Episode 9. Ajakan makan malam

Fokusnya Anye dalam melayani tamu membuatnya tidak tahu kapan sang kakek dijemput cucunya. Ketika ia menatap kursi ternyata sudah kosong. Anye terus melanjutkan pekerjaannya. Sesekali ia memperhatikan jam di tangannya, semakin dekat waktu yang dijanjikan semakin membuatnya gelisah. Dia tidak ingin dipecat karena ia sangat membutuhkan pekerjaan ini.

Sementara diruangan Satya kakek Adiartha Permana tengah asyik menikmati bermacam makanan kesukaannya. Satya dan Radit juga ikut makan menemani kakek. Tidak ada yang bersuara kecuali suara dentingan sendok yang terdengar.

"Alhamdulillah, makananannya enak semua sesuai dengan selera kakek."

"Ada yang lebih enak lagi kek, masakan calon cucu menantu." celetuk Radit sambil memperhatikan wajah sahabatnya.

"Satya pun menajamkan tatapannya kepada Radit."

"Beneran nih Sat ! kamu sudah mendapatkan calon cucu menantu buat kakek. Kenapa tidak kalian ajak kesini dan kenalkan dengan kakek. Kamu harus cepat Sat, kakek ingin sebelum kematian datang bisa menggendong putramu. Kakek merasa umur kakek tidak akan lama lagi."

"Kakek jangan ngomong seperti itu, Satya ingin kakek mendampingi kami sampai nanti anak anak Satya dewasa kek."

"Iya kek, Radit juga ingin kakek melihat dan membimbing anak-anak Radit kelak supaya bisa sukses seperti kakek."

"Makanya kalian harus cepat, mau kakek minggu depan kalian sudah harus menikah."

😮😮😮 keduanya terkejut mendengar permintaan kakek.

"Bagaimana mau minggu depan, gadis yang bersangkutan saja belum tau jika kini jadi incaran cucu Kakek. Lagian belum ada yang mau juga sama Radit kek."😊😊😊

"Kalian anak muda payah, kalau tidak berani biar kakek yang akan menemuinya dan memintanya agar segera menjadi cucu mantu kakek, sebelum keduluan orang lain.

"Jangan....jangan kek, biar Satya aja nanti yang ngomong lagian masih ada masalah yang harus Satya selesaikan dulu."

"Kamu Radit kapan lagi! apa perlu kakek yang harus mencarikan untukmu. Masak kalah kalian dengan kakek. Kakek dulu ketika bertemu nenek kalian dan kakek menyukainya langsung kakek datang kerumah orang tuanya. Ambil dulu hati orang tuanya baru anaknya. Jadi kita dapat dukungan dari mereka untuk mendapatkan anaknya."

"Jadi kek calon besan kakek kan jauh dikampung, apa Satya harus pergi dan menginap disana....lah nanti yang disini keduluan disamber orang kek."

"Kamu apaan sih Dit?" tukas Satya.

"Sudah-sudah....pokoknya kakek nggak mau tahu, minggu depan kamu Sat sudah harus mengenalkannya kepada kakek."

"😆😆😆Haaahaaahaaa......kapok kamu Sat. ejek Radit kepada sahabatnya.

"Kamu juga Dit !!!, ini juga berlaku buat kamu. Kamu kan juga cucu Kakek."

"Mampus kamu kan Dit, aku sudah ada target lah kamu......wanita mana yang akan kamu kenalkan ke kakek."

Radit pun hanya tertawa sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Sekarang Kakek mau pulang dulu, mau sholat dan istirahat lagian nanti mama dan papamu pasti cemas menunggu kakek. Ayo Radit tolong antar Kakek ke mobil, biar Satya meneruskan pekerjaannya."

"Baik Kek, aku antar kakek dulu ya Sat. Setelah itu aku mau langsung ke mesjid dan lanjut menyelesaikan urusan dengan klien kita".

Satya pun mengangguk.

Mereka berdua segera keluar dari ruangan Satya.

Satya melihat arlojinya, kemudian beranjak ingin menunaikan sholat.

Sementara Anyelir juga sudah selesai sholat dan kini sedang beristirahat untuk makan siang. Anye makan dengan terburu-buru, karena ia tidak ingin terlambat menemui bosnya.

Waktu kini telah menunjukkan pukul dua kurang sepuluh menit, Anyelir bersiap untuk menuju ke ruangan Satya. Dia tidak mau telat, Anye memang orangnya on time dalam segala urusan apalagi dalam hal menepati janji. Tepat jam dua ia segera mengetuk pintu ruangan Satya.

"Tok....tok....tok.... tok" Assalamu'alaikum.

"Wa'alaikumsalam, masuk!!!!! "jawab satya dingin.

Anyepun segera masuk dengan perasaan takut dan sambil menundukkan wajahnya.

"Silahkan duduk", lanjut Satya.

"Terima kasih Pak", jawab Anyelir.

Anyelirpun duduk di kursi yang ditunjuk Satya sambil terus menunduk dan menggenggam kedua tangannya untuk menutupi perasaan gugup dan rasa takutnya. Ia merasakan seperti tinggal didalam ruangan es.

"Kamu ternyata karyawan disini, kamu sudah fikirkan kesalahanmu. Bagaimana kamu akan mengganti rugi kerusakan yang ada pada mobil saya."

"Maafkan saya Pak.... itu memang kesalahan saya, sekali lagi maafkan saya Pak. Saya mohon untuk mencicilnya Pak, potonglah gaji saya setiap bulannya untuk mengganti kerugian itu. Saya mohon jangan pecat saya Pak, karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini."

"Mau sampai kapan saya potong gajimu, apa kamu yakin sisanya nanti cukup buat kebutuhanmu."

Anyelir hanya bisa terdiam karena memang sudah pasti tidak akan cukup.

"Kenapa kamu diam !"

"Iya pak, memang tidak akan cukup." Anyelir berkata dengan lirih dan nyaris tak terdengar. Air mata mulai menggenang dipelupuk matanya, ia menundukkan pandangannya agar Satya tidak melihatnya yang hampir menangis.

Satya yang memperhatikan Anyelir sedari tadi merasa iba melihat kesedihan diwajahnya. Ia tidak ingin melihat Anyelir menangis di hadapannya, kemudian ia melanjutkan ucapannya.

"Begini saja, saya akan fikirkan dulu apa yang harus kamu lakukan untuk mengganti kerugian itu. Nanti malam supir saya akan menjemputmu, kita akan membicarakan hal ini sambil makan malam. Silahkan share alamat rumahmu ke hp saya. Kamu boleh pergi sekarang dan lanjutkan pekerjaanmu seperti biasa, karena tamu kita pasti banyak yang menunggumu".

"Baik pak, saya permisi pak."

"Ingat jam tujuh malam kamu sudah harus siap, karena saya tidak suka menunggu. Waktu sangat berharga bagi saya."

Anyelirpun mengangguk dan segera keluar. Dia bersyukur tidak dipecat dan ternyata bosnya tidak sedingin yang ia bayangkan. Ia segera melanjutkan pekerjaannya sampai pergantian shift kerja pun tiba. Saat bersiap hendak pulang Tina menghampirinya "Hai cantik..... sudah mau pulang?"

"Lho kamu kok disini, memangnya pekerjaanmu sudah selesai".

"Sudah, hari ini aku izin pulang cepat dan pekerjaanku dilanjutkan oleh temanku. Besok rencananya gantian aku yang melanjutkan pekerjaannya karena dia mau pulang cepat."

"Ayo kita pulang, tapi hari ini kita jalan-jalan dulu ya. Aku ingin traktir kamu makan."

"Maaf Tin...bukannya aku tidak mau, hari ini aku harus pulang cepat. Aku tidak ingin terlambat nanti malam."

"Memangnya nanti malam kamu mau kemana Nye?"

"Menyelesaikan masalahku kemaren. Tadi aku sudah menghadap bos, Alhamdulillah aku tidak dipecat Tin tapi belum tau apa yang harus aku lakukan untuk menggantinya. Bos masih mikir dengan cara apa aku harus menggantinya karena jika dicicilpun entah sampai kapan baru lunas sementara kamu kan tau Tin semua gajiku habis ku kirim ke kampung. Malam ini supir bos akan menjemputku untuk makan malam, disana nanti baru dibicarakan lagi."

"Cie-cie.....musibah membawa berkah. Aku aja belum pernah berhadapan langsung dengan bos kita, nah kamu yang karyawan baru diajak makan malam."

"Tapi aku masih takut Tin, ganti rugi apa nanti yang harus kubayar."

"Kamu jangan takut, memang bos kita super cold tapi yang aku dengar orangnya care terhadap bawahan, apalagi kakeknya yang merupakan pemilik bisnis ini semua. Memang aku belum pernah sih bertemu dengan kakek Permana."

"Ya sudah ayo cepat pulang, kamu harus berdandan yang cantik. Jangan sampai buat malu bos. Dan kata teman-teman, bos kita itu orangnya sangat menghargai waktu. Jangan sampai kamu membuatnya menunggu."

Mereka bergegas pulang, mobil jemputan Tina sudah menunggu. Tina meminta pak supir untuk singgah ke butik gaun muslim. Tina berniat membelikan sahabatnya sebuah gaun malam muslim modern. Dia ingin sahabatnya tampil cantik malam ini walau hanya dengan dandanan sederhana.

"Kamu mau mengubah penampilan ya Tin, Alhamdulillah...... ". Ucap Anyelir.

"Bukan lho Nye, aku belum siap untuk itu. Aku ingin membelikanmu gaun untuk kamu pakai nanti malam. Aku ingin kamu tampil cantik di depan bos, walau kamu hanya seorang waitress."

"Tin, aku tidak ingin menyusahkan kamu terus. Kamu sudah terlalu banyak menolongku, aku tidak akan bisa membalasnya."

"Ayo cepat turun Nye, keburu tutup ntar tokonya."

Penjaga toko menyambut kedatangan mereka. Tina memilihkan sebuah gaun malam muslim berwarna navy yang dipadu dengan luaran berwarna putih dengan warna hijab senada.

Tina membawa Anye keruang pas untuk mencoba gaun itu. Tina terpana melihat penampilan sahabatnya. Gaun itu sangat cocok dikenakan oleh Anyelir hingga menimbulkan kesan elegan, anggun serta menimbulkan aura positif bagi orang-orang disekitarnya.

Setelah selesai Tina membelikan semua keperluan Anyelir, mereka pun memutuskan kembali ke tempat kost agar Anyelir bisa segera bersiap.

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

berkah ataukah petaka ...

2023-01-24

0

Alif

Alif

suka aq dg karakter tina, smngt thoor

2022-04-22

4

Arin

Arin

ya ampun Tina kmu baik bngt....semoga nanti kmu dapet jdoh yg baik amiin,ap mngkin nanti kmu jdoh tmn si tuan Satya☺️☺️

2022-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Ingin bekerja
2 Episode 2. Kesepakatan dengan rentenir
3 Episode 3. Mulai curiga
4 Episode 4. Koki baru
5 Episode 5. Lamunan penyebab petaka
6 Episode 6. Pengorbanan seorang sahabat
7 Episode 7. Mencari calon istri kedua
8 Episode 8. Menyelidiki asal usul
9 Episode 9. Ajakan makan malam
10 Episode 10. Menjatuhkan pilihan
11 Episode 11. Galau dalam mengambil keputusan
12 Episode 12. Oleh-oleh dari kota
13 Episode 13. Berbohong demi membahagiakan orangtua
14 Episode 14. Ancaman melalui telphone genggam
15 Episode 15. Balas budi
16 Episode 16. Restu ibu
17 Bab 17. Wanita yang pantas untuk di cintai
18 Episode 18. Dukungan dari para sahabat
19 Episode 19. Merubah penampilan
20 Episode 20. Akibat kecerobohan
21 Episode 21. Panas dingin
22 Episode 22. Setuju menikah dengan syarat
23 Episode 23. Calon Suami sekaligus sahabat
24 Episode 24. Mulai Cemburu
25 Episode 25. Kabar baik adalah obat paling ampuh
26 Episode 26. Melihat bayangan istri
27 Episode 27. Restu dari kakek
28 Episode 28. Kehilangan jejak
29 Episode 29. Pernyataan cinta Adam
30 Episode 30. Sambutan yang mengejutkan
31 Episode 31. Menganalisa perubahan sikap Tirta
32 Episode 32. Menemui calon mertua di kampung
33 Episode 33. Merahasiakan untuk sementara
34 Episode 34. Persiapan seserahan lamaran
35 Episode 35. Acara lamaran
36 Episode 36. Impian Ayah dan Ibu
37 Episode 37. Ancaman dari orang misterius
38 Episode 38. Penyesalan Radit
39 Episode 39. Kenangan di tempat favorit
40 Episode 40. Diangkat menjadi manajer Resto
41 Episode 41. Dipandang sebagai pelakor
42 Episode 42. Cinta Kakek mengalahkan Ego Tirta
43 Episode 43. Janji Tirta
44 Episode 44. Hukuman dari Satya
45 Episode 45. Balasan Surga bagi keikhlasan seorang istri
46 Episode 46. Ancaman berdarah
47 Episode 47. Mempersiapkan Kado istimewa
48 Episode 48. Bridal Shower Ala Anyelir
49 Episode 49. Wejangan orang tua sebelum pernikahan
50 Episode 50. Ijab qabul
51 Episode 51. Perjanjian setelah pernikahan
52 Episode 52. Mencari keberadaan Nadia
53 Episode 53. Meminta maaf atas kebohongan
54 Episode 54. Menabur cinta lewat masakan
55 Episode 55. Ciuman pertama di rumah baru
56 Episode 56. Perhatian lebih untuk cinta
57 Episode 57. Rencana Kakek
58 Episode 58. Tiga cucu kesayangan
59 Episode 59. Persiapan Honeymoon
60 Episode 60. Teman saat berduka
61 Episode 61. Hikmah di balik ancaman
62 Episode 62. Makan malam romantis
63 Episode 63. Malam Pertama
64 Episode 64. Rindu kasih sayang istri
65 Episode 65. Membuktikan Ancaman
66 Episode 66. Memancing amarah peneror
67 Episode 67. Merasa tidak nyaman
68 Episode 68. Gagal mempermalukan
69 Episode 69. Obat perusak kandungan
70 Episode 70. Mengisengi Istri
71 Episode 71. Panik
72 Episode 72. Identitas Pelaku Terbongkar
73 Episode 73. Musuh dalam selimut
74 Episode 74. Penyesalan Anyelir
75 Episode 75.Terpaksa pulang
76 Episode 76. Rencana double honeymoon
77 Episode 77. Adil membagi waktu
78 Episode 78. Kekhawatiran Kakek Adiartha
79 Episode 79. Kecemburuan dan gosip
80 Episode 80. Curiga ada campur tangan orang dalam
81 Episode 81. Gagal mendapatkan jatah
82 Episode 82. Tangis dan amarah Satya
83 Episode 83. Mengumumkan identitas Anyelir
84 Episode 84. Mulai mencari Nadia
85 Episode 85. Protektif dan Posesif
86 Episode 86. Sedih karena diabaikan
87 Episode 87. Praduga yang salah
88 Episode 88. Kejujuran yang pahit
89 Episode 89. Maksud di balik permintaan Adam
90 Episode 90. Sengsara membawa nikmat
91 Episode 91. Berhasil berkat dukungan istri dan sahabat
92 Episode 92. Menghindari teman demi suami
93 Episode 93. Memberi surprise
94 Episode 94. Stop Mas
95 Episode 95. Belum Terbiasa
96 Episode 96. Kembali ke masa kanak-kanak
97 Episode 97. Mewakili pihak Radit
98 Episode 98. Anyelir Hamil
99 Episode 99. Ngidam durian
100 Episode 100. Hadiah dari Kakek
101 Episode 101. Harapan di balik pesta dan syukuran
102 Episode 102. Percaya Kepada Takdir
103 Episode 103. Kehamilan Kembar
104 Episode 104. Kebahagiaan di masa kehamilan
105 Episode 105. Menemukan Nadia
106 Episode 106. Sama-sama cemas
107 Episode 107. Kecewa
108 Episode 108. Berinteraksi dengan janin kembar jenius
109 Episode 109. Tugas Nadia
110 Episode 110. Mengesampingkan janji demi kondisi darurat
111 Episode 111. Menebus kesalahan
112 Episode 112. Mengenang masa lalu
113 Episode 113. Bingung membagi waktu dan perhatian
114 Episode 114. Cemas
115 Episode 115. Anyelir koma
116 Episode 116. Merasakan peran sebagai Ibu
117 Episode 117. Permohonan Nadia
118 Episode 118. Bukan madu tapi adik
119 Episode 119. Ikhlas berbagi kebahagiaan
120 Episode 120. Menabalkan Nama
121 Episode 121. Pesan terakhir
122 Episode 122. Tempat peristirahatan terakhir
123 Episode 123. Saling Mencintai
124 Episode 124. Kado istimewa
125 Episode 125. Makna kebahagiaan hakiki
126 MENYAPA PEMBACA ( PENGUMUMAN )
127 MENYAPA PEMBACA (BAB PENGUMUMAN Ke-2)
128 PENGUMUMAN KARYA BARU "BERI AKU CINTA" (Lomba YAAW 7)
129 PENGUMUMAN KARYA BARU "MUTIARA TERABAIKAN UNTUK ADAM" BY JULIA FAJAR
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Episode 1. Ingin bekerja
2
Episode 2. Kesepakatan dengan rentenir
3
Episode 3. Mulai curiga
4
Episode 4. Koki baru
5
Episode 5. Lamunan penyebab petaka
6
Episode 6. Pengorbanan seorang sahabat
7
Episode 7. Mencari calon istri kedua
8
Episode 8. Menyelidiki asal usul
9
Episode 9. Ajakan makan malam
10
Episode 10. Menjatuhkan pilihan
11
Episode 11. Galau dalam mengambil keputusan
12
Episode 12. Oleh-oleh dari kota
13
Episode 13. Berbohong demi membahagiakan orangtua
14
Episode 14. Ancaman melalui telphone genggam
15
Episode 15. Balas budi
16
Episode 16. Restu ibu
17
Bab 17. Wanita yang pantas untuk di cintai
18
Episode 18. Dukungan dari para sahabat
19
Episode 19. Merubah penampilan
20
Episode 20. Akibat kecerobohan
21
Episode 21. Panas dingin
22
Episode 22. Setuju menikah dengan syarat
23
Episode 23. Calon Suami sekaligus sahabat
24
Episode 24. Mulai Cemburu
25
Episode 25. Kabar baik adalah obat paling ampuh
26
Episode 26. Melihat bayangan istri
27
Episode 27. Restu dari kakek
28
Episode 28. Kehilangan jejak
29
Episode 29. Pernyataan cinta Adam
30
Episode 30. Sambutan yang mengejutkan
31
Episode 31. Menganalisa perubahan sikap Tirta
32
Episode 32. Menemui calon mertua di kampung
33
Episode 33. Merahasiakan untuk sementara
34
Episode 34. Persiapan seserahan lamaran
35
Episode 35. Acara lamaran
36
Episode 36. Impian Ayah dan Ibu
37
Episode 37. Ancaman dari orang misterius
38
Episode 38. Penyesalan Radit
39
Episode 39. Kenangan di tempat favorit
40
Episode 40. Diangkat menjadi manajer Resto
41
Episode 41. Dipandang sebagai pelakor
42
Episode 42. Cinta Kakek mengalahkan Ego Tirta
43
Episode 43. Janji Tirta
44
Episode 44. Hukuman dari Satya
45
Episode 45. Balasan Surga bagi keikhlasan seorang istri
46
Episode 46. Ancaman berdarah
47
Episode 47. Mempersiapkan Kado istimewa
48
Episode 48. Bridal Shower Ala Anyelir
49
Episode 49. Wejangan orang tua sebelum pernikahan
50
Episode 50. Ijab qabul
51
Episode 51. Perjanjian setelah pernikahan
52
Episode 52. Mencari keberadaan Nadia
53
Episode 53. Meminta maaf atas kebohongan
54
Episode 54. Menabur cinta lewat masakan
55
Episode 55. Ciuman pertama di rumah baru
56
Episode 56. Perhatian lebih untuk cinta
57
Episode 57. Rencana Kakek
58
Episode 58. Tiga cucu kesayangan
59
Episode 59. Persiapan Honeymoon
60
Episode 60. Teman saat berduka
61
Episode 61. Hikmah di balik ancaman
62
Episode 62. Makan malam romantis
63
Episode 63. Malam Pertama
64
Episode 64. Rindu kasih sayang istri
65
Episode 65. Membuktikan Ancaman
66
Episode 66. Memancing amarah peneror
67
Episode 67. Merasa tidak nyaman
68
Episode 68. Gagal mempermalukan
69
Episode 69. Obat perusak kandungan
70
Episode 70. Mengisengi Istri
71
Episode 71. Panik
72
Episode 72. Identitas Pelaku Terbongkar
73
Episode 73. Musuh dalam selimut
74
Episode 74. Penyesalan Anyelir
75
Episode 75.Terpaksa pulang
76
Episode 76. Rencana double honeymoon
77
Episode 77. Adil membagi waktu
78
Episode 78. Kekhawatiran Kakek Adiartha
79
Episode 79. Kecemburuan dan gosip
80
Episode 80. Curiga ada campur tangan orang dalam
81
Episode 81. Gagal mendapatkan jatah
82
Episode 82. Tangis dan amarah Satya
83
Episode 83. Mengumumkan identitas Anyelir
84
Episode 84. Mulai mencari Nadia
85
Episode 85. Protektif dan Posesif
86
Episode 86. Sedih karena diabaikan
87
Episode 87. Praduga yang salah
88
Episode 88. Kejujuran yang pahit
89
Episode 89. Maksud di balik permintaan Adam
90
Episode 90. Sengsara membawa nikmat
91
Episode 91. Berhasil berkat dukungan istri dan sahabat
92
Episode 92. Menghindari teman demi suami
93
Episode 93. Memberi surprise
94
Episode 94. Stop Mas
95
Episode 95. Belum Terbiasa
96
Episode 96. Kembali ke masa kanak-kanak
97
Episode 97. Mewakili pihak Radit
98
Episode 98. Anyelir Hamil
99
Episode 99. Ngidam durian
100
Episode 100. Hadiah dari Kakek
101
Episode 101. Harapan di balik pesta dan syukuran
102
Episode 102. Percaya Kepada Takdir
103
Episode 103. Kehamilan Kembar
104
Episode 104. Kebahagiaan di masa kehamilan
105
Episode 105. Menemukan Nadia
106
Episode 106. Sama-sama cemas
107
Episode 107. Kecewa
108
Episode 108. Berinteraksi dengan janin kembar jenius
109
Episode 109. Tugas Nadia
110
Episode 110. Mengesampingkan janji demi kondisi darurat
111
Episode 111. Menebus kesalahan
112
Episode 112. Mengenang masa lalu
113
Episode 113. Bingung membagi waktu dan perhatian
114
Episode 114. Cemas
115
Episode 115. Anyelir koma
116
Episode 116. Merasakan peran sebagai Ibu
117
Episode 117. Permohonan Nadia
118
Episode 118. Bukan madu tapi adik
119
Episode 119. Ikhlas berbagi kebahagiaan
120
Episode 120. Menabalkan Nama
121
Episode 121. Pesan terakhir
122
Episode 122. Tempat peristirahatan terakhir
123
Episode 123. Saling Mencintai
124
Episode 124. Kado istimewa
125
Episode 125. Makna kebahagiaan hakiki
126
MENYAPA PEMBACA ( PENGUMUMAN )
127
MENYAPA PEMBACA (BAB PENGUMUMAN Ke-2)
128
PENGUMUMAN KARYA BARU "BERI AKU CINTA" (Lomba YAAW 7)
129
PENGUMUMAN KARYA BARU "MUTIARA TERABAIKAN UNTUK ADAM" BY JULIA FAJAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!