Nisa pulang disambut oleh Aldi dirumah. Dia sengaja tak masuk kantor hari ini.
"Mas, kamu ada dirumah?" tanya Nisa.
"kok gak ngantor mas?" tanya nya lagi.
"Iya, aku pengen bersama mu." Bisik Aldi ditelinga Nisa.
Nisa melirik dan tersenyum kepada Aldi.
"Tapi katanya kangen banget..., mas juga kangen banget." ucap Aldi.
"Tapi mas aku capek ba...nget..."mulut Nisa ditutup oleh Aldi.
Aldi merangkul pinggang Nisa dan menuntunnya ke kamar untuk istirahat.
"Kalau kamu capek, istirahat saja dulu yah." Mas ada urusan sebentar." ucap Aldi.
Nisa langsung tiduran dan beristirahat. Aldi pergi kebutik Sinta ternyata. Ketika Nisa pulang Sinta kirim pesan ke Aldi. Dia mengajak Aldi bertemu lagi.
Sinta sepertinya kesepian karena tak ada Roby. Padahal dia tahu kalau Nisa pulang kerumah.
Mereka bertemu di cafe kecil di dekat butik Sinta. Sikap Sinta lama kelamaan begitu manja. Sehingga membuat Aldi tergoda namun masih takut dan ragu.
"Sinta juga semakin hari semakin cantik." gumam Aldi dalam hatinya.
"Aku terpesona sekali." berbisik dalam hati.
Setelah Sinta sudah bermanjaan dengan Aldi, mereka pun pulang. Aldi mampir di suatu toko bunga, dia membelikan satu buket bunga mawar untuk ba4wa pulang. Hari ini Aldi memanjakan Nisa, diletakannya buket itu di tempat tidur. Nisa terbangun karena belaian tangan Aldi dipipinya.
"mas, apa ini mas?" tanya Nisa.
"Itu buat istri ku yang pekerja keras." ucap Aldi.
Nisa tersenyum mendengar ucapan Aldi.
"Mas, kamu hari ini kokl lebih romantis sih...?" tanya Nisa.
"Katanya kangen sama mas...?"
"Mas sudah kangen banget nih...?" ucap Aldi yang masih membelai pipi dan rambut Nisa.
"Mas, aku juga kangen mas kok." Emang mau kapan lepas kangen mas?" tanya Nisa.
"Sekarang saja dong sayang..., aku kan hari ini sudah luangkan waktu loh..., kasih hadiah dikit dong Nis...?" ucap Aldi yang bikin Nisa gemas.
"Loh sekarang mas?" kirain nanti malam saja sekalian selesai makan malam diluar." ucap Nisa bergurau.
Aldi tak hiraukan perkataan Nisa, dia naik ke kasur memeluk Nisa dari belakang.
Mencium rambut Nisa yang terurai indah.
Dan mereka hanyut dalam cinta kasih suami istri.
Aldi melakukan hal romantis ke Nisa istrinya ternyata bukan hanya semata rindu.
Namun dia ingin menutupi sesuatu yang mengganggu fikirannya.
Setiap hari Aldi bersikap lembut dan manja ke Nisa.
Bahkan sesekali Nisa selalu diantar jemput, dan juga dikirimi makan siang.
Aldi semakin memanjakan istrinya, terkadang berbalik dia yang begitu manja.
Namun Nisa tidak mengetahui Sinta dan Aldi sering bertemu diam - diam dibelakang mereka. Begitu juga dengan Roby yang tidak tahu menau bagaimana istrinya bila dia tidak ada dirumah.
Nisa terlalu percaya dan menyayangi suaminya. Dan dia juga percaya bahwa Aldi begitu mencintainya. Nisa bisa melihatnya dari cara Aldi yang selalu memperhatikan dirinya.
Butik Sinta sudah mulai berkembang, bahkan tingkat bersosialisasi Sinta sudah tinggi. Dia ikut arisan ibu - ibu sosialita, yang selalu suka memesan baju di butiknya. Sinta diajak mereka untuk ikut arisan mereka dan jalan - jalan setiap akhir bulan.
Sinta sangat tertarik dan ikut dalam arisan mereka. Karyawan butik Sinta juga sudah ada, tetapi Sinta belum membuka cabang untuk butiknya. Dia berencana tahun depan mau buka cabang sekaligus dua tempat.
Untuk sekarang ini dia masih memilih lokasi dan mensurvei langsung ketempatnya.
Aldi sering sekali pulang malam, biasanya dia sore sudah pulang. Ternyata banyak pekerjaan yang menumpuk dan harus segera diselesaikan.
Nisa selalu menyambutnya pulang walau sudah larut malam. Aldi selalu diperhatikan Nisa sebagai istrinya. Tetapi Aldi semakin hari semakin menempel terus dengan Sinta.
...****************...
Akhir bulan Sinta dan teman arisannya mau berlibur ke Paris. Sinta mengajak Aldi untuk ikut bersamanya.
"Mas, ada waktu gak hari ini." aku ingin ketemu, kamu aku tunggu di cafe tempat biasa yah ntar sore." ucap sinta dari ponselnya yang dia kirim.
Aldi membaca pesan itu, dan dia membalasnya segera.
Sorenya sepulang kerja mereka pun bertemu. Sinta sangat senang rasanya, dan langsung memeluk Aldi.
"Mas, aku kangen banget, kita sudah jarang bertemu." ucap Sinta.
"Gimana mau ketemu Sin, suami kamu kan sudah pulang. Lagian dirumah kuda ada Nisa." ucap Aldi sembari menggenggam tangan Sinta.
"Mas, aku akhir bulan ini mau ke Paris, kamu ikut ya mas?" ajaknya.
"Ke Paris?" Ya gak bisa dong Sin, gimana aku bisa pergi?" tanya Aldi.
"Ayo dong mas..., disana kita bisa lepaskan kangen kita mas, tanpa mereka tahu."
"Mas bilang aja ke Nisa kalau ada urusan kerja harus keluar kota gitu." ucap Sinta.
Aldi masih terdiam tak bergeming.
"Ayo lah mas..., kamu gak mau sama aku berduaan sama aku disana?" berkata dengan manjanya.
"Disana kita bebas loh mas..., mereka gak bakalan tahu tentang kita." ucapnya lagi menyakinkan Aldi.
"Iya deh, apa yang enggal untuk kamu." ucapnya.
"Makasih ya mas..." Sinta gembira mendengarnya.
Mereka masih berduaan dicafe itu, dan menikmati minuman sambil bercanda.
Sepanjang jalan Aldi memikirkan tentang hal itu. Dan sebenarnya dia juga senang dan ingin berduaan dengan Sinta.
Akhir bulan seminggu lagi, Aldi belum ada bicara ke Nisa tentang hal itu.
Namun setiap hari Nisa selalu dibuat baper oleh Aldi. Hari - hari Nisa selalu bahagia, sampai - sampai pegawai Nisa memperhatikannya.
"Mbak Nisa setiap hari bahagia banget?" ucap Anita.
"Aku jadi iri nih...!"
"Ah,masak sih?" Kamu sok tau." ucap Nisa.
"Iya loh mbak..., terlihat jelas soalnya.
Nisa tersenyum malu dan melirik ke Anita.
"Gimana gak bahagia aku Nit, setiap hari aku di buat baper." Dan sikapnya selalu romantis ke aku." Nisa tersenyum malu lagi.
"Mbak beruntung banget punya suami seperti pak Aldi." ucap Anita.
Akhir bulan tinggal beberapa hari lagi. Aldi mengemaskan barang - barangnya kedalaam kopernya. Nisa heran dan dia bertanya ke suaminya itu.
"Mas, mau kemana mas?" tanya Nisa.
"Mas mau keluar kota, ada urusan pekerjaan. Dan ada seorang investor yang mau mas temui." Ucap Aldi berbohong.
"Oh gitu ya mas." kok baru bilang sekarang sih mas, mendadak deh...?" ucapnya Nisa.
"Iya, kebetulan beliau ada urusan sebentar di indonesia." Jadi mas cepat kesana, mas juga baru tahu." ucap Aldi.
Nisa diam dan hanya mendengarkan. Nisa menghampiri Aldi dan memeluk punggungnya.
"Mas, jangan lama - lama yah..., Nisa sepi tak ada mas dirumah..." Rengeknya ke Aldi.
"Iya sayang..., mas sebentar aja kok. Mas usahakan pulang secepat mungkin." Aldi mencium dahi istrinya. Aldi dan Nisa pun pergi ke kasur untuk tidur. Mereka sangat kelelahan karena beberapa hari ini sangat banyak pekerjaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Suti Irah
amit amit deh pagar makan tanaman dasar Sinta gatel.ga setia
2022-06-23
2
abu😻acii
sinta yg gatel
2022-05-10
3
Aulia Nia
wah inimah pelakor dan pebinor dong
2022-01-03
2