Lima bulan berlalu, semenjak kejadian itu Fadia enggan untuk berbicara pada Harry. Hanya Gadhing yang menerima telepon dari Harry.
Entah kenapa Fadia bersikap seperti itu pada Harry. Dia hanya tidak ingin anaknya menjadi berharap lebih pada Harry. Dia juga menyadari sikap nya berlebihan dan gengsi untuk meminta maaf atau memaafkan Harry.
Seperti sore ini, Harry kembali menelepon Fadia dan yang bicara adalah Gadhing.
Harry : "Apa Bunda bersama Gadhing sekarang?"
Gadhing : "Iya ay- emm om Harry."
Fadia melotot karena hingga sekarang Gadhing tetap panggil ayah pada Harry.
Harry : "Hehehe.. Jangan takut bila Bunda mu melotot lagi. Ada ayah."
Fadia hanya bisa berdecak sebal dan memanyunkan bibir saja.
Gadhing : "Gadhing hanya tidak mau Bunda sedih."
Senyum terbit di bibir manyun Fadia.
Gadhing : "Bunda tetap cantik walau manyun begitu ayah."
Fadia memalingkan wajah kearah lain. Cukup sudah. Mengapa seperti dia penjahat nya sekarang? Dan mengapa yang di katakan Elsa semakin benar?
Seperti sepasang kekasih yang sedang berselisih paham.
Tanpa di sadari Fadia menggeleng kepala tanda tidak setuju dengan perkataan Elsa. Itu adalah khayalan semu. Tidak mungkin terjadi.
Harry : "Gadhing.. Boleh ayah bicara dengan Bunda?"
Gadhing : "Boleh. Gadhing mau main saja. Assalamualaikum ayah." ucap Gadhing sembari memberi ponsel ke Fadia.
Harry : "Ayu.. Jangan marah terus pada Gadhing. Dia tidak salah apa-apa."
Fadia : "Kamu tidak akan mengerti Harry. Bagaimana jika Gadhing berharap lebih padamu? dan aku tidak mau hal itu terjadi. Sudahlah jangan di bahas."
Harry : "Baiklah.. Bulan depan aku pulang kampung sebelum pindah tugas. Doain aku ya Yu.."
Fadia : "Iya aku doain semoga lancar semuanya. Dan lamaran kamu di terima."
Harry : "Aamiin. Oh ya. Kamu bekerja di Perusahaan apa?"
Fadia : "PT.MP AGRIO PERMAI sebagai pengutip berondolan terkadang pemupuk pohon kelapa sawit yang baru di tanam."
Harry : "Kamu bisa? itu sangat lebar Yu. 1 blok itu lebarnya 25 hektar dan hanya 10 orang untuk tiap blok nya yang bekerja."
Fadia : "Bisa dong. Buktinya sampai sekarang masih bekerja disana."
Harry : "Kamu hebat. Wanita hebat."
Seulas senyum terbit dari bibir mungil Fadia. Dia tidak tahu senyum karena dikatakan wanita hebat atau senyum karena Harry yang mengatakan nya.
Dia bersyukur masih ada yang mau memuji karena selama ini dia lebih banyak mendengar hinaan dari pada pujian karena status janda nya.
Fadia : "Sudah dulu ya. Mau mandikan Gadhing. Assalamualaikum Harry."
Fadia berpikir. Beruntunglah mendapatkan Harry. Mendapatkan cinta Harry. Dia yang mengenal lewat dunia maya saja senang dan merasa beruntung mengenalnya.
Sifatnya yang dewasa, mengalah jika dirinya sudah protes atau mengomel pada Harry hanya masalah sepele.
"Iya-iya Yu. Jangan marah."
Padahal jika di simpulkan banyak sekali hal-hal yang membuat Fadia protes atau mengomel karena kesalahan berpihak padanya.
Salah satu sifat Harry "friendly". Ramah pada orang lain. Sifat nya yang ini sangat di butuhkan apalagi dia yang bekerja seringkali berpindah tempat.
Namun sifat 'friendly' saat menjadi pasangan nya sangat tidak dia sukai. Dia cemburu jika mempunyai sifat itu. Pasti akan banyak karyawan wanita mencari perhatian pada Harry.
*Eh. Pikiran apa tadi. ada saja. Itu tidak akan mungkin terjadi. Buang jauh-jauh pikiran itu Fadia.
Si al...!! Apa aku mulai memikirkan akan memiliki pasangan? tapi kenapa Harry menjadi khayalan ku? Bertemu saja tidak pernah.
Aku sudah gila* !
*****
"PT.MP AGRIO PERMAI. Ternyata kita bekerja di Perusahaan yang sama Yu." katanya menatap ponsel.
"Kenapa aku lupa tanya Ayu tinggal di kecamatan apa? Kalau tadi tanya kan bulan depan bisa bertemu."
Harry bulan depan akan di pindah tugaskan ke Sumatera Utara. Lebih tepatnya di pinggiran pulau Sumatera Utara. Sudah menjadi resiko bekerja di Perusahaan Perkebunan kelapa sawit bila menjabat sebagai Asisten Afdeling. Selalu berpindah tempat tiga sampai lima tahun sekali.
Ada rasa khawatir dari awal bila dia menjabat sebagai Asisten Bibitan hingga Asisten Afdeling seperti sekarang. Seperti saat ini, kekasihnya tidak ingin ikut kemana dia pindah bila sudah menikah karena tidak suka pindah-pindah.
Sebagai Asisten Afdeling Harry memiliki tugas untuk mempersiapkan atau menyusun kebutuhan tenaga kerja bulanan dan harian, melaksanakan program kerja sesuai dengan prosedur yang ada di perusahaan, mengoptimasi potensi produksi, melakukan analisis dan memastikan kegiatan operasional berjalan dengan lancar.
Hidup di Perkebunan kelapa sawit bukanlah hal yang mudah. Namun, dia selalu dapat memetik pelajaran berharga dari setiap tantangan yang dia hadapi.
Selama lima tahun bekerja di salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia, dia belajar nilai penting dari kedisiplinan serta belajar bertanggung jawab, tidak hanya terhadap diri sendiri tapi juga terhadap banyak orang.
Bagi Harry sendiri, salah satu faktor yang kerap memotivasinya untuk bekerja lebih giat lagi adalah lingkungan kerja yang menyenangkan.
Di luar tugas sebagai Asisten Afdeling, Harry memiliki hobby bermain sepak bola. Dia sering bermain sepak bola saat sore hari dengan para pemuda di pondok perumahan Perkebunan itu. Terkadang bermain futsal pada malam hari.
Karena pembawaan Harry yang friendly memudahkan nya untuk bergaul pada orang-orang sekitar.Hanya saja dia tidak suka urusan pribadi nya di usik orang lain selain mereka yang sudah dekat dengannya.
Seperti Sundari. Pacarnya sendiri pun tidak dia perbolehkan ikut campur dengan hubungan persahabatan nya dengan Fadia. Dia tahu ini salah. Tapi dia sendiri tidak tahu mengapa tidak bisa mengendalikan diri jika menyangkut Fadia. Mungkin karena lebih dulu mengenal Fadia dari pada Sundari.
Tapi dia akan mencoba jika memang Sundari adalah jodohnya maka dia akan sedikit menjaga jarak pada Fadia seperti permintaan Fadia kala itu.
Dia ingat perkataan Fadia dulu.
"Wanita itu tempatnya cemburu. Jangan buat pasangan kita cemburu hanya karena kita yang sebatas sahabat dunia maya."
"Nanti setelah kamu menikah, cobalah perduli kan istrimu. Jangan pikirkan perasaan ku. Jangan ada kata tidak enakan hati padaku."
Sundari. Gadis manis yang telah berani menyatakan cinta padanya 7 tahun lalu. Awalnya dia hanya kasihan pada Sundari bila menolaknya. Tapi berselang setahun pacaran, dia menjadi terbiasa akan kehadiran Sundari.
Ibu Harry sedari awal tidak setuju akan hubungan Harry dan Sundari. Karena Ibu merasa Sundari adalah gadis angkuh dan keras kepala. Tidak pernah mau mengalah dan harus terturuti apa yang diinginkan.
Sebagai ibu, tentu dia tidak suka akan hal itu. Bagaimana nasib anak laki-laki nya jika mendapatkan istri seperti itu? Bagaimana nasib dirinya sebagai ibu mertua nya?
Tapi kembali lagi ke anak, jika anak laki-laki nya sudah mantap menentukan pilihan maka dia hanya bisa merestui dan mendoakan kebahagiaan untuk anak-anak nya.
Semua untuk kebahagiaan nya.
🌸
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sabar
2022-12-14
2
Asma Susanty
aku masih baca , kayaknya bakalan marathon nihh...soalnya ceritanya bagus...
2021-12-10
0
BirVie 💖🌈☁️
Fadia sudah terbayang bayang Harry jodoh nya🤭
semoga beneran berjodoh...satu perusahaan kerjanya 😁
2021-11-28
1