Hari minggu Nisa sudah janjian dengan Anita dan mama. Mereka pergi ke mall dan ingin membeli kain untuk membuat baju untuk mama.
Sampai disana mereka langsung melihat toko kain dan memilih - milih warna apa yang cocok. Mereka bertiga sangat antusias sekali melihat kain - kain itu, terutama mama nya Aldi.
mamanya suka warna hijau dan merah. Mamanya ingin baju yang simpel namun anggun bila dikenakan.
Lalu Nisa dan Anita mengerti maksud mama. Nisa pun sudah mempunyai bayangan mau di buat seperti apa kain merah dan hijau itu.
Setelah selesai dari toko kain, mereka pergi ke toko aksesoris untuk di lekatkan di baju mama nanti. Nisa dan Anita memilih payet - payet dan beberapa mutiara - mutiaraan untuk di gunakan.
"Ma, kita makan dulu ya ma." Biar sekalian Nisa gambarkan model baju mama gimana ma?" tanya Nisa.
"Iya sayang." Mama juga sudah gak sabar mau lihat desainnya." ucap mama gembira.
Anita tersenyum melihat mama mertuanya Nisa.
...****************...
Gambar sudah di buat dan aksesoris sudah di gambar juga. Mama suka dengan hasilnya dan gak sabar ingin melihat bajunya nanti.
Anita pun ikut membantu Nisa mencocokan warna merah dipadu dengan hijau.
"Anita, mbak pergi sebentar ke kasir ya." mbak titip mama sebentar." ucap Nisa.
"Iya mbak." jawab Anita.
"Anita, anak kamu kok tadi gak dibawa..., ibu pengen lihat anak kamu." kata mama Nisa.
"Dia tadi sama neneknya buk..." ucap Anita.
"Beruntung ya neneknya sudah ada cucu dari kamu." Saya pingin.... sekali Nisa hamil dan mempunyai anak." Ucap mamanya Nisa.
"Saya yakin, mbak Nisa sebentar lagi akan hamil lagi kok buk." Dan ibu akan menjadi nenek." ucap Anita.
"Amiin..., semoga ya Anita." Saya berharap sekali." ucap mama mertua Nisa.
...****************...
Nisa pergi menuju meja kasir dan ingin membayar minum dan makanan yang mereka nikmati.
"Berapa mbak meja no.5 disana?" tanya Nisa.
"Oh, sebentar ya mbak, saya cek..." ucap kasir tersebut.
Saat Nisa menantikan tagihan nya, Nisa tidak sengaja melihat Aldi dan suaminya di cafe seberang bersama wanita.
Nisa terus menatap dan ingin memastikan siapa wanita yang bersama dengan suaminya itu.
"Mbak, semuanya jadi 200ribu mbak." ucap kasir itu.
"Mbak..., mbak...!!" agak sedikit keras.
"Oh, iya mbak, ini uangnya." Nisa terkejut karena suara kasir itu agak meninggi.
"Uang nya pas ya mbak, terima kasih." ucap kasir.
"Iya mbak terima kasih kembali." ucap Nisa.
Nisa tiba - tiba mencari wanita tersebut, dia sudah tidak bersama Aldi suaminya.
Matanya masih mencari kemana wanita itu pergi. Tak sengaja, Nisa melihat wanita itu menuju toilet cafe. Nisa langsung bergegas mengikuti wanita itu dari jauh.
Nisa pura - pura ke toilet juga, tetapi wanita itu sudah masuk ke salah satu ruangnya. Nisa jadi tidak bisa memastikannya.Tapi Nisa sedikit curiga dan sepertinya dia mengenal wanita itu. Namun dia belum bisa memastikan, dan tidak mau berprasangka dahulu.
Nisa pun menunggu wanita itu keluar dari toilet. Dia sengaja bercermin di toilet berlama - lama disana. Ada 4 ruang toilet yang terisi orang. Satu persatu sudah keluar, Nisa segera keluar dari toilet dan memastikan dari luar saja. Siapa wanita yang dari toilet menemui suaminya nanti.
Lama Nisa menunggu, akhirnya dia melihat Sinta tiba - tiba keluar dari toilet tersebut. Dia langsung berjalan dan menghampiri suami Nisa disana.
Aldi suaminya langsung berdiri dan merangkul Sinta yang datang kepadanya.
Mereka menuju kekasir dan langsung pergi sambil merangkul pinggang Sinta saat itu. Nisa terkejut melihatnya, dan dia menangis.Ternyata Sinta dan suaminya sudah bermain dibelakangnya selama ini.
Nisa pun lemas dan tak dapat berdiri.Tubuhnya roboh seketika, melihat suami yang dia cintai dan dia percayai sepenuhnya sudah menghianatinya. Nisa mencoba untuk berdiri dan menguatkan diri. Dia kembali masuk ketoilet untuk membasuh mukanya agar tidak ketahuan oleh mama kalau dia sudah menangis.
Dia berjalan agak sedikit lemas, dan meminta Anita untuk membawa mobil. Nisa beralasan sedang pusing kepalanya. Mereka pulang mengantarkan mama terlebih dahulu. Setelah itu,Anita mengantarkan Nisa pulang kerumahnya.
"Nit, kamu bawa saja mobil ini." Besok saya akan naik taksi saja." Kamu pulanglah dengan mobil saya, besok baru saya akan ambil." kata Nisa.
"Baik lah mbak." jawab Anita.
...****************...
Sampai dirumah, Aldi tidak ada.Ternyata dia belum pulang kerumah. Nisa masih tidak percaya akan hal yang telah dilihatnya. Selama ini ternyata Sinta telah menusuknya dari belakang.
Nisa masuk ke kamar, disana dia bercermin melihat dirinya sendiri." Kenapa diriku begini ya Allah..." Harus mengalami ujian mu yang berat ini." Teman ku sendiri selingkuh dengan suami ku." berkata didepan cermin.
"Mengapa kau tunjukan kepada hamba, dan didepan mata hamba mereka berdua." Lebih baik hamba tidak mengetahui apa pun dari pada hati ku terluka." ucapnya lagi.
"Nisa tidak menginginkan hal-hal aneh ya Allah..." Walau hati ini luka, cepatlah kau sembuhkan kembali." Kalau perlu hilangkanlah kejadian yang baru saja aku lihat tadi." Hamba hanya ingin selalu menjadi istri yang berbakti dan sempurna dalam keluarga kecil dengan memiliki anak.
Setelah Nisa lelah akan tangisannya, dan terluapkan segala curahan hati dan emosi. Dia tertidur diselimuti mimpi. Nisa menggendong seorang bayi laki-laki. Wajahnya sangat tampan dan rupawan. Nisa sangat senang bisa menggendongnya. Penantian selama ini dan doa - doanya selama ini di dengar oleh Allah.
Nisa sangat sayang pada bayi itu,dia tak ingin meninggalkannya sedetik pun.Tiba-tiba Nisa tersadar dan terbangun dari tidurnya. Dia sadar bahwa ternyata tadi cuma mimpi dalam tidurnya. Namun hatinya sudah sangat senang bisa merasakan menggendong bayi laki - laki itu.
jam dinding dikamar menunjukkan sudah pukul 6 sore. Nisa segera bergegas mandi dan menyiapkan makan malam untuk suaminya.
Suaminya belum pulang juga, tetapi hati Nisa sudah tidak sedih lagi karena kejadian tadi. Yang membuatnya sangat bahagia dan kembali semangat adalah mimpi menggendong bayi itu.
Sungguh luar biasa Nisa begitu tegarnya menghadapi ujian ini.
Nisa cuma berfikir, mungkin suaminya sedang khilaf dan hanya sekedar saja tidak akan serius dengan Sinta. Dan Sinta hanya sebatas pelarian atau teman saja bagi Aldi suaminya.
Nisa terlalu mempercayai suaminya, dan sangat mencintai Aldi suaminya.
Sekarang sudah pukul 18:30, Nisa pergi untuk menunaikan ibadahnya.Tak beberapa lama Aldi suaminya pulang kerumah.
"Mas, kamu sudah makan apa belum?" Kita makan dulu yuk mas, Nisa masak kesukaan mas nih." Mas pasti capek ya tadi diluar." ucap Nisa sambil tersenyum.
Dia tidak ingin menanyakan apa pun dan membuat suasana menjadi keruh dan menyakitkan hatinya lagi.
Aldi datang dan menghampiri Nisa dimeja makan. Aldi sudah sangat lapar sekali, dia langsung makan tanpa berbicara apapun dari tadi. Nisa menatap wajah Aldi penuh cinta dan kasih sayang. Nisa mencoba tidak mau tahu kejadian tadi siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Sukliang
t o l o l
2022-07-24
2
mawar berduri
ingatlah wahai para kaum wanita, perselingkuhan itu tidak bisa disebut khilaf karena bagimnpun didlmnya ada 2 hati yg sling membutuhkan enth itu alasannya apa😊khilaf adalah perbuatan yang dilakukan dengan tnpa kesdarn, dan kesengajaan, maka jika pasangan mu selingkuh jngn prnh membukusnya dengan kata khilaf karena HATIMU yg sudah TERLUKA tdk akan pernah trobati dng kata itu,🙏🙏
2022-05-18
5
chaeruddin adam
lanjutt
2022-02-08
2