Minggu depan dirumah mama mas Aldi ada arisan ibu-ibu teman mama. Nisa menyempatkan diri untuk membantu mama mertuanya. Seharusnya Nisa ada urusan tentang butiknya yang di bekasi, tetapi dia menundanya.
"Mas mau ikut belanja gak ?"
"Aku mau belanja bahan kue untuk arisan mama mas." ucap Nisa.
"kapan mama mau arisan?" tanya Aldi.
"Minggu besok mas, arisan teman-teman mama." ucap Nisa.
"Ohhh... ayo mas antar deh."
"Makasih massss..." sambil tersenyum bahagia.
...****************...
Minggu pagi pukul 09:00 Nisa sampai dirumah mama mertuanya. Nisa membawa kue yang dia buat. Nisa membuat dua macam kue, bolu caramel dan kue pastel.
Mama mertua suka banget sama kue pastel, apa lagi pastel ayam.
"Assalmualaikum maaa...
"waalaikumsalam...
"Mama hari ini arisan kan ma?"
"Nisa bawakan kesukaan mama." ucap Nisa.
"Nisa bawa camilan untuk teman-teman mama." ucapnya lagi.
Semua orang pada sibuk merapikan rumah dan berberes, kalau makanan mama mertua biasa pesan saja seperti chatring gitu.
Teman arisan juga gak begitu banyak cuma 30 orang saja. Mama mertua biasanya dapat giliran arisan selalu diadakan diluar. Namun kali ini teman - temannya yang meminta diadakan dirumah mama saja.
Mama orangnya tidak terlalu banyak bicara, tapi mama sedikit tidak suka dengan Nisa. Karena latarbelakang Nisa yang dari Panti Asuhan. Namun Nisa tidak menghiraukan tentang mama mertuanya.
...****************...
Sekarang sudah pukul sebelas siang,para teman mama sudah ada yang datang. Mama sengaja buat acaranya pas makan siang, mama sekalian menjamu teman - temannya.
"Hai sayang..., rumah kamu enak banget ya hijau dan nyaman." ucap bu Erna.
"Ayo Silahkan masuk semua..." ucap mama mertua ku.
Para ibu masuk kedalam dan Nisa jamu mereka dengan minuman yang dibawanya.
"Bu Hesti, ini siapa?" bu Erna bertanya.
"Oh, ini menantu saya bu..., Nisa namanya." mama memperkenalkan.
Nisa pun memberi salam ke ibu - ibu tersebut.
"Silahkan dinikmati bu ibu..." ucap Nisa.
Nisa pergi meninggalkan mereka, masih mau mengambil hidangan lagi.
"Wahhh, bu Hesti menantunya cantik dan rajin ya, beruntung sekali loh buk..." memuji Nisa.
"Ahh, bisa saja ibu Erna, tapi sayang belum hamil - hamil juga buk." ucap mama mertua.
Nisa tak sengaja mendengarnya dari belakang mama. Dia sedang membawa kue - kue dinampan untuk dihidangkan.
Langkahnya sedikit terhenti, namun tak di ambil hati olehnya. Nisa tetap tersenyum didepan ibu - ibu semua.
"Nisa, suruh saja mbak yang siapkan, kamu duduklah disini bersama mama."
"Baik ma, sebentar." ucap Nisa.
Nisa pergi ke taman belakang sejenak, karena air matanya tak dapat dibendung. Hati Nisa terasa sakit saat mendengar kata yang diucapkan mama mertuanya itu.
Tiba - tiba," Anisa?" Kamu kenapa nak?" Papa mertua tak sengaja lewat dan menyapa Nisa.
"Ah, gak apa - apa kok pa..." ucapnya sembari menghapus air matanya.
"Kalau gak apa - apa kok putri papa matanya merah?" ucap papa mertuanya.
"Kalau ada ucapan mama yang membuatmu sedih, maafkan ya sayang...?"
"papa harap jangan terlalu dimasukan dalam hati nak." ucap papa lagi.
Papanya Aldi sangat sayang Nisa, dan perduli kepadanya. Aldi anak satu - satunya jadi papa nya sudah menganggap Nisa putri kandungnya sendiri.
Nisa sangat dimanja papa mertuanya.
Namun Nisa tetap tahu diri, dan tidak memanfaatkan situasi.
Aldi tidak datang ke rumah mamanya, katanya ada urusan kantor. Dan besok harus keluar kota karena ada masalah dikantor cabang.
Besok juga Nisa akan pergi ke bekasi lagi.
Nisa segera menghampiri teman - teman mamanya, dan mereka asyik mengobrol.
Semua nya suka makanan yang dihidangkan, dan juga makan siang yang disediakan. Semua memuji jamuan mama mertua yang begitu istimewa.
jam menunjukan pukul 4 sore, tak terasa begitu asyiknya bercanda dan bercerita.
Satu persatu ibu - ibu berpamitan untuk pulang. Ada yang masih ingin duduk, dan ada yang pergi karena masih ingin urus sesuatu.
...****************...
Pukul 5 sore, semua para tamu sudah berpulangan. Mama pun terlihat sangat lelah.
Nisa dan mbak pelayan yang membereskan semua. Dan hari sudah semakin petang, Nisa pun pamit pulang kerumah. Nisa masih harus siapkan untuk besok berangkat.
"Pa, Nisa pulang ya pa. Besok ada yang mau diurus dibekasi pa, jadi harus siap - siap. Mas Aldi mungkin sudah dirumah juga pa." ucap Nisa.
"Iya nak, hati-hati bawa mobilnya ya.Mama mu lagi istirahat, tidak usah berpamitan. Nanti papa sampaikan kalau kamu sudah pulang." Ucap papa mertuanya.
"Iya pa, saya pulang ya pa." ucap Nisa.
"Oh iya sayang. Trimakasih ya."
Nisa pun pulang dari rumah papa mertuanya.
Di perjalanan pulang tiba - tiba hujan turun dengan derasnya. Nisa sangat hati-hati menyetirnya karena jalanan menjadi sangat licin. Nisa pun tak berapa lama sampai dirumah. Namun dirumah sangat sepi, Aldi belum pulang kerumah.
kesempatan itu digunakannya untuk membersihkan diri, dan membereskan barang yang mau dibawa besok.
Nisa menelpon Sinta pegawai yang sudah dipercayainya itu.
"ttuuuuutttt, tttuuuuutttt, ttuuuut..."
"Hallo buk, ada apa?"
"Hallo Sin, maaf mengganggu kamu."
"Gak apa kok buk..."
"Sinta saya mau minta tolong, besok saya akan berangkat ke bekasi lagi." Mau mengurus cabang kita disana, jadi saya minta kamu yang urus butik besok ya Sin...?"
"Oh iya buk, seperti biasa saya bisa diandalkan kok buk..." ucap Sinta.
"Makasih ya Sin, mungkin saya disana sampai 4 hari." Karena sekalian belanja mengisi butik disana untuk pertama pembukaan." ucap Nisa.
"Iya buk, saya mengerti."
"Oke, trimakasih ya Sinta, Assalamualaikum..."
"waalaikumsalam..." ucap Sinta.
Telpon pun ditutup, hujan semakin deras.
Suara gemuruh dilangit nyaring terdengar.
Nisa khawatir dengan Aldi suaminya.
Akhirnya Nisa mencoba menelpon suaminya itu.
"tttuuuuttt..., tttuuuut..., tttuuuuutttt...."
"Mas..., angkat dong telpon aku mas."
"Duh, mas Aldi kenapa gak angkat telpon ku ya?" Nisa semakin cemas sekarang.
Aldi tidak mengangkat telpon dari Nisa.
Jantungnya berpacu kencang dan pikirannya kacau. Takut terjadi sesuatu dengan suaminya diluar sana.
...****************...
Nisa duduk di ruang tv, dia menunggu kabar dari suaminya. Sudah beberapa kali ditelpon namun tak ada jawaban. Tak berapa lama suara klakson terdengar samar dari luar rumah Nisa.
"tttiiinnn, ttiiinnn, ttiinnn..."
Nisa langsung melihat dari balik jendela rumahnya. Hatinya sedikit lega, ternyata suara klakson itu dari mobil suaminya.
Dia pun menyambut suaminya, dan membukakan pintu untuk Aldi.
"Mas, kamu kok basah begini??"
"Apa yang terjadi mas, kok lama pulangnya?" tanya Nisa.
"Duduk dulu mas, biar Nisa buatkan teh." sambil menyerahkan handuk untuk Aldi.
Aldi belum menjawab pertanyaan dari istrinya.
Nisa pun mengambilkan teh hangat untuk suaminya. Aldi meminum teh itu sedikit demi sedikit.
"Mas gak apa - apa kan...??" masih cemas.
"Mas gak apa kok sayang." Mas besok tidak jadi pergi keluar kota sepertinya."
"karena ada masalah sedikit dikantor Nis." ucap Aldi.
"Oh begitu..., terus kenapa bisa basah - basahan mas nya?" tanya Nisa lagi.
"Oh, tadi ban mobil mas bocor." Jadi mas turun dari mobil." Basah deh mas jadinya."
"Dari tadi Nisa telpon mas gak diangkat. Nisa khawatir takut mas kenapa - kenapa mas..."
"Iya, hp mas di dalam mobil mas diluar. Jadi gak kedengaran, maafkan mas yah sudah buat kamu cemas."
"Iya mas gak apa. Yang terpenting mas sampai dengan selamat, Alhamdulillah..."
"Mandi dulu ya mas, Nisa siapkan makan malam."
"Mas sudah makan apa belum?" Nisa bertanya.
"Mas belum makan Nis, Nih sudah lapar banget."
"Oke, kita nanti makan bareng yah, Nisa juga belum makan." Sambil tersenyum ke Aldi suaminya.
Nisa begitu perhatian dan sangat mencintai Aldi suaminya. Keinginannya hanya satu, agar dapat terus bersama sampai maut memisahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Pink Blossom
aku mampir lagi kak, utk menebus kebodohanku🙏🙏 aku baca pelan² ya kak🤗🥰🥰
2023-01-31
2
NADIA Shidqia
lanjut deh aku suka bacanya
2022-10-21
2
🎤K_Fris🎧
lanjut
2022-01-28
3