Keesokan paginya Nisa merasa badannya tak mengenakan. Namun tak dihiraukan nya, dia berfikirngkin cuma masuk angin dan kecapean saja.
Nisa hari ini tetap beraktivitas biasa, dan sebentar lagi akan berangkat kebutik. Wajah Nisa pagi ini agak pucat terlihat. Dia mengambil vitamin dan meminumnya.
Sekarang dia memesan taksi untuk ke butik, karena mobil dibawa sama Anita.
Aldi sudah dari tadi pergi,ntah kenapa setiap hari dia cepat sekali pergi kekantor. Padahal biasanya dia pergi tidak sepagi itu.
Nisa tidak ingin memperdulikan apapun urusan Aldi diluar rumah. Dia selalu menjaga keharmonisan rumah tangganya. Baginya kejadian yang kemarin hanya lah ujian dalam berumah tangga.
...****************...
Sampailah Nisa ke butik, disana ada mama mertuanya dan Anita sedang berbincang - bincang. Mereka melihat Nisa begitu pucat wajahnya.
"Loh, ma. Kok pagi-pagi mama sudah kemari." Kenapa gak bilang dulu sih ma mau datang,biar dijemput saja." ucap Nisa.
"Tidak usah nak..., mama kesini cuma mau bawa makan siang saja untuk kamu dan Anita." ucap mamanya.
"Nisa, kapan - kapan kita main kerumah Anita yuk, mama mau lihat anaknya." ucap mama lagi.
"Oh, iya boleh ma, kalau gitu sekarang saja mama kerumah Anita." Pakai mobil Nisa saja ma." ucap Nisa.
Anita pun pergi bersama mamanya Aldi.
"Kasihan mama menginginkan cucu, tetapi aku masih belum hamil lagi.
Tiba - tiba Nisa merasa pusing sekali, dia minta tolong kepegawai lain untuk pesankan taksi. Nisa ingin ke rumah sakit dan mengecek kenapa beberapa hari ini dia merasa sering kecapean dan sering pusing, mual juga.
...****************...
Sampai dirumah sakit Nisa langsung menemui Dokter Aisyah yang dulu pernah menanganinya saat keguguran.
"Dok, saya mau priksa, sudah beberapa hari ini saya merasa capek bangat dok." Rasanya lemas, dan sekarang wajah saya pucat banget." ucap Nisa.
"Bu Nisa sudah berapa hari merasakan seperti itu ?"
"Dan bagaimana dengan haid ibu bulan ini?" tanya dokter Aisyah.
"Saya sudah seminggu merasakan tubuh saya seperti ini dok, terus.., masalah haid saya biasanya tanggal 5 seharusnya sudah dok.Tetapi ini sudah tanggal 15 saya masih belum." ucap Nisa.
"Oke, akan saya periksa ya bu..., tunggu sebentar." Suster tolong ibu ini dicek ya...?" ucap dokter Aisyah.
Tak beberapa lama Nisa diperiksa dan dokter mencatat beberapa resep dikertas.
"Buk Nisa, pak Aldinya gak ikut buk?" tanya dokter.
"Tidak buk, lagi sibuk ada rapat katanya." ucap Nisa berbohong.
"Oh begitu..., begini buk..., ibu Nisa tidak sakit kok." Semua sehat... cuma... sekarang ibu lagi mengandung, makanya ibu mengalami sedikit kelelahan. Dan itu wajar disemester pertama." ucap dokter.
"Apa dok, saya hamil lagi ?"
"Alhamdulillahhhh.., dok saya senang sekali." ucap Nisa.
"Selamat ya bu Nisa.., kehamilan kedua ini mohon dijaga ya bu.., ini ada resep obat dan vitamin untuk ibu." Bisa ibu ambil dibawah ya." ucap suster.
"Iya, terima kasih ya dokter, mbak suster." ucap Nisa bahagia.
"Iya buk Nisa.., Silahkan." ucap suster.
Nisa sangat senang dia hamil lagi anak ke dua. Nisa mengelus - elus perutnya dan terharu sekali.
Nisa mengantri mengambil obat dan vitamin yang diresepkan oleh dokter Aisyah.
Selama mengantri, Nisa berfikir Aldi suaminya pasti akan senang mendengar kabar ini. Nisa sudah tidak sabar memberitahukannya. Tetapi tiba - tiba ketika Nisa sudah mau pulang, tak sengaja Nisa melihat Aldi bersama Sinta keluar dari ruangan. Mereka baru saja keluar dari ruangan kandungan. Dan saat itu Sinta mengelus - elus perutnya.
"Mas, kamu senang gak, kata dokter anak kita sehat dan sudah masuk 2 bulan." Mereka tersenyum saling menatap.
"Astaghfirullah..." sambil menutup mulutnya.
Hati Nisa sakit saat mendengar bahwa Sinta sedang mengandung anak suaminya.
Nisa sangat terpukul, ternyata Sinta dan Aldi sudah melakukan lebih dari berkhianat. Mereka sudah kelewatan batas, antara sepupu ataw pun teman.
Nisa tidak menyangka Sinta bukan cuma menusuk Nisa dari belakang saja. Dia bahkan penyebab rumah tangga Nisa dan Aldi retak.
Berlinang air mata,menangis menahan sakit. Nisa niat ingin memberi kabar baik, tetapi malah dia duluan mendapat kabar buruk baginya. Mereka berdua sudah melakukannya tanpa sadar akan ada yang terluka.
Nisa menelpon Roby saat itu juga, ternyata Roby masih diluar kota. Minggu depan baru kembali, Nisa membuat janji dengan Roby. Bila Roby pulang akan memberitahu Nisa segera.
Nisa memperlambat dan bahkan berpaling untuk tidak mendengarkan lagi ucapan - ucapan dari mulut mereka yang pastinya Aldi sedang bahagia.
Nisa mengelus lagi perutnya, dan berniat dalam hati tak ingin memberi tahukan kepada Aldi tentang kehamilannya itu.
Nisa pergi kembali ke butiknya. Dalam perjalanan Nisa berfikir, bahwa kasihan sekali anaknya kalau tidak diberitahu. Namun Nisa bingung harus bagaimana, untuk beberapa hari Nisa akan diam tentang Aldi dan Sinta.
Nisa juga tidak akan beri tahu kepada papa dan mamanya tentang kelakuan Aldi. Nisa juga akan merahasiakan kehamilannya untuk sementara.
...****************...
Sampai dibutik, mama dan Anita ternyata sudah kembali. Mereka menanyakan keberadaan diriku.
"Nisa, kamu darimana?" Mama kesini kamu sudah tidak ada." kata karyawan tadi kamu pergi sebentar." ucap mama.
"Iya ma, tadi Nisa beli vitamin sebentar." ucap Nisa.
"Oh.., kirai kamu kemana." ucap mama.
"Nisa, kalau gitu mama pulang dulu ya nak...?" ucap mama.
"Iya ma hati - hati, maaf Nisa tidak bisa antar mama ya ma pulang."
"Iya nak tidak apa - apa..." ucap mamanya yang sudah pesan taksi.
Mama mertua Nisa pun pergi, Nisa masuk keruangan nya. Disana dia menangis dan tak tahan lagi rasanya. Dadanya terlalu sesak menahan rasa sakit itu.
"tok, tok, tok, permisi mbak..." Anita tiba - tiba masuk.
"Mbak, ini tadi ada kue dari ibu saya." Katanya untuk mbak." ucap Anita.
"Iya Anita, terima kasih." ucap Nisa.
"Mbak maaf, mbak kenap?"
"Dari tadi sebenarnya saya perhatikan mbak ada masalah, dan mbak abis nangis ya?" tanya Anita.
"Tapi maaf ya mbak saya sudah lancang bertanya." kata Anita.
"Iya Nit, tidak apa - apa. Lagian sepertinya saya butuh teman bicara." Nisa kembali menangis.
Nisa menceritakan hal yang terjadi, dia bingung mau bagaimana.Ternyata suaminya selingkuh dengan istri sepupunya. Dan dulu adalah mantan karyawan sekaligus sahabatnya sendiri.
Anita juga menceritakan bahwa Sinta pernah dilabrak dirinya. Sinta marah dan mengatakan bahwa," Jangan menggoda pak Aldi, mbak.., dia seperti marah dengan kekasihnya yang saya ganggu." Pada saat itu saya juga heran." ucap Anita.
"Jadi, mbak tidak akan memberitahukan kehamilan mbak?" tanya Anita.
"Untuk saat ini kemungkinan mbak tidak akan memberi tahu dulu Nit." Mbak akan lihat bagaimana mas Aldi mengetahui sendiri bahwa dia punya tanggung jawab sebagai suami, sekaligus sebagai ayah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Pajar Wati Nu Amoorea
Nisa! lo jadi orang jangan lembek apa! Di sampingmu ada benda tumpul enggak? Kalau ada hajar tuh si Aldi sama sinta.
Mohon maaf, saya emosi
2021-12-18
8
Susan Iskandar
cpt blg ke si robi kl istri nya selingkuh . video in kl bsa . kl aqu jd nisa udh gw sirem wajah nya pake aer got .
2021-12-16
4
Tri Widayanti
Bagus Nis,bikin Aldi itu menyesal
2021-12-13
2