Hari ini Nisa tak datang ke butik, dia hanya berbaring ditempat tidur. Tubuhnya gemetar dan menggigil seperti orang kedinginan.
Wajah sedikit pucat, kepalanya juga pusing.
Aldi yang sudah selesai mandi memperhatikan istrinya yang sedang berbaring. Aldi menghampiri dan duduk ditepian ranjang disamping istrinya.
"Hari ini kamu gak ke butik sayang?" tanya Aldi.
"Sepertinya gak mas, badan ku tak enak rasanya." Kepala Nisa juga pusing mas." ucapnya.
"Kamu sakit ya sayang?"
"Kita kedokter saja yuk ?" ucap Aldi.
"Nisa gak apa - apa kok mas, cuma perlu istirahat sebentar saja kok." ucap Nisa.
"Kalau kamu maunya begitu ya sudah, mas berangkat ke kantor ya."
"Iya mas, hati - hati." Sembari mengantar Aldi ke depan pintu.
Namun tiba - tiba Nisa mendadak jatuh kelantai, tubuhnya lunglai seketika.
Pelayan nya lari menghampiri Nisa yang terhempas kelantai.
"Buk, Buk..." membangunkan Nisa.
Aldi terkejut saat itu juga, dan segera menggendong Nisa masuk kedalam mobil.
"Mbak, ayo ikut temani ibu Nisa di belakang." ucap Aldi.
"Iy, iya tuan." ucap mbak itu.
Seluruh orang panik seketika, takut terjadi apa - apa pada Nisa. Dari semalam Nisa tidak selera makan, dia hanya makan roti dan minum susu saja. Tidak biasanya Nisa seperti ini.
Aldi langsung tancap gas mobilnya, segera membawa Nisa kerumah sakit. Sampai disana Nisa langsung ditangani oleh dokter.
Aldi dan mbak berada diluar ruangan, mereka tidak diperbolehkan masuk.
Beberapa menit, dokter keluar dari ruangan dan bertanya kepada Aldi.
"maaf pak, bapak suami nya pasien?" tanya dokter tersebut.
"Iya benar dok." ucap Aldi.
"kalau begitu, silahkan masuk pak. Ada yang ingin saya sampaikan." ucap bu dokter tersebut.
Aldi melihat kondisi Nisa, ternyata Nisa sudah sadar dari pingsannya.
"Mari duduk disini bapak, ibu." suster mempersilahkan.
"Baik suster, terima kasih." ucap Nisa.
Mereka duduk didepan dokter itu, dan ada sebuah surat yang diberikan kepada Aldi.
"Begini pak..., Sebenarnya ibu Nisa tidak sedang sakit." Hanya saja ibu Nisa positif hamil, dan sudah memasuki 3 minggu." Jadi wajar bila kondisinya lemah disemester pertama." Nanti saya akan kasih vitamin untuk ibu Nisa agar janin tumbuh dengan sehat." Namun jangan lupa untuk dijaga kandungannya ya pak" Karena diawal pertama kandungan sangat masih rentan." ucap dan nasihat bu dokter.
Aldi dan Nisa tidak percaya, ternyata selama ini yang ditunggu kehadirannya sudah hadir bersama mereka.
Tak kuasa Nisa menahan air matanya, dan Aldi langsung memeluk Nisa saat itu.
Aldi dan Nisa sangat bahagia hari ini.
"Tolong dijaga baik-baik kandungannya ya buk..., jangan sampai kecapean ya bu."I ni resep vitaminnya,bisa diambil didepan ya buk." ucap bu dokter.
"Iya dok, terima kasih." ucap Aldi.
Nisa dan Aldi segera keluar dari ruangan tersebut. Mereka langsung ketempat pengambilan obat.
"Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Allah menitipkan anugrah itu kepada ku." ucap syukur Nisa dalam hati.
Pasangan yang sedang berbahagia itu kembali pulang kerumah. Aldi memberitahu kepada mbak pelayan dirumah, bahwa Nisa tidak boleh kecapean karena sedang mengandung. Dan Aldi tidak sabaran memberi tahu ke mama, papa nya bahwa sebentar lagi mereka akan menjadi seorang Oma dan Opa.
Rasa senangnya ini membuat Aldi tak ingin datang ke kantor. Dia ingin menemani istrinya dirumah saja. Nisa sangat bahagia mendapat begitu banyak perhatian. Apalagi dari mama mertuanya, begitu mendengar Nisa positif hamil.
Mama mertuanya langsung datang kerumah membawa begitu banyak buah - buahan. Dan sikapnya terhadap Nisa berubah seketika. Nisa merasa bersyukur mendapatkan keluarga seperti mereka. Dahulu dia tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti sekarang ini.
Aldi pun melarang Nisa untuk sementara beraktivitas diluar rumah. Termaksud ke butiknya sendiri, Aldi menyuruh Sinta yang menangani butik itu sementara.
Nisa hanya boleh memeriksa pembukuan dan barang-barang butik dari rumah saja.
Nisa pun tak bisa berkata apa-apa, karena demi kebaikan calon buah hati mereka.
Sekarang hari - hari Nisa hanya dirumah saja. Setiap hari Nisa muntah - muntah dan mual rasanya. Dia hanya bisa tiduran saja dikasur, tak nafsu makan dan tak ingin apa-apa.
Aldi khawatir kepada Nisa, namun mama nya mengatakan kalau semester pertama memang seperti itu.
"Ibu hamil diawal kehamilan memang seperti itu Al." Tidak apa - apa, beri Nisa minum susu ibu hamil ya nak..." kasih bubur walau sedikit - sedikit saja." ucap mama Aldi.
"Iya buk, Aldi mengerti." ucap Aldi ke ibunya.
...****************...
Waktu berjalan begitu cepat, kini kehamilan Nisa sudah masuk 8 minggu. Nisa merasa bosan karena harus dirumah terus. Selama dirumah saja tak banyak kegiatan Nisa.
Dari pagi ke malam hanya tiduran, nonton tv, dan tidur lagi.
Sesekali Aldi selalu mampir ke butik Nisa untuk sekedar melihat keadaan disana. Dan itu pun atas permintaan Nisa sendiri.
Pernah Nisa minta izin ke Aldi ingin pergi ke butik, hanya sekedar mengecek saja. Namun Aldi belum mengizinkan Nisa untuk keluar rumah. Dia takut terjadi apa - apa pada Nisa dan kandungannya.
Tetapi Nisa sangat menikmati hari demi hari perkembangan janin yang ada dirahimnya. Bulan depan Nisa dan Aldi berencana akan USG kandungan.
Nisa sudah tidak sabar ingin melihat anaknya.
Setiap hari Nisa selalu browsing tentang kehamilan dan apa saja makanan yang baik untuk ibu hamil. Nisa terlalu bersemangat dengan kehamilannya. Dan dia juga mencari tahu bagaimana menjadi orang tua yang baik.
Banyak doa dan harapan Nisa pada calon anak nya itu. Seluruh kasih sayang Nisa curahkan ke calon anaknya. Terlebih mama mertuanya yang sudah menantikan seorang cucu dari Aldi anak satu - satunya.
Sekarang Nisa sudah tidak muntah dan mual lagi, dia sudah enak makan dan berat badannya sudah bertambah menjadi 50 kilo dari 48 kilo. Setiap kontrol baby nya selalu sehat dan sangat baik perkembangannya.
Aldi selalu cepat pulang kerumah, dan sikapnya selalu romantis kepada Nisa.
Hari ini Aldi berencana akan membawakan bunga untuk Nisa istrinya.
Apa keinginan Nisa disaat ngidam Aldi siap mengabulkannya.
"Nisa.... Nisa...." Aldi mencari istrinya.Dia baru pulang dari kantor.
"Sayang..., kamu dimana sih??" masih mencari-cari.
"Ada apa sih mas..." dari dapur terdengar suara istrinya.
"Mas ada sesuatu buat kamu." Aldi menyerahkan sebuah buket bunga yang indah. Dan dia menbawakan buku tentang parenting anak untuk Nisa.
"Mas, ini untuk Nisa?" bertanya.
"Iya sayang, itu mas beli untuk istri mas tercinta." ucap Aldi sembari mencium pipi Nisa.
"Makasih ya mas." Nisa senang dengan kejutan yang suaminya berikan.
Nisa merasa dirinya sangat dicintai Aldi, dan baginya Aldi tak ada kekurangan dimatanya.
Nisa selalu bahagia hidup bersama Aldi suaminya itu. Bahkan segalanya rela dia berikan untuk suaminya. Aldi begitu sempurna untuk jadi suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Pink Blossom
aku dh tonton 2 iklan untukmu, semangat kk💪💪
2023-01-31
2
Maheera Indra
maraton bacanya kkk
2022-01-04
2
Aulia Nia
lomada konflik.tp aq bacanya udah deg2an
2022-01-03
3