Sikapnya Berubah

Aldi semakin terpengaruh kepada Sinta.Mendengar perkataan Sinta yang bisa memberikan dia seorang anak.Tetapi Aldi tidak sadar bahwa Sinta itu istri dari sepupunya sendiri. Dia sudah menyakiti 2 hati sekaligus, hatinya sudah membeku kepada Nisa sebenarnya.

Ketulusan hati Nisa dibalas dengan kepalsuan dan kebohongan oleh Aldi.

Nisa sudah beberapa hari menelpon Aldi, tetapi hpnya selalu tidak aktif.

Nisa cemas akan hal ini, dia lalu menelpon ke kantor papa mertuanya untuk menanyakan pekerjaan apa yang sedang dilakukan.

Ternyata papa nya tidak mengetahuinya juga, padahal seharusnya papanya menngetahui bila ada apapun diperusahaannya. Papanya Aldi jadi curiga kepada anaknya.

...****************...

Aldi pulang kerumah langsung istirahat dikamar. Dia pulang tanpa kabari Nisa, dan tanpa menemui Nisa yang ada dirumah juga. Aldi sepertinya kelelahan sekali, dia masuk kekamar dan langsung rebahan.

Tidak beberapa lama hpnya bunyi, sepertinya ada pesan yang masuk. Aldi melihat pesan itu diam - diam seperti pesan rahasia.

"Mas, kamu sudah dirumah ?"

"Capek gak mas, kalau aku capek banget... tapi aku senang banget bisa berdua dengan mu mas."

Aldi tak membalas, pesan itu langsung dihapusnya. Nisa masuk kekamar menghampirinya.

"Mas, kamu lelah ya ?"

"Kok pulang - pulang langsung tiduran?" tanya Nisa.

"Iya Nis, mas capek banget hari ini." ucap Aldi.

"Diminum dulu tehnya mas..." sambil Nisa menyuguhkan secangkir teh yang ada ditangannya.

Aldi pun duduk ditepi kasur dan meminum teh tersebut. Nisa yang ada disampingnya menyandarkan diri dibahu Aldi.

"Mas, kok Nisa telpon mas susah sekali sih mas?" tanya Nisa.

"Iya, disana payah signal Nis..." ucapnya.

"Loh, memang mas di daerah mananya mas?" tanya Nisa lagi.

"Sudah deh Nis..., mas capek mau tidur istirahat dulu." ucap Aldi meninggikan sesikit suaranya.

"Iya mas." ucap Anisa istrinya.

Nisa pun pergi meninggalkan Aldi yang ingin tidur itu. Nisa kedapur dan menghampiri mbak didapur sambil membawa kembali teh yang sudah habis itu.

"Mbak, kamu tadi perhatikan bapak pulang tidak?" tanya Nisa.

"Saya gak perhatikan sekali buk." Cuman bapak sepertinya capek banget gitu buk..." ucap mbak pelayan rumahnya.

Nisa pun berfikir " kenapa mas Aldi sedikit aneh ya?"

"Mungkin memang benar kecapean." Jadi sikapnya seperti itu." Ataw ada masalah dikantornya."

"Hah, nanti juga sudah baikan kok." fikir Nisa.

Nisa pun tak ambil pusing, dan membantu mbak memasak didapur untuk makan malam mereka.

Nisa selalu memberi penuh perhatian kesuaminya.

...****************...

Hari sudah hampir malam, Aldi sudah siap mandi dan berganti pakaian.

"Mas, sudah bangun?" tanya nya.

"Iya sudah...

"Sudah laper gak?" aku masaki kesukaan kamu." Kita makan yuk mas." ucap Nisa.

Aldi tidak menjawab dia hanya datang menghampiri meja makan yang penuh dengan makanan kesukaanya hari ini.

Aldi langsung duduk dikursi makan dan Nisa mengambilkan nasi untuk Aldi.

Ponsel Aldi berbunyi, pesan demi pesan pun masuk. Aldi hanya diam saja menikmati makan malamnya.

"Mas, ponsel kamu bunyi terus. Kenapa gak dilihat dulu mas, mana tahu penting." ucap Nisa.

"Biarkan sajalah..., nanti juga bisa aku jawab." ucap Aldi sedikit kesal.

Nisa semakin heran dengan suaminya, semenjak pulang dari kepergiannya kemarin itu, sikap suaminya sangat berbeda. Padahal disaat pergi dia begitu romantis, kenapa ketika pulang langsung sangat berubah.

Aldi setelah selesai makan dia langsung pergi keruang baca tempat kerjanya itu. Disana dia melihat ponselnya yang dari tadi berbunyi terus. Dilihatnya begitu banyak pesan dari Sinta. Aldi diam - diam melihat dan membacanya.

Tak beberapa lama Sinta menelpon Aldi yang lagi membaca pesan - pesan diponselnya.

"Halo mas..., kok kamu gak balas pesan aku sih?" Kamu gak ingat lagi sama aku ya mas?" tanya Sinta.

"Bukan begitu, tadi mas lagi makan sama Nisa, jadi mana mungkin balas pesan kamu." ucap Aldi.

Aldi dan Sinta asyik mengobrol berdua, bahkan Aldi sampai tersenyum dan tertawa. Nisa tiba - tiba masuk dan tak sengaja memperhatikan suaminya.

"Mas, kok kamu bahagia sekali ?" Siapa yang nelpon mas?" tanya Nisa.

Aldi terkejut dengan ucapan Nisa, dia langsung menutup ponselnya dan mengakhiri pembicaraan.

Nisa..., kamu kok masuk gak bilang - bilang dulu sih?" Ketuk pintu dululah minimal." ucap Aldi agak kesal.

"Mas Aldi biasanya tidak pernah berkata seperti itu." Biasa juga tak ada mengetuk pintu diantara aku dan mas." Ada apa sih sama mas Aldi?" tanya Nisa dalam benaknya.

"Maaf ya mas, Nisa gak tahu kalau mas gak suka Nisa masuk saja." Lain kali Nisa ketuk dulu." ucap Nisa.

"Siapa yang telpon mas?" tanya Nisa lagi.

"Tadi teman mas yang telpon." kamu kok kepo banget sih." Aldi marah.

"Oh, cuma tanya saja kok mas." ucapnya.

Nisa pun keluar dari ruangan itu, sebenarnya tadi dia ingin bersama suaminya saja. Namun Aldi sedang tidak ingin diganggu, jadi Nisa pergi tunaikan sholat isya lalu pergi tidur.

Nisa tak mau mengganggu suaminya.

Dalam benaknya mungkin besok Aldi sudah akan seperti Aldi yang dulu.

Sudah malam Aldi pergi kekamarnya, dia melihat Nisa sudah tidur diranjang mereka. Aldi menatap dan memperhatikan Nisa yang sedang tidur, ada rasa bersalah dalam hatinya. Sepertinya Aldi merasakan hal yang dia lakukan ke Nisa tidak benar.

Namun hati kecilnya tidak lebih dominan dari pengaruh omongan Sinta yang telah membuat buta mata hatinya.

Aldi mulai mengacuhkan Nisa istrinya sendiri, dia terlalu egois hanya karena menginginkan seorang anak dari istrinta. Sementara itu hanya ujian dari Allah dalam rumah tangga mereka.

...****************...

Keesokan paginya Aldi berangkat kekantor tanpa berpamitan ke Nisa seperti biasanya. Dia langsung berangkat saja mengendarai mobilnya.

Dalam perjalanan dia membelokan setir mobil ke arah butik Sinta. Ternyata Aldi dan Sinta janjian untuk sarapan pagi bersama. Sinta memberitahukan ke Aldi kalau Roby akan pulang ke Jakarta lusa hari.

"Mas, Roby akan pulang." Jadi kemungkinan kita tidak akan bertemu untuk beberapa saat."

"Tetap jaga rahasia kita ya mas." ucap Sinta.

Aldi pun mengerti maksud Sinta,dan Aldi semakin lama terlena akan hubungan terlarang mereka.

...****************...

Setiap hari Aldi semakin sering dengan ponselnya. Bahkan sampai larut malam pun masih saja dengan ponselnya. Dia tak pernah perhatian lagi dengan Nisa istrinya.

Nisa tak ada kecurigaan sedikit pun. Karena Nisa hanya tahu Aldi selalu bermain game dengan ponselnya. Padahal ketika Nisa sudah tidur, Aldi asyik chat mesra dengan Sinta.

Mereka semakin berani satu sama lain saat bertemu di acara fashion butik Nisa. Aldi memberi perhatian dengan menuangkan minum untuk Sinta didepan mata Nisa dan Roby.

Tetapi mereka pandai berkilah dan memainkan peran untuk menutupi perselingkuhan mereka.

Diacara itu juga hadir Anita yang dibawa Nisa, untuk membantu para model memakai baju mereka.

Tiba - tiba Aldi terpesona oleh kedatangan Anita yang menghampiri Nisa.

Sinta memperhatikan kelakuan Aldi yang tidak berkedip memandangi Anita rekan Nisa disana. Sinta menghampiri dan sengaja menumpahkan minuman ke baju Aldi dan ke bajunya.

"Eh, maaf mas." Sinta gak sengaja, saya bersihkan ya mas?" Maaf ya mbak Nisa jadi basah baju mas Aldi.ucapnya.

"Gak apa Sin..." ucap Nisa.

"Mas, kalau mau ganti baju ada di mobil aku bawa tadi." ucap Nisa lagi.

Aldi dan Sinta pergi ketoilet ingin membersihkan diri. Namun sampai disana Sinta menghadang Aldi dan menunjukan kemarahannya. Dia cemburu dengan sikap Aldi yang menatap Anita tadi.

Tetapi Aldi dapat menangani Sinta dengan satu ciuman dipipinya.

"Jangan cemburu..., dia bukan tipe ku." ucap Aldi berbisik ke telinga Sinta.

Seketika Sinta tersipu malu dan tersenyum.

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

buaya keranjang iih

2022-08-26

0

miawies

miawies

mampir ka, saling dukung ke QUEEN OF THUNDEROUS yuk

2022-01-16

2

Bunga Syakila

Bunga Syakila

alfi mata keranjing

2022-01-04

2

lihat semua
Episodes
1 Pasangan serasi
2 Ibu mertua
3 Buah Hati
4 Sinta
5 Kehilangan
6 Menikah
7 Saling Bertemu
8 Dimanja
9 Terpancing
10 Sikapnya Berubah
11 Merayu
12 Disayang Mama
13 Amarah Memuncak
14 Melihatnya
15 Kehamilan yang ditutupi
16 Pamer Kemesraan
17 Kecelakaan
18 Menuntut
19 Tamparan Keras
20 DiBalik Awan Kelabu
21 Semakin membesar
22 Mencelakai
23 Menduga
24 Keberadaannya.
25 Menunggu hari
26 Memburuk
27 Pulang kerumah
28 Kebencian mendalam
29 Darurat
30 Delisa
31 Sebuah Kertas
32 Bima Anggara
33 Dideritanya
34 Bersama Tisa
35 Kertas Itu...?
36 Perasaan Kacau
37 Keputusan
38 1 Tahun Kemudian
39 Air Mata Ibu
40 Kerinduan
41 Mencari Tahu
42 Keluarga berkumpul
43 Inilah Aku yang sekarang
44 Pertemuan tak terduga
45 Sudah Saatnya
46 Sudah Resmi
47 Rumah Kenangan
48 Memberi Perhatian
49 Mereka Sudah Pergi
50 Berterus Terang
51 Merasa Tersaingi
52 Pertunangan
53 Mulai Ada Rasa
54 Ingin Balas Dendam
55 Pertengkaran
56 Kebetulan Sekali
57 Pengintaian
58 Telah Kembali
59 Kecemburuan Aldi
60 Dunianya Terbalik
61 Karma Pun Datang
62 Cobaan
63 Di Permainkan
64 Ditolak
65 Titik Terang
66 Bertemu kembali
67 Permintaan
68 Penyesalan Yang Terlambat
69 Hari Bahagia
70 Begitu Banyak Rencana
71 Ke Lombok
72 Terpikat
73 Mia dan Dio
74 Keinginan Berubah
75 Menghilang
76 Firasat Delisa
77 Pertemuan
78 Bersama Keluarga
79 Semua Berkumpul
80 Kebahagian
81 Mulai Terbuka
82 Diterima
83 Mama Kembali
84 Sangat Merindu
85 Baru Menyadari
86 Ada yang Bucin
87 Menyadarinya
88 Mulai Mempersiapkan
89 Persaingan
90 Terbawa Perasaan
91 Canggung dan Merasa Bersalah
92 Cemas Menanti
93 Lupa Memberi Kabar
94 Ungkapan Hati
95 Perlunya Pengorbanan
96 Permintaan Terakhir Ibu
97 Balas Dendam
98 Semua Karena Cinta
99 Hari Penuh Cinta
100 Buah dari Kesabaran
101 Ucapan Terakhir
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pasangan serasi
2
Ibu mertua
3
Buah Hati
4
Sinta
5
Kehilangan
6
Menikah
7
Saling Bertemu
8
Dimanja
9
Terpancing
10
Sikapnya Berubah
11
Merayu
12
Disayang Mama
13
Amarah Memuncak
14
Melihatnya
15
Kehamilan yang ditutupi
16
Pamer Kemesraan
17
Kecelakaan
18
Menuntut
19
Tamparan Keras
20
DiBalik Awan Kelabu
21
Semakin membesar
22
Mencelakai
23
Menduga
24
Keberadaannya.
25
Menunggu hari
26
Memburuk
27
Pulang kerumah
28
Kebencian mendalam
29
Darurat
30
Delisa
31
Sebuah Kertas
32
Bima Anggara
33
Dideritanya
34
Bersama Tisa
35
Kertas Itu...?
36
Perasaan Kacau
37
Keputusan
38
1 Tahun Kemudian
39
Air Mata Ibu
40
Kerinduan
41
Mencari Tahu
42
Keluarga berkumpul
43
Inilah Aku yang sekarang
44
Pertemuan tak terduga
45
Sudah Saatnya
46
Sudah Resmi
47
Rumah Kenangan
48
Memberi Perhatian
49
Mereka Sudah Pergi
50
Berterus Terang
51
Merasa Tersaingi
52
Pertunangan
53
Mulai Ada Rasa
54
Ingin Balas Dendam
55
Pertengkaran
56
Kebetulan Sekali
57
Pengintaian
58
Telah Kembali
59
Kecemburuan Aldi
60
Dunianya Terbalik
61
Karma Pun Datang
62
Cobaan
63
Di Permainkan
64
Ditolak
65
Titik Terang
66
Bertemu kembali
67
Permintaan
68
Penyesalan Yang Terlambat
69
Hari Bahagia
70
Begitu Banyak Rencana
71
Ke Lombok
72
Terpikat
73
Mia dan Dio
74
Keinginan Berubah
75
Menghilang
76
Firasat Delisa
77
Pertemuan
78
Bersama Keluarga
79
Semua Berkumpul
80
Kebahagian
81
Mulai Terbuka
82
Diterima
83
Mama Kembali
84
Sangat Merindu
85
Baru Menyadari
86
Ada yang Bucin
87
Menyadarinya
88
Mulai Mempersiapkan
89
Persaingan
90
Terbawa Perasaan
91
Canggung dan Merasa Bersalah
92
Cemas Menanti
93
Lupa Memberi Kabar
94
Ungkapan Hati
95
Perlunya Pengorbanan
96
Permintaan Terakhir Ibu
97
Balas Dendam
98
Semua Karena Cinta
99
Hari Penuh Cinta
100
Buah dari Kesabaran
101
Ucapan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!