Terpancing

Pagi itu Aldi pergi ke bandara,dia diantar supir Nisa. Sampai disana dia menelpon Sinta dan mereka bertemu. Teman - teman arisan nya tahu kalau itu suaminya Sinta.

pukul 10 pagi mereka terbang ke Paris, Negara romantis bagi pasangan. Sinta dan Aldi duduk berdampingan. Disepanjang perjalanan, Sinta selalu merangkul tangan Aldi dan bersandar di bahunya.

...****************...

Sinta dan Aldi pun sampai sampai di Paris. Teman-teman Sinta terlihat bahagia. Mereka langsung menuju hotel untuk istirahat. Aldi dan Sinta terpaksa harus satu kamar. Karena mereka mengaku suami istri, Sinta tak mungkin mengatakan dia pergi dengan suami sepupunya.

Mereka semua istirahat di kamar masing - masing. Ada yang satu kamar dua ataw tiga orang. Karena yang lain tidak membawa suaminya. Cuma Sinta yang bawa Aldi ke paris, itu pun dengan alasan ada urusan pekerjaan.

Sinta dan Aldi satu kamar namun mereka minta yang double bed secara diam - diam.

mereka dengan alasan tak suka tidurnya sempitan. Dan mengaku nanti akan datang anak-anak mereka.

Sore harinya mereka dapat chat group arisan dari admin group.

"Sore semua..., maaf sudah mengganggu istirahatnya."

"Nanti malam kita mau kumpul di cafe bawah pinggir pantai."

"Kita sekalian makan malam ya"

Chat pun dibaca sama semua anggota arisan.

Namun Aldi tak ingin turun untuk bergabung. Dia hanya ingin dikamar saja dan istirahat. Sinta pun meninggalkan Aldi sendirian dikamar mereka. Sinta ikut bergabung dengan teman - temannya di cafe tepi pantai.

"Mbak Sinta..., suaminya mana kok gak ikutan sih...?" tanya salah satu temannya.

"Iya mbak, suami mbak tampan sekali ya?"

"Beruntung sekali mbak menikahinya." Setia lagi, sampai ada waktu ikut mbak kesini." tertawa kecil.

"Ah, ibu - ibu bisa saja..., suami saya biasa saja kok. Dia kebetulan ada urusan pekerjaan juga kok kesini bu ibu..." ucap Sinta menjelaskan.

"Mas Aldi dia mungkin kecapean, jadi mau istirahat dulu katanya dikamar." ucap Sinta lagi.

"Loh, kok lelah sih?" Memang mbak Sinta apain, kok bisa sampe lelah suaminya?" hahaha... tertawa beramai - ramai.

"Mungkin istirahat nanti mau urus pekerjaan bu ibu..." ucap Sinta.

"Hihihi, iya deh mbak..., kita cuma bercanda kok." ucap teman - temannya.

Mereka menikmati makan malam dengan hembusan angin laut dimalam hari. Suasananya sangat romantis dan tenang. Sinta menghayal, andaikan Roby suaminya mau menemaninya.

Namun Roby menolak ajakan Sinta, dia tidak mau bergabung karena masih banyak pekerjaan.

Semua tampak bahagia, kecuali Sinta yang seperti merasa kesepian.

"Mbak Sinta, kita jalan kepantai yuk?"

"Iya yok lah mbak Sinta...?!" Ajak temannya semua.

"Ibu - ibu..., saya tidak ikutan yah." Saya mau disini saja..., nanti saya juga duluan ke atas ya bu ibu. Suami saya belum makan juga." ucap Sinta.

Teman - teman Sinta mengangguk dan mengerti. Hari sudah malam, Sinta sudah naik duluan ke kamarnya dari tadi. Sinta melihat Aldi masih terbangun dan hanya bermain game dari hp nya.

"Mas, kamu belum tidur?" tanya Sinta.

"Belum." jawabnya.

"Mau makan gak mas ?"

"Kita turun yuk, kamu belum makan dari tadi." ucap Sinta lagi.

Aldi terdiam dan menghela nafas, dia melirik, Sinta dan mengangguk. Tandanya dia setuju untuk turun kebawah.

Aldi mengikuti Sinta dari belakang, malam ini Sinta memakai gaun hitam yang sangat manis. Aldi baru memperhatikanya sekarang.

Sinta membawa Aldi ke cafe yang lebih dekat lagi dengan pantai.Teman - teman Sinta sudah pada tidur dikamarnya. Jadi Aldi mau ikut turun kebawah, soalnya dia agak risih dengan temannya Sinta yang semua perempuan.

Setelah selesai makan Aldi ingin berjalan - jalan sebentar ke pinggir pantai. Kakinya memainkan air yang datang menerpa. Sinta yang dibelakang berlari kecil dan merangkul tangan Aldi saat itu.

"Mas, aku tidak apakan gandeng tangan mu?" tanya Sinta.

"Aku kesepian mas, mas Roby jarang membawa ku berlibur. Dia hanya memikirkan pekerjaan nya saja." ucap Sinta.

Roby mengelola kantor cabang perusahaan papa Aldi diluar kota. Rencananya dia yang akan diangkat jadi kepala cabang disana, dan dapat semua fasilitas yang ada.

Roby termasuk sangat pekerja keras, dan juga sangat bertanggung jawab. Makanya papa Aldi ingin dia yang nantinya mengelola kantor cabang.

...****************...

Malam itu suasana begitu romantis dipantai, makin malam makin terasa adrenalin yang mengalir dalam tubuh.

Tanpa sadar Aldi dan Sinta merasakan hal itu. Mereka berdua sudah puas berjalan dipantai. Mata mulai mengantuk, dan mereka kembali ke kamar untuk pergi tidur.

Namun sesampainya dikamar, perasaan itu semakin bertambah dirasa. Mata yang tadinya ngantuk tak ingin terpejam. Sinta ke kamar mandi ingin mengganti pakaian nya untuk tidur.

Perasaan Aldi kacau dan ingat akan Nisa istrinya. Apa yang dia lakukan sejauh ini merupakan kesalahan.

Dan Aldi tidak tahu mau bagaimana.

Sinta keluar dari kamar mandi, dia menghampiri Aldi yang terlihat melamun ditepi kasurnya.

"Kamu kenapa mas?" tanya Sinta.

Aldi tersadar sudah melihat sinta didepan nya.

"Oh, mas gak apa kok ?" ucapnya

"Tapi mas kok seperti kurang sehat ?" Sinta menyentuh wajah dan mengecek dahi Aldi. Memastikan dia tidak demam.

Sinta sengaja menggoda Aldi dan memeluk lehernya disandarkan ke badannya. Aldi hanya terdiam dan merasakan kenyamanan dari Sinta.

Aldi mendengakkan wajahnya dan menatap Sinta saat itu.

Sinta lalu menunduk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Aldi. Tanpa sadar mereka telah melakukannya. Aldi sudah berkhianat kepada Nisa dengan menyentuh bibir itu.

Sinta merasa senang karena sudah bisa menggoda Aldi malam itu.

Semua kejadian itu di rahasiakan mereka dari Nisa dan Roby.

Sinta ternyata sudah lama memendam rasa ke Aldi, dan Roby hanya sebagai pelarian dia saja. Walaupun sudah menikah tetapi Sinta masih ada rasa ingin memiliki Aldi seutuhnya.

Aldi tidak mengetahui bahwa dia sudah masuk ke perangkap Sinta yang hanya menginginkan dia. Dan niatnya ingin menyingkirkan Nisa dari kehidupan Aldi.

Malam itu mereka melakukan hal yang sangat dianggap dosa, karena sudah menghianati janji suci pernikahan mereka. Perasaan yang tadinya berkecamuk didalam hati, kini sudah terpuaskan dan tercapai.

Kini Aldi dilema dan merasa bersalah untuk sesaat. Namun Sinta menghiburnya dengan suatu perkataan.

"Kenapa mas ?" tidak perlu cemas." Gak ada yang bakal mengetahuinya."

"Sinta bisa memberikan keturunan buat mas." ucapnya sembari memeluk.

"Aku gak apa kok mas, dan mau kok mengandung anak mas Aldi." bisiknya ketelinga Aldi.

Aldi menoleh dan melihat ke arah Sinta.

Sinta yang tersenyum meyakinkan hati Aldi biar gak merasa bersalah.

Akhirnya Aldi dan Sinta tidur terlelap malam itu. Sinta merasa puas atas yang sudah terjadi di Paris tempat mereka liburan ini.

"Dan Nisa tidak bakalan tahu bahwa suaminya sedang berada bersama ku malam ini." gumamnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Rahmah 415

Rahmah 415

iiih dasar tmn g ada akhlak😡pelakor y tingkat dewa

2022-06-27

2

Arin

Arin

nikmatilah Krn nanti bkln ada saat dmna karma dteng.....🤣🤣🤣

2022-03-23

5

audy

audy

nisa ud piara ular ..jahat banget tuh sinta haduh

2022-01-29

2

lihat semua
Episodes
1 Pasangan serasi
2 Ibu mertua
3 Buah Hati
4 Sinta
5 Kehilangan
6 Menikah
7 Saling Bertemu
8 Dimanja
9 Terpancing
10 Sikapnya Berubah
11 Merayu
12 Disayang Mama
13 Amarah Memuncak
14 Melihatnya
15 Kehamilan yang ditutupi
16 Pamer Kemesraan
17 Kecelakaan
18 Menuntut
19 Tamparan Keras
20 DiBalik Awan Kelabu
21 Semakin membesar
22 Mencelakai
23 Menduga
24 Keberadaannya.
25 Menunggu hari
26 Memburuk
27 Pulang kerumah
28 Kebencian mendalam
29 Darurat
30 Delisa
31 Sebuah Kertas
32 Bima Anggara
33 Dideritanya
34 Bersama Tisa
35 Kertas Itu...?
36 Perasaan Kacau
37 Keputusan
38 1 Tahun Kemudian
39 Air Mata Ibu
40 Kerinduan
41 Mencari Tahu
42 Keluarga berkumpul
43 Inilah Aku yang sekarang
44 Pertemuan tak terduga
45 Sudah Saatnya
46 Sudah Resmi
47 Rumah Kenangan
48 Memberi Perhatian
49 Mereka Sudah Pergi
50 Berterus Terang
51 Merasa Tersaingi
52 Pertunangan
53 Mulai Ada Rasa
54 Ingin Balas Dendam
55 Pertengkaran
56 Kebetulan Sekali
57 Pengintaian
58 Telah Kembali
59 Kecemburuan Aldi
60 Dunianya Terbalik
61 Karma Pun Datang
62 Cobaan
63 Di Permainkan
64 Ditolak
65 Titik Terang
66 Bertemu kembali
67 Permintaan
68 Penyesalan Yang Terlambat
69 Hari Bahagia
70 Begitu Banyak Rencana
71 Ke Lombok
72 Terpikat
73 Mia dan Dio
74 Keinginan Berubah
75 Menghilang
76 Firasat Delisa
77 Pertemuan
78 Bersama Keluarga
79 Semua Berkumpul
80 Kebahagian
81 Mulai Terbuka
82 Diterima
83 Mama Kembali
84 Sangat Merindu
85 Baru Menyadari
86 Ada yang Bucin
87 Menyadarinya
88 Mulai Mempersiapkan
89 Persaingan
90 Terbawa Perasaan
91 Canggung dan Merasa Bersalah
92 Cemas Menanti
93 Lupa Memberi Kabar
94 Ungkapan Hati
95 Perlunya Pengorbanan
96 Permintaan Terakhir Ibu
97 Balas Dendam
98 Semua Karena Cinta
99 Hari Penuh Cinta
100 Buah dari Kesabaran
101 Ucapan Terakhir
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pasangan serasi
2
Ibu mertua
3
Buah Hati
4
Sinta
5
Kehilangan
6
Menikah
7
Saling Bertemu
8
Dimanja
9
Terpancing
10
Sikapnya Berubah
11
Merayu
12
Disayang Mama
13
Amarah Memuncak
14
Melihatnya
15
Kehamilan yang ditutupi
16
Pamer Kemesraan
17
Kecelakaan
18
Menuntut
19
Tamparan Keras
20
DiBalik Awan Kelabu
21
Semakin membesar
22
Mencelakai
23
Menduga
24
Keberadaannya.
25
Menunggu hari
26
Memburuk
27
Pulang kerumah
28
Kebencian mendalam
29
Darurat
30
Delisa
31
Sebuah Kertas
32
Bima Anggara
33
Dideritanya
34
Bersama Tisa
35
Kertas Itu...?
36
Perasaan Kacau
37
Keputusan
38
1 Tahun Kemudian
39
Air Mata Ibu
40
Kerinduan
41
Mencari Tahu
42
Keluarga berkumpul
43
Inilah Aku yang sekarang
44
Pertemuan tak terduga
45
Sudah Saatnya
46
Sudah Resmi
47
Rumah Kenangan
48
Memberi Perhatian
49
Mereka Sudah Pergi
50
Berterus Terang
51
Merasa Tersaingi
52
Pertunangan
53
Mulai Ada Rasa
54
Ingin Balas Dendam
55
Pertengkaran
56
Kebetulan Sekali
57
Pengintaian
58
Telah Kembali
59
Kecemburuan Aldi
60
Dunianya Terbalik
61
Karma Pun Datang
62
Cobaan
63
Di Permainkan
64
Ditolak
65
Titik Terang
66
Bertemu kembali
67
Permintaan
68
Penyesalan Yang Terlambat
69
Hari Bahagia
70
Begitu Banyak Rencana
71
Ke Lombok
72
Terpikat
73
Mia dan Dio
74
Keinginan Berubah
75
Menghilang
76
Firasat Delisa
77
Pertemuan
78
Bersama Keluarga
79
Semua Berkumpul
80
Kebahagian
81
Mulai Terbuka
82
Diterima
83
Mama Kembali
84
Sangat Merindu
85
Baru Menyadari
86
Ada yang Bucin
87
Menyadarinya
88
Mulai Mempersiapkan
89
Persaingan
90
Terbawa Perasaan
91
Canggung dan Merasa Bersalah
92
Cemas Menanti
93
Lupa Memberi Kabar
94
Ungkapan Hati
95
Perlunya Pengorbanan
96
Permintaan Terakhir Ibu
97
Balas Dendam
98
Semua Karena Cinta
99
Hari Penuh Cinta
100
Buah dari Kesabaran
101
Ucapan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!