Hari - hari Nisa semakin menegangkan, namun dia harus bisa mengelola suasana hatinya. Sesekali dia jalan - jalan sendiri untuk sekedar menghilangkan fikiran negatif. Dan dia juga sering mengunjungi mama dirumah. Masak buat mama dan bercerita bercanda dan bermanja dengan mama mertuanya.
Aldi bingung dengan sikap Nisa, dia masih tetap baik perhatian dan penuh kasih sayang kepadanya dan orang tuanya. Padahal Aldi sudah menyakiti perasaannya. Aldi tidak ada berkata atau menyinggung lagi permasalahan soal Sinta.
Aldi bimbang dan dilema diantara mereka.Tadinya dia hanya menginginkan seorang anak saja dan hidup bahagia bersama Nisa. Namun atas prilakunya sendiri dia sekarang galau dan tidak tahu mau bagaimana menghadapinya.
Sinta mengirim pesan kepada Aldi.
"Kamu dimana mas..?"
"Aku bosan dirumah terus mas..., kamu temani aku dong mas?" ucap Sinta.
"Aku tidak bisa Sin, sekarang mas lagi dirumah mama dengan sinta." Mas lagi melihat kesehatan mama." ucapnya lagi.
Sinta langsung tak membalas lagi pesan itu. Dia langsung pergi kerumah orang tua Aldi.
"Mas..., mas Aldi." tiba - tiba Sinta sudah muncul di hadapan Aldi, mama, dan Nisa.
"Hai ma..., bagaimana keadaan mama?" mama cepat sembuh ya,biar bisa main sebentar lagi sama cucu mama." Sinta mengelus perutnya.
"Ma, sebentar lagi Sinta akan menjadi menantu mama, karena mbak Nisa akan menceraikan mas Aldi."
"plak, plak, Jaga ucapan mu ya Sinta." Selama ini mbak cukup sabar dan diam terhadap mu." Namun bukan berarti kamu semaunya terhadap mbak."
"Mbak sudah izinkan kamu dan mas Aldi bersatu, tetapi mbak tidak akan menceraikan mas Aldi untuk dirimu." Walau pun sekarang juga mas Aldi gugat cerai mbak, tapi tidak akan dapat disahkan." Ucap Nisa.
"Memang kenapa mbak, sampai - sampai tidak dapat disahkan?" Kalau mas Aldi mau sekarang juga bisa saja mbak ditalak 3 oleh mas Aldi." ucap Sinta.
"Nisa.., apa benar begitu nak?" kamu ikhlas kan Aldi menikah dengan perempuan ini nak..?" tanya mama.
"Iya ma..., Nisa tidak apa - apa, lagi pula sudah seharusnya mas Aldi Mempertanggung jawabkannya." ucap Nisa.
"Terus kamu bagaimana nak...?" tanya mama.
"Nisa tidak bercerai kok ma..., karena Nisa sekarang sedang mengandung anak mas Aldi." ucap Nisa.
Aldi dan Sinta terkejut mendengar perkataan Nisa. Mama mertuanya sangat senang mendengar kabar gembira itu.
"Pa..., papa.., kemari pa..!" teriak mama memanggil.
"Ada apa ma..., mama ada yang sakit?" tanya papa.
"Bukan pa.., Nisa pa, Nisa lagi hamil cucu kita pa." ucap mamanya bahagia.
"Iya Nis..., Alhamdulillah..." papa sangat senang.
"Iya pa, sudah 2 bulan sekarang pa." ucap Nisa meneteskan air mata bahagia namun sekaligus air mata kesedihan. Karena suaminya Aldi harus membagi cinta dan kasih sayang kepada yang lain.
"Kenapa baru sekarang dibilang kabar bahagia ini nak..., mama dan papa sangat senang." ucap mama.
"Maaf ma, Nisa sudah menyembunyikan dari mama dan papa." ucap Nisa lagi.
"Iya nak, gak apa. Pasti kamu punya alasan akan hal itu." ucap papanya.
"Apa?!" Kamu hamil mbak ?!"
"Gak mungkin dong... mas Aldi bilang kamu gak akan bisa hamil lagi, makanya dia mencariku untuk memiliki anak." Ucap Sinta yang begitu angkuhnya.
"Nisa, kamu kenapa tidak cerita ke mas." Mas gak tahu selama ini kamu hamil." ucap Aldi.
"Iya mas, tadinya aku mau cerita ke mas, tapi aku sudah melihat mas dirumah sakit mengantar Sinta mengecek kandungannya." Dan Nisa tidak sengaja mendengar itu adalah anak dari hubungan kalian." ucap Nisa.
Aldi merasa tertampar atas perkataan Nisa saat itu. Dia gemetar dan lemas, terduduk disofa merah.
"Ternyata Nisa sudah lama mengetahui hubungan ku dengan Sinta." Tetapi dia masih tetap setia dan memperlakukan ku dengan baik." Nisa.., maafkan aku." Ucap Aldi dalam hatinya.
Aldi tertunduk dan menangis, dia memeluk Nisa saat itu.
"Sudahlah mas, semua juga sudah terjadi." Sekarang yang aku mau kamu bertanggung jawab atas perbuatan kamu ke Sinta mas..." Ucap Nisa.
Aldi malu kepada mama dan papanya serta terhadap Nisa. Dia sungguh menyesal sudah bermain api selama ini.
Papa Aldi juga mengambil alih perusahaan nya. Aldi sekarang hanya menjadi karyawan biasa dikantornya.
Sinta juga sudah tidak menjadi sekretaris lagi. Sinta sekarang hanya fokus ke kandungan nya saja.
...****************...
Sinta masih menempati rumah dari kantor nya itu. Namun sebentar lagi dia akan pindah dari situ. Karena rumah itu akan disita karena banyaknya hutang Roby kepada pihak bank karena tuntutan Sinta saat itu.
Hari - hari Nisa sekarang penuh dengan bayang - bayang Sinta dan anaknya. Dia sudah mengambil keputusan untuk suaminya bertanggung jawab atas perbuatan nya. Hari pernikahan semakin dekat, zdan Nisa harus mencoba mengikhlaskan semuanya itu.
...****************...
Mama dan Nisa sering berkunjung ke rumah Anita. Sekarang Anita untuk sementara memegang butik cabang yang ada diBekasi. Jadi Anita dan Nisa jarang bertemu, dan mama sangat senang saat Nisa ajak kerumah Anita.
Katanya mama suka sama anak Anita yang lucu, dan suka juga berbincang - bincang dengan mamanya Anita. Mama juga bosan dirumah, karena sekarang papa sudah aktif di kantor setiap hari. Kecuali Sabtu dan Minggu saja yang ada dirumah.
Saat ini Nisa lebih sering bertanya permasalahan ibu hamil kepada Anita. Dan Anita sangat membantu sekali Nisa pada saat seperti ini.
Anita juga selalu memberi saran dan resep makanan ibu hamil agar bayinya sehat berkembang dengan baik.
Bagi Nisa, Anita adalah wanita yang luar biasa. Dan Nisa akan memberikan Hadiah butik yang ada di Bekasi untuk dia kelola sepenuhnya. Serta membuat nama butik itu, Butik Anita.
Kini Anita biar mempunyai penghasilan tetap dan dapat membiayai anaknya sekolah sampai tinggi dan meraih cita - citanya.
...****************...
Hari pernikahan tinggal 2 hari lagi, Aldi setiap hari selalu dihantui dengan penyesalan dan kesalahan. Setiap hari sikap Aldi begitu lembut kepada Nisa. Namun hati Nisa sudah dingin bagaikan es yang beku.
Nisa ingin suaminya belajar dari perbuatannya. Dan Nisa akan berlaku adil bila anak itu lahir. Nisa sebenarnya tidak ingin lagi bersama Aldi. Namun rasa cintanya terlalu besar, apalagi dia tidak ingin pergi dari kedu
Hati itu pun tiba, pagi ini Aldi dan Sinta menikah didepan mata orang tua Aldi dan Nisa.
Mereka menikah tidak mengadakan pesta,hanya ingin sahkan hubungan mereka saja didepan KUA saja.
Begitu pilu hati Nisa saat itu, sedangkan Sinta begitu bahagia dapat merebut Aldi dari Nisa. Walau belum sepenuhnya, tapi cepat atau lambat pasti akan segera terjadi.
Sinta begitu egois dan pendendam sekali. Apa tujuan nya kepada Nisa, hingga dia berbuat seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
dodol19
gimana bisa menikahi wanita yg baru ditinggal mati suami dan hamil pula. walaupun Aldi ayah biologis tapi tetep secara ikatan pernikahan dg Roby si Sinta masa idahnya itu sampai melahirkan.
dunia halu sih tapi gak haluuuu banget
2022-06-07
4
NurHafni
Masih bingung dn bertanya-tanya Aku Thor,
buknkh setelh Menikah dgn Robi Sinta Kerja mengelola Butiknya sendiri,
kok td bilgnya jd Sekertaris nya Aldi,
trus gmna kbr Butik nya Sinta.
2022-02-21
7
Aulia Nia
sesuai judul sih. walaupun udah di duakan tp msh bertahan
2022-01-03
2