Kembali Ke Akademi

Di Ibukota, markas utama assosiasi hunter Black Eagle.

Lima orang petinggi assosiasi sedang mengadakan pertemuan. Mereka sedang membahas permasalahan utama yang sedang dihadapi assosiasi mereka.

“Bagaimana? Apa diantara kalian sudah ada yang menemukan seorang hunter yang memiliki empat elemen dalam dirinya?.” kata tegas terdengar membuka pertemuan para petinggi assosiasi hunter black eagle.

Pemilik suara itu adalah Harry, pemimpin assosiasi hunter black eagle yang merupakan seorang hunter tingkat A.

“Seluruh orang yang aku kerahkan belum berhasil menemukannya, bahkan kami tak sedikit pun memiliki petunjuk tentang keberadaan hunter yang memiliki empat elemen dalam dirinya.” kata salah satu wakilnya.

“Begitu juga dengan kami, pencarian ini sangat sulit!.” katap wakilnya yang lain.

Setelah mendengar balasan seluruh wakilnya, Harry hanya bisa menghela nafas panjang. “Ini memang sulit, tapi kalian harus terus mencarinya! Kalian seharusnya tahu, kalau dengan menyerap kekuatan orang itu, kekuatan kita bisa meningkat menjadi hunter tingkat SS.”

Lima wakil pemimpin assosiasi hunter black eagle menganggukkan kepalanya. “Baik pemimpin, kami akan terus mencari keberadaan hunter itu.”

°°°

Wilayah urata Ibukota, di mansion besar tempat tinggal keluarga Olsen.

Seorang pria berlutut di hadapan seorang wanita yang masih terlihat cantik walau usianya sudah hampir genap satu abad.

“Nyonya, tuan muda telah berhasil menguasai kekuatan dari keempat kristal peninggalan tuan besar.”

Wanita itu tersenyum setelah mendengar laporan pria yang berlutut di depannya. “Terus awasi mereka dari kejauhan, dan singkirkan siapa saja yang ingin mengusik kehidupan mereka!.” kata si wanita tegas.

“Baik nyonya.” pria yang berlutut di depan si wanita segera pergi untuk menjalankan tugasnya.

Wanita tua itu adalah Beatrix Olsen, kepala keluarga Olsen, dan dia juga seorang Ibu untuk Zizu.

°°°

Setelah latihan malam dan istirahat yang cukup, pagi ini Hiro akan pergi ke akademi setelah pihak akademi memastikan keamanan akademi.

Lux, Nana, dan Yuna yang telah lebih dulu sampai sengaja menunggu Hiro di gerbang masuk akademi.

“Lihat, sekumpulan orang lemah sedang berkumpul!.” teriak Edward yang sedang berkumpul dengan para bawahannya.

“Aku baru tahu kalau badut bisa menghina orang. Setahuku, buka badut itu biasanya menghibur orang-orang?.” kata Lux membalas teriakan Edward.

Wajah Edward seketika menghitam begitu mendengar perkataan Lux. “Kalau bukan nama besar keluargamu, saat ini juga kau akan habis di tanganku.” katanya.

“Bukannya itu terbalik? Semua orang juga tahu kalau ada seorang badut yang menggunakan nama besar keluarga badut nya untuk mengumpulkan para badut lainnya.”

Beberapa murid tertawa lirih saat mendengar perkataan Lux, tapi mereka segera pergi membubarkan diri setelah melihat pandangan mata Edward yang menatap tajam kearah mereka.

Hiro yang tak ingin memperpanjang masalah dengan Edward dan para bawahannya, dia segera menyeret Lux pergi menuju ke kelasnya.

“Tuntaskan masalah diantara kalian satu bulan lagi saat diadakan ujian kelas. Dalam ujian itu setidaknya kamu bisa memukuli sekumpulan badut itu.” kata Hiro yang tadi mencoba mendinginkan suasana, tapi dirinya sendiri mengatai Edward dan para bawahannya sebagai sosok badut yang suka melawak.

“Cih, aku kira kamu ingin mendinginkan si sumbu pendek, tapi ternyata kamu sama saja dengannya.” kata Nana yang memberi julukan sumbu pendek pada Lux.

“Hahahaha...” Hiro hanya tertawa mendengar apa yang dikatakan Nana.

“Ehm, ngomong-ngomong, apa nanti sepulang sekolah kita akan pergi berlatih?.” tanya Lux tiba-tiba.

“Aku sudah memastikan tempat itu, walau belum terlalu yakin, hari ini kita sudah bisa menggunakan tempat itu untuk berlatih.” kata Hiro menjawab pertanyaan Lux.

Ketiga temannya tersenyum senang saat mendengar jawaban Hiro.

“Bagus, dengan begitu aku bisa meningkatkan kekuatan fisik ku yang masih terlalu lemah.” ujar Lux bersemangat.

“Untuk danau, kita belum bisa menggunakannya. Jujur saja aku belum memastikan keamanan danau itu, dan masih ada kemungkinan adanya monster yang bersembunyi di dalam danau.” kata Hiro menjelaskan keadaan danau yang juga dijadikan sebagai tempat latihan.

“Itu tidak masalah, berlatih di bukit sudah lebih dari cukup untuk kita.” balas Yuna.

Mendengar itu, Hiro segera menganggukkan kepalanya.

“Sebenarnya latihan di bukit tidak semudah apa yang kalian lakukan. Kalian baru dikatakan menyelesaikan latihan di bukit saat kalian sudah berhasil menaiki dan menuruni bukit sebanyak 20 kali, dan lagi kalian harus membawa pemberat yang jauh lebih berat dari yang sudah aku berikan pada kalian.” kata Hiro menjelaskan.

Ketiganya hanya bisa tersenyum kecut setelah mendengar penjelasan Hiro.

“Kalau aku boleh tahu, apa diantara kalian sudah ada yang memiliki identitas hunter?.” tanya Lux yang hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh ketiganya.

“Hehehe... Kalau begitu, minggu depan kalian harus ikut denganku untuk mengikuti tes yang akan membuat kita mendapatkan identitas seorang hunter kalau kita bisa menyelesaikan seluruh tesnya.” ujar Lux.

“Eh, bukannya identitas hunter hanya bisa kita miliki setelah kita lulus dari akademi?.” tanya Nana.

Mendengar pertanyaan Nana, Lux mulai menjelaskan apa yang tidak mereka ketahui.

Tiap tahunnya pemerintah pusat akan mengadakan tes yang dapat menjadikan murid akademi menjadi seorang hunter sekalipun mereka belum lulus dari akademi.

“Aku baru mendengar ada hal seperti itu di kota ini.” kata Nana yang mendapat persetujuan dari Yuna dan Hiro.

Lux yang mendengar perkataan Nana kembali menjelaskan bagaimana tes itu selama ini tak ada yang mengetahuinya. “Selama ini kelima keluarga besar penguasa kota ini menutup rapat hal itu, dan selama ini juga hanya generasi muda dari lima keluarga besar yang mengikuti tes itu.”

“Itu sangat tidak adil!.” keluah Nana yang mana keluarganya tak termasuk dalam lima besar keluarga penguasa kota yang dia tinggali.

“Kalau hal itu terus berlanjut, bukannya akan ada kesenjangan antara generasi muda dari kalangan biasa dengan generasi muda para keluarga penguasa kota?.” kata Hiro.

“Itu juga yang selama ini dipikirkan oleh Ayahku, tapi saat dia mengusulkan untuk memberitahukan adanya tes itu ke seluruh generasi di kota ini, dia selalu kalah suara dengan keluarga besar lainnya.”

Mendengar itu tiba-tiba saja Hiro tersenyum sinis. “Sepertinya aku harus sedikit meminta bantuan padanya untuk menyelesaikan masalah ini.” katanya dalam hati.

Setelah mendengar perkataan Lux, Hiro dan yang lainnya segera memasuki kelas yang sudah cukup ramai. Di dalam kelas mereka duduk di tempat yang sudah biasa mereka tempati.

Para murid lainnya yang lebih dulu berada di dalam kelas hanya acuh dengan kedatangan Hiro dan teman-temannya, tapi ada beberapa wanita yang mencoba mencuri perhatian Lux.

Tubuh Lux menggigil ketakutan saat tak sedikit wanita yang terus memandangnya. “Ih, apa mereka akan memakan ku?.” kata Lux yang mengambil tempat duduk bersebelahan dengan Hiro.

Hiro yang mendengarnya hanya tersenyum geli dengan tingkah Lux. “Hah, bagaimana bisa seorang pria bisa ketakutan dengan para wanita?.” katanya.

“Oh, apa kamu tidak takut dengan para wanita, anak muda?.” tanya seorang wanita berambut pirang yang entah sejak kapan dia sudah duduk di tempat tepat bersamping dengan Hiro.

“Sejak kapan ada orang yang duduk di tempat itu?.” kata Hiro dalam hati sambil melihat keberadaan wanita yang terlihat asing baginya.

“Apa kamu sedang menggunakan mata kitormu untuk memandang ku?.” kata wanita itu sinis.

“Aku tidak memandangmu, dan aku juga tidak tertarik melakukan itu. Aku cuma penasaran bagaimana bisa ada orang aneh yang duduk di sampingku?.” kata Hiro tak kalah sinis.

“Kamu berani menghinaku? Hohohoho... Sepertinya kamu sudah bosan hidup.” wanita itu menyeringai, tapi saat dia ingin bangkit dan menyerang Hiro, sebuah anak panah tiba-tiba melesat dan menancap tepat di depannya.

Melihat anak panah menancap di depannya, si wanita mencari siapa pemilik anak panah itu. “Diam dan kembali duduk!.” kata wanita berpakaian hijau dengan busur panah di tangan kanannya.

Si wanita berambut pirang kembali duduk di tempatnya begitu mendengar perkataan wanita berpakaian hijauh yang tak lain adalah Fiona.

Suasana kelas yang berisik seketika menjadi hening setelah kedatangan Fiona. Edward dan para bawahannya yang masih di luar dengan cepat masuk dan menempati tempat duduk mereka.

Setelah semua muridnya telah duduk dengan tenang, Fiona segera memulai pelajarannya. Tapi sebelum memulai pelajaran, Fiona memperkenalkan dua murid baru yang akan bergabung dengan kelas divisi pertama.

Namun hari ini baru satu murid yang datang untuk mengikuti pelajaranOlivia, dan murid itu adalah Olivia, wanita berambut pirang yang duduk di samping Hiro.

“Kenapa juga murid barunya harus seorang wanita?.” keluh Hiro dalam hati.

°°°

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

Terpopuler

Comments

izRoiL

izRoiL

Gaasskeen

2021-11-25

0

S mangkujagat

S mangkujagat

ok

2021-11-15

0

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next next

2021-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Memulai Pelatihan
2 Awal Mula Perjalanan Menjadi Seorang Hunter
3 Melatih Kekuatan Baru
4 Dimulainya Ujian Akademi Hunter
5 Tiga Divisi Akademi Hunter
6 Mendapatkan Hadiah
7 Kekuatan Seorang Wanita
8 Hari Pertama Di Akademi Hunter
9 Menunjukkan Kekuatan Baru
10 Peristiwa Malam Berdarah
11 Sarang Monster
12 Pergerakan Assosiasi Hunter
13 Kemunculan Inti Api Semesta
14 Mendapatkan Skill Baru
15 Kembali Ke Akademi
16 Menggali Lubang Kuburnya Sendiri
17 Mencari Masalah
18 Serangan Sosok Bertopeng
19 Mengungkap Identitas Sosok Bertopeng
20 Persaingan Diantara Asosiasi Hunter
21 Melatih Keempat Teman
22 Menjelajahi Dungeon
23 Terperangkap Di Dalam Dungeon
24 Terkepung Puluhan Monster
25 Mengalahkan Bos Monster Lantai Kelima
26 Kemunculan Monster Berwujud Naga
27 Pindah Ke Ibukota
28 Wanita Tua Penggoda
29 Sambutan Di Akademi Pusat
30 Sebuah Tantangan
31 Jiwa Liar Usia Remaja
32 Hadiah Dari Noel
33 Maju Kena Mundur Kena
34 Kembali Menjelajahi Dungeon
35 Skill Regenerasi Super
36 Keputusan Para Wanita
37 Tiga Keuntungan Dalam Satu Waktu
38 Menguji Skill Baru
39 Memperbaiki Penampilan
40 Datang Lebih Cepat
41 Sakit Tapi Tidak Berdarah
42 Menjelajahi Dungeon Level 3
43 Menemukan Ribuan Inti Monster
44 Menyelesaikan Dungeon Level 3
45 Inti Kekuatan Semesta
46 Penghinaan
47 Rasa Takut Dan Penyesalan
48 Si Bocah Pencuri
49 Perebut Calon Tunangan Orang
50 Memberi Pelajaran
51 Hanya Sekumpulan Semut
52 Serangan Tiga Keluarga Besar
53 Kejutan Yang Menggemparkan
54 Membuat Cairan Eliksir
55 Wajah Dibalik Topeng
56 Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Olsen
57 Para Wanita Tangguh
58 Datangnya Para Pembuat Masah
59 Dimulainya Pertandingan Antar Kelas Elite
60 Datang Diwaktu Yang Salah
61 Bahaya Datang Mendekati Ibukota
62 Black Kraken
63 Bukan Kemenangan Yang Sesungguhnya
64 Sebuah Dendam Lama
65 Membuat Senjata
66 Dungeon Di Dasar Lautan
67 Menjelajahi Dungeon Dasar Laut
68 Roh Penunggu Lantai Ketujuh Dungeon
69 Monster Berwujud Manusia
70 Menyelesaikan Misi Penghancuran Dungeon
71 Membagi Barang Jarahan
72 Hari Keberangkatan
73 Sedikit Gangguan
74 Dua Kabar Buruk
75 Setara Dengan Kekuatan Dewa
76 Rencana Adu Domba
77 Semangat Untuk Menang
78 Elemen Ketujuh
79 Menuju Ruangan Bos Monster
80 Tidak Ada Bos Monster
81 Wanita Yang Malang
82 Tambahan Kekuatan
83 Peningkatan Besar
84 Membebaskan Para Wanita
85 Menuju Perbatasan
86 Hunter Tingkat Pahlawan
87 Pertempuran Singkat Di Perbatasan
88 Kehangatan Di Dalam Kabin Pesawat
89 Perang Sesama Hunter
90 Kabar Dari Wilayah Timur Tengah
91 Keberadaan Hunter Asing
92 Serangan Hunter Bertopeng Hitam
93 Menyerang Markas Musuh
94 Identitas Pria Bertopeng
95 Meninggalkan Keluarga Olsen
96 Merekrut Musuh Menjadi Pengikut
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Memulai Pelatihan
2
Awal Mula Perjalanan Menjadi Seorang Hunter
3
Melatih Kekuatan Baru
4
Dimulainya Ujian Akademi Hunter
5
Tiga Divisi Akademi Hunter
6
Mendapatkan Hadiah
7
Kekuatan Seorang Wanita
8
Hari Pertama Di Akademi Hunter
9
Menunjukkan Kekuatan Baru
10
Peristiwa Malam Berdarah
11
Sarang Monster
12
Pergerakan Assosiasi Hunter
13
Kemunculan Inti Api Semesta
14
Mendapatkan Skill Baru
15
Kembali Ke Akademi
16
Menggali Lubang Kuburnya Sendiri
17
Mencari Masalah
18
Serangan Sosok Bertopeng
19
Mengungkap Identitas Sosok Bertopeng
20
Persaingan Diantara Asosiasi Hunter
21
Melatih Keempat Teman
22
Menjelajahi Dungeon
23
Terperangkap Di Dalam Dungeon
24
Terkepung Puluhan Monster
25
Mengalahkan Bos Monster Lantai Kelima
26
Kemunculan Monster Berwujud Naga
27
Pindah Ke Ibukota
28
Wanita Tua Penggoda
29
Sambutan Di Akademi Pusat
30
Sebuah Tantangan
31
Jiwa Liar Usia Remaja
32
Hadiah Dari Noel
33
Maju Kena Mundur Kena
34
Kembali Menjelajahi Dungeon
35
Skill Regenerasi Super
36
Keputusan Para Wanita
37
Tiga Keuntungan Dalam Satu Waktu
38
Menguji Skill Baru
39
Memperbaiki Penampilan
40
Datang Lebih Cepat
41
Sakit Tapi Tidak Berdarah
42
Menjelajahi Dungeon Level 3
43
Menemukan Ribuan Inti Monster
44
Menyelesaikan Dungeon Level 3
45
Inti Kekuatan Semesta
46
Penghinaan
47
Rasa Takut Dan Penyesalan
48
Si Bocah Pencuri
49
Perebut Calon Tunangan Orang
50
Memberi Pelajaran
51
Hanya Sekumpulan Semut
52
Serangan Tiga Keluarga Besar
53
Kejutan Yang Menggemparkan
54
Membuat Cairan Eliksir
55
Wajah Dibalik Topeng
56
Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Olsen
57
Para Wanita Tangguh
58
Datangnya Para Pembuat Masah
59
Dimulainya Pertandingan Antar Kelas Elite
60
Datang Diwaktu Yang Salah
61
Bahaya Datang Mendekati Ibukota
62
Black Kraken
63
Bukan Kemenangan Yang Sesungguhnya
64
Sebuah Dendam Lama
65
Membuat Senjata
66
Dungeon Di Dasar Lautan
67
Menjelajahi Dungeon Dasar Laut
68
Roh Penunggu Lantai Ketujuh Dungeon
69
Monster Berwujud Manusia
70
Menyelesaikan Misi Penghancuran Dungeon
71
Membagi Barang Jarahan
72
Hari Keberangkatan
73
Sedikit Gangguan
74
Dua Kabar Buruk
75
Setara Dengan Kekuatan Dewa
76
Rencana Adu Domba
77
Semangat Untuk Menang
78
Elemen Ketujuh
79
Menuju Ruangan Bos Monster
80
Tidak Ada Bos Monster
81
Wanita Yang Malang
82
Tambahan Kekuatan
83
Peningkatan Besar
84
Membebaskan Para Wanita
85
Menuju Perbatasan
86
Hunter Tingkat Pahlawan
87
Pertempuran Singkat Di Perbatasan
88
Kehangatan Di Dalam Kabin Pesawat
89
Perang Sesama Hunter
90
Kabar Dari Wilayah Timur Tengah
91
Keberadaan Hunter Asing
92
Serangan Hunter Bertopeng Hitam
93
Menyerang Markas Musuh
94
Identitas Pria Bertopeng
95
Meninggalkan Keluarga Olsen
96
Merekrut Musuh Menjadi Pengikut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!