"Bismillah...kembali bekerja, harus semangat, semangat, semangat💪💪💪", Anyelir memberi semangat untuk dirinya sendiri sambil bercermin memperhatikan penampilannya.
Hari ini Anye memakai blouse berwarna putih, rok panjang umbrella serta hijab berwarna coklat susu hingga membuat penampilannya lebih terlihat lembut, kalem dan tentunya lebih anggun dari biasanya. Tak lupa Anyelir merias wajahnya dengan riasan natural serta menambahkan sedikit olesan lipstik yang kali ini berwarna lebih terang agar dirinya terlihat lebih berani dan lebih dewasa. Tubuh Anyelir yang langsing, tinggi semampai, berhidung mancung dan kulitnya yang putih membuatnya selalu cocok mengenakan pakaian model apapun dan akan selalu terlihat cantik dimata siapapun yang melihatnya.
Tina yang sejak tadi memperhatikan penampilan sahabatnya merasa ada yang beda segera berkomentar.
"Wow...ada yang lagi gembira nih, penampilan juga beda. Cantik....sempurna, hanya pria buta dan bodoh yang mengabaikan wanita secantik dan sebaik kamu. Jika aku tercipta sebagai seorang pria aku pasti duluan mengejarmu Nye."
"Jika kamu pria, lantas siapa yang akan jadi sahabat terbaikku? siapa yang jadi penyemangatku". ☺☺☺
"Iya juga ya Nye". 😅😅😅
"Ayo buruan Tin nanti kita terlambat, Bu Ida dan teman-teman yang lain pasti sudah menunggu kita untuk sarapan".
"Iya Nye sabar, aku belum pakai lipstik nih. Oh ya Nye kaus kaki dan sarung tanganku dimana ya Nye, aku lupa meletakkannya".🤔🤔🤔
"Aduh....baru dua hari aku pergi, barang-barang kamu udah berpindah letak, bagaimana jika nanti aku tidak tinggal disini Tin...".🙄🙄🙄
Tina terdiam, tiba-tiba ia merasa sedih😥😥😥
Memang benar yang dikatakan oleh Anyelir, jika Anye nanti menikah dengan Tuan Satya mana mungkin Anyelir akan tinggal bersamanya lagi. Sejak Anyelir tinggal bersamanya, Tina sudah terbiasa dengan keberadaan Anye yang selalu rajin membersihkan kamar, menyimpan dan merawat semua barang miliknya. Ia pasti akan merasa sangat kehilangan Anyelir.
Anyelir menyadari perubahan sikaf Tina, ada kesedihan tampak diwajahnya. Ia segera memeluk sahabatnya, "Jangan sedih...aku pasti akan sering kesini untuk mengunjungi kalian, kalian semua adalah keluargaku, masih mau kan kalian menerimaku?" Anye terus memeluk sambil menepuk punggung sahabatnya. " Ayo senyum, tak baik jika mengawali hari dengan kesedihan", kemudian Anye menarik kedua pipi sahabatnya agar tersenyum.
"Sudah ayo kita sarapan, ntar keburu dingin nasi gorengnya", lanjut Anye.
Mereka menuju ke ruang makan, ternyata disana semua telah berkumpul. Perhatian Anye dan Tina tertuju kepada dua orang pemuda tampan, yang satu sepertinya keturunan tionghoa dan yang satu lagi sepertinya penduduk Malaysia. Anye dan Tina heran kenapa mereka duduk disamping bu Ida dan terlihat sangat akrab.
Anye pun segera menyapa bu Ida dan teman temannya "Selamat pagi bu, selamat pagi semua, maaf kami telat".
"Silahkan duduk nak Anye dan nak Tina, mari kita sarapan. Oh ya nak kenalkan ini putra ibu namanya Adam dan ini temannya, namanya Dani".
Adam dan Dani mengulurkan tangan kepada Anye dan Tina dengan saling menyebutkan nama. Adam adalah anak bu Ida yang kuliah di Malaysia, ia kini telah menyelesaikan kuliahnya dan telah mendapatkan gelar MScPH (Master Science Philosofhy/pharmacy) atau gelar magister kesehatan.
"Maaf ya bu, Adam kok seperti keturunan China ya bu?", tanya Tina.
"Oh ya nak, ibu belum pernah cerita ya tentang Papanya Adam. Papanya Adam memang awalnya berwarga negara China tapi setelah menikah dengan ibu, beliau menetap di sini dan menjadi WNI".
"Oooh...pantaslah berarti Adam mengikut gen suami ibu, wajahnya nurun papanya", lanjut Tina.
"Iya nak Tina.
Maaf ya semuanya, kali ini Adam dan temannya akan ikut sarapan dengan kita, bagaimana kalian semua izin atau tidak? ", lanjut bu Ida.
"Dengan senang hati bu", jawab Diah, Sri, Ani, Rita dan Lusy berbarengan.
"Kalian ya....senang kali, jika bisa bersama cowok tampan, matanya langsung ijo", goda Tina.
"Haahaahaaa🤣🤣🤣🤣🤣 kelima gadis itupun tertawa".
"Ya iyalah, kami kan masih jomblo", sahut Diah.
"Kalian berdua tutup mata dan hati ya, nggak boleh lagi bersaing dengan kami, benar kan bu? ", Rita mencari dukungan dari bu Ida.
"Sudah ayo kita sarapan dulu, nanti kalian pada telat, bercandanya nanti malam aja kita lanjutkan. Jangan takut, anak ibu akan menetap dan mengajar disini", lanjut bu ida sambil tertawa.
Sementara kedua pemuda itu yang jadi bahan candaan mereka hanya tersenyum simpul. Adam mencuri pandang kearah Anyelir, gadis cantik yang duduk diam dihadapannya ini mulai mencuri perhatiannya".
Suasana kembali hening, semua fokus menghabiskan nasi goreng yang menjadi menu sarapan pagi mereka hari ini, hanya dentingan sendok saja yang terdengar.
Begitu selesai, Anye dan Tina buru-buru berpamitan sebab supir pribadi dari suami siri Tina telah datang menjemput mereka. Hari ini Tina diminta oleh suaminya untuk menemuinya di hotel tempat biasa mereka bertemu. Beliau ingin bertemu dan berpamitan kepada Tina untuk keberangkatannya ke luar negeri dalam waktu yang cukup lama. Beliau akan membawa istri petamanya berobat disana.
Sebelum ke tempat tujuannya Tina akan mengantar Anye terlebih dahulu sekaligus meminta izin kepada atasannya untuk free kerja hari ini.
Semakin dekat dengan hotel tempatnya bekerja hati Anye semakin tidak tenang, rasanya ia belum siap jika harus melihat Satya pagi ini. Tina merasakan kegelisahan Anye, ia kemudian menenangkan sahabatnya.
" Tenang, hari ini Tuan Satya tidak berada di hotel, suamiku bilang kakek Permana sedang dirawat di rumah sakit jadi Tuan Satya pasti saat ini sedang berada disana untuk menemani kakeknya. Aku bisa pastikan itu, bahwa Tuan tidak akan kembali ke hotel sampai kakek Permana keluar dari rumah sakit karena dia sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan kakek. Tapi aku tidak berani jamin jika dia mau membatalkan pertemuan kalian nanti malam karena itu kan memang yang diinginkan kakek Permana", Tina pun tersenyum saat mengatakan kalimat terakhirnya.
"Memangnya Kakek Permana sakit apa Tin?"
"Katanya sih sudah komplikasi, jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi".
"Ooh, kamu kok tahu Tin jika aku belum siap untuk bertemu Satya".
"Tina gitu lho, Tina kan punya kekuatan supranatural yang bisa membaca fikiran orang lain, apalagi fikiranmu Nye, mudah sekali kubaca hahaha...."😄😄😄
Dasar lu, udah sana buruan minta izin, ntar kelamaan suamimu nungguin, nggak dapat jatah ntar lu baru nyahok...keburu berangkat beliau.
Wah yang udah punya calon, udah pandai sekarang ya bicara soal jatah-menjatah, berarti ada kemajuan nih!
Ya kan, sudah belajar darimu🤭🤭🤭
Shiiip...ntar malam belajar lagi ya, pokoknya ntar aku kasi tips dech, gimana caranya biar suamimu nantinya nempel terus😂😂😂
Mereka berpisah di pintu masuk hotel, Anye menuju ke bagian pelayanan sedangkan Tina menemui atasannya untuk meminta izin.
Saat Anye masuk dan berpapasan dengan para staf dan pelanggan-pelanggan hotel yang menginap, mereka merasa senang apalagi melihat penampilan Anye yang semakin cantik. Mereka bertanya memangnya Anye sakit apa kok dua hari tidak masuk kerja.
Anye merasa terkejut dengan alasan yang diberikan Satya ke bagian pelayanan dan kepada pelanggan yang mengatakan bahwa Anye sakit bukannya pulang kampung untuk memikirkan tawarannya. Dengan terbata ia menjawab setiap pertanyaan mereka, bahwa ia izin nggak masuk kerja karena demam.
Dari sini Anye mulai menyimpulkan, berarti Satya memang tidak menginginkan masalah diantara mereka diketahui oleh orang luar yang tidak berkepentingan.
Sebenarnya Anye sedikit kecewa tapi kembali ia berlapang dada inilah mungkin salah satu yang akan menjadi isi point dari perjanjian mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Tiah Sutiah
sabar nye lebih baik kamu berjuang tuk mendapat kan cinta satya
2021-11-26
1
lrennyka
bekerjalah degan Bahgia Nye tetep semgat buat authorny ditunggu episode slnjtnya
2021-11-01
1
Hanipah Fitri
semangat thor..... tetap lanjut
2021-11-01
2