Menggali Lubang Kuburnya Sendiri

Saat semua murid pria di dalam kelas kagum dengan kecantikan Olivia, Hiro justru terlihat acuh dengan keberadaan wanita yang sejak awal sudah tidak membuatnya nyaman.

“Apa kamu ada masalah dengannya? Lihat, dari tadi dia sering mencuri pandang ke arahmu.” Lux yang berada di sisi lain dari tempat duduk Hiro bertanya sambil melirik ke tempat duduk Olivia.

Hiro hanya diam mendengar itu, dan tak ada sedikit pun niatan untuk menjawab pertanyaan Lux. Dia tahu kalau saat ini Lux sedang hanya sedang bermain-main dengan pertanyaan yang dia berikan kepadanya.

Olivia yang merasa sedang di perhatikan oleh Lux, dia segera mengalihkan pandangannya ke arah Lux lalu berkata. “Jaga mata mu!.”

Lux hanya bisa tersenyum canggung saat mendengar apa yang dikatakan Olivia kepadanya. “Hehehehe... Ternyata dia tahu kalau aku sedang memperhatikannya.” gumam Lux yang hanya dapat di dengar oleh Hiro.

Hiro menghela nafas panjang saat mendengar gumaman lirih Lux, tapi setelahnya dia kembali fokus pada pelajaran yang sedang diberikan oleh Fiona.

“Apa diantara kalian ada yang pernah membunuh monster?.” tanya Fiona tiba-tiba.

“Apa Bu Fiona belum pernah mendengar kalau aku pernah membunuh monster tingkat besi seorang diri saat malam serangan monster?.” kata Edward dengan sombongnya.

“Benarkah? Yang Ibu dengar justru kabar kamu yang hampir mati karena terlalu meremehkan monster tingkat besi yang menyerang mansion keluarga mu.” kata Fiona mengatakan apa yang dia dengar dari salah satu hunter yang kebetulan melihat kejadian itu.

“I...itu tidak benar, aku hampir mati bukan karena meremehkan monster lemah itu, tapi kejadian itu terjadi karena aku sudah kelelahan setelah membunuh salah satu dari mereka.” kata Edward.

“Ibu harap apa yang kamu katakan benar adanya, dan aku berharap diantara kalian tidak ada yang meremehkan musuh jika di masa depan kalian bertemu dengan musuh yang lebih lemah dari kalian.” ujar Fiona.

“Hehehehe... Lihat kalian orang-orang lemah, Bu Fiona bahkan telah mengakui kekuatan ku.” kata Edward semakin menyombongkan dirinya.

“Membunuh seekor monster tingkat besi sudah menganggap dirinya kuat? Bagaimana denganku yang sudah membunuh puluhan monster tingkat perunggu? Apa aku sudah dapat dikatakan sebagai seorang dewa?.” kata Fiona.

“Cih, siapa juga yang akan percaya kalau wanita lemah sepertimu pernah membunuh monster tingkat perunggu?.” ungkap Edward yang tak ingin kalah dari Fiona.

“Oh tidak percaya? Kalau kamu tidak percaya, bagaimana kalau kita adakan pertandingan diantara kita?.” kata Olivia sambil tersenyum.

Fiona yang mendengar kata-kata tantangan keluar dari mulut Olivia, dalam hatinya dia seperti merasa kalau Edward telah menggali lubang kuburnya sendiri. Sebab dia tahu kalau Olivia sudah menjadi hunter tingkat C.

“Aku setuju saja bertanding denganmu, tapi apa yang akan aku dapat kalau aku menang?.” kata Edward sambil menunjukkan seringaian liciknya.

Olivia tersenyum mendengar kata-kata Edward yang membahas tentang hadiah, lalu dia berkata. “Kamu bebas meminta apapun pada ku kalau kamu menang, tapi kalau sebaliknya, kamu harus menerima hukuman dariku.”

“Hahaha... Setuju, dan aku harap kamu tidak menyesal dengan hadiah yang nantinya akan aku minta dari mu.” balas Edward sambil melirik tubuh sempurna Olivia.

Dari cara Edward memandangnya, Olivia tahu apa isi dari pikiran pria itu, dan dia bertekad akan membuatnya menyesal karena telah memikirkan hal yang tidak-tidak saat memandang ke arahnya.

“Ibu akan menjadi pengawas pertandingan kalian, dan kebetulan dua hari lagi kita akan menjelajahi dungeon level 1, Ibu rasa kalian bisa bertanding dengan cara membunuh sebanyak-banyaknya monster di tempat itu.”

Olivia setuju dengan saran Fiona, begitu juga dengan Edward.

Setelah semua muridnya kembali tenang, Fiona kembali melanjutkan pelajarannya yang sempat tertunda.

“Menurut mu siapa yang akan menang diantara mereka? Aku sih merasa kalau Olivia akan dengan mudah memenangkan pertandingan itu.” tanya Lux pada Hiro.

“Olivia akan menang dengan mudah, tapi apa kamu berpikir kalau pria itu akan bertanding dengan jujur?.” ujar Hiro yang masih fokus pada pelajaran Bu Fiona.

Lux menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang baru dikatakan Hiro. “Orang sepertinya akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.” katanya.

“Kita lihat saja, kalau dia benar akan berbuat curang, aku sendiri yang akan membuatnya menyesali perbuatannya.” kata Hiro dalam hati sambil melirik Olivia yang terlihat sedang fokus dengan pelajaran.

Fiona yang sudah menyelesaikan pelajarannya dia segera meninggalkan kelas, tapi sebelum pergi meninggalkan kelas, Fiona mengingatkan pada muridnya untuk mempersiapkan diri sebelum pergi ke dungeon 2 hari lagi.

“Apa kita akan langsung pergi berlatih sekarang?.” tanya Nana yang langsung mendekati tempat duduk Hiro begitu Fiona pergi meninggalkan kelas.

“Sebaiknya kalian pulang terlebih dahulu dan mengganti pakaian kalian. Melakukan latihan dengan pakaian sekolah hanya akan menghambat latihan kalian.” balas Hiro menjawab pertanyaan Nana.

“Hiro benar, sebaiknya kita lebih dulu pulang dan mengganti pakaian sebelum melakukan latihan.”

“Apa aku bisa bergabung dalam latihan yang kalian rencanakan?.” tanya Olivia yang tiba-tiba saja sudah bersiri diantara Nana dan Yuna yang berada di depan Reinar.

“Cih, kenpa juga kamu harus ikut dengan kami?.” kata Hiro pada Olivia.

Mendengar itu, Olivia seketika memandang Hiro. “Aku sedang tidak bertanya padamu.” balas Olivia yang tidak menyukai perkataan Hiro barusan.

Yuna yang sejak tadi hanya diam, dia mulai angkat bicara dan menjelaskan pada Olivia tentang tempat latihan mereka yang merupakan tempat yang biasa di jadikan tempat latihan Hiro.

“Setidaknya kamu harus minta izin dulu padanya kalau ingin mengikuti latihan kami.” kata Nana sambil tersenyum.

Olivia memandang ke arah Hiro seolah dia meminta dia mengizinkannya untuk ikut dalam latihan yang akan dia lakukan bersama tiga orang lainnya.

“Hah, baiklah kamu boleh ikut tapi aku harap kamu tidak membuat keributan di tempat itu.” kata Hiro lalu dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi keluar dari ruangan kelas dengan diikuti Lux.

Olivia benar-benar tidak menyukai sikap Hiro yang sangat acuh pada orang lain, terutama pada dirinya. “Pria yang sangat sombong.” katanya.

“Dia tidak seburuk kelihatannya. Dia memang seperti itu, tapi dia bukan pria yang buruk.” kata Yuna dengan ekspresi wajah datarnya.

“Bukannya sikap dan kepribadian kalian sangat mirip?.” kata Olivia setelah memperhatikan ekspresi wajah Yuna dan membayangkan ekspresi yang ditunjukkan Hiro kepadanya.

Nana yang mendengar itu juga merasa kalau kepribadian dua orang temannya itu sangat banyak kemiripannya dan mungkin saja mereka akan cocok kalau menjadi pasangan.

“Jangan memikirkan yang tidak-tidak karena apa yang sedang kamu pikirkan tidak akan pernah terjadi.” kata Yuna sambil memandang bergantian Nana dan Olivia lalu dia begitu saja meninggalkan mereka.

“Benar-benar mirip, aku rasa mereka memang memiliki takdir untuk menjadi sepasang kekasih di masa depan nanti.” kata Olivia.

“Tapi akan susah untuk membuat mereka menyatu dengan sikap acuh yang dimiliki oleh keduanya, aku bahkan sedikit ragu tentang ketertarikan mereka pada lawan jenis.” ujar Nana.

Olivia yang tidak berpengalaman soal hal yang menyangkut percintaan, dia hanya menyetujui apa yang dikatakan gadis imut yang ada di sampingnya.

°°°

Di ruang pertemuan assosiasi hunter Black Eagle.

“Pemimpin, ada seorang anggota kita yang mencurigai adanya seorang anak remaja di akademi hunter yang memiliki empat elemen dalam dirinya.” Harry, pemimpin assosiasi hunter Black Eagle tersenyum mendengar laporan salah satu wakilnya.

“Segera pastikan kebenaran kabar itu, dan kalau benar adanya segera bawa orang itu ke hadapanku!.” kata Harry.

“Dengan kita mendapatkannya, assosiasi hunter Black Eagle akan diakui sebagai assosiasi hunter terkuat yang ada di dunia ini.” kata Harry dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya.

“Pemimpin, apa kita kan mengirim salah satu wakil pemimpin untuk memasuki akademi?.”

“Suruh saja anggota kita yang berada di akademi untuk memastikan kebenaran kabar itu, dan jangan lupa untuk memberi hadiah untuk anggota kita yang memberikan kabar baik itu kalau anak remaja yang dia maksud benar-benar memiliki empat elemen dalam dirinya.”

“Baik pemimpin aku akan segera melakukannya.” kata wakil pemimpin assosiasi hunter Black Eagle lalu dia pergi meninggalkan ruangan Harry.

“Bagaimanapun caranya aku akan membuat assosiasi hunter ini menjadi yang terkuat di seluruh dunia.”

°°°

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih....

Terpopuler

Comments

Mukhlis B

Mukhlis B

Dari mana jalan ceritanya tanpa tanda tanda sudah tau ada anak yg mempunyai empat elemen padahal yg tau hanya Hiro sendiri hebat author ceritanya terlalu cepat alurnya jadi seolah olah Hiro sudah Oper Power

2022-03-08

2

Scurity MT

Scurity MT

Diawal, sosok pemimpin 'Asosiasi Hunter' tampak seperti sosok seorang Protagonis. Namun ternyata dia adalah murni seorang Antagonis yg sangat tamak.

2022-01-19

0

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

cari mati

2021-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 Memulai Pelatihan
2 Awal Mula Perjalanan Menjadi Seorang Hunter
3 Melatih Kekuatan Baru
4 Dimulainya Ujian Akademi Hunter
5 Tiga Divisi Akademi Hunter
6 Mendapatkan Hadiah
7 Kekuatan Seorang Wanita
8 Hari Pertama Di Akademi Hunter
9 Menunjukkan Kekuatan Baru
10 Peristiwa Malam Berdarah
11 Sarang Monster
12 Pergerakan Assosiasi Hunter
13 Kemunculan Inti Api Semesta
14 Mendapatkan Skill Baru
15 Kembali Ke Akademi
16 Menggali Lubang Kuburnya Sendiri
17 Mencari Masalah
18 Serangan Sosok Bertopeng
19 Mengungkap Identitas Sosok Bertopeng
20 Persaingan Diantara Asosiasi Hunter
21 Melatih Keempat Teman
22 Menjelajahi Dungeon
23 Terperangkap Di Dalam Dungeon
24 Terkepung Puluhan Monster
25 Mengalahkan Bos Monster Lantai Kelima
26 Kemunculan Monster Berwujud Naga
27 Pindah Ke Ibukota
28 Wanita Tua Penggoda
29 Sambutan Di Akademi Pusat
30 Sebuah Tantangan
31 Jiwa Liar Usia Remaja
32 Hadiah Dari Noel
33 Maju Kena Mundur Kena
34 Kembali Menjelajahi Dungeon
35 Skill Regenerasi Super
36 Keputusan Para Wanita
37 Tiga Keuntungan Dalam Satu Waktu
38 Menguji Skill Baru
39 Memperbaiki Penampilan
40 Datang Lebih Cepat
41 Sakit Tapi Tidak Berdarah
42 Menjelajahi Dungeon Level 3
43 Menemukan Ribuan Inti Monster
44 Menyelesaikan Dungeon Level 3
45 Inti Kekuatan Semesta
46 Penghinaan
47 Rasa Takut Dan Penyesalan
48 Si Bocah Pencuri
49 Perebut Calon Tunangan Orang
50 Memberi Pelajaran
51 Hanya Sekumpulan Semut
52 Serangan Tiga Keluarga Besar
53 Kejutan Yang Menggemparkan
54 Membuat Cairan Eliksir
55 Wajah Dibalik Topeng
56 Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Olsen
57 Para Wanita Tangguh
58 Datangnya Para Pembuat Masah
59 Dimulainya Pertandingan Antar Kelas Elite
60 Datang Diwaktu Yang Salah
61 Bahaya Datang Mendekati Ibukota
62 Black Kraken
63 Bukan Kemenangan Yang Sesungguhnya
64 Sebuah Dendam Lama
65 Membuat Senjata
66 Dungeon Di Dasar Lautan
67 Menjelajahi Dungeon Dasar Laut
68 Roh Penunggu Lantai Ketujuh Dungeon
69 Monster Berwujud Manusia
70 Menyelesaikan Misi Penghancuran Dungeon
71 Membagi Barang Jarahan
72 Hari Keberangkatan
73 Sedikit Gangguan
74 Dua Kabar Buruk
75 Setara Dengan Kekuatan Dewa
76 Rencana Adu Domba
77 Semangat Untuk Menang
78 Elemen Ketujuh
79 Menuju Ruangan Bos Monster
80 Tidak Ada Bos Monster
81 Wanita Yang Malang
82 Tambahan Kekuatan
83 Peningkatan Besar
84 Membebaskan Para Wanita
85 Menuju Perbatasan
86 Hunter Tingkat Pahlawan
87 Pertempuran Singkat Di Perbatasan
88 Kehangatan Di Dalam Kabin Pesawat
89 Perang Sesama Hunter
90 Kabar Dari Wilayah Timur Tengah
91 Keberadaan Hunter Asing
92 Serangan Hunter Bertopeng Hitam
93 Menyerang Markas Musuh
94 Identitas Pria Bertopeng
95 Meninggalkan Keluarga Olsen
96 Merekrut Musuh Menjadi Pengikut
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Memulai Pelatihan
2
Awal Mula Perjalanan Menjadi Seorang Hunter
3
Melatih Kekuatan Baru
4
Dimulainya Ujian Akademi Hunter
5
Tiga Divisi Akademi Hunter
6
Mendapatkan Hadiah
7
Kekuatan Seorang Wanita
8
Hari Pertama Di Akademi Hunter
9
Menunjukkan Kekuatan Baru
10
Peristiwa Malam Berdarah
11
Sarang Monster
12
Pergerakan Assosiasi Hunter
13
Kemunculan Inti Api Semesta
14
Mendapatkan Skill Baru
15
Kembali Ke Akademi
16
Menggali Lubang Kuburnya Sendiri
17
Mencari Masalah
18
Serangan Sosok Bertopeng
19
Mengungkap Identitas Sosok Bertopeng
20
Persaingan Diantara Asosiasi Hunter
21
Melatih Keempat Teman
22
Menjelajahi Dungeon
23
Terperangkap Di Dalam Dungeon
24
Terkepung Puluhan Monster
25
Mengalahkan Bos Monster Lantai Kelima
26
Kemunculan Monster Berwujud Naga
27
Pindah Ke Ibukota
28
Wanita Tua Penggoda
29
Sambutan Di Akademi Pusat
30
Sebuah Tantangan
31
Jiwa Liar Usia Remaja
32
Hadiah Dari Noel
33
Maju Kena Mundur Kena
34
Kembali Menjelajahi Dungeon
35
Skill Regenerasi Super
36
Keputusan Para Wanita
37
Tiga Keuntungan Dalam Satu Waktu
38
Menguji Skill Baru
39
Memperbaiki Penampilan
40
Datang Lebih Cepat
41
Sakit Tapi Tidak Berdarah
42
Menjelajahi Dungeon Level 3
43
Menemukan Ribuan Inti Monster
44
Menyelesaikan Dungeon Level 3
45
Inti Kekuatan Semesta
46
Penghinaan
47
Rasa Takut Dan Penyesalan
48
Si Bocah Pencuri
49
Perebut Calon Tunangan Orang
50
Memberi Pelajaran
51
Hanya Sekumpulan Semut
52
Serangan Tiga Keluarga Besar
53
Kejutan Yang Menggemparkan
54
Membuat Cairan Eliksir
55
Wajah Dibalik Topeng
56
Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Olsen
57
Para Wanita Tangguh
58
Datangnya Para Pembuat Masah
59
Dimulainya Pertandingan Antar Kelas Elite
60
Datang Diwaktu Yang Salah
61
Bahaya Datang Mendekati Ibukota
62
Black Kraken
63
Bukan Kemenangan Yang Sesungguhnya
64
Sebuah Dendam Lama
65
Membuat Senjata
66
Dungeon Di Dasar Lautan
67
Menjelajahi Dungeon Dasar Laut
68
Roh Penunggu Lantai Ketujuh Dungeon
69
Monster Berwujud Manusia
70
Menyelesaikan Misi Penghancuran Dungeon
71
Membagi Barang Jarahan
72
Hari Keberangkatan
73
Sedikit Gangguan
74
Dua Kabar Buruk
75
Setara Dengan Kekuatan Dewa
76
Rencana Adu Domba
77
Semangat Untuk Menang
78
Elemen Ketujuh
79
Menuju Ruangan Bos Monster
80
Tidak Ada Bos Monster
81
Wanita Yang Malang
82
Tambahan Kekuatan
83
Peningkatan Besar
84
Membebaskan Para Wanita
85
Menuju Perbatasan
86
Hunter Tingkat Pahlawan
87
Pertempuran Singkat Di Perbatasan
88
Kehangatan Di Dalam Kabin Pesawat
89
Perang Sesama Hunter
90
Kabar Dari Wilayah Timur Tengah
91
Keberadaan Hunter Asing
92
Serangan Hunter Bertopeng Hitam
93
Menyerang Markas Musuh
94
Identitas Pria Bertopeng
95
Meninggalkan Keluarga Olsen
96
Merekrut Musuh Menjadi Pengikut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!