan update
153
Bagi-bagi hadiah
154
Niko menikah
155
Menikahi Gadis CULUN
156
Pengumuman Novel Baru
157
Pengumuman Novel Baru
158
Novel baru
159
Pengumuman
160
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!